NovelToon NovelToon
Sarjana Terakhir

Sarjana Terakhir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Andi Budiman

Siang ini udara panas berembus terasa membakar di ruas jalan depan gerbang Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Matahari meninggi mendekati kulminasi. Suara gaduh di sekeliling menderu. Pekikan bersahut-sahutan, riuh gemuruh. Derap langkah, dentuman marching band dan melodi-melodi bersahutan diiringi nyanyian-nyanyian semarak berpadu dengan suara mesin-mesin kendaraan.

Rudi salah satu laki-laki yang sudah tercatat sebagai mahasiswa Unsil selama hampir 7 tahun hadir tak jauh dari parade wisuda. Ia mengusap peluh dalam sebuah mobil. Cucuran keringat membasahi wajah pria berkaca mata berambut gondrong terikat ke belakang itu. Sudah setengah jam ia di tengah hiruk pikuk. Namun tidak seperti mahasiswa lain. Pria umur 28 tahun itu bukan salah satu wisudawan, tetapi di sana ia hanya seorang sopir angkot yang terjebak beberapa meter di belakang parade.

Rudi adalah sopir angkot. Mahasiswa yang bekerja sebagai sopir angkot....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andi Budiman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Perkemahan Bukit Meralaya

Sabtu pagi jam delapan bus menemukan kendala baru. Dikabarkan perbaikan tidak dapat selesai tepat waktu. Aditia mendapat laporan dari teknisi bahwa perbaikan mesin kemungkinan selesai hari Minggu. Para mahasiswa ditawari fasilitas penjemputan dengan ongkos tambahan. Namun setelah berdiskusi mereka sepakat untuk menunggu sampai hari Minggu. Hitung-hitung liburan di kampung halaman Rudi. Mereka berencana membuat kegiatan. Kebetulan tak jauh dari tempat tinggal Rudi ada destinasi wisata. Lapang PLPM dan taman tower TVRI yang terletak di puncak Bukit Meralaya.

Setelah berembug mereka sepakat untuk menggelar acara camping. Beberapa orang pergi ke pasar di Kecamatan Rancah membeli keperluan sekalian menyewa beberapa tenda serta perlengkapan kemah lain.

Menjelang siang hari mereka berangkat berjalan kaki menyusuri jalan beraspal hingga lapang PLPM. Kemudian melintasi jalan di sisi timur lapang melewati Kantor Desa Mekarsari dan sebuah masjid. Setelah itu melanjutkan perjalanan melewati jalan menanjak menembus rimbun pepohonan akasia menuju puncak bukit Meralaya.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di puncak bukit. Di sana berdiri megah stasiun pemancar TVRI. Di belakang stasiun tampak tower TVRI menjulang tinggi. Kabel-kabel seukuran tangan manusia mengular dari stasiun hingga puncak tower. Di sekitarnya terpasang beberapa tiang dan tower-tower kecil untuk antena radio komunikasi, internet dan alat komunikasi satelit.

Di bawah tower terhampar taman dan pelataran berumput seluas ratusan meter persegi yang ditumbuhi pohon kelapa, pohon jambu air, pinus-pinus dan rumpun bambu kuning di sisi-sisinya. Di hadapan pelataran itu terbentang pemandangan lanskap yang sangat luas. Lanskap wilayah Kecamatan Tambaksari, Kota Banjar bahkan sebagian kecil daratan Jawa Tengah berlatar pegunungan.

Setelah mengurus izin mereka pun membangun beberapa tenda yang terbagi menjadi area putra dan putri. Di antara area itu merupakan area tengah. Di sana mereka membangun arena khusus untuk pertunjukan. Arena seluas beberapa meter persegi itu dinaungi dengan tenda khusus. Di depannya disiapkan satu lokasi untuk menyalakan api unggun.

Kelompok putri menyiapkan kompor dan peralatan masak. Mereka berencana akan memasak beberapa menu istimewa untuk santap siang dan malam. Sementara kelompok putra menyiapkan api unggun.

Kala petang menjelang mulai terlihat pemandangan lanskap di bawah bukit berkelap-kelip oleh cahaya lampu. Kehidupan malam di wilayah Kecamatan Tambaksari, Kota Banjar dan sebagian kecil daratan Jawa Tengah mulai terlihat. Semarak oleh titik sinar di berbagai penjuru. Bagaikan bintang-bintang atau sekumpulan kunang-kunang dalam sebuah karya fotografi.

Saat suasana semakin gelap angin pun berhembus semakin dingin. Mereka pun mengenakan jaket dan mulai menyalakan lampu. Kelompok laki-laki pergi ke mesjid di kaki bukit untuk menunaikan sholat maghrib dan isya berjamaah. Sementara perempuan tetap tinggal. Mereka menggelar sholat berjamaah di pelataran kosong di sekitar tenda.

Selesai sholat isya api unggun dinyalakan dan mereka menggelar acara makan bersama. Saat makan bersama, Rudi dan Intan membicarakan rencana pertunjukan yang akan segera dilaksanakan. Namun mereka tidak mendapat ide. Setelah berpikir beberapa saat Intan mengusulkan :

“Abang, gimana kalau penampilan kita nanti isinya menyampaikan abstrak draf buku Abang aja?”

“Gitu ya… Abang malu ah!”

“Ayolah Baaang… yaaa….”

“Bisa aja sih… tapi bakal menarik nggak Dek?”

“Kayaknya menarik kok! Pemikiran Abang itu unik, bermanfaat dan berhak mendapat apresiasi.”

“Mmmm… Boleh deh! Berapa menit?”

“Lima belas menit?”

“Lama amat…”

“Nggak lah, kan biar leluasa.”

“Ya udah deh, Abang buat dulu abstraknya…”

“Mau dibantu?”

“Bantu deh!”

Kini tiba acara pertunjukan unjuk kebolehan. Julia dan Nurzakiyah pun tampil sebagai pembawa acara. Mereka memberikan keleluasaan jenis tampilan yang dapat dibawakan. Mau nyanyian, tarian, pidato atau teater sekalipun.

Satu per satu berbagai tampilan pun digelar. Aditia menampilkan permainan gitar diiringi nyanyian Novitasari. Evita menampilkan puisi karangan sendiri. Galih membaca sebuah syair terkenal karya Kahlil Gibran. Kemudian Mira menampilkan tembang Sunda Cianjuran dengan iringan rekaman instrumen kacapi suling.

Tak disangka penampilan Mira membuat semua seakan terhipnotis karena suaranya yang indah. Ketika ditanya kenapa Mira tidak masuk sekolah tinggi seni? Ia berkata bahwa ia tak mau jauh-jauh, soalnya harus ke Bandung, sementara di Bandung tak punya saudara dan ayah ibunya tidak mengizinkan.

“Keren, mahasiswa biologi tapi bisa tembang Sunda Cianjuran, wah gila sih ini!” komentar Julia.

Ada juga tampilan dari Novi sebuah tampilan yang unik yaitu cosplay jadi dosen. Penampilan Novi sukses mengundang tawa geli karena kemiripannya. Sepertinya Novi suatu saat memang akan jadi dosen betulan. Begitu komentar Ratnasari.

Kemudian penampilan dari Fatimah berupa pidato pendek yang membakar semangat kuliah. Semua terpana dan tergugah. Pidato Fatimah membuat mereka yang malas kuliah menjadi malu dan ingin memperbaiki diri. Membuat mereka yang leha-leha ingin berubah menjadi sosok rajin dan disiplin.

Kemudian tiba giliran Rudi dan Intan maju ke arena. Intan tampil mendampingi Rudi sebagai pemandu khusus dalam acara pemaparan abstrak draf buku Rudi. Gadis itu tampak percaya diri. Setelah menyisirkan pandang ia pun mulai bicara :

“Assalamu’alaikum temen-temen, aku dan Bang Rudi akan menampilkan sekelumit abstrak draf buku karangan Bang Rudi.”

Mendengar kata-kata pembuka dari Intan, beberapa mahasiswa menjadi heboh.

“Haaah.. buku? A Rudi bikin buku?”

“Kok aku baru tahu?”

“Beneran Tan?”

“Iyaaa…. adapun judul buku tersebut sesuai dengan pendidikan kita, nah judulnya adalah… Ilmu Biologi dan Kebijaksanaan Tuhan!”

Evita dan Resti bertepuk tangan, diikuti yang lain.

“Baik langsung saja ke penyampaian abstrak yaaa, nah kira-kira seperti apa sih isi buku tersebut? Mari kita saksikan pemaparannya dari Bang Rudi, silahkaaan…!!!”

Rudi meraih microphone dan mulai bicara :

“Bismillaahirrahmaanirrahiim… Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh!

Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan Pemelihara seluruh alam. Sholawat beserta salam semoga selamanya tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, para sahabat, dan kita semua sebagai umatnya. Aamiin.

Saudara-saudariku, dalam setiap helai daun yang menggantung di ranting-ranting, dalam setiap detak jantung yang berdenyut, kita bisa melihat dan merasakan jejak-jejak kebijaksanaan Tuhan. Ilmu biologi, yang kita pelajari bersama, adalah salah satu cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Melalui ilmu ini, kita tidak hanya memahami mekanisme alam dan makhluk hidup, tetapi juga mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Ketika kita mempelajari sel-sel yang membentuk tubuh kita, memahami sistem saraf yang rumit, atau mengagumi keindahan simbiosis dalam ekosistem, kita sedang menyaksikan kebesaran Tuhan yang tersembunyi di balik semua itu. Betapa sempurna rancangan-Nya, betapa detail setiap unsur yang ada dalam kehidupan ini, dari bentuk dan fungsi yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Semua ini adalah cerminan dari kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya.

Dalam mata kita yang mampu menangkap keindahan dunia, dalam telinga kita yang mendengar suara alam, dalam hati kita yang merasakan kasih sayang, kita menemukan tanda-tanda kebesaran Tuhan. Setiap sel, setiap jaringan dan setiap organ dalam tubuh kita berfungsi dengan harmoni yang menakjubkan. Jika ada sedikit saja kekurangan dalam desain sel, jaringan dan organ ini, kehidupan kita tidak akan berjalan dengan sempurna, atau mungkin tidak berjalan sama sekali. Semua ini adalah bukti nyata dari kebijaksanaan Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Dia telah menciptakan kita dengan tubuh yang sempurna, lengkap dalam bentuk, rupa, dan fungsinya. Alam sekitar kita juga diciptakan untuk mendukung dan membentuk keseimbangan kehidupan, melalui rantai makanan, siklus biogeokimia, dan hubungan ekologi yang kompleks. Dalam setiap kaitan simbiosis, biodiversitas, dan ekosistem, kita melihat bagaimana Tuhan menjaga dan memelihara ciptaan-Nya.

Draf buku yang saya pegang ini adalah upaya kecil saya untuk menjembatani pemahaman kita tentang ilmu biologi dengan kebesaran Tuhan. Buku ini diperkaya dengan ilustrasi-ilustrasi yang dikaitkan dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan konsep tafakur, serta didukung oleh argumentasi logis dan kalimah hikmah. Pesan utama buku ini adalah semakin dalam kita menggali ilmu biologi, semakin dekat kita kepada Tuhan. Selanjutnya kita akan semakin mengenal keesaan, kebesaran, ilmu, kebijaksanaan, dan keberadaan-Nya yang nyata dalam setiap aspek kehidupan.

Saudara-saudariku, marilah kita menjadikan ilmu yang kita pelajari sebagai jalan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pencipta. Semoga setiap langkah kita dalam mencari ilmu, setiap penemuan yang kita dapatkan, menjadi saksi akan kebesaran dan kebijaksanaan-Nya. Aamiin.”

Hening.

“Ya itu dia!” kata Intan tersenyum.

Semuanya bertepuk tangan.

“MasyaAllah…”

“Menyentuh!”

“Menarik!”

“Alhamdulillah… terimakasih… terimakasih…” ucap Intan. “Sebelum diakhiri, apakah ada yang ditanyakan?”

“Kalau boleh tahu, apakah akan diterbitkan?”

Rudi berpikir, Intan memberi isyarat anggukan.

“InsyaAllah…” jawab Rudi.

“InsyaAllah… insyaAllah… mohon do’a dari semuanya yaaa!” sambung Intan. “Yaa… itu saja penampilan dari kami, terimakasih atas apresiasi dan perhatian semuanyaaa… Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh...”

1
Sera
kalau sudah jodoh pasti akan bertemu lagi
Sera
ayo sadar intan. abang sudah datang
Sera
semangat author
Sera
jadi inget angkot yang bersliweran
Sera
sampai di panggil fakultas karna kelamaan cuti ini
Was pray
demam panggung di rudi, jadi ngeblank...hilang semua ilmu kepalanya. sepintar apapun kalau kena mental duluan maka akan jadi orang bodoh rajanya bodoh termasuk si rudi itu pad sidang skripsi,
Fatkhur Kevin
lanjut thor. crazy up thor
Fatkhur Kevin
langkah awal kemenangan BR
Fatkhur Kevin
takdir yg tk pernah diduga
Was pray
takdir telah menyatukan intan dan rudi sejauh apapun tetap akan bersatu
Fatkhur Kevin
hei kpn kamu sadar intan
Fatkhur Kevin
intan seperti putri tidur
Was pray
takdir berjodoh intan dan rudi, skenario Allah itu. terbaik bagi manusia
Fatkhur Kevin
sangat mengharukan
Fatkhur Kevin
lanjut besokx🤣🤣🤣
Was pray
semoga saja prof. Pardiman saidi mau menyelidiki penyebab rudi du DO tiba-tiba dan mau membantu agar rudi bisa meraih gelarnya
Fatkhur Kevin
berjuang dapatkan intan
Fauzan Hi Ali
Luar biasa
Andi Budiman: Terimakasih buat bintanya
total 1 replies
Fatkhur Kevin
sama sama merendahkan diri 👍👍👍
Was pray
kesalahan rudi fatal karena membohongi diri sendiri, sehingga menyuruh intan menerima lamaran edgar, rudi cerdas otaknya tapi tidak cerdas hati dalam menilai perasaan seseorang, mau berkorban demi kebahagiaan intan tujuannya, tapi hasilnya membuat intan tersiksa lahir batin, intan wanita yg santun jadi tidak mungkin menyuruh langsung untuk melamarnya, permintaan intan disampaikan ke rudi dengan sikap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!