Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".
Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Coba itu panjangnya bikin geleng-geleng kepala bukan😁
Gilbert segera menurunkan celana tidurnya, begitu juga dengan kain segitiga yang dia kenakan membuat lobak import berukuran sangat panjang itu keluar dari tempat persembunyiannya!
Kedua mata Naura sampai terbelalak melihat pemandangan dihadapannya saat ini, Naura tidak menyangka akan sepanjang itu dan besar juga! Padahal dari film-film yang dia kerap kali tonton bersama dengan teman-temannya, lobak itu tidak ada yang sepanjang milik Gilbert.
"Dad," lirih Naura.
"Kau mau mundur?"
Rasa penasarannya untuk bisa dimasuki oleh lobak super panjang itu mengalahkan rasa takut Naura jika sampai lobak import super panjang itu akan menjebol miliknya, dan bisa saja akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
"Sekarang Dady boleh liat punya Nola?"
"Boleh dad," dengan nada manja.
Seolah mendapatkan angin segar Naura mengizinkannya melihat miliknya, Gilbert pun mulai menurunkan celana tidur Naura, terlihat bagian inti Naura yang masih tertutupi kain segitiga, terlihat imut dan kecil bagi si lobak import yang panjangnya diatas rata-rata.
Tapi, belum sempat kain penutup itu dibuka oleh Gilbert untuk melihat secara langsung bentuk dan ukuran dari bagian intinya, seseorang anggota group Limson datang menyambangi kamar Gilbert.
Tok.
Tok.
Tok.
"Dad itu siapa?"
"Entahlah, Nola pakai dulu celana mu!"
"Iya Dad,"
Disaat momen-momen tengah menegangkan seperti ini, justru seorang pengganggu membuat keduanya terpaksa harus menunda kesenengan itu terlebih dahulu. Gilbert segera menaikkan kembali celananya lalu membuka pintu kamarnya.
"Maaf Tuan, saya datang menganggu,"
"Memang sangat menganggu, ada apa?"
"Informan kita sudah berhasil melacak keberadaan Jazz, apa anda akan ikut," belum selesai anggota group Limson itu bicara, amarah Gilbert kembali menggebu-gebu ingin segera menghabisi nyawa Jazz dengan kedua tangannya sendiri.
"Aku akan segera turun kebawah, aku tidak butuh banyak anggota untuk mendatangi Jazz jadi dua atau tiga orang saja ikut denganku sisanya berjaga disini!"
"Baik Tuan, aku akan siapkan mobil!"
Anggota group Limson pergi meninggalkan kamar, sementara Gilbert segera menemui Naura yang masih menunggunya diatas ranjang.
"Nola, Dady harus pergi kau tidurlah disini!"
"Berapa lama Dad?"
"Belum tau, tempat persembunyian Jazz sudah diketahui dan Dady akan secara langsung yang akan mengirimnya ke neraka,"
"Dad tida bisakah Dady tetap tinggal disini? Biarkan saja Jazz menjadi urusan anggota group Limson,"
"Tidak bisa Nola, Jazz adalah orang yang selama ini Dady buru karena dia Emilia tewas!"
Sebenarnya ada rasa kecewa dihati Naura, karena Gilbert lebih memilih pergi karena Jazz yang telah membuat nyawa istrinya dulu tiada, itu berarti jauh lebih penting mendiang istrinya dibandingkan dirinya.
Naura langsung menundukkan wajahnya, dan terdiam setelah mendengar penjelasan Gilbert.
"Dady belum selesai dengan mu La,"
Gilbert mengangkat dagu Naura membuat wajah Naura yang tadinya menunduk kini terangkat kembali.
"Kau mau kan menunggu Dady? Kita tuntaskan apa yang sudah kita tunda?"
"Apa Dady sangat berga i r ah dengan tubuhku?" goda Naura.
"Hanya tubuhmu yang bisa membuat Dady begitu ber ga i rah seperti tadi! Kau memabukkan La,"
Gilbert kembali me lu mat bibir Naura dengan lahap sebelum akhirnya melepaskannya secara perlahan.
"Berhati-hati lah Dad!" Naura melambaikan tangannya.
Dan Gilbert hanya memberikan senyuman pada Naura sebelum akhirnya turun kebawah untuk segera menuju lokasi tempat persembunyian Jazz.
Pikiran Gilbert sudah berhasil dinetralkan dengan adanya informasi tentang Jazz, Gilbert tidak lagi fokus pada tubuh Naura yang sangat menggiurkan, kini pikiran utamanya adalah memburu Jazz dan menghabisinya.
Berbeda dengan Gilbert yang sudah berhasil menetralkan pikiran ranjangnya, Naura masih gelisah didalam kamar Gilbert sendirian. Apalagi bayang-bayang lobak import yang super panjang itu masih berputar-putar seperti komedi putar didalam pikiran Naura.
"Panjang sekali, bisa-bisa tembus sampai kedalam sini!" Gumam Naura sambil menunjuk bagian dadanya membayangkan jika sampai lobak panjang itu masuk sepertinya akan sanggup menembus hingga dadanya.
"Ah konyol sekali, kenapa otakku sampai berpikir sejauh itu?"
Ckckckck...
Naura malah geli sendiri membayangkan hal yang baru saja berputar dalam pikirannya.
Jangankan kamu La, othor aja berpikiran malah itu lobak bisa tembus sampai kepala kamu kayanya 😅 Ngeri Nola aduhh mending kamu mundur aja biar othor yang wakilin kamu😂