pada suatu waktu terjadi suatu tragedi berdarah yang didasari dari perebutan harta dan kekuasaan, dengan adanya tragedi tersebut seorang ayah menyuruh isterinya untuk membawa pergi anak pertama mereka, akibat ketakutan sang isteri pun membawa anak tersebut ke sebuah kampung dan menyimpan anak tersebut di sebuah pematang sawah karena khawatir akan terjadi sesuatu kepada dirinya.. sang ibu pun berencana kalau nanti sudah selesai krisis yang terjadi dia akan pergi kesana... sang ibu pun menyimpan anak tersebut disebuah box bayi dan sebuah kalung pemberian ayahnya, sang ibu pun menulis surat disana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E'Ngador Together, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar Pak Braja Sakit
Evan, ella dan yasmin pun sampai di rumah, bu marni menunggu di ruang keluarga.
" kok di gendong sih nak, kan kemarin dibilang jangan minta gendong." kata bu marni
" aku enggak minta di gendong kok bu, kak evan aja yang mau gendong aku." kata yasmin, yang bafu turun dari gendongan evan
" iya enggak minta di gendong, tapi kamu enggak mau jalan kalau enggak di gendong kakak." kata evan, yasmin pun tertawa
" sudah kalain mandi, ella kan mau sekolah, ibu sama kak evan juga ke kantor, yasmin mau ikut ke kantor juga." kata bu marni
" ikut ibu aja deh, kalau di rumah sepi, ella enggak ada teman, masa mainnya sama bi siti nanti mainnya ulekan aja, nanti aku di masukin mesin cuci lagi." kata yasmin
" kamu ya.. Udah bisa becanda sekarang." kata bu marni
" non yasmin bisa aja ngeledek bibi." kata bi siti
" maaf ya bi, aku becanda aja." kata yasmin
" enggak apa apa non, ayo sini bibi mandikan" kata bi siti
" tuh kan bu, aku mau dimasukin mesin cuci, nanti aku pusiiing deh." kata yasmin
" non ini becanda aja.. Enggak non." kata bi siti
" siap bi.." kata yasmin, dia pun pergi mandi sama bi siti, evan juga sama pergi ke kamarnya untuk mandi. setelah mandi mereka pun sarapan bareng, selesai makan ella diantar pak asep ke sekolahnya, jam 8.27 menit bu marni, evan dan yasmin pergi ke kantor, evan pun membawa laptopnya, jam 9.37 menit mereka sampai di kantor. Para karyawan pun memperhatikan keberadaan yasmin yang baru mereka lihat, bu marni mengenalkan yasmin sebagai anak angkatnya. Lalu dia pun pergi ke ruangan rapat, bu marni pun menyuruh evan untuk membawa yasmin ke ruangannya.
" kak kantornya dimana." kata yasmin
" di lantai 7 dik." kata evan
" cape dong kak, aku gendong ya aku enggak bakalan kuat naik tangga ke lantai 7." kata yasmin
" enggak naik tangga juga dik, nanti kita naik lift." kata evan. Mereka pun tiba di depan lift. Setelah terbuka mereka masuk, yasmin pun bingung sampai pegangan erat ke evan, evan pun menjelaskan cara caranya. Tak lama lift terbuka.
" ayo dik.. Udah sampai." kata evan
" kok enggak kerasa kak, benar kita sudah sampai di lantai 7 nih." kata yasmin, evan pun menuntun yasmin keluar lift, dia pun masih penasaran dan celingukan. Evan membaea yasmin masuk ke ruangan bu marni, yasmin lari ke kaca, dia pun melihat ke bawah.
" kok bisa ya kak, kita udah sampai aja di lantai 7 tanpa harus jalan." kata yasmin
" iya dik, itu kan pakai mesin, ruangan tadi itu di angkat sama mesin." kata evan menjelaskan
" kak aku mau belajar menulis kak, boleh pakai ini." kata yasmin sambil melihat kertas dan pensil di meja.
" Sini kakak lihat dulu, takut kepakai sama ibu." kata evan, yasmin pun membawanya. Evan pun membiarkan yasmin menulis disana karena kertas itu kosong. Yasmin pun menulis namanya, ibu marni, ella dan evan disana dia juga menggambar. Evan asyik main dengan laptop barunya. Dia membaca tentang pelajaran pelajaran SMA setelah itu mempelajari ilmu kedokteran.
" kak aku haus." kata yasmin
" ambil di kulkas aja dik. Itu disana dekat kamar mandi." kata evan
" iya kak, aku ambil ya." kata yasmin, dia pun pergi mengambil minuman di kulkas, dia pun membawakan air untuk evan.
" kak ini minumnya." kata yasmin
" makasih ya dik, kamu baik banget deh, kalau mau roti biasa ada di.lemari dekat kulkas tadi dik, kamu ambil aja, di kulkas juga ada buah buahan." kata evan
" iya kak, nanti aku ambil, sekarang aku lagi serius nih gambar." kata yasmin. Jam 11.14 menit yasmin menghampiri evan.
" kak aku udah belajarnya, itu ada televisi, boleh enggak aku nonton." kata yasmin
" boleh dong sayang. Nyalakan aja, remotenya ada disana kan." kata evan
" ada kak." kata yasmin, dia pun mengambil remote lalu menyalakan televisi, dia nonton film kartun. Jam 12an ibu marni datang kesana.
" maaf ya ibu tinggal tadi, habis rapatnya enggak bisa ibu tinggal." kata ibu marni
" enggak apa apa bu, lagian aku nonton." kata yasmin, bu marni pun melihat ada tulisan di atas kertas serta gambar
" bagus banget tulisan dan gambarnya ini siapa yang mengerjakannya." kata bu marni
" aku dong bu, tadi sebelum nonton aku belajar dulu kaya kak evan." kata yasmin
" terus kamu nak lagi apa, serius banget." kata bu marni
" aku lagi belajar pelajaran SMA sama belajar ilmu kedokteran." kata evan
" anak anak ibu ini hebat hebat.. Ibu senang deh lihatnya, oh iya mau makan dimana." kata bu marni
" kalau kak ella pulang jam berapa bu." kata yasmin
" iya ibu lupa menanyakannya." kata bu marni, dia pun langsung telepon ella menyakan keberadaan dia.
" nak kamu dimana, pulang jam berapa." tanya bu marni
" di sekolah bu, ini baru selesai," kata ella
" udah minta jemput belum." kata bu marni
" belum bu, kirain ibu jemput." kata ella
" iya udah kalau begitu, ibu jemput ya, tunggu disekolah, sekalian kita makan siang di luar." kata bu marni
" iya bu, aku tunggu di sekolah." kata ella
" ayo kita makan siang dulu dan jemput kak ella." kata bu marni. Evan mematikan laptopnya lalu pergi bersama ibu dan yasmin. Jam 12.47 menit mereka sampai di sekolah ella, bu marni pun menelepon ella bahwa dia sudah di parkiran sekolah. Tak lama ella datang menghampiri mereka.
" kakak kangen deh sama adik cantik ini... Bikin gemeeez." kata ella sambil mencubit pipi yasmin yang sudah terlihat
" kalian mau makan apa." kata bu marni
" aku pengen makanan sunda bu, ada sambal dan lalapannya." kata evan
" iya udah. Pak kita mencari restoran sunda ya." kata bu marni.
" baik bu." kata pak budi, dia pun menjalankan mobilnya mencari restoran sunda. Setelah mencari sekitar 20 menitan meteka pun menemukan restoran masakan sunda. Evan pun memilih nasi liwet, ikan asin, sambel dan lalapan, ibu marni pun sama dengan evan. Yasmin milih nasi sama ayam goreng dan sop, ella pilih ikan goreng.
" nak, kamu enggak hubungi ibu surti dan pak braja, siapa tau dia sekarang udah mau kesini." kata bu marni
" belum bu, aku juga jadinya lupa mengabari mereka." kata evan, dia pun menelepon ibu angkatnya itu, untung waktu ke kampung dia memberikan handphone, jadi mudah untuk komunikasi. Setelah lama enggak diangkat, alhirnya diangkat juga
" hallo nak, apa kabarnya, gimana kamu sehat." kata bu surti
" sehat bu, maaf aku baru ngabari ibu, ibu dan bapak sehat kan." kata evan
" ibu sehat nak, tapi bapak kamu lagi demam dari kemarin." kata bu surti
" iya bu, tunggu evan ya, evan kesana sekarang." kata evan. Lalu menutup teleponnya.
" bu bapak sakit, aku ke kampung sekarang ya." kata evan
" iya udah makan dulu aja, nanti kita sama sama ke kampung, ibu juga sudah kangen mereka, nanti kita tukar mobil yang besar dulu baru berangkat ya, siapa tau ibu dan bapak mau di ajak ke kota." kata bu marni
" iya bu kalau begitu." kata evan
" aku ikut ya bu, lagian sekolah udah enggak efektif, aku kangen sama hacu gemeez, kayanya dia udah besar ya kak." kata ella. Mereka pun makan makanan yang tadi mereka pesan.