Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Saat makan malam semua keluarga berkumpul di meja makan. Ari merasa terharu karna sudah lama ia tidak pernah berkumpul dengan keluarganya.
Semua terasa hangat tidak adanya bertanya tentang Ari sama sekali. Papanya sudah wanti - wanti pada istrinya supaya menjaga perkataannya agar tidak menyinggung perasaan putra pertama mereka.
"Papa mau minta tolong sama kamu boleh,nak?" tanya papa saat selesai makan malam.
"Minta tolong apa,pa." Ari mengerinyit memandang pada sang papa. Rasanya aneh papanya meminta tolong pada dirinya.
"Kamu bulan depan temanin papa dan mama kerumah Bik Ria. Kamu masih ingatkan siapa ini Ria?" tanya papa. Ari tau siap itu bik Ria,bik Ria adalah wanita yang mengasuhnya dari kecil hingga ia berumur tujuh belas tahun. Bik Ria terpaksa berhenti karna harus membantu anaknya mengurus cucunya.
"Emang ada acara apa papa dan mama mau kekampung bik Tua?" tanya Ari santai sambil meminum kopinya.
"Anak bontot bik Ria mau menikah,papa dan mama di undang kesana. Bik Ria juga berpesan supaya kamu ikut bersama kami. "jelas mama.
"Pastikan saja waktunya, pa. Biar Ari bisa mengatur jadwal, Ari juga kangen pengen ketemu bik Ria." Ujar Ari sambil tersenyum.
Hari yang dinanti pun tiba Ari bersama papa dan mamanya bertolak kekampung bik Ria yang memakan waktu yang cukup lama. Jalanan yang sedikit buruk maklum namanya daerah kampung. Tapi terbayarkan dengan pemandangan alam yang indah menyejukkan mata.
Hamparan sawah nan hijau ,udara yang segar membuat siapapun akan merasa betah berada disana. Ari menjalankan mobilnya perlahan dan hati - hati. Saat hendak berbelok hampir saja mobilnya menabrak anak kecil yang tengah bermain sepeda.
Ari sontak mengerem mendadak membuat papa dan mamanya yang tengah tertidur terbangun karna kaget.
"Ada apa,nak?" tanya mama sambil menguap dan melihat sekelilingnya.
"Itu tadi ada anak kecil bawa sepeda tiba - tiba berbelok,Ari lihat dulu ma,pa." Ari segera turun dan membantu bocah laki - laki yang hampir saja ia tabrak. Untung anak laki - laki Itu tidak apa - apa hanya shock aja.
"Kamu ga apa - apa,nak?" tanya Ari mengelus pucuk kepala bocah laki - laki Itu.
"Ga apa - apa,Om. Maaf." ujar bocah itu sopan.
"Om yang seharusnya minta maaf. Nama kamu siapa?" tanya Ari saat mata mereka bertemu tiba- tiba Ari merasakan sesuatu yang susah ia katakan.
"Alan,Om." jawab Alan memperkenalkan namanya.
"Rumah kamu dimana?" tanya Ari tapi matanya terus memperhatikan Alan. Wajah Alan sepertinya ada kemiripan dengan dirinya waktu kecil,matanya itu mengingatkan Ari akan seorang wanita yang begitu ia cintai sampai sekarang
"Itu di ujung sana,om." Alan mengarahkan telunjuknya pada sebuah rumah yang lumayan besar tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Ari buruan." panggil sang mama dari dalam mobil. Ia sudah tidak betah lama - lama berada di dalam mobil ingin secepatnya sampai di rumah ini Ria.
"Om pergi dulu,ya. Lain kali kita ketemu lagi." Ari rasanya enggan berpisah dengan Alan sekan ada ikatan batin yang membuatnya ingin selalu dekat dengan Alan.
Alan mengowes sepedanya meninggalkan Ari yang sudah masuk kedalam mobilnya.
"Lama amat,Ri. Bocahnya ga kenapa - Kenapa kan?" tanya mama penasaran.
"Ga kenapa - Kenapa kok,ma. Cuma kaget saja." Ari kembali menjalankan mobilnya menuju rumah bik Ria yang tinggal beberapa meter lagi.
#####
Boleh mampir di novel terbaru karya aku " Cinta yang Salah. "
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri