NovelToon NovelToon
Cinta Membawa Trauma

Cinta Membawa Trauma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ainun Nasution

Marna dan Mora adalah sahabat yang sangat dekat dan satu sama lain juga sering saling berbagi cerita atas apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua. Namun tanpa Mora sadari ada sebuah perasaan yang muncul dari dalam hati Mora untuk Marna yaitu ingin menjadikan Marna lebih dari sekedar sahabatnya saja. Tapi karena perasaan yang Mora miliki untuk Marna membuat Marna jatuh dalam rasa trauma yang sangat dalam akan hubungan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainun Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 22 (Curhat Dengan Ibu)

Mungkin Ibu merasakan atau sadar bahwa Marna tak akan menceritakannya kalau tak di tanya langsung

Saat Ibunya mersakan hal itu Ibunya pun langsung datang duduk di samping Marna dan meletakkan HPnya di samping Marna lalu mulai ikut melipat kain

Lalu Marna malah tak berani memandang Ibunya karena takut di tanya

Teryata tanpa Marna memulai untuk bicara Ibunya langsung bertanya ke intinya padanya.

'Huh matilah aku, apa yang harus aku jawab pada Ibu’ ucap Marna dalam hatinya dengan tangan mulai gemetar

"Kenapa kaya mau menghindar gitu sama Ibu? Ada apa? Ada yang disembunyikan dari Ibu? Ibu tau lo kalau anak Ibu itu ada masalah atau gaknya, Ibu bisa lihat dari sikapnya dan cara ia memandang Orang tuanya" ucap Ibunya pada Marna yang makin membuatnya gemetaran

"Hem gak ada kok Bu, palingan dia mau curhat aja" jawab Marna tanpa melihat Ibu tapi tangan Marna tetap melipat kain

"Curhat? Ibu lihat Mora sering curhat sama kamu. Jangan terlalu dekat dengan lelaki yang bersembunyi di balik pertemanan, karena pertemanan laki laki dan perempuan tak ada yang seratus persen murni berteman. Ibu takutnya karena dia sering curhat pada mu akan membuat dirinya timbul rasa suka dan ingin lebih dari berteman pada mu" Ibunya menjelaskan semuanya dengan panjang

Ya apa yang Ibunya ucapkan itu benar tak ada pertemanan antara laki laki dan perempuan itu murni seratus persen tanpa ada rasa lain

Karena itu sudah terjadi padanya saat ini, yaitu Mora menyukainya dan ingin lebih dari berteman dengannya

"Iya bu. Kakak akan jaga jarak kok Bu sama dia, makanya tadi kakak suruh Ibu bilang kalau kakak gak di rumah" jawab Marna pada Ibunya dan masih tak berani menatap Ibunya

'Apa Ibu sadar ya kalau Mora itu ada rasa lebih pada ku makanya Ibu bicara seperti itu pada ku, karena kan filing seorang Ibu itu sangat lah kuat. Apa aku curhat aja ya sama Ibu semuanya tentang niat Mora pada ku, ahhhh bingung lah’ ucap Marna dalam hati

"Kak jika belum bisa cerita sekarang tak apa, tapi kalau nanti dah bisa bercerita, maka ceritalah ibu akan dengar kan kok" ucap Ibunya padanya dengan mengelus kepala Marna dan iya pun tersenyum

Marna akan kumpulkan keberanian untuk bisa bercerita pada Ibunya, gak mungkin Marna pendam sendiri dalam keadaan bingung gini gimana caranya menghadapai sikap Mora yang makin hari makin menjadi jadi ini

Marna juga ingin dengar saran dari Ibunya, tapi bukan sekarang Marna tunggu dulu dirinya siap untuk bercerita pada Ibunya

 

Sehabis shalat magrib Marna putuskan untuk bercerita pada Ibunya tentang apa yang sudah terjadi padanya dan Mora agar Ibunya tak bertanya tanya lagi nantinya jika ada yang aneh Ibu lihat dari tingkahnya Mora

"Ibu" Ibunya lagi duduk di bangku sofa rumah mereka sambil memakan puding

"Iya, ada apa Kak? Apa Kakak mau bercerita sama Ibu" tebak Ibunya dengan benar dan Marna pun langsung duduk di bangku sofa itu juga dengan posisi menghadap Ibu

"Iya Bu Kakak mau bercerita sama Ibu. Tapi Ibu jangan marah atau kesal ya Bu kalau dah tau" ucapnya dengan nada suara yang agak sedikit takut

"Iya Ibu gak akan marah dan kesal nanti" Ibunya pun mengatakan iya agar Marna bisa bercerita dengan tenang

"Gini Bu akhir akhir ini kan Mora bertingkah aneh dan Ibu pasti merasakannya kan Bu?" tanya Marna pada Ibunya

"Iya Ibu merasakannya. Ada apa emangnya sama kalian berdua? Apa kalian baik baik aja? Apa kalian sedang berantem atau salah paham?" Ibunya langsung melempar banyak pertanyaan padanya dengan wajah yang penasaran

"Gak Bu aku gak lagi berantem sama dia atau pun salah paham"

"Lalu kenapa dia seperi gitu kak?"

"Awalnya aku juga tak tau kenapa dia bisa begitu Bu, tapi sewaktu waktu aku dapat jawabannya dari dia langsung Bu"

"Dari dia langsung?" Ibunya makin penasaran sama apa yang terjadi pada mereka berdua

"Iya Bu dari dia langsung, dia yang bilang langsung pada ku. Dan aku sampai tak nyangka dia bisa begitu pada ku Bu" jawab Marna pada Ibunya yang belum ke inti pembicaraan atau yang ingin Ibunya dengar belum terjawab

"Emang Mora bilang apa sama Kakak sampai sampai Kakak gak nyangka kalau itu terjadi pada diri Mora?" tanya Ibunya yang berpindah duduk ke samping Marna

"Ibu" Ibunya memandang Marna dengan ekspresi yang tak bisa Marna artikan

"Ibu Mora bilang sama ku"

Ucapan Marna terputus karena merasa segan bicara masalah hati pada Ibunya karena iya memang tidak pernah cerita masalah yang kaya ginian dengan Ibunya atau Ayahnya

"Mora bilang apa kak, jangan buat Ibu penasaran dong kak" Ibunya mendesak Marna agar mengatakan apa yang sedang terjadi pada Marna dan Mora

"Hemmm Mora bilang sama aku kalau dia" Ucapannya terputus lagi dan membuat rasa penasaran Ibunya makin kuat

"Kalau dia apa sih kak? Suka banget deh gantung gantungin kata kata" Marna bingung harus jujur apa gak karena ini masalah pribadinya, namun kalau tak jujur Marna tidak tau harus buat apa lagi sama Mora agar dia mau jauhin Marna

"Ibu Mora bilang kalau dia suka sama Kakak Bu" dan akhirnya Marna putuskan iya jujur pada Ibunya agar iya tak pendam rasa bingung ini sendirian

Marna bisa melihat dari raut wajah Ibunya kalau Ibunya sangat terkejut mendengar apa yang barusan iya katakan itu

"APA KAK? MORA SUKA SAMA KAMU?" tanya Ibunya yang tidak merasa yakin dan matanya melotot besar karena kaget mendegarnya

"Iya Bu makanya aku bingung mau baut apa lagi agar dia bisa jauhin aku"

Ibunya terdiam agak lama setelah mendengar itu semua, Marna tau Ibunya pasti gak tau mau bilang apa lagi makanya Ibunya terdiam gitu

"Ibu!" Ibunya menoleh padanya dengan wajah yang masih kaget

"Apa Ibu baik baik aja bu?" tanya Marna pada Ibunya karena emang wajah Ibunya sangat kaget iya lihat

"Iya kak Ibu baik baik aja" jawab Ibunya dan langsung merubah ekspresi wajahnya kembali normal

"Jadi sekarang kamu mau ngapain?" tanya Ibunya padanya dengan sambil menyentuh pundak Marna

"Aku gak tau mau ngapain Bu aku sudah kehabisan cara"

"Hemmm kamu boleh buat cara apa aja, tapi kamu harus ingat jangan sampai buat orang jadi benci sama kita ya. Karena itu sangat tak baik"

"Baik Bu aku tak akan buat dia benci aku. Aku hanya ingin dia tak seperti itu lagi. Aku juga mau dia cari gadis lain aja jangan aku"

"Iya Ibu paham apa yang kamu maksud tapi harus berhati hati dalam bertindak ya nak?"

"Iya Bu. Makasih Bu, Ibu dah mau mendengarkan aku"

"Loh kok ngomong gitu Ibu ini Ibu kamu lo. Jadi seorag Orangtua harus siap dengarin anaknya bercerita, kalau gak sama kita sama siapa lagi dong seorang anak berbagi?"

"Iya Bu"

"Sudah jangan terlalu di pikirkan itu ya"

"Iya Bu"

Saat Marna dan Ibunya sudah selesai bercerita Ibunya pun pergi kedapur untuk makan dan Marna juga pergi kedapur untuk makan juga

Habis makan mereka langsung menonton TV bersama sama

Rasanya lega karena sudah berbagi dengan Ibunya meskipun awalnya Marna merasa canggung

'Terimakasih Ibu sudah mau mendengarkan anak mu bercerita' ucap Marna sambil tersenyum melihat ke arah Ibunya yang sedang asik nonton TV

1
Ainun Mardiah
/Smile/
shanum
sampai sini dlu, mampir di karya nya "Sabana01"
Ainun Mardiah: /Smile/
total 1 replies
Marii Buratei
Thor, kapan update lagi nih?
Ainun Mardiah: Segera😇
total 1 replies
Bridget
cerita ini bikin hatiku meleleh...terima kasih, author!
Ainun Mardiah: /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!