Seni Naga Kuno Taiko

Bab 16 Chan Louji Mati

Ketika pedang Chan Louji menusuk ke perut Long Fai dia merasakan sedikit sakit dan dia juga terkejut bahwa ketajaman pedang itu sunguh sangat tajam sehinga pedang itu bisa menusuk ke dalam perut dirinya.

Seni sutra hati taiko berputar cepat di dalam tubuhnya dia mencoba menyembuhkan luka tusukan pedang itu.

Tapi pemulihan itu terhambat karena pedang masih menancap di perutnya. Long Fai mencoba menarik pedangnya.

"Ghoah!"

Begitu pedang di tarik, darah memuncrat ke luar seperti mata air. Tapi itu hanya sebentar dan sutra hati taiko berputar cepat untuk menyembuhkan luka tusuk itu.

Long Fai setelah menarik pedang itu dia mencoba menusuk mata Chan Louji sisi kanan mengunakan pedang.

"Sikat!"

"Bajingan..!" Mata Chan Louji terkena tusukan pedang bagian kanan sehinga darah memuncrat keluar.

Long Fai setelah menusuk langsung meninju dengan keras.

"Bang!"

Chan Louji langsung terpental selusin meter, Long Fai melompat mengunakan jurus langkah anginnya dan kedua tangan itu memunculkan cakar dan membentuk kepalan.

"Bajingan tua mati kamu..!"

Long Fai mengeram sambil berlari tangan Long Fai begitu mendominasi seperti tangan dewa Ashura yang akan mencekik Chan Louji dan memanen kehidupan dirinya.

"Tidak baik!" Patriak Chan menghindar dengan cepat sambil menutupi bagian mata yang terkena tusukan pedang.

Para murid dan guru yang mengajar di sekte ini mata semua bodoh dia tidak menyangka Tuan muda buangan di keluarga Long akan begitu beringas dan mendominasi.

Dengan tampilan yang mengamuk seperti orang gila hinga membuat para murid merinding. Dan di sisi guru yang pada awalnya mencibir bahwa Long Fai adalah sampah dan mungkin saja dia bekerja di sini sebagai tukang sapu mungkin tidak akan bertahan lama karena setatus sampahnya yang membuat tertekan.

Tapi sekarang dia melihat kekuatan Long Fai teknik yang hebat sehinga kata-kata cibiran seutuhnya, di makan sendiri dan tidak berani keluar dia takut bahwa Long Fai akan mengigit dirinya hinga mati.

Sementara itu, ketika Chan Louji sehabis menghindar dia cukup lega. Tapi, dia tidak di sangka bahwa setelah menghindar sosok Long Fai sudah ada di sampingnya.

Chan Louji melihat bahwa tangan Long Fai mempunyai sisik yang berwarna emas dan sedikit bercahaya.

Chan Louji melihat bahwa Long Fai hendak mencekik dirinya sehinga dia mengunakan jurus lainya.

"Tinju purba dewa kura-kura!" Chan Louji bertetiak dan tangan yang membentuk kepalan itu memunculkan cahaya hijau transparan yang berbentuk cangkang kura-kura langsung mengenai cakar Long Fai.

Long Fai terbang bebas ke atas dan terpental jauh dan terjatuh di atap sekte hinga jebol.

Karena akibat tinju itu pintu nadi Long Fai membuka satu lagi dan total pintu nadi yang terbuka sudah 21 pintu nadi.

"Hehehe!" Di dalam reruntuhan Long Fai menyringai, ahirnya pintu nadi terbuka satu lagi.

Dia bangun dari tidurnya langsung melompat mengunakan langkah angin dengan peningkatan pintu nadi yang di buka, kecepatan langkah angin sunguh cepat.

Di samping Chan Louji dia terengah-engah sedang menstabilkan tubuhnya untuk mengumpulkan energinya, namun tidak dia sangka bahwa tiba-tiba ada suara gemuruh.

"Brengsek tidak baik!" Chan Louji cemberut dia dengan cepat mengunakan jurus tinju kura-kura kunonya.

"Bang!"

"Crack!"

Sekarang tinju Long Fai melawan tinju Chan Louji dan ketika kedua tinju itu saling beradu tiba-tiba ada suara patah tulang.

Chan Louji bisa menahan tapi dari menahan itu akibatnya tangannya hancur dan banyak di lumuri darah.

"Tangan aku..!" Chan Louji menjerit tangan kanan nya hancur dan pemandangan itu sangat mengerikian. Long Fai tidak tingal diam setelah meninju tangan Chan Louji hinga hancur dia mencoba meninju dada Chan Louji dengan sangat keras.

"Bang!"

"Puf!"

Chan Louji terbang menjauh tapi setiap terbang itu mencipratkan darah dari mulutnya.

Long Fai bergerak cepat setelah meninju Chan Loiji dia langsung mengambil pedang yang tergeletak dan berlari karena dia berniat untuk membunuh Chan Louji.

"Sikat!"

Long Fai sudah tiba di depan Chan Louji dan dia juga melihat bahwa patriak Chan sedang terkapar dengan mulut penuh darah dan tergeletak lemas.

Ketika Chan Louji melihat bahwa Long Fai hendak membunuh dia sebenarnya meminta kepada Long Fai untuk berbelas kasih tapi seseolah Long Fai sudah kerasukan setan ashura sehinga kata-kata itu tidak terdengar.

"Tidak!"

''Aghrrt ...!" Chan Louji menjerit. Setiap jeritan itu mengeluarkan darah dari mulutnya dia merasa bahwa ketika leher di tusuk oleh Long Fai dengan kejam dia merasakan perasaan kisis nyawanya dia mencoba menghirup udara dengan rakus tapi seseolah udara itu menolak.

Rasa sakit itu bertambah ketika Pedang yang di tusuk ke arah leher sendiri di putar-putar mata Chan Louji melotot sampai mengeluarkan darah dari matanya.

Tangan Chan Louji mencoba memukul kaki Long Fai tapi ketika dia memukul kaki Long Fai langsung menginjak leher Chan Loji hinga hancur.

Setelah itu Chan Louji mati dalam keadaan mengenaskan.

"Ini adalah berani sekali kamu berurusan dengan aku maka kematian yang akan di terima!" Long Fai mengeram rendah.

Tapi ketika setelah membunuh Chan Louji tiba-tiba ada suara memarahi dari langit.

"Siapa yang berani sekali membunuh pengikut aku..!" Kata-kata itu sudah selesai dan tiba-tiba dari udara tipis memunculkan telapak emas raksasa dan langsung menampar Long Fai.

"Plakk!".

Long Fai terkena tamparan cahaya tangan raksasa sehinga terbang seperti meriam dan dia terbang selusin Mil.