Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13: Proyek baru
Jam makan siang selesai, Megan dan Beatrix menuju ruang kerjanya masing-masing.
"Ah iya, aku harus ke bagian produksi dulu untuk mencatat bahan baku yang sudah habis," gumam Megan menutup kembali pintu ruang kerjanya. Melangkahkan kakinya menuju lift. Namun tidak sengaja ia melihat Julian berjalan bersama Dexter dan Addison.
"Akh sial... kenapa Julian ada disini," gumam Megan melihat ruang kerjanya yang jaraknya cukup jauh dari lift. Kalau ia harus masuk ke ruangannya tidak akan sempat lagi. Apalagi menunggu lift yang masih berada diantai 15. Akhirnya Megan memilih masuk ke dalam sebuah ruangan di samping kanannya.
"Semoga Julian tidak melihatku tadi," batin Megan mengintip dari balik pintu. Ketiga pria itu berjalan semakin dekat dengan posisi Megan.
"Oh tidak, kenapa rasanya mereka seperti ingin masuk ke ruangan ini," gumam Megan semakin takut. Dan benar saja, ketiga pria itu masuk ke dalam ruangan itu. Untungnya Megan sudah bersembunyi di bawah meja.
"Aku ingin memberitahumu tentang rencana proyek baru ," ucap Julian.
"Proyek apa?" tanya Dexter duduk di kursi kebesarannya. Megan yang ada dibawah meja terkejut saat Dexter duduk di kursinya, dan yang paling parahnya wajah Megan tepat berada di depan milik Dexter.
"God...help me.." batin Megan melotot. Tubuhnya terasa panas dan wajahnya memerah. Andai saja ia memiliki jurus menghilangkan diri, sudah pasti ia akan segera menghilang dari sana.
Dexter semakin memajukan kursinya hingga miliknya semakin dekat dengan wajah Megan. Spontan membuat Megan memekik, untung saja ia langsung menutup mulutnya.
"Aku berencana untuk pembuatan film baru. Ceritanya diangkat dari sebuah novel dengan penulis ternama. Aku tertarik dan yakin kita akan mendapat keuntungan besar. Filmnya pasti akan laris. Penulis juga sudah setuju jika ceritanya dikemas menjadi sebuah film," ucap Julian yang merupakan seorang pengusaha dan juga produser film. Julian dan dua temannya yaitu Dexter dan Erick beberapa tahun yang lalu bekerjasama mendirikan perusahaan rumah produksi dan layanan streaming milik mereka.
"Aku akan mengirimkan padamu file rincian biaya yang sudah dibuat Erick," ujar Julian membuka ponsel mahalnya dan segera mengirimkan filenya.
Dexter mengangkat salah satu kakinya dan menyilangkannya. Hampir saja mengenai wajah Megan yang bergerak tidak bebas di bawah meja.
"Guys, aku harus pergi. Ada meeting yang harus aku ikuti," ucap Addison pergi.
"Bagaimana?" tanya Julian.
"Apa kamu yang akan menjadi produsernya?" tanya Dexter.
"Tidak, kali ini aku sebagai produser eksekutif saja sama sepertimu. Aku sedang sibuk dan ada hal penting yang harus aku selesaikan. Erick yang akan menjadi produsernya bersama produser lainnya," jawan Julian.
"Baiklah, aku setuju.." pungkas Dexter sebagai pemilik saham terbanyak di rumah produksi yang mereka bentuk.
"Bagus... aku akan segera mengabari Erick agar dia segera koordinasi dengan semua tim kru yang terlibat," ucap Julian.
"Aku pergi dulu, aku ingin menemui kekasihku dan minta maaf padanya. Sepertinya ia bekerja di sini. Aku pergi mencarinya dulu," ucap Julian bangkit dari kursinya.
"Apa maksudmu wanita semalam?" tanya Dexter. Julian mengangguk.
"Aku tidak percaya, bagaimana bisa kamu menyembunyikan kekasihmu dariku dan Erick selama ini," ucap Dexter menatap pria penggila wanita di depannya ini yang tiba-tiba berubah selama 6 bulan ini. Ternyata karena seorang wanita. Ia dan Erick baru mengetahuinya setelah Julian menceritakan masalahnya pada mereka.
"Dia sangat spesial.." ucap Julian.
"Kalau dia spesial kenapa kamu bisa menghamili wanita lain? bilang saja milik mu itu memang tidak tahan karena kekasihmu yang kolot itu tidak bisa memberikannya padamu," lanjut Dexter tertawa.
"Dia itu bukan perempuan gampangan bodoh," ucap Julian lalu pergi.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...