NovelToon NovelToon
Arthur'S Desire

Arthur'S Desire

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:111.5k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Jatuh cinta kepada seorang Arthur Mayer yang memiliki masa lalu kelam tidak dipermasalahkan Shannon Claire karena ia sungguh mencintai pria itu.
Namun bagaimana ketika terungkap dimasa lalu Arthur lah dalang dari peristiwa yang menyebabkan Shannon kehilangan orang yang disayanginya? apakah Shannon memilih bertahan atau meninggalkan Arthur? simak kisahnya di novel hasil menghalu dari Ratu Halu Base 😎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AD #32

Arthur melonggarkan dasinya, menyadarkan punggung di kursi. Seharian ini, ia menghabiskan waktu dengan lembaran dokumen yang ada di mejanya. Ia tidak beranjak dari ruangan. Bahkan saat jam istirahat, ia hampir melewatkan makan siang. Beruntung, ia mempunyai seorang kekasih yang mengingatkannya.

Arthur teringat janjinya kepada Shannon. Dengan segera Arthur merapikan mejanya sejurus kemudian pria memiliki rambut berwarna coklat itu keluar dari ruangan menemui Jane yang berada di ruangan wanita itu.

Jane yang sedang menatap layar laptop, mengalihkan pandangannya saat mendengar pintu ruangannya terbuka, tidak ada ketukan, dan hal itu biasa dilakukan bosnya. Jane kembali menatap layar laptop, menggerakkan jemarinya untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Pesankan dua tiket teater drama musikal untuk hari Sabtu, Jane." Arthur menyelipkan kedua tangannya di saku celana memerhatikan teman sekaligus asistennya itu.

Jane mengangkat kepalanya menatap lekat Arthur, tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. "Kau memintaku untuk memesankan tiket teater?" tanya wanita berusia 37 tahun itu menatap jengkel temannya saat kuliah dulu.

"Ya, " jawab Arthur, lempeng tanpa ada ekspresi.

"Mintalah dengan cara yang baik." Ya, meskipun posisinya menjadi bawahan Arthur, Jane tidak takut dengan pria itu. Jane sosok wanita yang kompeten dalam bekerja. Memberhentikannya sama saja membuang berlian. Dan seorang Arthur tidak akan memecatnya. Jadi, ia bisa melakukan apapun seperti sekarang ini.

"Tolong pesankan." Ulang Arthur, seperti tadi, tanpa ekspresi.

"Apa kau ingin berkencan Arthur?" Jane melayangkan pertanyaan untuk menghilangkan penasarannya. Setelah kepergian mantan kekasih Arthur, Arthur tidak pernah menjalani hubungan serius dengan wanita manapun, dan club' menjadi tempat favorit Arthur.

"Kau baru saja menyebut namaku. Dimana rasa sopan santunmu!" Hardik Arthur dengan sorot mata yang memicing, tajam.

"Jangan lupa kalau sekarang sudah jam 5, Arthur. Sudah jam pulang." Bantah Jane sambil menunjukkan arlojinya yang melingkar di pergelangan tangannya, membuat Arthur mendengus kasar dan wanita bernama lengkap Janeta Jacqueline tersenyum kecut.

"Jawablah pertanyaanku. Apa kau sudah memiliki kekasih?" ulang Jane lagi.

"Hmm, " sahut Arthur dengan gumaman.

"Apa kau sudah benar-benar melupakannya?" Mengingat lagi bagaimana 10 tahun yang lalu, ia melihat kehancuran Arthur pasca kepergian mantan kekasihnya. Pria itu sempat menjadi pecandu alkohol.

Bibir Arthur tertutup, ia mengeram pelan dengan rahang mengetat. Pertanyaan Jane seperti mengorek lagi luka yang hampir sembuh. "Kau tidak perlu mencampuri urusanku, Jane. Sebaiknya kau pesankan tiketnya. Aku tunggu." Arthur memutar tubuhnya, tidak ingin berdebat dengan wanita itu.

"Aku tidak bermaksud membuka lukamu, Arthur." Langkah Arthur berhenti menunggu Jane melanjutkan ucapannya tanpa berbalik lagi. "Aku hanya memastikan, jika semua baik-baik saja."

Arthur lagi-lagi mengacuhkan Jane. Pria itu melanjutkan langkahnya. Ia menarik handel pintu, kemudian keluar ruangan Jane dengan langkah tergesa untuk kembali ke ruangannya, dan ia langsung menuju toilet.

Sesampainya, Arthur berdiri di depan meja wastafel, memandangi dirinya dari pantulan cermin.

Flashback :

"Kenapa kau menatapku seperti itu? apa yang kau cari?"

"Kau masih mencintaiku, Arthur. Kau masih mencintaiku."

"Cinta katamu? hah... Lupakanlah, masa-masa indah kita sayang. Sudah tidak ada lagi cinta untukmu, yang ada hanya kebencian."

"Benarkah Arthur? "

"Ya, aku sangat membencimu, sama seperti aku membenci Ayahmu."

Flashback off.

Arthur mencondongkan tubuhnya dengan menopang kedua tangannya di pinggiran meja wastafel. Pria itu menarik napas, lalu membuangnya dari mulutnya, berulang-berulang.

Aku harus segera pulang. Pikirannya ke Shannon, satu-satunya gadis yang menjadi pelipur lara yang bisa mengobati hatinya.

🍂🍂🍂

Shannon menurunkan pakaian yang sudah kering, lalu memasukkannya ke dalam keranjang. "Akhirnya pekerjaanku, selesai." Shannon merapikan anak rambutnya yang menempel di keningnya.

Gadis itu melangkah, lalu ia berhenti sebab jalannya di halangi oleh Rosella. "Ada apa? " Shannon bertanya sambil menatap wajah Rosella yang terlihat marah.

"Ikut, aku." Rosella menarik lengan Shannon sampai ke kebun, lalu melepaskannya dengan kasar.

Shannon mengedarkan pandangan, langit mulai menggelap, dan kebun sudah sepi. "Sekarang, katakan. Ada apa kau mengajakku kesini?"

"Apa yang kau lakukan di gudang bersama Tuan Arthur?" sinis Rosella sambil melipat kedua tangan di depan dada. Wajahnya sedikit terangkat, bertingkah angkuh. "Apa kau sedang mencoba menggodanya?" tanyanya lagi.

Shannon enggan menanggapi pertanyaan Rosella, lagipula tidak ada keharusan untuk menjelaskan.

Shannon melewati Rosella, lalu dicekal wanita itu. "Kau ingin kemana? kau belum menjawab pertanyaanku." Rosella mencengkram kuat tangan Shannon.

"Kau yakin ingin mendengar jawabannya?" tantang Shannon. Ia menarik kasar tangan Rosella hingga cengkraman di tangannya terlepas.

"Iya bodoh. Jawablah!"

"Ya aku menggodanya." Balas Shannon dengan tenang. "Menggoda kekasihku." Akhirnya, dirinya lah yang mempublikasikan hubungannya bersama Arthur. Ini sudah darurat.

"Kau nyari masalah padaku, heh! "

"Kaulah yang mencari masalah denganku lebih dulu, Nona Rosella."

"Berani-beraninya kau melawanku. Dasar wanita penggoda!" Rosella mendorong tubuh Shannon. Shannon pun terjatuh, membuat tangan Shannon terluka. Dan ya sampai saat ini, ia masih terlihat tenang. Mungkin, jika ada Chloe sudah pasti babak belur wanita itu.

Shannon berusaha berdiri, kemudian ia membersihkan roknya yang kotor. "Wanita sepertimu memang harus dilawan. Kau terlalu angkuh."

Ucapan Shannon membuat Rosella bertambah marah. "Kau!!" Rosella mengangkat tangannya hendak menampar Shannon bersamaan itu Chloe datang dari arah belakang.

"Akh!" pekik Rosella saat ada seseorang yang menarik rambutnya. Chloe. "Lepaskan, rambutku wanita bar-bar!" Rosella berteriak sambil memukul tangan Chloe..

"Aku tidak mau." Tolak Chloe, ia semakin menarik rambut hitam Rosella hingga kepalanya mendongak. Pun Rosella tidak tinggal diam, wanita itu juga menarik rambut Chloe. Saling membalas.

"Kalian, hentikan." Perintah Shannon dihiraukan Chloe, dan Rosella. "Jika tidak, kalian dalam masalah." Shannon mencoba melerai keduanya namun tidak berhasil.

"Ada apa ini?" tanya Rolando mendekati mereka yang diikuti Arthur.

Chloe, dan Rosella melepaskan cengkraman mereka, lalu keduanya berbalik, dan tertunduk. Sedangkan Shannon, gadis itu meluruskan tatapannya, fokus pada pria yang datang bersama Paman Rolando.

"Coba jelaskan yang terjadi? kenapa kalian bisa bertengkar?" Rolando bertanya lagi dengan meninggikan suaranya.

Chloe mengangkat kepalanya, membalas tatapan Paman Rolando. "Aku menjambak rambutnya karena dia hendak menampar Shannon."

"Itu tidak benar." Bantah Rosella.

Arthur melanjutkan langkahnya, semakin mendekati kekasihnya itu. "Are you, okay?" Arthur meletakkan kedua tangannya di atas bahu Shannon, seraya menelisik raut wajah kekasihnya. Tentunya, tindakan pria itu menjadi perhatian Rolando, dan juga Rosella, kecuali Chloe.

"Ya, aku baik-baik saja, Arthur."

Rolando, dan Rosella terkejut mendengar Shannon menyebut nama Arthur. " Ceritakan apa yang terjadi?

"Yang dikatakan Chloe benar, Rosella ingin menamparku." Arthur menengok ke arah Rosella, menatap tajam wanita itu. Arthur kembali menatap Shannon. "Lanjutkan ceritamu, sayang."

1
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
awass Rosela pingsan dengar Arthur manggil sayang ke Shanon 😄😄
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
ga usah menggoda Arrhur udah terseponaa
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
wahh wahh mulai rese nihh
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
udh 10 tahun harus nove on dong...yg tiada tak kan mungkin kembali kan kecuali belum meninggal..
𝐀⃝🥀ᴋɪʀᴀɴᴀ🧸🍁❣️
yang buta itu kalian, buta perasaan 😒
𝐀⃝🥀ᴋɪʀᴀɴᴀ🧸🍁❣️
duhh jangan2 si Chloe juga gak bisa masak air 😒
𝐀⃝🥀ᴋɪʀᴀɴᴀ🧸🍁❣️
berbie gak cantik loe kk 👉👈😒💃
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author, Novel yg bagus padat dan menarik, ceritanya langsung tanpa berbelit 👍❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
dengan harapan Arthur Shannon junior launcing ❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
mungkinkah meninggalnya orang tua Shannon ada hubungannya dgn masa lalu Arthur 🤔
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author tindakannmu cepet tanggap dalam menyelamatkan Shannon
👍👍
Bundanya Pandu Pharamadina
tantangan terberat Shannon di mulai
Bundanya Pandu Pharamadina
Arthur Shannon ❤❤❤❤
Shannon jangan lemah hadapi ulat bulu, Brantas ulat bulu Shannon
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
ternyata arthur punya kisah yg sedih jugaa
pasti dia tidak mau wanitamya dilecehkan dan pasti akan mnjaga wanitanya..
Bundanya Pandu Pharamadina
Shannon melihat Arthur langsung jatuh cinta❤😘
Bundanya Pandu Pharamadina
selamat Shannon bisa melihat lagi
Bundanya Pandu Pharamadina
Arthur kau terpesona sama Shannon
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga mereka tidak terpisah Shanom Chloe
Bundanya Pandu Pharamadina
masukin keranjang 👍❤
🍌 ᷢ ͩDeέ~ρόţέķ🌸
ciee ciee..kesayangan ga tuh..🥰🥰🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!