Kehidupan Gracel berubah di saat seorang bocah berusia 5-tahun memanggilnya dengan sebutan Mommy di atas bus, karena anak itu terus saja memanggilnya Mommy pada akhirnya seorang duda yang merupakan Ayah anak itu menawarkannya sebuah kerja sama.
Dia ingin membiayain hidup serta biaya kuliah Gracel, syarat menjadi Mommy anaknya tersebut.
Akan kah, Gracel ingin menjadi Mommy anaknya? Atau dia memilih untuk membiayai hidupnya sendiri yang sering tak berkecekupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20 ~Mommy Untuk Anak Daddy~
"Mommy kenapa, Daddy?" tanya Xaviel yang sedang di pangkuan sang daddy.
"Tidur, El gak lihat?"
"Tidak daddy, wajah mommy bukan seperti bobo dia cakit," jawab Xaviel.
"Masa sih?"
Xaviel mengangguk. "Coba aja pegang ininya..." Anak itu menempelkan tangannya di kening.
Revandra hanya menurut memegang kening gadis yang tidur entah nyenyak atau tidak. Dia meringis kala kening gadis itu sangat panas, bisa-bisanya anaknya tau kalau mommynya lagi gak baik-baik aja.
"Turun dulu, nak!" pinta Revandra. "Jaga mommy dulu ya!"
"Daddy mau kemana?" tanya Xaviel.
"Daddy ambil air dan handuk kecil buat kompres mommy mu," jawabnya beranjak pergi dari kamar.
Xaviel memandang wajah mommynya dengan lekat. "Kasian mommy," lirihnya. "Pasti sakit banget, panas sininya..." Dia memegang keningnya sendiri.
"Mommy cepat sembuh ya, biar El perlihatkan gambal yang El gambal."
Beberapa menit kemudian Revandra datang membawa baskon kecil berisi air hangat dan handuk kecil. Lelaki itu duduk di tepi ranjang.
Dia memperas handuk itu lalu menempelnya di kening Gracel.
Dari wajah terlihat kecemasan yang mendalam dari lelaki itu.
Revandra mengenggam tangan Gracel dan mengicupnya singkat.
"El suruh paman Marro telfon dokter dulu!" pinta Recandra membuat anaknya menurut.
Anak itu turun dari ranjang berlari keluar dari kamar menemui Marro.
Gracel membuka matanya menatap Revandra yang terus mengompresnya.
"Om," panggilnya dengan suara lemah. "Makasih," ucapnya.
Revandra hanya mengangguk pelan kembali mengompres gadis itu.
"Daddy, doktelnya gak bisa datang lagi banyak pacien," teriak Xaviel berlari masuk kamar dan menaiki ranjang.
"Mommy udah bangun?"
Gracel mengangguk lalu tersenyum.
"Cepat sembuh mommy," lirihnya merebahkan dirinya lalu memeluk gadis itu.
Gracel kembali mengangguk sambil membelai rambut sang anak.
"Coba minum sirup ini!" pinta Revandra. Tanpa sadar, dia baru saja balik dari luar mengambil obat yang dia suruh beli oleh Delon.
Revandra menuntutnya bangun dan membantunya meminum sirup tersebut.
Gracel cepat-cepat menelan sirup itu dan meraih segelas air yang di pegang oleh Revandra.
"Makasih sekali lagi om, mau mengurusku," tutur Gracel.
"Lo mommynya El, jelas, kalau lo sakit membuat anak gue khawatir dan gue gak mau itu terjadi," balasnya kembali mengompres Gracel.
"Mommy, ko bisa cakit? Mommy gak makan pasti! Kata bibik kalau gak makan kita bisa sakit tau!"
"Mommy makan kok!" jawab Gracel.
"Mommy mu kerja El, makanya sakit. Coba larang dia kerja," sahut Revandra.
"Kelja apa mommy?" tanya Xaviel pada Gracel.
Gracel melototkan matanya ke arah lelaki di sampingnya, mencubit sedikit lengan Revandra.
"Gak, mommy gak kerja. Daddy mu bohong," dusta Gracel.
"Bohong El, tadi mommy gak antar kamu ke tempat leskan? Dia kerja makanya gak ngantar kamu," timpal Revandra menjadi gas untuk menyalahkan kompor.
"Benalan mommy apa yang di katakan, daddy?" tanya anak itu sekali lagi.
Gracel mengangguk dan beberapa detik menggeleng.
"Mommy beleti kelja, nanti cakit lagi! Kan ada daddy yang ulus kita," ujarnya.
Revandra menaikan sudut bibirnya pada Gracel membuat gadis mendengus kesal.
"Gak sayang, mommy harus kerja!" mantap Gracel.
"Kalau El bilang gak boleh yah gak boleh, mommy!" bentaknya beranjak bangun. "Kalau mommy cakit lagi gimana? Mommy gak sayang El? Padahal El makan bial gak cakit kalena El sayang mommy dan daddy!" lanjutnya hampir menangis sehingga Racel panik.
Racel menghela nafas lalu mengangguk. "Ya mommy berhenti kerja, jangan nangis." Gadis itu menghapus air mata Xaviel yang terjatuh sedikit.
Xaviel kembali tidur dan memeluk Gracel. "Mommy janji?" tanyanya.
Gracel mengangguk. "Mommy janji," jawabnya menyisir rambut Xaviel menggunakan tangan.
"Sayang mommy," ujarnya.
"Mommy juga sayang, El," balas Gracel.
"Kalau daddy gak di sayang lagi?" tanya Revandra melipat tangannya di depan dada.
Xaviel menggeleng membuat Revandra mengerucut bibirnya.
Xaviel dan Gracel tertawa melihatnya.
"Gak, El bohong, El sayang dua-duanya," sahutnya melompat ke arah sang daddy.
Revandra menerbitkan senyuman dan mencium pipi sang anak.
apa maksudnya bodyguard? mohon jawab thor 🙏