Mengisahkan Gadis muda yang amat sangat cantik, jatuh cinta kepada anak sahabat sang Papi, namun terhalang restu karena Papi menganggap anak laki-laki yang diinginkan sang putri sebagai anak nya juga.
Aileen Nafla Ibrahim putri pertama pasangan Arisa Fariza dan Ibrahim Ferdinand, yang jatuh cinta sejak kecil dengan Lelaki yang juga anak sahabat Papi nya.
" Lala cuma ingin Abang Denis bukan yang lain " Ungkap gadis itu melihat kedua orang tuanya yang menatap anak nya malas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira comel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nafla dan Denis
Kak, Panggil Nafla kearah Denis yang baru saja keluarga kamar mandi. Denis melihat Lala penuh rindu, Lalu Lala memeluk Denis manja.
" kangen" Ucap Nya memeluk Denis. Pria dewasa itu tersenyum dan membalas pelukan wanita yang sangat dia sayangi, bahkan mungkin dia cintai.
" Kakak minta maaf ya La, jarang temuin kamu, kakak sibuk banget. Kamu sehat kan, belum punya pacar kan?? Goda Denis membuat pipi Nafla memerah karena malu.
" Apaan sih kak, jelas lah Lala belum punya pacar, orang Lala pengen nya Kak Denis yang jadi suami Lala.
Kakak mau kan Nikah sama Lala kalau Lala lulus SMA?? Lala melihat mata dalam Denis, pria itu mengelus rambut Lala.
" Sekolah yang benar, jangan cuma cinta dan nikah aja isi kepala kamu. Kasihan Papi dan Mami, Kalau jodoh enggak kemana.
Itulah yang selalu di katakan Denis, dia tak pernah mengatakan Ya akan menikahi Lala, setelah dia lulus nanti.
Lala kecewa kembali dengan ucapan Denis. Namun gadis itu mencoba tegar dan akan terus membuat Denis jatuh hati padanya.
" Ayo kita gabung sama yang lain, Kakak tak enak kalau lama-lama berdua sama kamu, lanjut nya.
Akhirnya Lala mau tak mau menyetujui keinginan Denis. Walau hatinya seakan masih ingin bertemu dan berbincang-bincang.
Semua orang biasa saja melihat kehadiran Nafla dan Denis. Bagi mereka, Kedekatan mereka ibarat kaka dan adik, namun hanya segelintir yang tau jika Mereka menaruh hati dalam hubungan itu.
Jam sepuluh malam, Semua bubar dan pamit pulang.
" Om, Risa dan Mas Ibra serta anak-anak pulang dulu ya. Risa memeluk Om kesayangannya yang sekarang telah menua, di makan usia namun tetap gagah.
Miko membalas pelukan keponakannya itu. " Hati-hati di jalan sayang, kalau ada waktu kamu ke sinilah, Rumah ini selalu terbuka untuk kamu dan keluarga kamu.
Miko melihat Ibra sahabatnya dan memeluk juga.
Keesokannya, Arisa membangunkan Princess satu-satunya itu dengan sangat sulit.
" Aileen Nafla Ibrahim, bangun sekarang atau Mami siram pakai air!!! Teriak Risa membuat Ibra dan kedua anak laki-laki nya menuju kamar Kakak mereka untuk melihat pertunjukan dari sang Mami.
Aileeeeennnnn Naflaaaaaaa bangun!! Kamu ini mau jadi apa sih, udah jam enam tiga puluh, Kamu mau sekolah enggak!! Kembali suara dua oktaf Risa menggema.
Ya allah, Dulu saat aku gadis aku tak pernah menyusahkan Om miko, kenapa anakku sungguh membuat kesabaran ku hilang.
Tak lama Nafla terbangun.
Dia melihat di kamarnya penuh keluarga nya. " Kalian ngapain di kamar kakak?? Kakak cuma tidur lohnYa bukan MATI!! ucap Nafla membuat Darah Risa semakin naik dan Ibra tersenyum heran dengan tingkah sang anak.
Perasaan dia dan Arisa tepat waktu kalau bangun tapi anak nya yang satu ini sungguh membuat darah itu naik berpuluh kali setiap pagi.
Nafla masih menatap keluarga nya Namun. Saat melihat jam di dinding, Nafla menjerit " KENAPA MAMI ENGGAK BANGUNIN LAALAAAAA" teriak nya berlari bangun dan masuk kamar mandi.
Bocah gemblung koe" Mas anakmu selalu membuat aku darah tinggi, bentar lagi aku struk jika begini terus
Risa berjalan keluar diikuti semua orang.
" Mami, jangan suka kepikiran Kak Lala, nanti mami sakit. Naufan memeluk mami nya penuh kasih sayang.
Sementara kembaran nya mengangguk dan tersenyum.
Risa masih bersyukur jika kedua anak lainya tak memiliki perangai yang sama dengan Putrinya, jika sama matilah Dia dan Ibra mengurus ketiganya.
" Iya sayang, Mami akan memupuk sabar seluas samudera dan setinggi gunung Himalaya demi kalian. Ingat Nak, cukup kakak mu saja ya yang di luar Nurul kalian jangan, Ucap Risa membuat Ibra tertawa.
semoga g kalah seru sm cerita bapak ibux