Hanita Ralingga Ayu Mahendra dan Satya Prawira Arya Dewantara, keduanya menikah karena saling mencintai setelah mereka menghabiskan waktu selama 10 tahun pacaran. Keduanya adalah cinta pertama untuk satu sama lain. Mereka sama-sama berasal dari kalangan atas, Hanita adalah seorang Psikiater terkenal sedangkan Satya pewaris dari perusahaan keluarganya
Tapi setelah menikah, cinta mereka justru berubah. Hubungan keduanya yang semula hangat menjadi sangat dingin. Hanita dan Satya sama-sama tidak dapat menemukan kecocokan meski 2 orang anak telah hadir diantara mereka. Kesalahpahaman mengelilingi keduanya
Hingga suatu ketika, Satya harus mengalami sebuah kondisi yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Akankah kondisi baru Satya akan membuat Hanita luluh dan memperbaiki hubungan mereka? Atau justru akan meninggalkan Satya yang tak lagi sama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keguguran
Siang Harinya,
"Kriss, pastikan kamu berhasil mendapat ijin pemerintah untuk tambang kita di Bangka. Aku tidak mau ada kesalahan lagi, atau aku akan kembali diseret masuk ke dalam gedung kejaksaan" ucap Satya penuh penekanan
"Anda tenang saja,Tuan. Orang-orang kita sedang berusaha mewujudkan itu. Ijin akan segera kita kantongi" sahut Kriss
Satya mengangguk paham, lelaki itu meneruskan langkah kakinya masuk ke dalam ruangan kebesarannya.
Saat hendak masuk, Satya dicegat oleh Sekretarisnya yang sudah menunggu sang Tuan sejak tadi
"Ada apa?" Tanya Satya
"Tuan, saya mendapat panggilan dari rumah sakit. Mereka sudah berusaha menghubungi anda tapi tidak bisa"
Satya tidak menepis, dia memang lupa mencharger ponselnya semalam. "Lalu? Apa masalah rumah sakit denganku?"
"Pihak rumah sakit mengatakan kalau pasien atas nama Shanum Anindira saat ini sedang dirawat karena mengalami keguguran" terang Sang Sekretaris
Kedua bola mata Satya melotot sempurna, tanpa berpikir panjang lagi lelaki itu langsung berlari meninggalkan kedua bawahannya. Tujuannya tentu saja untuk mengunjungi Shanum dirumah sakit
Kriss yang melihat kepergian majikannya hanya bisa menghela nafas panjang.
"Kamu sedang menggali kuburanmu sendiri, Satya. Aku yakin kalau Hanita tidak akan diam saja" gumam Kriss sembari melepaskan kacamata bacanya
30 Menit kemudian,
Satya tiba dirumah sakit, ia bergegas menuju ruangan tempat Shanum dirawat sekarang.
"Shanum" panggil Satya
Shanum yang sedang menatap hampa langit-langit kamar pun menoleh ke sumber suara. Wanita itu langsung berusaha bangun, kedua maniknya sembab bahkan jejak air mata jelas terlihat membasahi wajah manisnya
"Sat, maafkan aku..." lirih Shanum
"Apa yang terjadi? Benar kamu keguguran?" Satya to the point
Shanum mengangguk lemah, wanita itu meremas dadanya yang terasa sesak. Teringat lagi akan perlakuan kejam Roy yang menyebabkan dia keguguran.
"Bagaimana bisa? Kamu tidak berhati-hati" celetuk Satya
Shanum mengusap kasar air matanya, mengeadahkan wajah dan menatap Satya lekat
"Ini semua gara-gara Hanita! Wanita gila itu! Dia yang membunuh anak kita!" Pekik Shanum
Satya menautkan kedua alis tebalnya, tidak terima karena Shanum berani berkata demikian tentang sang istri
"Jaga bicaramu. Apa hubungan semua ini dengan istriku? Hanita bahkan tidak tahu kalau kamu hamil" sergah Satya
Shanum tertawa hambar mendengarnya, wanita itu meremas erat seprai menggunakan kedua tangannya
"Kamu salah,Sat. Hanita tahu semuanya! Tentang hubungan kita, tentang kehamilanku! Hanita tahu!"
"Aku melihatnya sendiri! Hanita ada direstoran siang itu saat kamu menemuiku! Dan dia melihat kita!" Pekik Shanum
DEG! Berdebar jantung Satya, rasa takut mendadak memenuhi dada lelaki itu. Wajah tampan Satya berubah pias, dia tidak bisa percaya kalau Hanita tahu semuanya
Tapi mengingat sikap dingin wanita itu yang bahkan menatapnya seperti musuh. Memaksa Satya untuk percaya kalau Hanita memang tahu hubungan terlarang Satya dan Shanum termasuk kehamilan Shanum
"Ti-tidak! Ini tidak mungkin!" Sergah Satya frustasi
"Kenyataannya memang seperti itu,Sat. Hanita bahkan menyuruh orang untuk mencelakai aku dan anakku. Segila itu Hanita, dia membunuh anakku yang tidak bersalah!" Teriak Shanum
Satya tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Satu sisi tidak terima karena Hanita seolah sudah membodohi dia selama ini. Dengan berpura-pura tidak tahu apapun, lalu wanita itu yang membuat bayi Shanum meninggal. Satu sisi lagi dia mengkhawatirkan akibat dari permasalahan ini.
"Keterlaluan! Hanita sudah mempermainkanku! Dia membunuh kedua anakku!" Pekik Satya emosi
Satya memutar tubuhnya, pergi meninggalkan Shanum begitu saja.
"Sat, tunggu" cegah Shanum yang tidak diindahkan oleh Satya sama sekali
Satya sedang emosi berat sekarang ini, lelaki itu mengemudikan mobilnya dalam kecepatan tinggi. Bahkan kedua matanya memerah saking besar amarah yang dia rasakan sekarang
"Hanita, aku sangat menyesal karena menikahimu" gumam Satya dingin
.
Ada yang baca? Komen kuuy
kasian hanita dapet barang bekas shanum terus😅