NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Surgawi

Kaisar Pedang Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:471.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Van_Liev

Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.

Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32 - Rencana Tang Zheng

Tang Wuying dan Tetua Ketiga kembali ke kediaman keluarga Tang dengan perasaan bangga. Begitu mereka tiba, seluruh anggota keluarga Tang sudah menunggu di halaman depan. Tang Jinhai berdiri di depan, senyumnya lebar dan bangga saat melihat putranya berhasil memenangkan seleksi.

"Selamat datang kembali, Wuying," kata Tang Jinhai dengan suara penuh kebanggaan. "Kamu benar-benar telah membuat keluarga Tang bangga hari ini."

"Terima kasih, Ayah. Semua ini berkat dukungan keluarga."

Di sudut, Tang Zheng berdiri dengan raut muka masam. Rencana yang dia kira sempurna untuk menyingkirkan Wuying telah gagal total. Amarah dan kekecewaan bercampur aduk di dalam dirinya. Tang Wei, yang berdiri di samping ayahnya, juga terlihat tidak senang.

Tetua Ketiga kemudian maju dan menyampaikan beberapa kata. "Kemenangan Wuying ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasinya. Dia telah membuktikan bahwa dia layak menjadi penerus Keluarga Tang kita."

Seluruh anggota keluarga bertepuk tangan merayakan keberhasilan Wuying. Tang Jinhai kemudian mengajak semua orang untuk menikmati pesta kecil yang telah disiapkan sebagai bentuk syukur dan kebahagiaan atas pencapaian ini. Tang Zheng yang merasa geram dengan langkah lebar meninggalkan aula. Tang Wei mengikuti langkah lebar ayahnya.

"Sialan!"

Tang Zheng kembali ke kediamannya dengan penuh amarah. Begitu memasuki ruang kerjanya, ia melempar berbagai benda ke dinding, melampiaskan kekesalannya atas kegagalan rencananya. Tang Wei, yang mengikuti ayahnya, segera masuk ke dalam ruangan dan memarahi ayahnya dengan tajam.

"Ayah, ini semua salahmu! Jika saja kau tidak menggantikan aku dengan Wuying, kita tidak akan berada dalam kekacauan seperti ini!" teriaknya dengan marah.

Tang Zheng memandang putranya dengan mata penuh amarah. "Diam, Wei! Aku melakukan ini untuk kepentingan kita semua. Kau pikir aku senang melihat Wuying berhasil?"

Tang Zheng mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Dia lalu duduk di kursinya, merenung sejenak. "Kali ini aku harus turun tangan sendiri. Tidak ada pilihan lain."

Tang Wei menatap ayahnya dengan penasaran. "Apa yang akan Ayah lakukan?"

Dengan tenang, Tang Zheng berdiri dan berjalan ke sudut ruangan, mengambil sebuah jubah panjang berwarna gelap yang tersembunyi di balik tirai. Ia mengenakannya dan berbalik ke arah Tang Wei. "Aku akan menemui seseorang."

Tang Zheng meninggalkan kediamannya dengan cepat dan menuju ke sebuah tempat tersembunyi di bagian gelap kota Qinghe. Ia tiba di sebuah markas kumuh yang dikenal sebagai sarang dari geng jahat yang sering melakukan berbagai tindakan kotor. Ia melangkah masuk dengan mantap, hingga tiba di hadapan pemimpin geng tersebut, seorang pria berwajah seram dengan tatapan dingin.

"Zheng, sudah lama tidak bertemu," sapa pemimpin geng itu dengan suara serak, senyum licik terpampang di wajahnya.

"Aku butuh bantuanmu, Hei Long," jawab Tang Zheng tanpa basa-basi.

Hei Long mengangkat alisnya, tertarik. "Bantuan seperti apa yang kau butuhkan?"

Tang Zheng duduk di kursi yang disediakan dan mulai menjelaskan rencananya dengan rinci. "Aku ingin kau dan anak buahmu membantu dalam melaksanakan kudeta. Kita akan mengambil alih keluarga Tang dan sebagai imbalannya kau akan mendapat bagian dari wilayah kami."

Pemimpin geng itu tertawa kecil, matanya berkilat penuh keserakahan. "Kudeta, ya? Itu bukan hal yang mudah, tapi dengan imbalan yang tepat, kami bisa melakukannya."

Tang Zheng mengangguk. "Kita akan merencanakan ini dengan matang. Aku tidak akan mengambil risiko kegagalan lagi."

"Baiklah, Zheng. Aku perlu mendengar rencana detilmu sebelum kita bisa melanjutkan," kata Hei Long.

Tang Zheng mengangguk dan mulai menjelaskan. "Kita akan menyerang pada tengah malam tiga hari lagi. Saat itu, kebanyakan dari mereka akan beristirahat dan tidak siap untuk serangan mendadak. Aku ingin kau dan anak buah terbaikmu untuk menghadapi Tang Jinhai dan para tetua lainnya. Sementara itu, aku sendiri yang akan berurusan dengan Wuying."

Hei Long mengerutkan kening. "Tang Jinhai berada di tingkatan yang lebih tinggi dariku. Menghadapinya bukanlah tugas yang mudah. Kau yakin ini bisa berhasil?"

Tang Zheng tersenyum licik. "Aku sudah memikirkan hal itu. Aku akan mengalahkan Wuying terlebih dahulu dan membawa kepalanya ke hadapan Tang Jinhai. Saat dia melihat anaknya mati, dia akan terguncang dan kehilangan fokus. Dengan begitu, menghadapinya akan jauh lebih mudah."

Hei Long mengangguk perlahan, mengerti rencana tersebut. "Baiklah. Tapi ini tetaplah risiko besar. Anak buahku harus dipersiapkan dengan baik."

"Kau akan mendapatkan bayaran yang sepadan, Hei Long. Pastikan anak buahmu siap dan jangan ada kesalahan. Kita tidak akan punya kesempatan kedua. Aku mempertaruhkan semuanya pada rencana ini," kata Tang Zheng dengan tegas.

"Bagaimana dengan pasukan keamanan di kediaman keluarga Tang?" tanya Hei Long.

"Aku sudah mengatur agar sebagian besar pasukan keamanan dikerahkan untuk patroli di luar. Malam itu akan ada perayaan kecil di luar kota, jadi mereka akan berada di sana. Hanya sedikit yang akan berada di dalam kediaman," jawab Tang Zheng.

Hei Long menyeringai. "Baiklah, Zheng. Ini akan menjadi pekerjaan besar, tetapi aku yakin kita bisa melakukannya. Pastikan kau siap dengan bagianmu."

Tang Zheng mengangguk. "Aku akan siap. Ingat, kita hanya punya satu kesempatan. Kita harus melakukan ini dengan cepat dan bersih. Setelah Tang Jinhai dan Wuying jatuh, tidak ada yang bisa menghentikan kita."

...-...

1
خيرل حديۃ وارو
Luar biasa
خيرل حديۃ وارو
Lumayan
hyuga dara
Nama pendiri sekte kok gak disebutkan thor..
Doel_Aja 88
hiatus mari2 hiatus
zefanya stepanus
cerita yg menarik 👍
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Aristo Robaka
ayahnya di bilng anda .gak sopan kayak orng lain dipanggil
Roni Sakroni
satu kata yg tepat saat ini. EGOIS
Roni Sakroni
bagus jiwa penolongnya besar
Roni Sakroni
mantap mantap
Roni Sakroni
pertandingan resmi yang diikuti tp ketika jagoanya kalah tidak terima dan balas dendam. lucunya
Roni Sakroni
Luar biasa novel ini
Roni Sakroni
langkah awal
Efendi Siantar
datang dari mana si han long ini?
Efendi Siantar
bertele-tele.... yg ini jgn didramatisir la thor
Efendi Siantar
thor..., realistis dikit dong. seheboh itu pertarungan tp lin mei tak tau sama sekali...?????🤔
Farhan Hernawan: hahaha😂
total 1 replies
Efendi Siantar
selayaknya, pemenang mendapat perlindungan khusus dari tuan kota
Efendi Siantar
Luar biasa
Abi Ab
Alur cerita nya lumayan bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!