Kehidupan rumah tangga pasti memiliki rintangannya masing-masing. begitulah yang dialami oleh sepasang suami istri xiao luo (26) dan Elena Inara Rossalina (22) yang awal menikah bukan karena cinta, dan cinta tumbuh beriringan dengan waktu.
namun disaat mereka sedang menikmati hubungan suami istri seutuhnya dengan hubungan yang saling mencintai, elena harus menelan pil pahit pernikahannya ketika mengetahui hubungan terlarang antara luo dengan seorang model sekaligus sahabat luo. begitu banyak cobaan yang elena lalui setelah mengetahui hubungan suaminya tersebut.
apakah elena sanggup menjalani bahtera rumah tangga?
akankah elena mengakhiri pernikahan tersebut?
Yukk guyss dibaca kisah perjalanan mereka berdua 💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Tao duduk termenung mengingat kejadian dirumah bosnya tersebut.
"kasihan nyonya elena, pasti dia sangat sedih sekarang ini"
Taomi membayangkan ketika luo lebih perhatian kepada meidy dibandingkan elena istrinya sendiri.
"kak" panggil meme
Tao sedang menunggu meme pulang dari kampus, karena mobilnya yang masih belum beres diperbaiki.
"kak tao" panggil meme lagi
"kak" panggil meme sambil mengguncang tubuh tao
"ah eh iya nona" ucap tao linglung
"kenapa sih? Mikirin apa?" tanya meme
"apa meme tau masalah antara tuan luo dan istrinya?" batin tao
"nggak ada nona.. Setelah ini kemana?" tanya tao
"aku mau pulang aja, capek" ucap meme
Tao pun yakin kalau meme tidak tau masalah kakaknya.
Tao pun menancap gas mobilnya menuju rumah kediaman xiang.
...****************...
Dikediaman luo sendiri, elena terbangun dari tidurnya karena jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Ia meregangkan otot-otot tubuhnya.
Elena pun memutuskan untuk mandi dan siap-siap membantu bi inah di dapur.
"bi mau masak apa?" tanya elena ketika tiba di dapur
"ini nyonya mau masak sop"
"aku bantuin ya" ucap lena
"nggak usah nyonya.. Biar bibi sama pelayan yang lain kerjakan, nyonya duduk saja.. Tangannya masih diperban itu" ucap bi inah sambil menunjuk perban tangan elena
"udah kering kok bi, nggak sakit lagi" ucap lena
beberapa saat kemudian saat elena sedang asyik berbincang dengan bi Inah dan pelayan yang lain, luo keluar dari kamar meidy dengan rambut yang berantakan.
Elena hanya menatap sekilas luo, kemudian fokus kembali berbicara dengan bi Inah dan yang lain.
Kamar meidy memang berada di lantai dasar dan berdekatan dengan ruang makan, karena ia sedang hamil elena masih mempertimbangkan meidy yang repot harus naik turun tangga, sedangkan kamar elena dan ruang kerja luo berada di lantai dua.
"sayang" panggil luo sambil mengecup kening elena
elena tidak merespon panggilan luo dan ia juga tidak menolak perlakuan lembut luo tersebut.
"gimana tangan kamu yang luka?" tanya luo
"udah baikan" ucap lena jutek
luo berusaha mencari topik pembicaraan yang lain "aku tadi nemenin meidy di kamar nggak taunya ketiduran len" ucap luo menjelaskan agar elena tidak salah paham
"nggak usah dijelasin, aku juga nggak nanya" ucap lena
Kringgg kringgg
Telfon elena pun berbunyi.
"hallo ibu" sapa elena
"apa kabar mu nak?" tanya rossa
"aku baik, ibu apa kabar,,, maaf bu elena jarang hubungi ibu"
"ibu juga baik, iya sayang ngga papa, ibu cuma kangen kamu saja,, ngga tau kenapa ibu pengen banget ketemu kamu" ucap rossa dibalik telfon
Elena pun menatap jam dipergelangan tangannya
"aku kesana ya bu, sekalian aku bosan banget dirumah terus" ucap lena
"iya nak,ibu tunggu ya" ucap rossa kemudian mematikan panggilan telepon
elena pun bersiap-siap untuk berangkat kerumah mertuanya.
"kamu mau kemana?" tanya luo melihat elena yang sudah berganti pakaian
"kerumah mama.. Ibu kangen aku" ucapnya berlalu pergi
"len.. Aku ikut" ucap luo
"nggak usah.. Nanti meidy nyari kamu repot" alasan elena
"len.. Istri aku itu kamu bukan dia, aku lebih prioritasin kamulah len.. Apalagi sekarang kamu mau kerumah mama, kalau mama nanya aku ngga pergi sama kamu ntar mama curiga" keluh luo
"prioritasin aku?? Hahaha ngga salah mas? coba kamu ingat-ingat lagi.. Beberapa hari ini kamu lebih mentingin aku atau meidy? Lagian aku nggak kemana-mana cuma kerumah mama, ibu kangen aku... Mumet juga kepala aku dirumah terus dengan masalah kayak gini.. masalah mama sama papa kamu tenang aja, aku punya banyak alasan buat mereka nggak curiga " elena pergi meninggalkan rumah tersebut menggunakan mobil yang dibelikan oleh luo.
Luo pun mencerna setiap ucapan elena, memang benar beberapa hari ini ia lebih perhatian kepada meidy dibandingkan kepada istrinya sendiri, sebab luo merasakan anak yang dikandung meidy adalah anaknya, seakan-akan pikirannya selalu tertuju kepada anak yang dikandung oleh meidy tersebut.
#BERSAMBUNG
gak tegas jadi cowok
kasar
gak jantan jadi cowok