NovelToon NovelToon
Pernikahan Tanpa Cinta

Pernikahan Tanpa Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Gadis Scorpio

Naya seorang wanita yang ceria seketika berubah hidupnya setelah mengalami kecelakaan kerja. Tak hanya mengalami kelumpuhan, satu persatu nasib malang mulai hadir di hidup Naya. Meskipun atasan tempat Naya bekerja bertangung jawab atas Nanya namun itu tidak mampu membuat hidup Naya lebih baik.

Lalu bagai manakah Naya menjalani hidup dengan nasibnya yang malang itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Memaksakan Diri

Damar menghela napas lega begitu membuka pintu kamar dan melihat Naya yang masih duduk di tempat tidur.

"Ada apa ?" tanya Damar sambil berjalan mendekat.

Damar yang baru saja ingin membuka laptop di ruang kerjanya langsung berlari setelah mendapatkan notifikasi khusus di ponselnya saat Naya menekan remote yang di berikan oleh Damar tadi. Ya, selain terhubung kepada dua orang perawat, ternyata remote itu juga terhubung kepada Damar.

Naya yang masih tidak menyangka akan kehadiran Damar menatap bingung pria itu. Apa lagi melihat tatapan Damar yang terlihat cemas.

"Tadi kau menekan remote itu. Apa kau membutuhkan sesuatu ?" tanya Damar yang merasa khawatir setelah melihat Naya dari dekat.

Naya terlihat berkeringat dengan mata yang memerah.

Naya terkesiap mendengar ucapan Damar barusan. Pasalnya dia tidak merasa menekan remote itu. Atau mungkin dia tidak sengaja menekannya tadi.

"A aku ingin berbaring ta pi tidak bisa." lirih Naya.

Naya bukan tidak bisa berbaring sendiri tapi dia tidak bisa menggeser tubuhnya. Karena saat ini posisi duduknya yang terlalu ke atas dan bersandar di bantal membuatnya tidak bisa berbaring sempurna.

Damar kemudian mengangkat tubuh Naya dan membantu Naya untuk berbaring. Naya masih canggung ketika Damar mengangkat tubuhnya, jadinya mereka hanya diam.

Terdengar suara ketukan di pintu kamar membuyarkan keheningan yang ada di kamar.

Dua orang perawat masuk setelah mendengar Damar mengatakan masuk.

"Nyonya membutuhkan bantuan ?" tanya salah satu dari mereka.

"Tadinya iya. Tapi sekarang kalian boleh pergi." perintah Damar, kemudian dua orang perawat itu pun pergi.

Damar memang sudah membuat peraturan, jika Damar ada di rumah maka pak Maman, Bi Tatik dan para perawat boleh beristirahat di rumah yang ada samping rumah utama setelah menyelesaikan pekerjaan mereka. Karena itu tadi saat berkeliling tadi Naya tidak melihat siapa pun di rumah ini. Dan karena itu juga Damar yang lebih dulu tiba di kamar dari pada perawat yang memang posisinya lebih jauh.

"Kau masih butuh sesuatu ?" tanya Damar memastikan sebelum dia keluar kamar.

"Tidak, pak." jawab Naya yang kini sudah berbaring dengan baik.

"Jika ada apa-apa tekan saja remote nya . Jangan memaksakan diri." pesan Damar yang terdengar seperti sebuah perintah.

Damar tahu jika tadi Naya berusaha sendiri untuk menggerakkan tubuhnya, tapi tidak bisa sampai Naya berkeringat dan bahkan menangis.

Damar kembali ke ruang kerja dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi, bahkan sebelum di mulai. Damar yang tengah fokus memeriksa laporan di layar laptop terpaksa mengalihkan perhatiannya ketika ponsel miliknya berdering dan Damar langsung menjawabnya.

"Mama."

"Astaga Damar, mengapa kau tidak membawa Naya pulang ke rumah ?" sergah Maudy begitu Damar menjawab panggilannya.

Maudy yang tadinya sedang berada di kampus, langsung pulang ketika suaminya mengatakan jika hari ini Naya akan pulang. Dia begitu antusias untuk menyambut menantunya itu. Tapi sampai sore hari, Damar dan Naya tak kunjung tiba.

Maudy kembali menghubungi Awan untuk menanyakan mengapa anak dan menantunya itu belum tiba. Bukannya mendapatkan jawaban, tapi Maudy malah mendapatkan omelan dari sang suami.

Tadi ketika Awan memberitahukan Maudy prihal kepulangan Naya, Maudy sangat senang dan ia buru-buru pulang ingin mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Naya. Maudy langsung menutup panggilan padahal Awan belum selesai bicara dan mengatakan jika Damar tidak akan membawa Naya pulang ke rumah utama.

Dan sekarang Maudy membalasnya dengan memberikan omelan kepada putranya. Damar hanya mampu memijit keningnya sambil mendengar omelan mamanya dari seberang sana.

1
nnadya63 bintang
Luar biasa
Woro Wardani
ceritanya bagus dan kalimatnya juga tersusun dengan baik.. semangat yerus thor
Irma Siregard
Luar biasa
Capricorn 🦄
keren
Jaspit Elmiyanti
semoga mertua naya baik selalu ya supaya naya nya ngak sedih lagi dan akan mempercepat kesembuhan nya
Jaspit Elmiyanti
Lumayan
Juna Dong
luar biasa
Rusmini Rusmini
thankyou thor /Heart/
susi setiawati
syukaaaa
Whinda Sary
🥰
Ratna Wati
alur ceritanya bikin sedij
Ratna Wati
sedihnya
Mrs. Labil
akhirnya ada penjelasan stlh hampir cerai ☺️
Nanik Lestyawati
keren
Mrs. Labil
b*go
Mrs. Labil
pasangan beg*
Mrs. Labil
terlalu muter" gak sihh ??? masa suami istri yg tidur sekamar gak ada ngomong apa" gitu 😌
Mrs. Labil
apa" an sihh, malah duluan wanita ular ini yg ngomong, apa mau di bikin pisah dlu thor br mnyatakn perasaan mrk ini ??? agak sebel jdinya
Mrs. Labil
komunukasi yg buruk, tdk ada kterbukaan mngenai perasaan msg", malah seenaknya menyimpulkn sdri 😒
Mrs. Labil
wanita gila 😝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!