Darah yang mengalir di tubuh ku merupakan darah seorang kesatria terkuat yang pernah ada, dan aku pun akan menjadi seperti dia melindungi yang lemah dan menghancurkan kebatilan di dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Xiozi
"Cepat serahkan cincin yang ada di jari tanganmu itu, jika tidak maka kami akan membunuhmu," ucap salah satu perampok.
"Jangan bermimpi, malah aku yang akan menghabisi kalian semua!!" jawab Thien Yu.
Mengetahui jika yang menyerangnya merupakan para perampok, dengan belati merah darah yang kini berada di genggaman tangannya, Thien Yu berkelebat cepat dan langsung menghabisi para perampok, terutama yang berada di pepohonan.
Satu persatu para perampok pemanah yang ada di dalam rimbunnya pepohonan jatuh ketanah, dengan leher yang hampir putus akibat tertebas belati merah darah yang berada di tangan Thien Yu.
Banyaknya para perampok yang mati terbunuh, membuat belati merah darah yang ada di dalam genggaman tangan Thien Yu semakin menunjukkan kekuatannya, dengan memperlihatkan ketajaman yang sangat luar biasa.
Senjata yang dipakai oleh para perampok tak ada satupun yang mampu menandingi belati merah darah yang di miliki oleh Thien Yu, saat berbenturan dengan belati merah darah pedang para perampok terpotong menjadi 2 bagian.
"Kakak, kita salah orang, anak muda itu ternyata memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, banyak saudara kita yang telah mati dibunuhnya, lebih baik kita memanggil ketua Wowu untuk datang kemari," ucap salah seorang perampok.
"Betul adik!!, tak ada pilihan lain lagi ketua Wowu harus datang kesini untuk meringkus pemuda itu, jika tidak, akan bertambah banyak saudara kita yang akan mati di bunuh olehnya," timpal yang lainnya.
"Jeder!!!" suara ledakan kembang api yang meledak di udara.
Thien Yu menatap keatas angkasa, langit yang tadinya gelap kini berubah terang benderang oleh adanya cahaya dari kembang api.
"Ha..ha..ha.., tak kusangka kalian yang sebanyak ini masih juga mencari bantuan. Silahkan kalian memanggil bantuan biar sekalian ku habisi semua!!" teriak Thien Yu dan kembali menyerang para perampok yang ada.
Belati merah darah di lemparkan kearah para perampok yang ada di depannya, hingga belati itu berputar putar dan terus memburu para perampok yang ada.
Pekik kematian terus terjadi saat belati merah darah memporak porandakan para perampok, hingga...
"Prak..kk!!
Sebuah golok berbenturan dengan belati merah darah, yang membuat belati itu kembali ketangan Thien Yu. Terlihat seorang berbadan gendut tengah berdiri di hadapan Thien Yu, dia adalah ketua dari seluruh perampok pesisir pantai.
"Ternyata dia merupakan kultivator ranah alam awal, aku tak boleh lengah menghadapinya karena perbandingan tingkat kekuatannya dan tingkat kekuatanku bagaikan langit dan bumi, jika dia memiliki tehnik yang dapat mengimbangi tehnik yang ku gunakan, maka tamatlah aku di hutan ini," batin Thien Yu.
Thien Yu segera memasang kewaspadaan tingkat tinggi, belati merah darah di taruh di tangan kirinya, dan tinju Naga Giok telah di persiapkan untuk melakukan gebrakan pembuka yang mematikan.
"Anak muda, berani sekali kau membunuh anak buah, maka bersiaplah aku akan membunuh dan memberikan tubuhmu pada ikan ikan peliharaan ku," ucap ketua Wowu dan langsung menyerang cepat kearah Thien Yu.
"Cepat sekali gerakannya, hingga mataku agak kesulitan untuk menangkap setiap pergerakannya," batin Thien Yu yang tengah berjumpalitan di udara, untuk menghindari serangan ketua Wowu.
Melihat Thien Yu yang tengah berjumpalitan di udara, dengan cepat ketua Wowu menebaskan goloknya ke arah depan hingga secarik sinar berbentuk bulan sabit langsung menuju kearah Thien Yu.
Melihat adanya bahaya yang menuju kearahnya, Thien Yu segera melemparkan belati nya kesamping kiri, dan langsung menggunakan tehnik ruang dan waktu agar terhindar dari efek tebasan golok yang di lakukan ketua Wowu.
Saat itu Thien Yu mendekati ketua Wowu dan menghantamkan tinju naga gioknya kearah ketua para perampok pesisir pantai itu.
"Tinju Naga Giok..!!" teriaknya.
"Boom..!!"
Thien Yu sangat terkejut saat tinjunya hanya menghantam gelembung berwarna hijau yang menyelimuti tubuh ketua Wowu, dan artefak langit berupa belati merah darah yang melesat cepat dari arah belakang, juga tak memberikan dampak berarti bagi tubuh tetua Wowu sampai akhirnya belati itu kembali ke genggaman tangan Thien Yu.
"Ha..ha..ha..!!, hanya mainan belati dan tinju sampah seperti itu tak akan mungkin untuk menembus perisai cangkang penyu hijau ku!!. Bagiku, kultivator yang hanya memiliki ranah tingkat awan adalah sampah dan berupa mainan buat ku!!, Akan kutunjukkan bagaimana kekuatan ranah tingkat alam itu padamu!!" teriak ketua Wowu dan langsung menyerang thien Yu kembali.
Thien Yu kembali mengeluarkan tinju Naga Giok nya, untuk menyambut datangnya serangan berupa terjangan telapak tangan ketua Wowu yang mengarah padanya.
"Boom..!!" ledakan terjadi saat benturan kedua energi saling bertemu. Thien Yu terhempas dan menabrak pohon besar yang ada di belakangnya, hingga pohon besar itu bergoyang sangat keras.
Sementara itu ketua Wowu hanya berdiri di tempatnya dan tanpa sedikitpun terluka, semua itu karena perisai cangkang penyu hijau yang masih menyelimuti tubuhnya.
Thien Yu bangkit berdiri dengan lutut yang bergetar hebat, terlihat darah segar menghiasi sudut bibirnya.
"Sangat kuat sekali dia, aku tak akan mungkin meminjam kekuatan dari guruku, karena guru sekarang ini tengah bermeditasi untuk memulihkan diri akibat energi yang ku pinjam darinya dalam menghadapi para binatang roh serigala cambuk api.
Apa yang harus kulakukan sekarang, perbedaan tingkat kultivasi membuatku tak bisa mengalahkannya," batin Thien Yu.
Tiba tiba suara ketua Wowu menggelegar di udara, terlihat kedua tangan tetua Wowu telah berubah menjadi hijau.
"Matilah kau anak muda!!" teriak tetua Wowu dengan kembali menapakkan tangannya kedepan.
Selarik sinar berwarna hijau sebesar bola kaki melesat cepat kearah Thien Yu, yang membuat Thien Yu tak bisa melakukan apa apa, karena kondisinya tengah terluka dalam.
"Boom!!"
Ledakan yang sangat kuat terjadi, tubuh Thien Yu kembali terhempas kebelakang akibat terkena efek ledakan itu.
"Kurang ajar!!, siapa yang telah membantu anak muda ini!!" hardik ketua Wowu.
Tampak terlihat seorang wanita tengah berdiri di hadapan ketua Wowu, wanita itu memakai tudung dan cadar.
"Xiozi!!" bisik Thien Yu dengan wajah terkejut.
"Mengapa dia bisa berada di sini?" bisik Thien Yu kembali.
Thien Yu hanya diam mendengar percakapan antara dua orang kultivator tingkat alam yang ada di hadapannya.
"Aku tidak ada urusan denganmu, jadi aku minta kau tak ikut campur dalam urusan antara pemuda itu dan aku!!" ucap ketua Wowu.
"Kau adalah seorang perampok dan sepantasnya aku membela pemuda ini, karena pemuda ini adalah teman ku," jawab Xiozi.
"Ha..ha..ha..!!, baik jika itu keinginanmu maka aku akan menghabisi kalian berdua.
Setelah berkata seperti itu, aura berwarna hijau di tubuh ketua Wowu semakin pekat, yang menunjukkan jika ketua Wowu telah mengeluarkan seluruh kekuatannya.
Xiozi yang menjadi lawan tarungnya tak tinggal diam, kaki kananya di jejakkan pelan ketanah, maka seluruh tanah dan pepohonan yang ada di sekitar tempat itu berubah menjadi es.
Ketua Wowu melompat dan menghantamkan telapak tangannya dari jauh kearah Xiozi, maka bayangan raksasa telapak tangan berwarna hijau langsung menuju kearah gadis dari pulau es itu.
Dengan gerakan gemulai seperti layaknya seorang penari, Xiozi menjentikkan tangan kirinya ke arah bayangan telapak tangan yang mengarah padanya.
Dari jentikan tangan kiri Xiozi melesat sebuah kumpulan energi es berwarna putih sebesar kelereng, dan menghantam bayangan telapak tangan dari serangan ketua Wowu hingga bayangan telapak tangan itu membeku di udara
Serangan kedua dari Xiozi dengan jentikan jari tangan kanannya meluncur deras dan menghancurkan serangan telapak tangan dari ketua Wowu yang telah membeku.
Tak sampai disitu, energi es sebesar kelereng itu terus melesat hingga membekukan cangkang penyu hijau yang menjadi perisai pelindung di tubuh ketua Wowu.
Dan pada akhirnya serangan berupa energi es yang membentuk sebuah pedang es, menghujam deras ke arah tubuh ketua Wowu hingga pekikan keras keluar dari mulutnya.
"Ackh...!!
Hanya itu suara terakhir dari mulut ketua Wowu yang terdengar, saat tubuhnya ambruk ketanah dan tewas seketika.
Bersambung
"Maaf para sahabat semua, karena kerjaan author sehari hari adalah kuli bangunan, dan beberapa hari kedepan melakukan pengerjaan pengecoran jalan dan lembur, tiba di rumah author sudah kehabisan waktu untuk menulis 2 episode seperti biasa, maka author hanya bisa nulis 1 episode dan itupun sudah mepet waktu untuk jam terbit yang biasa author menerbitkan novel ini, insya Alloh awal bulan author akan nulis 2 episode seperti biasanya, author meminta kesabaran para sahabat semua dan mohon di maklumi 🙏. Semua ini karena waktu author untuk menulis terbatas dan bukan semata mata author malas nulis. Terimakasih karena para sahabat semua telah berkenan membaca novel baru author ini, semoga kita semua di beri kesehatan dan rezeki dari yang maha pencipta, sekali lagi author mohon maaf yang sebesar besarnya 🙏.