NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Suami Dingin

Meluluhkan Hati Suami Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: DNur

Diajeng Danisa Kusuma Putri, gadis kecil yang memiliki paras ayu khas gadis keraton. Ia adalah cucu dari Budiono Djoyodiningrat. Orang terkaya nomor dua di negara ini. Terpaksa dinikahkan dengan seorang laki-laki dingin yang masih memiliki darah biru juga. Ia anak dari orang terkaya nomor satu di negara ini. Bernama Radenmas Nalendra. Putra dari bapak Surya Maheswara dan ibu Ayu Kusuma Putri. Nalendra atau yang sering dipanggil Nalen sangat menentang perjodohan ini. Begitu pun dengan Ajeng, yang sama sekali tidak mengenal laki-laki dingin yang akan dijodohkan kepadanya. Apakah pernikahan ini akan berlangsung? mari kita simak yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DNur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Penjelasan

Keluar kamar mandi, Nalendra menatap Ajeng yang berdiri didepan pintu. Sepersekian detik, Ajeng langsung lari ngibrit masuk ke dalam kamar mandi. Nalendra menyunggingkan senyumnya. Dasar bocil kematian, ada aja tingkah uniknya.

"Aaaaaaa...." teriak Ajeng dari kamar mandi.

Nalendra yang panik mengetuk pintu kamar mandi dengan kasar. Belum ada jawaban dari Ajeng.

"Jangan masuk, jangan panik !" teriak Ajeng kembali.

"Lo kenapa?" teriak Nalendra dari luar.

"Gak papa, santai."

Akhirnya Nalendra kembali duduk dan memainkan ponselnya. Ajeng keluar dengan hot pant dan kaos oblongnya. Dengan rambut yang tergerai setengah basah. Nalendra melirik, dia menelan salivanya dengan susah payah. Kaki Ajeng yang putih mulus. Wajah yang berseri khas orang setelah mandi terlihat fres. Membuat Nalendra bangkit dari duduknya dan mendekat. Dia menarik Ajeng untuk duduk disofa.

Sedangkan ia berjalan lagi mengbil hair dryer. Untuk mengeringkan rambut Ajeng. Om ini sungguh peka tenyata. Ucap Ajeng dalam hatinya.

"Aku bisa sendiri mas." ucap Ajeng.

"Udah biar aku aja, sambil jelasin vidio tadi." kata Nalendra.

"Aku nggak ada apa-apa sama dia. Dividio juga aku tunjukinkan cincin nikah aku. Tapi aku nggak bilang kalau suami ku kamu mas. Kamu sendiri yang mengakuinya." jelas Ajeng.

"Hmm..."

Nalendra masih mengeringkan rambut Ajeng. Aku pernah jatuh cinta, bahkan berpacaran dengan Kesya sampai lima tahun. Tapi aku tak pernah merasakan sebahagia ini ketika bersama Kesya. Tapi dengan Ajeng kenapa selalu berdebar jantungku. Dan perasaan bahagia itu selalu ada. Gumam Nalendra dalam hatinya.

"Aww... Sakit mas." pekik Ajeng.

"Nggak sengaja, rambutmu ketarik."

"Udah ah, aku bisa sendiri..." kesal Ajeng.

Ajeng langsung berdiri dari duduknya. Pasti oppa dingin ini sengaja. Kesal Ajeng dalam harinya. Berdiri pun Ajeng mendapat kesialan. Kakinya tersandung karpet sampai jatuh dengan Nalendra. Posisi saat ini Ajeng berada diatas Nalendra. Nalendra dengan santai malah menggunakan tangannya untuk bantal.

"Sengaja banget ya..." sindir Nalendra.

"Enggak.."

Ajeng langsung berdiri dan merapikan bajunya. Nalendra masih tidur terlentang dengan senyum seringai nya.

"Katanya mau buay aku jatuh cinta? Tapi aku belum liat progres kamu." ucap Nalendra santai.

"Kan satu bulan waktunya baru juga sehari. Yang ada aku yang senam jantung tiap hari." gerutu Ajeng.

"Apa kamu bilang? Aku nggak denger."

"Eng.... Enggak kok, udah aku mau turun makan malam."

Ajeng pun keluar kamar diikuti oleh Nalendra. Sampai dimeja makan, mereka disambut oleh papa dan mama. Ajeng terbiasa melayani suaminya terlebih dahulu baru mengambil makan untuk dirinya. Mama tersenyum melihat tingkah mereka. Yang makin hari makin akrab.

"Tadi kata mama kalian pulang telat kenapa?" tanya pak Surya.

"Jawab sayang, kalau aku yang jawab. Pasti nggak ada yang percaya." ketus Nalendra.

Mendengar panggilan yang mulai akrab ditelinga Ajeng. Ajeng pun dengan susah payah menelan makanan yang ada dalam mulutnya.

"Maaf ya pa, ma, kita jadi membuat kalian kawatir. Tadi mas Nalen, nyetirnya pelan. Sengaja, karena Ajeng disuruh duduk didepan sama mas Nalen. Tapi Ajeng terima kasih sekali sama mas Nalen. Perlahan ia mau menyembuhkan trauma Ajeng pa, ma." jelas Ajeng.

"Alhamdulillah nduk, kalau seperti itu. Nanti habis makam ikut mama ya..." ajak mama.

Ajeng mengangguk, setelah membereskan meja makan. Mama menarik Ajeng untuk ikut masuk ke kamar mama. Ternyata mama Ayu memberikan Ajeng sebuah bingkisan.

"Ini apa ma?" tanya Ajeng.

"Ini harus kamu pakai ya... Ini buat terima kasih kepada suamimu. Dandan yang cantik ya sayang." wejang mama.

Ajeng pun mengangguk. Ia masuk kedalam kamar. Lanjut ke kamar mandi untuk gosok gigi. Usai keluar dari kamar mandi. Ajeng membuka bingkisan dari mama mertuanya. Betapa tercengangnya Ajeng melihat isi bingkisan itu. Hal yang sama juga dilakukan Nalendra. Ia juga tercengang dengan apa yang dipegang Ajeng. Ia tersenyum menyeringai mendekati Ajeng.

"Segitu niatnya mau menggodaku... Hmm." bisik Nalendra.

Dengan buru-buru Ajeng memasukkan kembali barang yang diberikan mamanya. Satu step baju haram untuknya. Dia simpan kedalam lemari. Dan ia pergi ke sofa untuk tidur. Melihat Nalendra yang sudah tidur. Ajeng mendekatinya, ia melambai-lambaikan tangan dihadapan wajah Nalendra.

"Sudah tertidur ya..." gumam Ajeng.

cek klek... Suara pintu kamar dibuka.

Nalendra langsung menarik Ajeng dalam pelukannya. Sang mama tersenyum melihat posisi Ajeng dan Nalendra saat ini.

"Mama, bisa nggak ketuk pintu dulu? Ganggu tahu nggak ma." kesal Nalendra.

"Mas kenapa sih? Jangan kebiasaan ngomel ke orang tua." kata Ajeng yang berdiri membenahi posisinya.

"Maaf sayang, mama pengen ngecek kalian udah tidur belum. Kamu ini Nalen, kebiasaan marah-marah." kilah mama.

"Maafin mas Nalen ya ma..." ucap Ajeng.

"Iya nduk, mama sudah paham sifat anak semata wayang mama. Dia sebenarnya baik sekali kok. Udah kalian lanjut gih bikin cucu buat mama. Hehehe." renyah mama.

Mama pun keluar dari kamar mereka. Ajeng menutup dan mengunci pintu. Nalendra menjentikkan tangannya. Mengisyaratkan Ajeng untuk mendekat. Ia menarik Ajeng dan membawanya tidur disamping dirinya.

"Mas,.."

"Diem, tidur aja." dingin Nalendra.

Udah sah ini Jeng, aku kayaknya udah jatuh cinta duluan sama kamu. Ucap Nalendra dalam hatinya. Karena ia masih gengsi untuk mengakui. Ajeng pun menuruti apa perkataan Nalendra. Ia memejamkan matanya. Walau pun sedikit takut jika Nalendra berbuat sesuatu yang tidak diinginkannya. Tengah malam, Ajeng menggeliat dan membuka matanya.

"Begitu nyaman tidur dalam pelukan suami. Sudah halal, tapi sayangnya kamu tidak ada rasa untukku mas. Tapi aku akan terus berusaha." gumam Ajeng.

"Berusahalah, masih ada waktu menuju satu bulan." jawab Nalendra.

"Kamu nggak tidur mas?"

"Jangan jauh-jauh, aku mulai nyaman." celoteh Nalendra.

"Hmm, ini ngigau atau beneran sih. Mas... Halooo..."

"Kamu gila ya... Tengah malam teriak ditelinga orang." kesal Nalendra.

"Maaf-maaf, mau mastiin beneran atau enggak mas." mohon Ajeng.

Nalendra tanpa menjawab ia malah menarik Ajeng ke dalam pelukannya. Ajeng merasakan detak jantung Nalendra yang begitu cepat.

"Kamu jantungan ya..." kata Ajeng sedikit menjauh.

"Dasar bocil, nggak pernah ngerasain kasmaran ya... Hobby banget kepo. Mas biasa-in panggil mas." kesal Nalendra.

Nalendra pun bangun dari tidurnya dan keluar dari kamar. Jam menunjukkan pukul satu dini hari. Ia sudah tidak bisa tidur karena ulah Ajeng.

"Mau kemana mas?" tanya Ajeng.

"Kamu tidur aja, aku mau keruang kerja."

Masih sedingin salju dikutub utara. Gumam Ajeng dalam hatinya. Nalendra berjalan menuju ruang kerjanya. Dia tak tahu mau apa disana. Karena ia menghindar dari Ajeng. Dekat dengan Ajeng rasanya ingin menerkam gadis polos. Yang sekarang telah menjadi istrinya itu.

1
Iges Satria
senangnya jadi keluarga Ajeng yg saling menyayangi ga ada iri dan dengki " keluarga kaya yg jadi panutan /Good//Heart/ "
Iges Satria
co cweettt /Heart//Heart/
Iges Satria
dah elah duren nih wkwk
Iges Satria
jodohnya arum nanti fran ya thor wkwk
Iges Satria
peluk sayang dong
Iges Satria
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Dnur: terima kasih suportnya kaka☺️🙏
total 1 replies
Iges Satria
kesya kamu cari mati dg mempunyai gusik nalen dan ajeng.. kamu tau siapa keluarga mereka kan? kamu sendiri nanti akan menyesal senjata makan tuan kamu
Iges Satria
hilang dibawa jelang keysamu biar diganti cerianya ajeng /Heart/
Iges Satria
dah ada rasa masnya ajeng wkwk
Iges Satria
bahagianya Ajeng punya keluarga seperti guntur dan alumni yg dianggap saudara krn kebaikan mereka /Heart/
Iges Satria
sumpah ajeng mah manjur
Iges Satria
baru sadar ya nalen
Iges Satria
tuh kan baru seminggu
Iges Satria
bagus ajeng cuekin saja si tuan muda biarkan dia menyesal dan mengejar bahkan mengemas cinta darimu
Iges Satria
dirumah sendiri di Ratukan di Rumah Suami menyedihkan kamu Jeng
Iges Satria
kebangetan kamu nalen/Panic/
Iges Satria
bodoh ya kamu nalen... keysa cuma butuh uang dibelakang dia selingkuh gkuh juga x wkwk
Iges Satria
mantu idaman kamu jeng /Heart//Good/ singkirkan pacar nalen dg cara halus, kamu yg berhak
Iges Satria
talhlukkan masuk itu jeng...buat dia jatuh cinta dan tergila² padamu/Heart/
Heny Susanti
Luar biasa
Dnur: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!