NovelToon NovelToon
JALAN SESAT

JALAN SESAT

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Spiritual / Iblis / Mata Batin / Kutukan / Hantu
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seorang wanita yang ingin hidup kaya secara instan. suaminya yang pemalas membuatnya harus menempuh jalan sesat dengan melakukan persekutan bersama iblis yang menjanjikannya kekayaan.

Ia membuka sebuah warung nasi. namun dalam sekejap saja dapat menarik pembeli dan menjadikannya kaya raya. tetapi semua itu tak.mudah, karena akan ada konsekwensi yang harus ia terima. ikuti kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Pagi menjelang. Tak biasanya Nadira mengajak Rindu ke pasar. Kali ini ia sudah terlebih dahulu pergi sendiri, dan ia berbelanja begitu banyak daging hari ini.

"Silvi, Rindu!" panggilnya dengan teriakan.

Dua remaja itu bergegas menghampiri. "Ada apa, Bu?" tanya keduanya.

"Ada apa, ada apa. Itu daging untuk rendang dan sate sudah siap. Masak yang bener, agar pelanggan kita semakin ramai," Titah Nadira dengan nada perintah.

"Iya, Bu," sahut keduanya, dan mulai membongkar barang belanjaan untuk kebutuhan dagangan dan dapur..

"Bu, ada lihat, Ranti, tidak?" Tanya Silvi kepada sang majukan.

Seketika raut wajah Nadira mendadak berubah, ada sedikit rasa gugup disana.

"Dia pamit pulang kampung, ibunya sakit keras, dan pulang mendadak," Jawab wanita itu berbohong dan Ia bergegas pergi masuk ke dalam kamar.

Silvi dan Rindu saling pandang. Mereka mencoba meyakini ucapan sang majikan, meskipun mereka sedikit merasa janggal dengan ponsel Ranti yang tertinggal dikamar tempat mereka tidur.

Silvi dan Rindu mulai mengerjakan pekerjaan mereka. Semuanya terasa berat, sebab Ranti tak ada, sehingga mereka sedikit kewalahan.

Tak berselang lama, terdengar suara mesin mobil berhenti. Ternyata majikan laki-laki mereka telah kembali dengan membawa 4 orang gadis remaja yang cantik dan juga bohay.

Ternyata permintaan sang nyonya yang hanya meminta tiga orang saja mendapat satu bonus tambahan, dan mereka semakin ramai, tentunya kamar mereka akan semakin sesak dengan bertambahnya karyawan.

Silvi dan Rindu memandang calon rekan kerja mereka yang baru, dan mereka berharap jika anak baru itu dapat bekerja sama nantinya dalam bekerja dan tidak membuat ulah.

kedua gadis itu sibuk membuat daging berukuran kecil dan memasukkannya pada tusuk sate dan memarinasi dengan bumbu agar meresap.

Sesaat Silvi terdiam. gadis itu merasa jika jemarinya menyentuh benda yang sedikit keras didalam tumpukan daging yang sedang mereka olah menjadi potongan kecil.

Gadis remaja itu mencoba memeriksanya. Ia melihat sebuah cincin emas diatara potongan daging yang akan ia buat menjadi sate dan rendang.

Silvi memeriksanya, ia seperti mengenalinya, tapi entah dimana ia pernah melihat cincin tersebut.

Ia menyelipkan benda yang terbuat dari logam mulia jenis emas tersebut ke dalam saku celananya, dan melanjutkan pekerjaannya untuk membuat bahan sate menjadi bagian-bagian kecil.

Sementara itu, Nadira menghampiri sang suami yang baru saja pulang dari perjalanan dalam mencari pekerja untuk dipekerjakan diwarungnya.

"Kang,"

"Iya, Sayangku," sahut Rama dengan jurus lebaynya.

"Aku mau ke rumah juragan Danu. Akang urus saja masalah pekerja yang baru datang. Tunjukkan kamar mereka dan beri makan yang banyak," titah Nadira

Rama melihat jika sang istri tampak lebih lembut hari ini. Biasanya ia begitu ketus dan menyebalkan.

"Oke, Sayang. Semua akan beres ditangan suamimu," jawab pria bertubuh ceking itu meyakinkan.

Nadira tersenyum dingin, kemudian melangkah keluar dan menuju garasi mobil. Hatinya begitu bahagia hari ini, bagaimana tidak, sang iblis yang menjadi sekutunya memberikan banyak uang padanya.

Ia mengendarai mobilnya menyusuri jalanan desa yang masih belum begitu mu--lus. Sebab aparatur yang ada didesa itu lebih banyak korupsi dan uang pembangunan masuk ke kantong pribadi mereka.

Nadira berencana akan membeli kebun kelapa sawit milik juragan Danu, yang kabarnya akan dijual sebanyak 20 hektar.

Dengan bertambahnya kekayaan yang dimilikinya, maka perlahan ia akan dinobatkan sebagai wanita terkaya dan tidak akan ada yang dapat menyainginya.

Nadira mengendarai mobil barunya dengan kesombongan yang nyata. Ia menemui juragan Danu dengan gaya yang sangat glamor. Ia ingin memperlihatkan intensitas dirinya jika ia adalah sosok wanita yang harus dihormati dan juga dihargai karena kekayaan dan juga uang yang dimilikinya.

Setibanya di rumah juragan Danu, wanita itu keluar dari mobilnya dengan berjalan sambil berlenggok dan memperlihatkan keindahan tubuh yang dimilikinya.

"Wah, wah... Nadira. Selamat datang dirumah saya. Siapa sangka jika dirimu saat ini menjelma menjadi wanita yang sangat kaya dan juga cantik menawan," sambut juragan Danu dengan nada bicara yang sangat begitu memuja.

Perkataan pria berusia 40 tahun itu justru menambah Nadira semakin pongah. Ia merasa jika ini adalah impiannya, dimana dengan uang dan kekayaan yang dimilikinya, akan membuat orang merendahkan diri dihadapannya dan jika bisa harus menjadi hambanya.

"Tentu saja. Siapapun akan mengakui siapa aku saat ini," jawab Nadira dengan senyum angkuh.

Sementara itu, Silvi merasakan bu--lu kuduknya meremang saat ia mengantongi benda yang merupakan cincin tersebut.

Ia melihat sosok bayangan melintas dari arah dapur dan perlahan menghilang menuju gudang tempat dimana bersebelahan dengan kamar rahasia milik sang majikan.

"Hah," Silvi tersentak kaget hingga hampir saja  membuat tangannya terkena ujung tusuk sate yang meruncing. Ia merasakan deguban dijantungnya begitu sangat kuat.

Gadis itu tampak gugup, tetapi ia tidak membohongi perasaannya jika saat ini sedang merasakan kehadiran hawa negatif yang sangat begitu kentara.

"Sil," sapa Rindu yang membuyarkan lamunan sang gadis.

"Hah," Silvi tersentak kaget.

"Eh, kamu kerja jangan melamun, ntar kalau tanganmu tertusuk ujungnya-kan repot," ucap Rindu dengan berkelakar.

Silvi mengulas tersenyum datar dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu, Rama yang berada dikamar untuk beristirahat, teringat akan Ranti yang sedari tadi tidak terlihat sama sekali. Bahkan ia lupa jika harus mengurus keempat gadis yang ia bawa dari kampung untuk dipekerjakan.

Ia beranjak dari ranjangnya dan keluar dari kamar. Sepertinya keempat gadis itu sudah memasuki kamar dan beristirahat, sedangkan Rindu dan Silvi masih bekerja didapur.

"Sil, kamu ada lihat Ranti, gak?" tanya majikan laki-laki mereka. Sepertinya Rama begitu perhatian pada sahabat mereka.

"Kata ibu pulang kampung, orangtuanya sakit parah," sahut Silvi.

Rama mengerutkan keningnya. Ia sangat bingung dengan apa yang diucapkan oleh pekerjanya itu.

Ia beranjak pergi dari dapur, dan mencoba menghubungi nomor gadis yang menjadi selingkuhannya itu.

Drrreeeet...dreeeeet....

Ponsel itu bergetar, satu panggilan masuk darinya tersambung, tetapi tak.ada jawaban.

"Ayolah, Ran..., kenapa kamu tidak mengangkat panggilanku? Apakah kamu marah?" gumam Rama dengan gelisah.

Ia terus menghubungi nomor tersebut. Kembali tersambung, tetapi perlahan terputus begitu saja.

Pria itu tampak cemas. Ia tak menyadari jika ponsel itu berada disebuah ruangan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Rama semakin gelisah, ia merasakan jika telah terjadi sesuatu dengan gadis itu, dan ia mencoba kembali menghubunginya, tetapi kali ini tidak tersambung.

Saat bersamaan, Rosa salah satu gadis yang baru tiba dirumahnya keluar dari kamar. "Maaf, Pak. Kamar mandi dimana, ya?" tanyanya dengan nada centil.

Seketika Rama melupakan perasaannya terhadap Ranti dan ia teralihkan saat melihat Rosa yang lebih cantik.

1
Ajeng Sripungga
Luar biasa
V3
Like + Hadiah Bunga + Vote sdh meluncur di akhir Bab 😘😘
V3
laach ... dh HBS ja cerita nya ,,,, akhirnya Nadira mati jg di tangan peliharaan nya sndri.
mati dalam keadaan Kusnul Khotimah.
semoga kita semua nya di jauhi dr perbuatan syirik , keji dan mungkar 🤲 Aamiin Yaa Rabbal Allamiin 🤲
❤Lembayung Jingga❤: aamiin...
total 1 replies
V3
duuuh .... aku ikut deg degan nih ,,, berharap Silvi dkk dpt selamat dr Iblis Nadira 😱😱😱
naas bgt nasib nya Rama , akhirnya mati di tangan bini nya dh keji bersama selingkuhan nya 🤦
mayat orang di bilang barang , jd barang dagangan 🤣🤣🤣
Leona Night
ih ngeri
Leona Night
kayak kena penyakit kelamin
Leona Night
Mau aja sama rama yang mata keranjang
Leona Night
ngeri
Leona Night
kasihan Ratu
Leona Night
mereka apes kerja di sana
Leona Night
daging siapa lagi itu
Leona Night
semoga selamat gak jadi tumbal
Leona Night
jadi rendang
Leona Night
semoga silvi selamat
Leona Night
kasihan lia
Leona Night
kasihan ayah ibu ranti
Leona Night
bau anyir pelaku tumbal...ih ngeri
Leona Night
tumbal tersamar seperti serangan macan
Leona Night
Semoga kekepoan Silvi tidak menjebaknya jadi korban berikutnya
Leona Night
nadira jadi lupa daratan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!