NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:568k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _24 : Kesombongan yang tercabut

"Ding....! misi sukses.

"Ding...! proses pembelian 100% saham sedang berlangsung............"

"Ding....! peralihan kepemilikan hotel sedang diproses...10....20...30....40....50....60....70....80....90....100%

"Ding...! seluruh proses peralihan kepemilikam selesai

Poin sistem berupa hotel tepi pantai bernama Hanah Hotel Beach Resort, sudah menjadi milik anda .

"Wah sistem, seperti apakah kau bisa mengurusi semua itu?"

[ Sistem ]

"Tuan jangan lupa semua hal sudah tersedia dalm bentuk ONLINE, dan jangan lupa sistem adalah sistem dengan kemampuan super canggih ."

"Ya... ya...ya, baiklah tampaknya ini menjadi momen bagimu untuk berbangga diri.

Lalu apa selanjutnya?"

[ Sistem ]

"Apa anda tidak ingin mengetahui hotel yang telah menjadi milik anda?

Tentu anda perlu bertemu dengan pemilik hotel sebelumnya, untuk menerima semua berkas penting yang berkaitan dengan hotel tersebut, diyambah sebagai pemilik tentu anda tentu perlu melakukan pembenahan managemen."

"Baiklah sepertinya besok aku harus kesana. dimana letaknya sistem?"

[ Sistem ]

"Bukankah anda baru liburan dari tempat itu tuan?"

"Ma...maksudmu di pantai yang itu?"

[ Sistem ]

Jika yang anda maksud adalah pantai tempat anda dan keluarga berekreasi sebelumnya, maka hal itu tepat adanya."

"Wah...... tapi aku tidak tahu apa apa soal hotel, sistem?"

[ Sistem ]

"Apa anda lupa keberadaan sistem?

Anda hanya perlu melakukan pengaturan yang diperlukan, selebihnya managemen hotel akan melakukannya untuk anda dan sistem akan mengawasinya"

"Baiklah aku faham sekarang..!"

Haris beserta istrinya terus berjalan pulang kerumahnya dan mereka tidak lagi mengambil jalur pintasan yang kurang penerangan, tetapi berjalan pada jalan biasa walau cukup relatif lebih jauh.

"Tadinya abang permisi mau ke kedai kenapa malah kerumah om Khadafi bang.?"

Setelah lama berusaha mencerna hal yang terjadi, untuk pertama kalinya Diana bertanya, sejak mereka berjalan.

"Yah begitulah dek, abang mendengar kabar tidak enak kalau om Khadafi menyebarkan kabar di desa ini, kalau kita tidak mau membayar uang sewa rumah 3 bulan berikut uang listriknya, jadi abang bermaksud menyelesaikannya, lalu adek tahu seperti apa cerita selanjutnya bukan?"

"Kok bisa ya bang, kebun om habis total longsor begitu.?"

"Ya begitulah dek, terkadang tuhan bila menghendaki seseorang menjadi baik, akan melongsorkan kesombongan dalam hati orang tersebut dengan cara mengambil apa apa yang merupakan alasan yang menjadikan orang itu menjadi sosok yang sombong, karenanya itu jadi cambuk dan pelajaran bagi kita agar jangan sampai terjerat pada prilaku yang sama."

"Tapi Diana lega bang, perlahan semua orang orang yang punya masalah dengan kita menjadi berbaikan sehingga tidak lagi menjadi orang yang memusuhi kita."

"Ya kedepannya kita tidak lagi seperti memandang matahari yang menyebabkan mata silau ketika berpapasan dan bertatapan dengan mereka, jujur abang juga merasa lega, selama ini kalau berjumpa dengan om di kedai, tempat duduk itu rasanya seperti berduri, was was dan tidak nyaman."

"Tapi kalau boleh tahu kenapa abang memberikan uang sampai segitu banyak."

"Yah bagaiamanapun bibi itu masih kerabat abang, kakek bibi dan kekek ibu abang, adalah sepupu."

"Kenapa abang tidak mengatakan itu selama ini?"

"Apa ya dek..? abang tentu punya kewajiban menjaga agar beban pikiran tidak semakin menumpuk dalam dirimu, abang tahu betul adek sendiri berada dalam dilema tentang bagaimana ayah dan ibu sebelumnya memperlakukan kita, jadi abang tidak ingin kamu merasa dunia ini semakin sempit.

Ahhh... sudahlah semua sudah berlalu, abang bersyukur kita bisa melewati semuanya dengan baik, sehingga kita tidak sampai menjadi pribadi yang durhaka.

Sekarang abang merasa punya satu beban kewajiban lagi untuk memenuhi keinginanmu, terus terang abang sangat berat hati kalau ini tidak terjadi."

"Apa itu bang?"

"Tentang keinginanmu punya dedek bayi lagi."

"Emm... kalau itu jangan dipikirkan lagi, adek sudah cabut keinginan itu."

"Heii.... enak saja main cabut cabut sembarangan."

"Eh.... dengar orang lho bang..! abang ngak ada malunya."

"Ha...ha...ha..hahhahah ehh dek, jangan lari nanti jatuh...!"

"Aku sudah lama jatuh."

"Ha...ha..hahahhh."

"Baiklah sudah sampai di rumah, abang pergi ke warung dulu ya dek, tadi belum jadi ngopi."

"Tidak boleh lagi."

" Lho kenapa?"

"Abang harus masuk, kejadian tadi sudah membuat adek sampai hampir pingsan, abang harus perbaiki suasana hati adek, abang harus tanggung jawab."

"Ha....ha..hahahah halus sekali bahasanya, abang ngak faham."

"Ihhhh...... abang."

"Ayo katakan kalau tidak abang akan pergi ngopi sekarang."

"Adek mau lho.. bang....!"

"Masih kurang jelas, mau apaan?"

"Pengen."

"Masih mengambang.."

"Ikhhhhh....sini..!"

"Ha..ha..hahhahhah.... aku merasa begitu tampan malam ini, baiklah abang tidak jadi ngopi."

Malam kembali menutupi desa, hawa dingin semakin menusuk disaat embun mulai turun, kabut tebal merambat turun dari pegunungan, menuju desa membalut dan menutupi pandangan, sehingga jarak pandang menjadi lebih pendek

Warga desa kembali ke peraduannya masing masing dan melewati malam dengan kedamaian.

Suara jangkrik ditepi Rumah Haris menciptakan nada nada indah yang berpadu dengan suara tempat tidur yang semakin berderik, semua butuh pelepasan sebagai kodrat manusia yang tak terelakkan.

Fajar menyingsing membuka tabir malam, kicauan burung memuji sang pencipta dengan beragam pujian, hari dimulai dengan melangitkan do'a, berharap berkah dan limpahan kasih sayang-Nya.

Pagi itu selepas shubuh, Haris berjalan menuju warung kopi langganannya.

"Lama tak jumpa nih Ris?"

"Oh iya bang, Haris beberapa hari ini di rumah mertua, abang sendiri sudah berapa mingu ini kelihatannya ngak nampak."

"Sudah hampir dua bulan malah Ris, abang dapat job menebang kayu untuk di buat kebun di daerah G."

"Pantasan, abang lama ngak nampak."

Haris bertemu dengan seseorang yang juga sering menjadi temannya bekerja mencari nafkah, Kholil yang merupakan operator SINSO adalah sosok lainnya yang juga dekat pada Haris.

"Iya tapi kabarnya kau sudah berubah sekarang Ris kau sudah jadi orang kaya di kampung ini, sampai begitu mudah memberi pak Khadafi bantuan 50 juta."

"Ha..hahah.. Abang ini, bukan uang Haris itu bang, titipan saudara itu buat om Khadafi karena kejadian yang menimpanya diketahui saudara kami yang lain, jadi dia titip bantuan karena tidak bisa memberinya secara langsung."

"Iya tetapi tetap saja kau sekarang berubah Ris, tidak lagi seperti dulu yang selalu kesusahan, kalau abang ngak banyak tanggungan karena anak abang yang dua duanya kuliah, mungkin abang lebih banyak bisa membantumu."

"Ah abang sudah banyak membantu kok selama ini, aku ngak akan lupa itu bang, kedepannya barang kali abang ada kendala tidak salah abang berbagi cerita, mungkin aku ada solusinya."

"Terima kasih amya Ris, abang ngak akan segan nanti kalau memang butuh."

"Iya bang..! oh ya bang ayo ngopi dulu yok."

"Mari Ris.... mari."

" Asaalamu 'alaikum"

"Wa 'alaikum salam."

"Wah datang toke kita nih."

"Iya .. ayo minum semuanya....!! pesan... pesan aja apa mau."

"Ha...hahaha..haha luar biasa kalau toke sudah datang, Wak kopi susu segelas ya wak...!"

"Teh Susu pak satu...!"

"Kopi ginseng pakai susu bang...!"

"Susu telor om...!"

Semua warga yang ada di kedai itu memesan teh diluar yang biasa mereka minum, biasanya orang orang ini hanya akan minum, kopi hitam biasa dan juga teh manis malah ada yang biasa cuma bisa minum teh pahit, yakni suatu istilah di kedai dan kampung itu dalam menyebutkan air teh yang diseduh tanpa gula sama sekali, itu adalah minuman termurah, bukan dipesan karena pemesannya tidak suka manis, tetapi karena isi kantong sedang tidak ada manis manisnya.

Kedatangan Haris adalah berkah bagi pemilik kedai juga warga yang merupakan pelanggan disana, semua Haris sikapi dengan santai dan tidak keberatan dengan hal itu, anehnya belakangan pemilik kedai kopi lainnya, mengeluh karena pelanggan mereka banyak yang lari ke kedai minum yang biasa Haris datangi.

Begitulah ternyata tidak semua niat baik itu akan berakhir baik.

Namun Haris menyikapinya dengan bijaksana, semua warga dikampung telah dia angap saudaranya, dia mengatakan pelanggan tidak boleh pindah dari warung kedai kopi yang sesuai dengan lidah dan selera mereka, hanya karena keberadaannya.

Dia memberikan paket masing masing 30 gelas kopi gratis di 4 warung kedai kopi di desanya, akhirnya semua kembali normal dan orang tidak lagi membludak di warung langganannya.

1
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
Minus Muhadi
herannya dari saudara saudara sedarah HARIS kok gk ada KETERANGANNYA ,ya KAKEK dan NENEK dari IBUnya atau KAKEK dan NENEK dari AYAHnya
Jasmin Melor
Luar biasa
Ali Wafa
benar ikut netes jg
Shuhairi Nafsir
Dasar cowok lem bam lagi goblok
Minus Muhadi
bwt cahaya krn si THORnya bekerja di KANTOR KUA yg lg sepi job...ya terpaksa si THOR cari kerja sampingan jd makcomblang jodoh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Aprilianti Ainun
ceritanya menarik. lanjut
Nuha Aja
ceritanya terlalu lebay poin awal 3 dari 10
delta102
ribet banget harus bangun rumah mending beli mensen/vila aja yg ada di kota
RED: lanjutin lagi min seru
Kiara Chanel: Enggak ribet kalau kamu tidak memaksa harus sesuai keinginan mu, sesuai dengan karakter MC dong dan latar belakang nya.
total 2 replies
cahaya
Thor biarlah si Haris jadi lakik setia kenapa dimadu coba
cahaya
biar tau si Diana nantinya dimadu seperti apa agar tak nangis darah setelah terjadi
cahaya
yang ditendang itulah yang akan selamat dari penyerangan
gami 77
gmn kabar Haris Diana foundation nya Thor ?
gami 77
pertahankan Thor ...alur cerita saya suka.tambahan sedikit Thor,kalo bisa tambah kosa kata,biar seolah kita membaca seperti saat kita berjalan.mengalir santai,,,
semangat Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!