Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 02
Wulan segera turun dari mobil. Diedarkannya pandangan matanya menyapu seluruh tempat itu.
Halamannya begitu luas dengan taman yang besar dan begitu indah. Terdapat bangku dan ayunan berwarna-warni didekat kolam ikan.
Matanya begitu takjub melihat pemandangan yang baru pertama kali dilihatnya seumur hidup.
Rumah yang megah berdiri kokoh dihadapannya,memiliki pintu kayu jati dengan ukiran yang besar.
Seseorang keluar menyambut kedatangan Wulan dan Bu Retno.
"Silahkan masuk," kata wanita paruh baya itu, yang hanya dijawab dengan anggukan kepala Bu Retno dan Wulan. keduanya mengikuti langkah kaki wanita tersebut.
"Silahkan duduk, mohon tunggu sebentar ya, saya lapor dulu pada tuan," kata wanita itu sambil mengundurkan diri.
Sepertinya itu adalah asisten rumah tangga di rumah besar ini.
Wulan tidak henti-hentinya berdecak kagum.
Didalam rumah terasa lebih menakjubkan, banyak interior yang cantik yang sama sekali belum pernah dia lihat.
Bahkan rumah pak Prapto orang paling kaya di desanya saja tidak ada apa apanya dibanding rumah ini.
"Ck..ck..ck..ini rumah atau istana sih," gumam Wulan berdecak kagum.
"Apa?" Tanya Bu Retno karena mendengar Wulan mengucapkan sesuatu.
"Ahh tidak Bu..hehe.." jawab Wulan malu..digaruknya kepalanya yang tidak gatal.
Tidak berapa lama seorang pria tampak turun dari tangga menuju ruang tamu tempat mereka menunggu.
Segera Bu Retno bangkit dari tempat duduknya,diikuti oleh Wulan.
"Selamat siang tuan, kami dari yayasan Ananda sesuai permintaan tuan untuk mengirim baby sitter," jelas Bu Retno.
"Hmm, selamat siang," jawab pria itu tanpa senyuman.
"Ini beberapa dokumen identitas diri,serta sertifikat yang menyatakan bahwa Wulandari sudah lulus pelatihan dari yayasan kami" kata Bu Retno menjelaskan beberapa hal kepada pria tersebut.
Pria itu hanya mengangguk mendengarkan tanpa banyak bicara.
Wulan bahkan memandangi penuh ketakjuban pria yang kini duduk dihadapannya.
Wajahnya sangat tampan,kulit wajahnya terlihat bersih terawat,dengan sedikit bulu bulu halus di dagunya.
Garis wajah yang tegas dengan mata yang indah berwarna coklat. Hidungnya mancung dengan alis yang tebal menambah sempurna. Namun bibirnya seolah tampak tidak pernah terhiasi senyuman.
Usianya mungkin baru sekitar 28 tahunan, namun tampak begitu berwibawa terlihat dari sikap dan gaya bicaranya. pria itu mengenakan kemeja biru muda dengan celana kain warna gelap.
"Berapa umurmu?" Tanya pria tersebut pada Wulan.
Yang ditanya masih tampak diam dalam lamunan ketakjubannya sendiri.
"Wulan...." Bu Retno menyikut tangan Wulan yang duduk terbengong disampingnya.
"Eh i..iya Bu maaf?" Jawab Wulan gugup tersadar.
"Tuan Jason bertanya berapa umurmu?" Jawab Bu Retno setengah berbisik.
"Sa..saya 20 tahun tuan," jawab Wulan.
"Dia belum berpengalaman?" Tanya pria itu kini beralih pada Bu Retno.
"Belum tuan, tapi saya pastikan dia akan bekerja dengan baik," jawab Bu Retno agak segan.
"Pastikan dia tidak mengecewakan seperti yang sebelum-sebelumnya," jawab Jason dengan sorot mata yang tegas.
"Baik tuan, kalau begitu saya pamit undur diri" kata Bu Retno berpamitan pada Jason, dan si tuan rumah hanya menganggukkan kepala.
"Wulan bekerjalah dengan baik ya, jangan kecewakan tuan Jason, ibu pamit dulu," kata Bu Retno sambil menepuk bahu Wulan.
"Baik Bu, terimakasih ya Bu," jawab Wulan mengiringi kepergian Bu Retno dengan mobilnya hingga menghilang di balik pagar.
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔