Di saat membutuhkan uang tambahan, Roro yang bekerja sebagai perawat mendapat tawaran pekerjaan untuk mengasuh anak yang menderita kanker darah.
Tidak disangka anak itu adalah anak direktur rumah sakit tempat Roro bekerja.
"Ternyata pak direktur adalah duda!" seru Roro.
Direktur sekaligus dokter bedah itu tidak pernah dikabarkan sudah menikah, lantas bagaimana sudah menjadi seorang duda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roro Gadis Amazon
Ayah Roro bersembunyi lagi karena ingin beristirahat sejenak, mereka masih berada di area hutan dan keadaan sangat gelap.
Dari pada salah arah, ayah Roro berniat melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Namun, hal itu tidak akan pernah terjadi karena Pablo mengerahkan anjing pelacak yang membuat mereka ketahuan dengan mudah.
"Dasar tidak tahu diuntung!" Pablo langsung menendang ayah Roro begitu saja. "Kau sengaja membawa lari sumber uangku!"
Chila merasa ketakutan sekali apalagi melihat ayah Roro yang mengeluarkan darah dari mulutnya. Dia pernah mengalami muntah darah tapi karena penyakitnya.
Lain hal dengan ayah Roro yang tengah disiksa seperti itu.
"Jangan sakiti paman itu, aku berjanji tidak akan berusaha kabur lagi," ucap Chila memberanikan diri.
Atensi Pablo tertuju pada anak itu sekarang, Chila tampak pucat lebih baik dia cepat membawa anak itu pergi atau Chila akan mati di sana.
Ketika Pablo ingin meraih Chila tiba-tiba saja Pablo langsung mendapat tendangan dari arah belakang.
BUG!
Satu tendangan keras yang mampu membuat Pablo ambruk dan jatuh ke tanah.
"Jangan sentuh anak itu!" teriak Roro sang pelaku tendangan maut.
"Sial!" Pablo mengumpat seraya berdiri.
Anak buah Pablo sudah mengepung Roro dan siap menyerang gadis itu.
"Jangan pandang aku sebagai perempuan, sekarang aku adalah lawan kalian!" Roro tampak menantang di sana.
Pada saat itu, Armon berhasil menyusul Roro, lelaki itu terkejut karena gadis perawat yang menjaga putrinya saat ini akan bertarung seorang diri.
Armon merasa gamang antara membawa Chila kabur atau membantu Roro melawan anak buah Pablo.
Namun, sedetik kemudian lelaki itu ikut bergabung bersama Roro untuk meringkus anak buah Pablo, jika semua kutu sudah dibasmi pasti jalan kedepannya akan mulus.
"Tuan, awas!" Roro berusaha menepis salah satu anak buah Pablo yang ingin memukul kepala Armon memakai ranting pohon.
Padahal niat Armon adalah membantu gadis itu tapi sekarang Roro justru yang membantunya.
Ketika Armon dan Roro sibuk, kesempatan itu digunakan oleh Pablo untuk menangkap Chila.
"Jangan!" Ayah Roro masih berusaha melindungi Chila walaupun badannya sudah babak belur.
Pablo menginjak tubuh ayah Roro lalu menggendong Chila yang membuat Armon dan Roro berhenti melawan anak buah Pablo di sana.
"Hahaha..." Pablo tertawa dengan jahat.
Kini Armon dan Roro yang harus berlutut di depan Pablo.
"Daddy, suster..." Chila tidak tega melihat kedua orang yang disayangi itu berlutut dan seolah tidak berdaya.
"Jangan menangis, Nona," Roro tetap berusaha menghibur Chila disaat genting seperti itu.
Armon dibuat kehabisan kata-kata dengan gadis yang sekarang ikut berlutut di sampingnya. "Kau tidak punya rasa takut sama sekali, suster!"
"Memangnya ada waktu untuk merasa takut, Tuan?" Roro justru membalas seperti itu.
Seharusnya waktunya tidak tepat tapi Armon sadar jika sudah jatuh hati pada Roro.
"Kalau begitu, apa kau siap, Tuan?" lanjut Roro memberi kode.
Ternyata memang benar, kalau gadis itu tidak mempunyai rasa takut sama sekali sekarang.
Armon hanya menganggukkan kepalanya memberi pertanda kalau dia siap dengan apa yang akan dilakukan oleh Roro.
Tanpa diduga Roro berdiri dan meminjam paha untuk pijakan kakinya, gadis itu ingin melompat ke arah Pablo untuk merebut Chila dari tangan sang rentenir.
Sontak Armon langsung memegang bokong gadis itu untuk memberi dorongan.
Sebenarnya Roro sangat merasa terkejut sekali tapi dia harus fokus pada tujuannya.
Untung saja penyakit komplikasinya tidak kambuh.
"Aaaa..." Roro berteriak lalu merebut Chila dan melempar gadis kecil itu ke arah Armon.
Karena terlalu cepat Pablo tidak siap yang membuat badannya terpental ketika Chila direbut darinya.
Ayah Roro langsung membantu putrinya untuk meringkus Pablo, untuk pertama kalinya ayah dan anak itu terlihat begitu kompak.
"Aku akan memegang kakinya!" seru ayah Roro supaya Pablo tidak bisa bergerak.
Sementara Roro sendiri jatuh di atas tubuh Pablo dan langsung mengunci tangan lelaki itu. Sang rentenir benar-benar terkunci sekarang.
"Daddy..." Chila langsung memeluk Armon setelah tubuhnya melayang dan ditangkap oleh sang daddy.
"Syukurlah," Armon mendekap putrinya penuh rasa syukur. Semua ini berkat cepat tanggap Roro sampai Chila berada di pelukannya lagi.
Polisi datang tepat waktu, pada saat itu semua dikepung dan langsung diborgol.
Tidak ada waktu untuk istirahat karena Armon langsung membawa Chila ke rumah sakit.
Lelaki itu terpaksa meninggalkan Roro yang masih di lokasi.
"Suster..." Chila mencari Roro saat dalam perjalanan.
Bukan Prada tapi Roro yang dicari oleh gadis kecil itu.
"Suster Roro pasti akan segera menyusul kita," ucap Armon mencoba menenangkan putrinya.
"Aku ingin suster selalu merawatku," pinta Chila tak terduga.