NovelToon NovelToon
Skandal Perawat Cantik

Skandal Perawat Cantik

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Selingkuh / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mahkota Pena

Mikayla adalah Perawat Gigi. Ia telah dikhianati oleh pacarnya sendiri yang berselingkuh dengan teman seangkatan perawat. Pacarnya adalah seorang anggota Polri. Namun cintanya kandas menjelang 2 tahun sebelum pernikahannya. Namun ia mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang bernama Zaki. Namun disamping itu ia ternyata telah dijodohkan oleh sepupunya yang juga menjadi anggota Polri. Apakah ia akan terus memperjuangkan cintanya dan kembali kepada Zaki, atau lebih memilih menikah dengan sepupunya?

ikuti kisah selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahkota Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Libur Telah Tiba

"Assalamu'alaikum " Ucap Ali yang baru saja sampai ke rumah.

"Waalaikumsalam, nah itu dia panjang umur nya." Sahut Dian kemudian.

"Baru balik, Ay? Macet nggak? Tadi aku arah kesini macet banget." Ucap Janice yang langsung menyambut Ali.

"Iya, agak macet, ada kecelakaan truk pasir tadi didekat fly over." Jawab Ali sambil mencium punggung tangan Dian.

"Pantesan, aku terjebak sampai sejam lebih." Sahut Janice lagi.

"Hah, capek banget aku hari ini." Ucap Ali. 

"Kamu mau langsung makan, Al? Apa mau mandi dulu?" Tanya Dian pada anak sulungnya.

"Mandi dulu sepertinya, Ma. Tapi, aku istirahat sebentar ya." Ali menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa yang empuk.

"Baiklah, nih minumnya. Kamu pasti haus kan." Dian menyodorkan minuman dingin untuk Ali.

"Thanks, Ma."

***

"Akhirnya selesai juga." Ucap Amira yang tengah bahagia karna ujian semesternya telah selesai.

"Iya nih, ngomong-ngomong kita mau healing kemana nih setelah ujian." Sahut Juna yang tiba-tiba nimbrung dan duduk di bangku panjang depan kelas.

"Bagaimana kalau kita ke puncak." Sahut Diva.

"Menurut kamu bagaimana, Mika?" Juna meminta jawaban pada Mika.

"Aku ikut saja." Jawab Mika singkat.

"Hei.. semuanya, lagi pada ngobrolin apa sih? Ikutan dong." Alexa dengan suara melengkingnya datang dan menghambur ke sahabat-sahabat nya..

"Ini kita kan sudah selesai ujian, rencana kita mau healing. Lo mau ikutan nggak?" Juna menimpali.

"Ikut dong, kemana saja aku ikut ya."

"Rencana sih kita mau ke puncak, menginap beberapa hari begitu." Sambung Diva kemudian.

"Boleh tuh, sudah lama kan kita nggak jalan-jalan bareng." Jawab Alexa kemudian dengan antusias.

"Gue boleh ikutan nggak?" Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dengan tubuh atletis dan berwajah ganteng.

"Hei bro, boleh dong." Sahut Juna.

Mika, Diva, Amira dan Alexa membisu.

"Eh, kak Zidan. Enak nih ya tahun ini wisuda. Kita-kita juga pingin cepat wisuda nih." Ucap Diva untuk memecahkan suasana.

"Hehee iya sabar ya, kalian satu tahun lagi kan?" Jawab Zidan yang langsung duduk disebelah Mika.

Mika seketika menggeser sedikit posisi duduknya, ia menjadi canggung.

"Iya kak, kita satu tahun lagi." Sahut Amira.

"Jadi, bagaimana nih, jadi nggak kita ke Puncak?" Sambung Alexa yang tampak antusias ingin sekali liburan.

"Pokoknya aku ikut ya, kalian atur saja. Toh kita libur juga lama." Ujar Mika yang langsung berdiri Ingin meninggalkan sahabat-sahabatnya.

"Kamu mau kemana Mik?" Teriak Diva.

"Kantin, aku lapar!" Sahut Mika dengan teriakannya juga.

Mika segera pergi berjalan menuju arah Kantin.

Melihat Mika beranjak dari tempat duduknya, Zidan langsung menyusul Mika.

"Mik, aku boleh minta nomor telpon kamu?" Tanya Zidan berjalan mengimbangi langkah tungkai Mika untuk mensejajarkan.

"Buat apa kak?" Tanya Mika sambil menoleh.

"Iya buat tambah kontak saja, sama iseng-iseng buat teman kamu mengobrol kalau lagi senggang. Itu pun kalau boleh sih, kalau nggak boleh ya nggak apa-apa." Zidan menjawab pertanyaan Mika dengan detail.

"Mana ponsel kamu?" Tanya Mika yang langsung duduk di deretan bangku pedagang Mie Ayam.

Zidan langsung memberikan ponselnya kepada Mika.

Dengan cepat Mika mengetik dua belas angka pada ponsel Zidan lalu langsung diberikan kepada Zidan kembali.

"Thank You, Mika."

"Sama-sama kak, kamu mau makan juga kak?" Tanya Mika, hendak berjalan kearah pedagang Mie Ayam.

"Boleh, Mik."

Mika langsung berjalan untuk memesan dua mangkok Mie Ayam dan es teh untuknya dan untuk Zidan.

Mika kembali kearah Zidan kembali.

"Kak, sudah buat karya ilmiah?" Tanya Mika pada Zidan.

"Sudah Mik, sedang menyicil nih supaya nggak terlalu berat nantinya." Jawab Zidan dengan senyum manisnya.

"Nanti kalau sudah selesai aku boleh lihat nggak, kak? Buat referensi hehe." Sahut Mika dengan mengeluarkan cengirannya, Zidan adalah kakak tingkat Mika diatasnya satu tahun.

Zidan sejenak terpesona dengan Mika yang tengah menampilkan jajaran gigi putihnya.

Baru kali ini Zidan dapat mengobrol dan bisa mengamati wajah Mika lebih dekat.

Sangat terlihat lebih manis dan cantik. Ditambah menggunakan hijab yang membuat Mika semakin mempesona.

Tapi memakai hijab nya saat pas di kampus saja sih hehehe.

"Boleh Mika, dengan senang hati." Jawab Zidan.

"Ohhh ya, kamu mau pulang kapan? Mau sekalian bareng nggak? Kita kan jalurnya searah!" Sambung Zidan menawarkan dirinya untuk pulang kerumah karena liburan semester ini lumayan lama, kurang lebih hampir satu satu bulanan.

"Aku pulang besok kak, hari ini aku mau beres-beres sama packing. Kan liburnya lumayan lama." Jawab Mika sambil menyeruput es teh nya.

"Ya sudah, besok bareng aku saja ya." Ucap Zidan girang.

"Boleh kak, tapi aku sebenarnya malas pulang kak." Sambung Mika dengan wajah yang sedikit muram.

"Kenapa Mik? Kamu lagi ada masalah ya sama orang rumah?" Tanya Zidan penasaran.

"Iya, ada kak sedikit sih." Jawab Mika datar.

"Begini saja, aku antar kamu pulang dulu. Orang rumah kamu harus tahu kalau kamu memang sudah pulang dari asrama. Lalu kalau kamu memang pingin pergi atau keluar lagi, aku siap menemani kamu kemanapun Mik. Intinya pamitan lebih dulu sama orang rumah. Supaya mereka tidak terlalu mengkhawatirkan kamu." Bijak sekali Zidan ini.

Mika terdiam memikirkan perkataan Zidan.

"Benar juga ya kak, boleh deh kak begitu saja." Mika langsung melebarkan senyuman nya dan disusul senyuman Zidan. Keduanya tersenyum saling pandang.

Dan mie ayam telah datang untuk mereka nikmati.

***

(Zidan: Aku tunggu depan ya Mik, kalau sudah keluar saja)

Dalam hitungan menit Mika membalas pesan dari Zidan.

(Mika: Okay, kak)

Mika segera mempercepat untuk merapihkan barang-barang yang akan ia bawa pulang ke rumah.

Begitu juga Amira, Diva dan Alexa.

Mereka tampak sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Eh guy's aku duluan ya, mau bareng sama Zidan soalnya. Nggak enak kalau dia menunggu lama." Ucap Mika yang kemudian melambaikan tangannya kepada sahabat-sahabatnya.

"Cieeee, cepat banget move on nya?" Goda Diva membuat langkah Mika terhenti.

"Nggak Div, aku cuma nebeng saja kok. Kebetulan kita searah. Lumayan deh." Sahut Mika kembali.

"Tapi, kalau pindah haluan ke Zidan juga nggak apa-apa Mik, cocok juga kok sama kamu. Nggak jauh beda sama bapak komandan." Imbuh Amira menggoda Mika kembali.

"Aduhhhh sudah ya, bye semuanya!" Mika langsung keluar kamar dan melangkahkan tungkainya dengan sedikit berlari karena ia tidak enak jika Zidan terlalu lama menunggunya.

Amira dan Diva terkekeh telah menggoda Mika. Namun tidak bagi Alexa yang rupanya belum update perihal Mika.

"Memang Mika kenapa, Div? Mir?" Tanya Alexa pada kedua sahabatnya.

"Kamu belum tahu kabar update tentang Mika?" Tanya Amira pada Alexa.

"Kamu sih akhir-akhir ini sibuk sama ponselmu, sudah begitu kan kamu lebih banyak menyendiri. Sampai-sampai sahabat sendiri sedang galau, sedih kamu nggak mengerti." Sambung Diva kembali.

"Iya maaf, aku benar-benar nggak tahu. Ada apa sih?" Tanya Alexa lebih penasaran.

"Mika kan putus sama Zaki." Sahut Diva dengan jelas.

Seketika rahang Alexa terjatuh. Ia sempat berpikir apakah dengan adanya dirinya menjadi pengrusak hubungan antara Mika dan Zaki.

"Serius? Ceritanya bagaimana kok bisa putus?" Tanya Alexa kembali.

"Mika belum mau cerita, kemudian beberapa hari ini dia juga kurang sehat. Makanya kita kasih waktu buat Mika fokus ujian saja."

Jawab Diva menjelaskan.

"Ohhh begitu." Sahut Alexa yang melanjutkan kembali packing-packing.

*

Mika berlari kecil untuk segera menghampiri mobil putih milik Zidan.

Namun disisi lain telah berdiri seseorang yang amat sangat ia kenal.

"Mika!!!!" Panggil seseorang tersebut.

Mika segera menghindar namun tangan seseorang itu sudah lebih dulu mencekalnya.

"Tolong dengarkan penjelasanku dulu Mika."

"Sudah nggak ada lagi yang perlu dijelasin, kita sudah putus. Paham?" Teriak Mika mampu membuat mengalihkan Zidan yang tengah memainkan ponselnya.

Dalam keadaan pintu mobil sengaja ia buka, dapat mendengar percakapan dan suara Mika dengan seseorang tersebut. Ia adalah Zaki.

"Kita masih bisa memperbaiki semuanya Mika, aku sayang kamu." Ucap Zaki memohon pada Mika dengan tangan yang masih mencekal kencang pergelangan Mika.

"Lepasin, ini sakit. Aku mau pulang." Suara Mika menjadi keras. Dengan keadaan memberontak karena tangannya sudah memerah dan terasa sakit.

Zidan kemudian berdiri dan melihat keadaan sekitarnya.

"Sudah, Mika?" Teriak Zidan untuk memecahkan pertengkaran antara Mika dan Zaki.

"Iya, sebentar kak!" Sahut Mika dengan teriakannya.

"Siapa dia? Apa dia pacar baru kamu?" Tanya Zaki menginterogasi. Dan melirik ke arah Zidan dengan tatapan tidak menyukai.

"Bukan urusan kamu, lepasin!" Nada Mika sedikit pelan.

Dan akhirnya Zaki melepaskan cekalan tangan Mika.

Mika langsung berlari dan masuk kedalam mobil Zidan.

Tidak membutuhkan waktu lama, mobil Zidan segera hilang dalam pandangannya.

1
endang
smangat Thor nulisnya..ditunggu updatenya
endang
yaah ditungguin ko belum update lagi nich..smangat ya yang nulis
Mahkota Pena: hehehe sudah di update ya kak
total 1 replies
endang
bagus bikin penasaran sama akhirnya bagaimana ini
Mahkota Pena: thank you 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!