Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 - Masa Lalu
Dibawah derasnya hujan. Dion masih berlari menuju rumah sakit. Tiba-tiba ratusan Enigma menyerangnya dari atas.
"Sialan, mereka datang disaat aku sedang panik." kata Dion
Ia melihat ratusan Enigma yang sedang berada di atasnya, bahkan semua Enigma di sana sedang mengepungnya.
"Tidak ada pilihan lain."
Plas Plas. suara kaki Dion yang terdengar disana. Ia mengeluarkan sebuah skill dari kakinya. Dan dalam sekejap saja, waktu seakan berhenti, suasana menjadi gelap seketika, bahkan seluruh kota terkena efek skill itu.
Air hujan pun seakan berhenti disana, dan ratusan Enigma juga terhenti di atas Dion. itu adalah skill ruang yang di miliki Dion, bukan skill menghentikan waktu.
"Skill ini hanya bisa bertahan selama 2 detik saja, dan selama itu, aku harus membunuh mereka semua."
"Gravity"
WONG. BROOAAK. DMM
Dalam sekejap saja. Ratusan Enigma disana pun langsung terhempas kebawah tanah dan mati seketika. Bahkan efek terjatuhnya mereka tidak bisa di lihat dengan mata telanjang.
Tanah pun sampai bergetar cukup kencang dan terhempas ke atas. bahkan beberapa gedung sampai roboh seketika dan menimpa tubuh Enigma disana.
Dan dalam sekejap pula, efek skill yang di keluarkan Dion tiba-tiba hilang begitu saja.
"Haaaaa...
Jian dan Klain pun sampai terkejut bukan main, melihat ratusan Enigma disana tiba-tiba terhempas ke bawah tanah dan mati dalam sekejap mata.
Dan Dion masih berlari melangkahi tubuh Enigma.
"Apa kau lihat itu Jian.? " sahut Klain yang masih melotot melihat ke arah bawah.
Jian hanya menelan ludah karena terkejut sambil melihat Dion yang melompat dan melewati tubuh Enigma.
"Tidak bisa di percaya."
Lalu, Anna bersama Edo dan lainnya sampai disana. Ia menyaksikan pemandangan yang tidak biasa.
"Apa yang sudah terjadi.? " sahut Anna dengan terkejut melihat ratusan tubuh Enigma yang sudah tidak bernyawa.
Semua anggota Lance disana hanya bisa melongo melihat ke bawah gedung.
"Mereka semua sudah mati." kata Edo
"Apa kalian yang melakukannya.? " tanya Anna dengan serius.
"Bukan Nona." sahut Jian yang masih terkejut
"Lalu, siapa yang melakukannya.? disini tidak ada seorangpun selain kalian. Jangan bilang mereka mati dengan sendirinya." teriak Anna
Jian hanya menelan ludah dan masih terdiam disana.
"Seseorang, ada seseorang disana." sahut Klain sambil menunjuk kearah bawah.
Sontak saja, semua orang langsung melihat ke arah sana. Dan tidak di temukan siapapun disana.
Plak. kepala Klain pun langsung di pukul oleh Anna.
"Apa kau sedang bercanda denganku.? " sahut Anna dengan marah.
"Maaf Nona. Mungkin dia sudah pergi dari sana. Tapi yang aku katakan itu benar." kata Klain
"Chik." sahut Anna dengan kesal
"Apa itu benar Jian.? " tanya Edo
Namun Jian hanya menganggukkan kepalanya dan membenarkan pernyataan Klain.
"Jadi, siapa orang itu, apa kalian mengenalnya.? " tanya Anna
"Tidak Nona. Wajahnya di tutupi oleh mantel hujan, dan sepertinya dia sedang menggendong seorang anak kecil, mungkin umurnya sekitar 7 tahunan. Dan sepertinya dia sedang menuju ke arah rumah sakit." jawab Klain
"Seorang anak kecil.? " sahut Edo
"Apa kau tau sesuatu.? " tanya Anna
"Tidak Nona, aku tidak tau apapun tentang orang itu. Tapi melihat dari laporan Leo yang diberikan tempo lalu, sepertinya yang di katakannya itu benar. Ada seorang Awakening yang sangat kuat di sekitar sini." kata Edo
"Seorang Awakening.? kenapa dia tidak melaporkan statusnya kepada Lance.?" sahut Anna
"Entahlah Nona." sahut Edo.
"Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Tapi anehnya, dia masih bergerak untuk memburu Enigma meskipun tidak ada yang menaunginya." kata Laura.
"Segera cari tau identitas orang itu. Aku juga akan memastikannya sendiri ke rumah sakit." kata Anna
"Aku ikut Nona." kata Edo
Mereka berdua pun langsung bergerak ke rumah sakit.
...
Di tempat Dion berada. Dia sampai di sebuah gedung yang cukup besar.
"Kenapa sepi sekali, bukannya tempat ini masih beroperasi.?" kata Dion.
Dan ia melihat tulisan didepan gerbang yang bertuliskan [Pusat Kebugaran Dan Kolam Renang]
"Sialan, aku salah tempat. Dimana rumah sakitnya.? kota ini sangat luas sekali." kata Dion.
Lalu, "Kakak." suara Lisa
"Em.? Lisa, syukurlah kau masih hidup. Maaf sepertinya kakak salah jalan." sahut Dion.
"Tempatnya kearah sana." sahut Lisa sambil menunjukkan arah.
"Ah kesana yaa. Baiklah." sahut Dion sambil berlari kearah yang di tunjukkan Lisa.
"Kau tidak akan tau tempat ini kak. Kakak kan sering pergi kedalam hutan dan tinggal di pedesaan. Padahal Ayah kan seorang dokter."
"Uhuk uhuk."
"Diamlah." sahut Dion
"Jika aku diam, kakak bisa salah jalan. Kenapa kakak tidak tinggal bersama kami di kota, kau malah lebih memilih tinggal di desa." kata Lisa.
"Hmm, aku kan sudah pindah ke kota."
"Tapi kau masih sering pergi ke desa kan.? " sahut Lisa
"Ya, ada urusan yang penting disana." sahut Dion sambil mengingat sesuatu.
Ingatannya itu menunjukkan suatu tempat dimana ia di temukan oleh Dendy dan istrinya di dalam hutan. Saat itu, umurnya sekitar 10 tahun atau lebih.
Dion mendirikan sebuah gubuk kecil untuk tempat tinggalnya. Ia di temukan Dendy saat melakukan eksperimen didalam sana bersama dengan tim dokter lainnya.
Lalu, ia bersama istrinya memutuskan untuk mengadopsi Dion dan di bawa menuju sebuah desa. Tempat tinggal penduduk desa Majaren dan tempat penelitian Enigma.
Desa itu adalah salah satu desa kuno yang sudah ada selama 2.000 tahun yang lalu. Penduduknya tidak banyak, hanya sekitar 1000 penduduk saja. Dion tinggal disana cukup lama karena pekerjaan Dendy. Dan pada akhirnya, Tim peneliti di pindah tugaskan di pusat kota.
Namun, Dion tidak mau pindah kesana. Dan sesekali dia akan di ajak ke kota dan kembali ke desa. Dalam waktu 3 Tahun dia hidup bersama Dendy, Lisa lahir ke dunia.
Dan berselang 2 tahun, sekelompok Enigma menyerang desa itu dan hampir memusnahkan semua penduduk disana. Salah satu korban adalah istri Dendy.
Karena kejadian itu, sebagian warga desa memilih pindah ke kota, dan sebagian lagi masih tinggal disana termasuk Dion.
...
Kembali ke masa sekarang.
Anna dan Edo sudah sampai di rumah sakit, lalu ia memperhatikan semua orang yang ada disana. Norman yang kebetulan melihat mereka, langsung menyapanya.
"Bukankah anda adalah Anggota Lance.?Sepertinya aku mengenal anda dengan baik, seorang pimpinan batalion 16 dari anggota Lance. Salam kenal Nona Anna. Suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda disini." kata Norman.
"Em, salam kenal, kami sedang mencari seseorang yang datang kemari." sahut Anna
"Apa ada sesuatu yang terjadi Nona.? " tanya Norman
"Ah, sesuatu yang sangat penting bagi kami."
"Seperti apa ciri-ciri nya Nona. karena banyak orang yang berdatangan, mungkin saya bisa membantu." kata Norman.
"Kami tidak tau ciri-ciri nya, yang jelas dia sedang membawa seorang anak kecil berumur sekitar 7 tahunan." kata Anna
Norman pun kebingungan dan melihat sekitar. Banyak orang yang membawa anak kecil untuk berobat.
"Sepertinya disini banyak orang yang membawa anak kecil Nona." sahut Norman.
...
