Zoya Antagonist Girl.

...✨✨✨...

Hari telah berganti dan sekolah telah di mulai kembali , Di sisi lain terlihat Gara sedang menarik Dirga menuju gudang ! Jam pelajaran pertama sedang berlangsung hal itu membuat Gara dengan leluasa membawa Dirga karena seluruh murid sedang melakukan pembelajaran di dalam kelas.

BRAK.!

Gara melempar Dirga ,ketua Beeatles itu hingga menabrak tembok.

Tap.! Tap.! Tap .!

SREK.!

Gara menarik kerah baju milik Dirga ,tatapan nya sangat beringas dengan amarah yang terpampang jelas di wajahnya.

"Gue peringatkan sama lo !! Jangan pernah lo deketin Zoya ! Atau lo tanggung sendiri akibatnya. !" gertak Gara.

"Lo nggak berhak larang gue deketin dia Gar ! lo bukan siapa-siapa dia lagi ! "

"Gue nggak perduli !! Zoya cuma milik gue dulu mau pun sekarang ! Gue nggak akan biarin lo deketin dia.!" ancam Gara.

Dirga tertawa remeh. "Kenapa baru sekarang lo ngakuin dia?! Kemarin lo kemana ?! Atau lo takut hubungan lo sama Keyla terbongkar dan Zoya benci sama lo ?!"

BUGH .!

Satu pukulan mendarat di pipi Dirga hingga wajahnya tertoleh. " Berani lo ngancam gue ?! Lo nggak takut adik lo gue bunuh hm atau lo udah nggak perduli lagi sama dia?!"

Dirga mengusap pipinya yang terasa kebas ,Dirga menghela nafas lelah .

Memang salahnya karena dia ketahuan sedang menatap Zoya yang berlari ke dalam kelas tanpa sadar dia bergumam yang ternyata di dengar oleh Gara.

" Haah sory Gar ,gue salah gue nggak akan deketin Zoya lagi .!"

'Mungkin.' lanjut Dirga dalam hati.

Gara tersenyum kemenangan. "Bagus , lo harus jadi anj*** yang penurut kalau lo mau adik lo selamat.!"

Dirga mengangguk lemah , dia tak bisa melawan Gara selama adiknya berada di tangan Gara , laki-laki bajingan yang menggunakan kelemahan orang lain demi mencapai tujuan nya.

"Sekali lagi gue liat lo mengincar Zoya ,gue nggak segan-segan ngebunuh adik lo di depan mata lo.!" ancam Gara.

Dirga kembali mengangguk, setelah Gara pergi ,Dirga memukul tembok hingga darah mengalir dari tangan nya.

BUGH ! BUGH.!

"AARRGHH !!! SIALAN ! KENAPA GUE HARUS KEJEBAK SAMA DIA ?! GUE BENCI HIDUP GUE !! " Teriak Dirga , dia mengusak rambutnya dengan kasar.

BRUK.!

Dirga terduduk lemah di samping tembok , dia tidak menyangka jika takdir akan mempermainkan dirinya sampai seperti ini , dia ingin bebas namun dia tidak tau caranya lepas dari belenggu yang mencekik lehernya.

...________________...

Berbeda dengan Dirga ,kini Bian sedang di atap sekolah bersama Dafa serta Dafi.

" Lo berdua merasa ada yang janggal sama kejadian waktu itu ?!" tanya Bian.

Dafa mengangguk. "Ledakan di hutan pasti di sengaja , gue nggak tau motif apa di belakangnya tapi gue yakin itu bukan ulah Alaska."

"Setau gue Alaska nggak pernah main curang ,apa lagi di sana ada anggota nya ! nggak mungkin Alvaz mau nyelakain anggota nya sendiri.!" sahut Dafa.

Dafi mengangguk ,di tengah pembicaraan mereka tiba-tiba Yoga datang dengan tatapan datar.

" Lo dari mana Yog ?! Rapat tadi lo juga nggak ada ?!" ujar Dafi.

" Gue sibuk.!" jawabnya singkat.

Tak berselang lama ,muncul Gara dan Dirga menghampiri mereka ,wajah Dirga memar namun tidak ada yang sadar akan hal itu .

Tap.! Tap. ! Tap.!

Bruk.!

Mereka berdua mendudukan tubuhnya di samping Dafa .

" Daf lo tau sejak kapan Zoya masuk geng nya Alvaz ?!" tanya Gara pada Dafa yang ada di sampingnya namun Dafa hanya menggeleng kan kepalanya , dia juga tidak tau kapan Zoya masuk menjadi anggota Alaska.

"Ck semua orang bisa berubah Gar , mungkin Zoya cape setelah kalian sering mencaci maki dia ! Gue sebagai pendengar aja muak !" sahut Yoga ikut nimbrung di pembicaraan mereka.

"Kok lo belain dia Yog ?!" heran Bian yang merasa aneh dengan sikap Yoga.

Yoga berdiri dari duduknya . " Gue nggak belain dia ! Gue cuma berpendapat kalau kalian di posisi dia apa kalian nggak cape ?!"

" Lo kenapa jadi emosi Yog ?! Seolah lo ngerasain apa yang Zoya rasain ?!" ucap Dafa kebingungan.

" Yah anggap aja gue iba sama dia !" ujarnya lalu pergi meninggalkan mereka semua .

Bukan hanya Dafa yang kebingungan melihat perubahan sikap Yoga ,tapi mereka semua juga merasakan hal yang sama.

" Yoga kenapa yah ?! Nggak biasanya dia kaya gitu ?!" ujar Bian.

"Lagi badmood kali. !" sahut Dafi.

Namun Gara berpendapat lain ,dia merasa sikap Yoga berubah bukan cuma hari ini melain kan sudah beberapa hari yang lalu.

...____________________...

Di ruangan bernuansa emas dengan pernak pernik yang bernilai jutaan rupiah, Terlihat Pramudya sedang melakukan pertemuan dengan seseorang yang menjadi penyokong terbesar di perusahaan nya.

BRAAAK.!

Pramudya terkejut ketika meja di hadapan nya patah menjadi dua .

" Bagaimana bisa kau kecolongan hah !! BAGAIMANA SIALAN ! " bentak orang tersebut pada Pramudya.

" Maaf kan saya pak ,ternyata dia punya anggota geng motor saya tidak tau kalau dia mendirikan gengster .!" ujar Pramudya.

"Aarrghh jika terus seperti ini ,Yang ada rencana kita gagal !!"

" Anda tenang saja ,rencana kita pasti berhasil , anak saya sudah berjalan sesuai perintah anda !" jawab Pramudya .

" Apa anakmu bisa di andalkan ?! Atau dia seperti mu yang tidak becus menjalankan tugas ?!"

" Saya yakin anak saya bisa menjalankan nya ,Keluarga Alexander memiliki satu kelemahan yaitu putrinya !" ujar Pramudya.

"Putrinya ?! Maksudmu mantan tunangan putramu ?!"

Pramudya mengangguk. " Yah ,jika kita berhasil membawanya ,Bajingan itu pasti akan melakukan apa saja demi putrinya , jika saat itu tiba kita bisa memanfaatkan kelemahan itu untuk melenyapkan Alexander !!"

Senyum smirk terpatri di wajah pria paruh baya tersebut. " Haha ide yang bagus ! Namun itu tidak akan mudah pasti Alexander akan mengerahkan pengawal pada putrinya jika hal itu terjadi , lebih baik kita hancurkan kepercayaan Alexander pada putrinya terlebih dulu , sampai dia sendiri yang membuang putrinya hahaha.!"

" Tidak buruk ! Bukan kah putrimu juga sedang melakukan hal itu ?!" tanya Pramudya .

" Yah makanya saya tidak ingin mengganggu rencana putriku , kita bantu saja dari belakang layar agar rencana tersebut cepat terlaksana !"

Pramudya mengangguk. " Lantas apa yang harus kita lakukan untuk membantunya ?!"

" Kau tenang saja ,semua sudah saya siapkan besok malam kita akan memulai panggung sandiwara yang sebenarnya ! Kita akan lihat keluarga Alexander hancur di tangan kepala keluarganya sendiri !" ujar pria tersebut.

Tak berselang lama datanglah orang yang menjadi perantara mereka.

" Tumben kamu pulang cepet hm ?!" ujar papah Keyla yang bernama Lingga Bramantyo.

Keyla mengangguk ." Aku ada kejutan buat papah .!"

Keyla menyodorkan sebuah Amplop dengan ukuran sedang yang dia dapat dari seseorang saat di sekolah.

Gara yang berada di samping Keyla menatap acuh tak acuh pada ayahnya dan juga orang tua Keyla.

Papah Keyla membuka amplop tersebut , dia menemukan beberapa foto yang mampu membuatnya tersenyum senang , Tak hanya lingga yang merasa senang tapi juga Pramudya ,dia menatap Keyla dengan tatapan bangga.

" Nggak sia-sia om jadiin kamu calon mantu Key !"

" Om bisa aja , Aku juga seneng bisa kenal sama Gara !" jawab Keyla.

Namun raut wajah Gara tidak sesuai dengan harapan Pramudya , tidak seperti biasanya kali ini Gara terlihat bosan berada di sana.

" Gar !" panggil pak Pramudya.

Gara menoleh ,dia melihat papahnya sedang memelototinya , namun Gara tetap acuh sampai dia melihat foto yang tergeletak di atas meja .

' Nggak !! Itu nggak mungkin ! bagaimana bisa dia dapatin foto itu ?!' batin Gara tak percaya.

Keyla tertawa pelan melihat raut wajah Gara yang berubah ,dia berjalan dan memeluk papahnya.

" Kapan kita mulai pah ?! Aku udah nggak sabar mau lihat wajah terkejut mereka !" ujarnya dengan suara manja.

" Kita mulai satu minggu lagi ! Siapkan semuanya jangan sampai ada yang terlewat! Dan kamu Key , kamu harus bisa bujuk dia supaya semua sesuai dengan yang kita inginkan .!" ujar papah Keyla.

Keyla mengangguk , senyum smirk terpatri di bibirnya. 'Lo nikmati sisa waktu lo Zoy , sebelum masa-masa sekarang berganti menjadi air mata darah .' Batin Keyla tersenyum senang.

Sedangkan Gara menjadi ragu dengan keputusan nya untuk menghancurkan Zoya dan membuat keluarga Alexander hancur.

...See you next time........