NovelToon NovelToon
Teman Diatas Ranjang

Teman Diatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

Catherine dulunya adalah murid kutu buku yang polos dan kerjaannya hanya belajar di perpustakaan. Namun suatu hari, dia terlibat taruhan dengan Bastian. Mereka mereka memulai sebuah taruhan gila dan semenjak itu hidup Catherine benar-benar berubah drastis. Bastian mengajarinya hal-hal aneh dan liar yang tidak pernah Catherine ketahui ataupun coba sebelumnya.

Intinya, Bastian dan Catherine adalah teman di atas ranjang.

Hubungan mereka hanya sebatas sebagai teman yang saling memanfaatkan untuk memuaskan nafsu.

Tidak kurang, tidak lebih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. First Kiss

Bastian semakin mendekat ke arah Catherine kemudian tangannya terangkat dan dengan sekali gerakan menarik ikat rambut Catherine secara cepat membuat rambutnya kembali tergerai ke bawah.

“Bastian,” tegur Catherine sksn tindakan pria itu barusan, hendak mengambil kembali ikat rambutnya namun Bastian sudah lebih dulu memasukkan ikat rambut itu ke dalam saku celananya dan berakhir mengangkat kedua tangannya ke atas.

“Ambil sendiri kalau mau benda itu kembali,” ujar Bastian sembari menunjuk ke arah saku celanannya menggunakan dagunya itu.

Tangan Catherine mengambang di udara, tepat di depan saku celana pria itu sebelum Catherine berakhir mengepalkan tangannya dan menarik tangannya kembali, mengurungkan niat untuk mengambil ikat rambut itu. Catherine akhirnya hanya merapikan rambutnya.

Bastian masih memperhatikan gerakan wanita itu yang sibuk menyisiri rambutnya yang berantakan menggunakan jemarinya sebelum Catherine menghentikan gerakannya itu karena merasa diperhatikan secara intens oleh sepasang mata, yaitu milik Bastian itu.

“Sebenarnya apa yang kau lakukan kepadaku Catherine?” tanya Bastian secara tiba-tiba, entah kenapa Catherine merasa nada bicara pria itu terdengar putus asa.

Catherine hanya menatap tak mengerti ke arah Bastian.

“Aku tidak sudi jika orang lain memiliki akses untuk melihat wajah cantikmu ini, terutama kedua amta indahmu itu,” ujar Bastian dengan nada pelannya smebari tak melepaskan pandangannya dari Catherine.

Catherine semakin bingung setelah mendapat kalimat pujian dari mulut Bastian itu. Semua orang di kampsu tahu betul bahwa Bastian selalu dikelilingi oleh wanita-wanita cantik yang pada dasarnya adalah anggota cheerleders yang levelnya jauh berbeda dengan Catherine yang menekuni klun karate.

Para wanita itu sibuk dengan make up dan baju bagus mereka, sedangkan Catherine sibuk berkelahi dan membanting orang-orang saat mengajari gerakan bela dirinya itu.

“Apa kau sedang mabuk Bastian?”

Bastian terkekeh pelan, “Sepertinya iya, karena sekarang pikiranku sangat tidak waras.”

Mendengar ucapan pria itu, Catherine mendadak jadi takut dan gugup.

“Apa maksudmu?”

“Bastian kembali menatap Catherine, menancapkan fokusnya tepat pada kedua manik Catherine yang Bastian puji beberapa waktu lalu itu.

“Benarkah kau wanita yang seperti itu?” tanya Bastian, raut pria itu seakan terluka membuat Catherine bertanya-tanya dalam hati, apa dia ada mengucapkan sesuatu yang salah.

“Seperti apa?”

Bastian mengambil jeda sejenak sebelum kembali berujar, “Yang rela tidur dengan pria lain hanya untuk membayari hutangmu. Please, jangan katakan hal seperti itu lagi,” mohon Bastian.

Bastian kemudian meraih pipi Catherine dan berakhir melepas masker yang sedari tadi melekat pada wajah Catherine itu.

“Ke-kenapa? Kau tidak tahu apa-apa soal kehidupanku,” ujar Catherine berusaha membangun pertahanan dirinya walaupun berakhir gugup karena tindakan Bastian yang bergerak di luar dugaannya itu.

Setiap tindakan Bastian sekarang terasa seakan menghipnotisnya. Otak Catherine bahkan tidak diberikan waktu untuk memproses, membuatnya tidak menolak setiap tindakan Bastian, mulai dari melepas ikat rambutnya kemudian sekarang maskernya itu.

Catherine bahkan tidak marah lagi padahal Bastian seenaknya melepas maskernya itu.

Bastian kemudian memojokkan Catherine ke dinding di belakangnya, tempat di lorong yang menghubungkan mereka dengan ruangan-ruangan yang disewa oleh para tamu VIP untuk menikmati waktu mereka dalam tempat yang lebih private.

Catherine telah menantangnya dengan berkata demikian. Bastian membuang masker wanita itu begitu saja dan terus mendekatkan tubuhnya guna mengikis jarak diantara mereka berdua.

Punggung Catherine menabrak ke dinding lorong dengan cepat diikuti kedua lengan Bastian yang turut mengunci pergerakan tubuhnya itu, mengurungnya dalam jangkauan pria itu.

“Bas…”

Catherine sudah hendak mengeluarkan kalimatnya guna memperingati Bastian akan betapa dekatnya jarak mereka berdua saat ini sebelum Bastian yang mendekatkan wajahnya kemudian mendaratkan bibirnya tepat pada bibir Catherine.

Bastian hanya menempelkannya dalam waktu yang cukup lama sekaligus melihat reaksi Catherine akan tindakannya itu barusan.

Dan sesuai dengan dugaan Bastian, Catherine terlihat shock berat. Tubuh wanita itu berubah kaku, mematung dengan matanya yang sukses membulat. Otak Catherine serasa berhenti bekerja.

Bastian terus mempertahankan posisi mereka itu hingga akhirnya kesadaran Catherine kembali. Seolah terlempar secara paksa untuk menapak kembali pada realita, Catherine langsung mendorong tubuh Bastian sekuat tenaga membuatnya turut membuat jarak diantara mereka akhirnya.

First kiss Catherine.

“Kau bahkan tidak tahu cara untuk membalas ciumanku itu,” ujar Bastian yang terkesan mengejek Catherine itu.

Sekarang Catherine akhirnya tahu apa maksud dibalik tindakan Bastian barusan. Pria itu sengaja, dia ingin memancing Catherine dan membuktikan bahwa perkataan Catherine itu hanyalah omong kosong belaka.

Catherine kemudian memberanikan diri untuk menatap kedua manik pria itu. Kontak mata mereka terjalin secara cukup lama yang Catherine gunakan untuk menyelami kedua manik Bastian itu.

“Ulang.”

Bastian menaikkan alis kanannya, tampak bingung dengan perkataan wanita itu.

“Apa?”

Catherine semakin memperdalam tatapannya, menatap serius ke arah Bastian. Tidak ada keraguan dan raut tersipu malunya lagi seperti di awal-awal pertemuan mereka. Semuanya hilang lenyap, tenggelam dalam euforia asing yang tengah menguasai diri Catherine saat itu.

Catherine tahu hal itu berbahaya.

Semua interaksinya dengan Bastian berbahaya.

Begitu asing dan baru.

Catherine ketagihan.

Katakan saja Catherine sudah gila.

“Kubilang ulang. Ulangi ciuman itu.”

Bastian masih menatap Catherine seakan tidak percaya dengan pendengarannya sendiri sebelum Catherine berjinjit untuk mendekatkan wajahnya menghampiri Bastian.

“Lama sekali kau,” gerutu wanita itu kemudian dengan segera kembali mendaratkan bibirnya apda bibir Bastian.

Catherine memang bertindak dengan sangat berani, bahkan ia bisa dengan pandai memainkan ekspresinya khas seorang ahli agar Bastian tidak lagi mengiranya berbohong atau bahkan meremehkannya.

Tetapi sebaik apapun Catherine berusaha berakting, tidak menutup kemungkinan bahwa jantungnya berdetak dengan sangat cepat saat itu, bahkan hampir melompat keluar.

Catherine hanya bisa berdoa agar Bastian tidak dapat mendengarnya.

Dan sialnya Catherine lupa bahwa itu adalah ciuman pertamnya, Catherine bahkan tidak tahu harus bagaimana bersikap lagi setelah selesai menempelkan bibir mereka, persis seperti yang Bastian lakukan tadi.

Bastian tentunya kaget dengan sikap Catherine yang terkesan tiba-tiba dan sangat berani itu.

Bastian meraih kedua pipi wanita itu secara lembut dan menciuminya dengan sangat lembut serta perlahan. Bastian tahu persis bahwa itu adalah pengalaman pertama Catherine, jadi Bastian berusaha bersikap dengan sangat hati-hati walaupun nyatanya sangat sulit.

Sikap kaku wanita itu dan bagaimana cara wanita itu yang membalasnya dengan polos membaut Basstian semakin menginginkan lebih. Bastian ingin menjadi seorang pria brengsek dengan menarik Catherine dan menenggelamkannya secara paksa dalam dunia asing yang baru mereka masuki itu.

Catherine kemudian menutup kedua matanya karena terlalu malu untuk menatap Bastian sekarang. Apalagi saat Bastian secara terang-terangan mengulum bibirnya dengan perlahan sebelum Bastian semakin terbawa suasana dan mulai membuka mulutnya untuk melahap bibir Catherine secara kasar.

Ciuman yang tadinya lembut berubah menjadi cepat dan terburu-buru.

Bastian akhirnya menjauhkan wajahnya guna memberikan jeda untuk Catherien mengambil tarikan napasnya.

Bastian dapat melihat wajah Catherine sangat merah, seperti kepiting rebus. Napas wanita itu bahkan masih tersenggal-senggal akibat ulahnya. Catherine hanya menunduk, tidak berani untuk menatap Bastian lagi membuat pandangan Bastian berakhir jatuh pada bibir wanita itu yang masih basah.

“Sekarang kau percaya?” tanya Catherine lagi sebelum memberanikan diri untuk mendongak dan menatap lekat ke arah Bastian.

Bastian kemudian tersenyum kecil, wanita itu terlihat sangatlah menggemaskan baginya. Harga diri Catherine terlalu tinggi untuk mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya bagi wanita itu. Ciuman itu adalah pertama kalinya. Bastian kemudian mengusap bibir Catherine dengan jari jempolnya itu.

“Aku percaya.”

1
Elmi Varida
ikut nyimak thor..
Chung Chung
Up
Chung Chung
Jangan up 1, up, 2,3 tak puas baca
Wineeeee: Ditunggu kakk, besok aku bakal usahain double updatee 😚
total 1 replies
Chung Chung
Up 2,3
Chung Chung
Up
partini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!