Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15.Kebimbangan Wily 5
Di RM Padang.
Manager berulang kali menyeka keringat didahi nya di tengah ruangan yang sejuk.
Pasal nya di depan nya kini duduk nyonya besar Gunawan,dan berdiri di belakang nya adalah sekelompok pria bengis berbadan besar.
Gerakan besar ini tentu saja menarik perhatian banyak orang di luar RM Padang,apalagi para karyawan nya.
"Dari para pewaris Gunawan,wanita modis yang mengaku tunangan pewaris Gunawan,dan sekarang bahkan Nyonya Gunawan ada disini.Kalian nggak mungkin berpikir ini kabar baik bagi kita kan?" bisik seorang karyawan wanita.
"Iya,aku juga mikir gitu."jawab yang lain.
"Aku jadi takut,apa tempat kita akan ditutup ya?" bisik-bisik masih berlanjut diantara para karyawan.
Anin duduk dengan angkuh sembari menilai sekeliling ruangan RM ini.
"Aku mau gadis yang bernama Pelangi dan teman nya yang berasal dari Panti yang sama berhenti bekerja disini." perintah nya.Lalu memberikan sebuah amplop tebal berwarna kuning.
"Ta tapi nyonya.."
"Atau aku menghancur kan tempat mu ini" Anin langsung memotong ucapan sang Manager.
"Aku tidak sedang bernegosiasi dengan mu,tapi 'memerintah' mu.Aku bisa membuka RM yang sama dan bahkan mendatangkan koki Padang yang lebih profesional dari milik mu,aku juga bisa membuat para karyawan mu bekerja bersama ku"Anin semakin sombong namun Manager paham bahwa apa yang di katakan wanita didepan nya benar.
Manager itu berulang kali menarik nafas dalam-dalam,mempertimbangkan pro dan kontra dari situasi tersebut.
Tapi Pelangi dan Martha adalah karyawan yang baik.Mungkin karna terbiasa berhemat dan hidup sederhana,kedua karyawan nya itu tidak pernah berbuat curang.
Dia pernah menguji kedua nya beberapa kali,mulai dari belanja tanpa pengawasan,mengirim uang tunai puluhan juta,dan uang yang sengaja ditinggal kan di dapur saat kedua nya kebagian ship malam.
Namun mereka tidak mengecewakan nya,bahkan pernah sekali tas branded pelanggan tidak sengaja tertinggal satu malaman,namun kedua nya menjaga nya tanpa membuka isi tas tersebut dan memberikan pada nya keesokan hari nya.
Mereka juga bekerja dengan baik,patuh,dan disiplin.
Kehilangan pekerja seperti ini sangat merugikan nya,namun jika dipertahankan maka dia tidak sanggup menerima resiko nya.
"Baik nyonya" putus nya pada akhir nya.
Anin puas dan langsung pergi bersama orang-orang nya.Para kerumunan juga bubar,begitu juga para karyawan yang tadi nya menguping.
Martha menunggu dengan gelisah di depan ruangan sang Manager.Wajah nya terlihat kuyu karna kurang tidur,karna sampai saat ini dia belum mendapat kabar apapun tentang Pelangi.
Ditambah lagi kunjungan mendadak Nyonya Gunawan semakin membuat nya tidak karuan.
Tap tap tap
Dia mendengar langkah kaki yang menuju kearah nya dan melihat Manager nya datang dengan penampilan sama seperti nya,kuyu.
"Pak.."
"Kita bicara didalam saja" potong sang Manager.
Mereka memasuki ruangan Manager itu tanpa mengetahui ada sosok tersembunyi yang memperhatikan mereka.
Dia kemudian berjalan secara perlahan-lahan menuju pintu untuk menguping pembicaraan didalam.
"Pak bagaiman...?"Martha benar-benar gelisah.
"Maaf Martha,tapi aku harus mengecewakan mu" jawab sang Manager.
Badan Martha benar-benar lemas mendengar pilihan sang Manager.
Wanita yang biasa nya kokoh dan garang itu kini hanya mampu terisak-isak.
"Aku paham ini sulit bagi mu dan Pelangi,namun aku pun tidak diberikan pilihan lain.Aku harap kalian berdua mendapat tempat kerja yang lebih baik dari sini" lanjut nya lagi.
Hiks hiks..
Tangis Martha benar-benar pecah,dia sangat bingung sekarang.Ada banyak mulut yang harus diberi makan,ibu panti yang sudah tua,bahkan Pelangi yang keberadaan nya saja tidak di ketahui.
"Aku harap kamu mau menyampaikan maaf ku kepada Pelangi"ujar sang Manager lagi.
Martha menggeleng kuat.
"Saya bahkan tidak tau dimana Pelangi pak,dia sudah menghilang dari kemarin malam" tutur nya di sela-sela tangis nya.
"Astaga" sang Manager terkejut dan hanya mampu meraup wajah nya.
"Apa ini ada hubungan nya dengan.." Manager tidak sanggup melanjut kan pertanyaan nya karna sadar mungkin asumsi nya benar.
Martha hanya menanggapi dengan gelengan lemah.
Sang Manager akhir nya mengeluarkan dua amplop berbeda dan mendorong nya kedepan Martha.
Martha menatap nya dengan penuh tanda tanya,tanpa mengulurkan tangan meraih kedua amplop tersebut.
"Yang tebal itu adalah imbalan yang di berikan nyonya itu untuk ku sebagai imbalan memecat kalian,tapi aku tidak membutuh kan nya.Dan ini adalah gaji kalian yah aku menambahkan jumlah nya sedikit,hitung-hitung sebagai permintaan maaf ku." jelas nya.Melihat Martha menggeleng menolak amplop tersebut,sang Manager pun melanjutkan ucapan nya.
"Ambil lah,adik mu banyak kan? Isi nya mungkin bisa membantu kalian untuk bertahan sementara,sembari mencari pekerjaan lain.Aku rasa kamu juga harus segera pulang,aku khawatir mereka tidak hanya mempersulit kalian disini tapi juga disana" kata-kata sang Manager membangun kan Martha yang masih menangis.
Benar juga,Pelangi bahkan menghilang entah kemana,dan pekerjaan mereka hilang,bagaimana mungkin tempat tinggal mereka tidak diusik??
Itu adalah ciri khas orang kaya,selalu menyapu kotoran hingga bersih dari tempat nya.
"Ambillah dan bergegas lah pulang,mungkin adik-adik dan Ibu panti mu sedang menunggu mu" Manager itu kembali mengingat kan Martha.
"Baik pak,terimakasih banyak" putus nya akhir nya.Lagipula dia memang butuh uang di keadaan saat ini.
"Maafkan kami pak jika selama bekerja disini kami berbuat kesalahan pada bapak dan titip maaf juga pada teman-teman yang lain" tutur Martha kemudian
"Baik,semoga kalian sukses diluar sana" jawab sang Manager.
Martha kemudian mengambil kedua amplop itu dan memasuk kan nya kedalam sling bag murahan nya.
Kemudian bergegas meninggal kan tempat itu,namun sebelum dia benar-benar keluar dari ruangan itu,langkah nya berhenti karna sang Manager kembali memanggil nya.
"Martha.." panggil Manager dan Martha menoleh ke belakang untuk melihat sang Manager yang masih duduk di tempat nya tadi.
"Lebih dekat lah pada Tuhan mu,maka akan ada jalan" nasehat Manager itu dengan lembut.
Meski mereka berbeda keyakinan tapi Manager itu sudah menganggap mereka ini keluarga.
Mendengar nasehat sang Manager membuat senyum Martha akhir nya terbit.
"Pasti pak,dan terimakasih banyak.Semoga Tuhan mu selalu memberkati bapak" jawab nya santun.
Kemudian dia meghilang di balik pintu yang sudah tertutup.
Huh...
Sang Manager hanya mampu menghela nafas dalam-dalam.Begitulah akhir nya si kaya dan si miskin tidak akan pernah bisa bersatu.
Begitu Martha keluar dari ruang Manager dia mendengar suara sumbang yang kurang menyenangkan di belakang nya.
"Oh..akhir nya lega karna si pembawa sial telah dibasmi" ucap nya.
"Aku kira kita semua akan kehilangan pekerjaan tapi ternyata tidak,memang keputusan Manager benar menghapus benalu." lanjut nya lagi.
"Lina kamu apa-apaan sih,teman nya sedang kesuahan bukan nya dihibur malah di hujat begitu" tegur seorang karyawan bertubuh gempal.
"Kan memang benar kan?" Lina semakin keras kepala.
"Heran ya sama kamu,giliran dapat keuntungan karna mereka kamu diam saja,tapi disaat mereka kesusahan kamu malah meledek" timpal yang lain pula.
Mendengar teman-teman yang masih perduli pada nya,membuat air mata Martha mengalir kembali.
"Teman-teman terimakasih dan maaf,kami pamit." seru nya sembari membungkuk pada mereka.
Suasana mendadak jadi melow karna ada juga beberapa pekerja yang ikut menangis,sementara yang lain ada yang diam saja.
Hmmm
Lina mendengus dan pergi,berlama-lama disini juga buang-buang waktu saja.