Pendekar Naga Putih

Terdengar ucapan para pemuda di sepanjang jalan, ketika melihat kecantikan Xianyi bak peri, tampak begitu memukau di antara gadis gadis cantik yang mengelilinginya, Banyak sekali pemuda yang menggodanya. Namun tak satupun dapat membuat nya tertarik, ia tetap berjalan santai, sesekali menatap seseorang di kejauhan.

Sekian lama berjalan , akhirnya mereka menemukan sekte Pedang Surgawi , sekte itu tepat berdiri dengan megah di tengah tengah kota pedang. Mereka semua langsung mengikuti antrian panjang untuk mendaftarkan diri.

Tampak seorang pemuda tampan berjalan dengan bangga, ia di ikuti beberapa pemuda lainnya penuh rasa percaya diri, semua orang yang menatapnya tampak begitu menghormatinya, siapa yang tak kenal dengan pemuda itu, kecuali mereka yang bukan warga kota pedang, dengan baju glamor ia mendatangi Xianyi, berusaha merayunya, namun ucapannya tak di tanggapi oleh gadis cantik itu. Dengan sifat yang pantang menyerah, serta pembawaan yang tak tau malu ia tetap merayunya.

"Tuan Pergilah..sana... Kau menganggu ku saja." Ucap Xianyi tak senang, walau wajahnya cemberut, tetapi ia masih tampak terlihat menawan hati. Kata katanya tak diambil hati oleh tuan muda itu, matanya bersinar binar menatap kecantikan Xianyi yang langka.

"Hei... Kau sombong sekali nona cantik, sudah baik tuan mudaku mau berbicara dengan manis kepadamu. Jika orang lain habis kau." Ucap bawahan pemuda itu kesal melihat tuan mudanya diacuhkan."

"Zo lay.. jangan begitu, tak enak di dengar orang orang. mungkin nona cantik ini lagi capek karna kepanasan berdiri lama disini, jadi mudah tersinggung, kau carilah kursi untuk nona cantik ini." dengan Ucapan manisnya, ia ingin membuat i met nya tampak terlihat baik di depan Xianyi. Namun Xianyi terlihat tetap tak suka.

"Kenapa kamu menganggu ku terus. aku tak kenal kalian, jadi pergilah dariku.!!!" Melihat mereka tak mau beranjak, Xianyi beranjak pergi berjalan masuk barisan antrian di depan long chen. Pemuda itu tampak kaget melihat tingkah gadis cantik itu , tiba tiba saja berada di depannya.

"Huhhhh... Dasar , dimana mana wanita cantik selalu saja menarik masalah.pasti sebentar lagi akan terjadi masalah" Celetuknya dalam hari kesal, Ia menghembuskan nafasnya. Baru saja ia berpikir begitu, Tiba tiba tuan muda glamor itu berdiri dibelakang Xianyi dengan kasar mendorong long chen keluar barisan.

"Pergi sana ... Udik kampung.kau menghalangi pandangan ku saja, dari nona cantik ini !" Perintahnya dengan kasar.

Melihat itu orang orang tampak berpaling menatap kegaduhan mereka, ada yang tampak kasian dengan long chen , ada pula yang tampak tersenyum senang. Karena sebentar lagi akan ada tontonan yang menarik.

"Kenapa kau menyerobot antrianku.!?" ucap long Chen datar.

"Kalau ku mau .. kau mau apa ..?" Tatapnya dengan jijik. Sementara itu Xianyi tampak kesal dengan tuan muda itu, ditambah lagi dengan sifatnya yang jelek. Sementara itu long chen hanya menatapnya dengan dingin.

"Hu... Dasar tak tau diri, sudah bagus... tuanku mau berbaik hati pada mu, tidak mengusir mu. Dasar orang rendahan. Kalau orang lain.kakimu.pasti sudah dipatahkan. Jadi bersyukurlah. Cepat minta maaf kepada tuanku , akui salahmu, kong tow sepuluh kali.

!!" Ucapnya dengan cibiran. Tersenyum senang.

Namun long chen hanya diam saja melihat nya.

"Hei sampah.. kenapa malah memandangku. apakah tak pernah melihat orang keren.sepertiku? Cepat berlutut sebelum ku hajar kau..!!"

"Huh .. baru kali ini ada yang berani melawan tuan muda Zo. Cepatlah berlutut mohon ampun.aku jijik melihatmu, lama lama mau muntah" Teriak temannya memperkeruh keadaan.

"Kenapa aku yang harus minta maaf..? Aku tak berbuat salah. Malah tuan muda mu yang menyerobot antrianku." ucap long Chen datar.

"Bagus sekali. Sudah salah masih membela diri , Apakah kau tak takut mati..ha.!!!?"

"Hem... Takut... Kenapa aku harus takut. Cih... Coba saja kalau kau bisa." Ucap long chen jijik,ia menatap pemuda itu sambil mencibir.

Melihat cibiran long chen membuat pemuda itu menjadi semakin panas. Ia menatap tuan mudanya sesaat , setelah itu dengan cepat ia menyerang long Chen. Namun serangannya di anggap enteng oleh nya, Tampa berpindah tempat, ia menghindari tamparan pemuda tersebut, kembali menyerang lagi , namun tetap saja dengan mudah di hindari long Chen. merasa dipermainkan ia bertambah geram .

"Serang dia!! " Teriaknya pada temannya yang lain, Tampak beberapa pemuda bergerak dengan cepat mengepungnya , xianyi yang melihat itu, wajahnya tampak cemas.namun tidak bagi long Ceng, Dengan cepat long Chen menggunakan jurus 1000 langkah ilusi. Tak satupun serangan itu bisa mengenainya walaupun di tengah keroyokan. Baik itu cakaran, tinjuan maupun tendangan. Long Cheng menghadapinya dengan santai, ia terus bergerak, ke lima pemuda itu tampak kewalahan, mereka tampak merasa malu tak dapat meringkus satu orang saja, apa lagi di tengah banyaknya orang yang tengah menonton dirinya.

Long chen tampak begitu bosan, ia bergerak dengan cepat, tiba tiba mereka semua telah terpental jatuh ketanah dengan keras lalu pingsan. Melihat itu Zo fang kaget, ia terlihat marah sekali. Ketika mau menyerang.

"Hei... Siapa yang berani membuat kegaduhan disini.?" Terdengar suara teguran yang keras, dengan cepat mendekat ke arah mereka. Tampak seseorang pria paruh baya mendatangi mereka dengan muka tampak kesal.

"Siapa yang berbuat onar di sini. Apa itu Kau.? Tunjuknya ke long chen.

" Apa yang kau lakukan, berani sekali kau berbuat onar di sekte pedang surgawi ini, besar sekali nyalimu bocah, Belum di angkat murid saja, kau sudah membuat keributan."

"Benar tetua. Bocah itu membuat onar di sini. Usir saja." Ucap tuan muda Zo dengan arogan menjadi batu api. Tampak wajahnya tersenyum senang , ia mengenali tetua itu. Ia merupakan teman baik ayahnya. Tentu saja tetua itu akan membelanya. tetua itu tampak sekilas tersenyum menatap Zo fang.

"Benarkah yang kau katakan.. !!?" Menatap Zo fang, pemuda itu mengiyakan. Mendengar itu Tatapan tetua itu tajam ke arah long Chen. Namun long chen tetap diam saja.

"Tuan . Merekalah yang memulai duluan. Ia mengeroyok saudara mudaku." Ucap Ming Lan membela long chen.

"Tidak tetua , Dialah yang memulai duluan. Buktinya ia memukul banyak orang, tunjuknya ke bawahannya yang terkapar di tanah"

"Kamu diskualifikasi.. pergilah. Kami tak menerima murid sepertimu. " Mendengar itu , wajah tuan muda Zo fang tampak gembira sekali.

"Tapi tuan..." Bantah Ming lan dengan cepat.

"Tak ada tapi tapian. kau tak usah ikut campur, apa kau mau diskualifikasi juga." Bentak tetua itu tak suka omongannya di bantah, membuat Ming Lan terdiam.

"Kau .. Tunggu apa lagi, cepatlah pergi..kau sudah tak diterima disini. !!!" Tetua itu Mengusir long Chen keluar dari sekte dengan kasar. Ucapannya membuat long Chen kesal.

"Kau...!!" Tunjuknya ke wajah tetua itu. Dasar tua bangka hina .. tak tau diri, dengan sifat mu begitu aku tak percaya kau bisa menjadi tetua disini, apa kau nyogok jadi tetua. Dasar tak tau malu, bukannya menyelidiki dulu, datang datang langsung mendiskualifikasi ku, dasar orang tak tau mulu, apa hak mu mengusirku dari sini. Panitia bukan. Apa begini sikap seorang tetua sekte besar, tak tau malu menindas orang lemah. " Maki long chen, menatap tetua itu dengan kesal. Mentang mentang di diami makin ngelunjak, kesalnya dalam hati

"Kau dasar tak tau malu. Berani sekali kau menghinaku. Dasar udik kampung. Tak ada etika. Pergi sana . " Teriak kasar tetua itu merasa malu mendengar makian long Cheng , hingga kemarahan nya semakin menjadi jadi.

Tampa mampu menahan amarah, ia menyerang long Chen dengan cepat , sebelum serangannya mengenai long Chen. Tetua itu terpental kembali dengan cepat menghantam sebuah pohon besar. Tampak ia muntahkan darah segar. Kemudian tak sadarkan diri,

Semua orang yang menyaksikan itu terdiam. mereka tak menyangka, jika kejadiannya bisa berbalik seperti itu, mereka mengira pemuda itulah yang tamat. Ternyata tidak. mereka juga bingung dengan serangan yang tak tau dari mana asalnya. Tiba tiba membuat tubuh tetua itu terpental. Itu aneh sekali.

"Semut.. seperti mu , berani melawanku" cibir long Chen dalam hati.

Zo fang yang melihat itu tersentak kaget, ia tampak kebingungan dengan kejadian itu, apa lagi, ia tak mengetahui siapa yang menyerang tetua itu. Tiba tiba kediaman mereka di kejutkan dengan suara yang keras nan menggelegar.

"Siapa yang membuat keonaran disini.!!?" terdengar suara itu mengandung aura penekanan, tiba tiba munculah serombongan petugas keamanan sekte.

"Dia tuan. Dia yang membuat keonaran disini. Ia memukul banyak orang. Bahkan menyerang seorang tetua sekte Pedang Surgawi ini, hukum dia tuan, biar kapok." Ucap Zo fang tampak ia tersenyum licik. Ia senang melihat kedatangan petugas keamanan Sekte.

"Apakah itu benar anak muda.cepat katakan?" Tatap petugas keamanan itu menatap ke long Chen dengan aura penindasan nya. mereka yang menonton tampak tertindas, sementara long Chen tampak tenang saja. Penindasan itu terasa geli olehnya. Jika ia mau , bisa saja ia menindas balik dengan kekuatan jiwanya yang melebihi petugas keamanan itu. Namun ia TDK mau menonjolkan dirinya.

" Ayo cepat katakan.!!!? Teriak petugas itu kembali dengan tampang sangar.

"Ada benarnya ada tidaknya." Ucap long Chen tenang. Seolah tak terjadi apa apa.

"Tetua hukum saja bocah itu, sudah jelas ia membuat keonaran , coba lihat orang orang itu di pukulinya, juga ketua itu." teriak Zo fang. mencoba menghentikan long Ceng membela diri tuk mengatakan kebenaran.

"benarkah ucapanmu..!!?"

"benar tetua... Hukum saja bocah itu. Usir dia dari sekte ini.ia menganggu Keamanan sekte!!"

"bohong tetua hukum, itu tak benar.. disalah yang memulai masalah ini. " tunjuk Ming Lan ke arah Zo fang.

"Itu tidak benar tetua. Mereka satu komplotan Tetua... jangan percaya..!" tatapnya marah ke Ming Lan. tampak tetua itu mulai terpengaruh dengan omongan Zo fang. membuat pemuda itu tersenyum senang dalam hatinya.

"tangkap bocah itu. Bawa ke aula hukum." ucap salah seorang tetua penegak hukum yang sudah termakan omongan Zo fang.

Xianyi yang menatap kejadian itu tampak sedih akan kemalangan long Chen. Ia tak menyangka kalau akhirnya jadi seperti ini. Ia merasa semua ini salahnya. Kenapa ia melibatkan pemuda tak bersalah itu. Ia benci sekali melihat Zo fang.