NovelToon NovelToon
Cinta Sejati Sang Pewaris

Cinta Sejati Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:475.8k
Nilai: 4.1
Nama Author: Hernn Khrnsa

Nadira Ghautiah hanyalah seorang gadis berhijab yang kesehariannya bekerja sebagai akuntan. Ia tak menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat saat bertemu seorang pria yang dikejar-kejar pembunuh.

Situasi itu membawanya pada posisi rumit nan mencekam. Kejadian demi kejadian yang berbahaya terus mengikutinya. Demi keselamatan hidupnya, ia terjebak dalam pernikahan paksa dengan Arsenio Harrington, Sang Pewaris tunggal kerajaan bisnis Harrington.

Mampukah Nadira menerima kenyataan pernikahan yang jauh dari bayangannya dan menerima fakta bahwa suaminya adalah seorang pewaris yang dingin dengan masa lalu kelam.

Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan hanya di novel Cinta Sejati Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSSP Ep. 32

Saat malam beranjak Arsen baru pulang. Nadira sudah sampai di rumah dari jam 5 sore. Kini gadis itu tengah membaca buku kesukaannya di balkon setelah puas bercengkrama dengan Areef sejam yang lalu.

Arsen membuka pintu kamarnya perlahan. Nadira berada di sana menatapnya dengan disinari cahaya bulan. Tampak cantik dengan balutan gaun tidur berwarna biru satin.

"Sudah makan, Pak?" tanya Nadira sambil bersusah payah bangkit. Kakinya masih terasa sakit.

Arsen menggeleng, ia membuka jas yang masih melekat di tubuhnya dan menggulung kemejanya hingga sebatas siku.

"Mau saya siapin?" Arsen kembali menggeleng.

"Nanti saja," jawabnya singkat. Ia mendekati Nadira yang berdiri di balkon.

"Nadira ... " panggilnya pelan. Nadira menatap Arsen dari atas kepala hingga ujung kaki. Ada yang berbeda dari lelaki itu. Arsen tampak sayu, tak seperti biasanya.

"Pak Arsen ... sakit?" tanyanya seraya menyentuh dahi Arsen. Ia harus berjinjit karena Arsen begitu tinggi.

Arsen menepis jemari Nadira pelan lalu melingkarkannya di punggungnya. "Biarkan saya memelukmu sebentar," katanya lemah. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Nadira. Arsen merengkuh Nadira dalam pelukannya.

Melihat itu Nadira hanya membiarkannya. Entah mengapa ia bisa merasakan rasa kesedihan yang begitu kental dari Arsen. Pak Arsen kayaknya lagi sedih dan tertekan, dia lagi ada masalah? Gak biasanya kayak gini, pikir Nadira.

"Pak, are you okay?" tanya Nadira hati-hati. Arsen tak menjawabnya, ia semakin kuat merengkuh Nadira. Untuk beberapa saat, keduanya hanya terdiam saling memeluk.

"Maaf." Hanya satu kata itu yang Nadira dengar, lalu Arsen melepas pelukannya dan pergi ke kamar mandi.

Nadira kembali memandangi langit malam dari balkon, buku yang tadi ia baca sudah terlupakan sepenuhnya. Rembulan tampak malu menampakkan diri, bersembunyi di balik gelapnya malam, tertutup kabut awan.

Nadira takut gelap tapi ia menyukai malam. Entahlah, Nadira pikir, malam yang sunyi lebih mengerti dirinya yang rapuh. Angin berembus pelan, menerbangkan beberapa anak rambut Nadira yang keluar dari hijabnya.

Tak lama Arsen keluar masih dengan mengenakan bathrobe mandinya. Ia mengusak rambutnya yang masih basah dengan handuk. "Mau saya bantu, Pak?"

"Boleh." Arsen duduk di tepi tempat tidur, lalu membantu Arsen mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hair dryer.

"Apa kamu bahagia dengan pernikahan ini, Nadira?" tanya Arsen tiba-tiba. Nadira terhenti seketika. Ia merasa Arsen semakin aneh.

Kenapa tiba-tiba Arsen menanyakan itu? Bukankah sejak awal dia yang memaksakan pernikahan ini? Arsen yang memaksa bahkan mengancam Nadira jika ia tak mau menikah dengan Arsen. Lantas mengapa sekarang bertanya apakah Nadira bahagia atau tidak?

"Sudahlah, lupakan saja. Anggap saya tidak pernah mengatakan apapun padamu. Terima kasih sudah mengeringkan rambut saya." Arsen bangkit, hendak pergi tapi ditahan Nadira.

"Saya mau menjawabnya. Duduk lagi, Pak." Arsen kembali terduduk di tempat tidur itu.

Nadira memilin ujung hijabnya, merangkai kata agar ucapannya lebih dipahami Arsen.

"Pak Arsen bertanya apakah saya bahagia atau tidak dalam pernikahan ini, kan?" Arsen mengangguk. Ia juga sedang mencari jawaban itu pada dirinya sendiri.

Gadis itu tersenyum sekilas. "Saya kehilangan orang tua saya saat umur 17 tahun. Sejak itu, saya tidak tahu bagaimana saya seharusnya mendeskripsikan kebahagiaan, dunia saya telah hancur, bagaimana bisa saya bahagia. Yang saya tahu, saya akan mencoba untuk terus tertawa. Tak peduli apa yang terjadi, saya akan menerimanya dan berusaha untuk tertawa." Nadira tersenyum getir. Setitik bulir bening meluncur mulus di pipinya.

Arsen tertegun. Ia tahu fakta bahwa Nadira adalah seorang yatim, tapi ia tak pernah menduga bahwa Nadira ternyata menyimpan kepedihan yang mendalam. Sama seperti dirinya.

"Sama seperti pernikahan ini. Saya tak ingin berharap lebih. Saya bahkan tidak menduga bahwa saya yang kalangan biasa ini bisa menikah dengan Pak Arsen. Saya bahkan tak memiliki keinginan untuk menikah sebelumnya, Pak. Tapi Pak Arsen mengubah segalanya," Nadira tertawa kecil di akhir kata.

"Pernikahan ini pada awalnya memang hanya sebuah kesepakatan. Tapi saya selalu menganggap pernikahan ini serius. Pernikahan tidak sebercanda itu, kan, Pak?" Nadira meminta validasi. Arsen mengangguk. Ia juga setuju dengan pemikiran Nadira. Ia sendiri selalu menganggap pernikahan bukan hal yang bisa dianggap enteng. Untuk itu, sejauh ini ia selalu berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai suami.

"Untuk itu tak peduli apa yang terjadi, saya akan berusaha untuk bahagia dalam pernikahan ini, Pak. Bukankah kita harus mengusahakan kebahagiaan kita sendiri? Pak Arsen tak perlu khawatir akan kebahagiaan saya, Pak Arsen seharusnya berusaha mencari kebahagiaan Pak Arsen sendiri," sambung Nadira sambil tersenyum.

'Bagaimana jika ternyata kebahagiaan saya adalah kamu, Nadira? Bagaimana jika alasan saya untuk bahagia ada padamu? Sampai waktunya saya harap kamu tak menyesal dan terus berbahagia dan tersenyum seperti sekarang.'

"Meskipun tanpa cinta?" gumam Arsen. Hatinya mendadak sakit saat Nadira menegaskan bahwa pernikahan yang terjadi di antara mereka hanyalah kesepakatan. Ia sedikit menyesali sikapnya waktu itu.

Nadira kembali meletakkan hair dryer ke tempatnya, kini tangannya berganti mengambil sisir dan menyisir rambut Arsen, meski lelaki itu tak memintanya.

"Cinta adalah sesuatu yang mewah bagi saya, Pak. Saya tidak pernah jatuh cinta sebelumnya dan saya tidak tahu seperti apa perasaan jatuh cinta itu. Tapi, saya pernah berangan, jika saya jatuh cinta, saya akan jatuh dengan sederhana saja. Sederhana tapi dengan segalanya."

"Saya akan jatuh cinta dengan berani mempertanggungjawabkannya, bukan dengan perasaan sesaat seperti remaja. Saya akan jatuh cinta dengan ketulusan dan rasa saling percaya," tutur Nadira panjang.

Arsen masih terdiam mendengarkan dan membiarkan Nadira memainkan rambutnya sesuka hati. Biasanya ia tak suka jika ada orang yang menyentuh kepalanya, tapi entah mengapa pada Nadira ia justru merasa nyaman.

"Sudah selesai," kata Nadira sambil menepuk tangannya sendiri. Memerhatikan hasil kerjanya pada rambut Arsen. Tak banyak yang ia lakukan, hanya menyisir dan memberikan sedikit tatanan gaya pada rambutnya.

Arsen menarik Nadira untuk duduk di pangkuannya. Sama seperti tadi, ia meminta izin terlebih dahulu untuk memeluknya.

"Jika saya ingin jatuh cinta padamu juga, bagaimana caranya?" cetus Arsen yang membawa kekehan panjang Nadira.

"Saya juga gak tahu, Pak, kan saya udah bilang saya juga gak pernah jatuh cinta," sahut Nadira. Ia menatap rahang Arsen.

Ia baru menyadari dan dapat menilai wajah Arsen dari dekat dalam posisi intim seperti sekarang. Alis dan matanya yang tajam, rahangnya yang tegas, bibir yang tipis dan garis garis wajah sedikit keturunan Inggris.

"Kakek bilang, cinta bisa datang seiring waktu. Nadira, kamu percaya itu?" Arsen kembali bertanya.

Gadis itu tampak mengangguk. "Luna juga pernah bilang seperti itu."

Arsen melepaskan pelukannya. "Kalau begitu, biarkan segalanya berjalan seiring waktu?"

Nadira kembali menggangguk sambil tersenyum. Ia berdiri dan merapikan gaun tidurnya yang lusuh akibat Arsen tadi. "Saya siapin makan malam dulu, ya."

"Tunggu, Nadira." Arsen bangkit dari duduknya dan meraih tengkuk Nadira. Membawanya dalam sebuah kecupan singkat.

"Pembuka dan bukti ketulusan," bisiknya lalu keluar dari kamar.

Nadira masih mematung di tempat. "Ketulusan? ketulusan apanya! Ini namanya mengambil kesempatan saat pihak lawan lengah!" desis Nadira. Ia berjingkat kesal.

1
Achie Asmara
Iya Mbak Author kan ceritanya Nadira berhijab tapi perasaan selalu kesiangan gak pernah ada cerita ibadah..Bukan sok agamis tapi biar sinkron aja dan cerita makin bagus
girlcant
Buruk
girlcant
Kecewa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Uni 🤎: Duh, kasihan yak numpang tenar. Tahu Yang namanya berkaca gak? Ngaca dulu, udah bener belum tulisannya. Baru satu baris baca karyanya, udah ada salah. Nah ini sok-sokan bilangin karyanya orang buruk, sebelum memberikan penilaian pada orang lain, lebih baik anda menilai diri anda diri sendiri dulu. Sampai sini paham, enggak?
moon: auucchh sungguh annu, ternyata cuma numpang tenar... /Smile/

perbaiki dulu tulisanmu, baru boleh diadu sama tulisan orang.

aku baru baca 2 baris aja, udah nemu 3 kesalahan...

tidak elegan sekali caranya 🤣🤣🤣
total 3 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bagus Nadira 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Telat ya 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 😏
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
kacau hidup kalo ada pengganggu, eh tapi bisa juga nanti justru jatuh cinta wkwkwk
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
ponselnya
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
1 🌹 untukmu
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
dag dig dug bacanya kayak ngalamin sendiri, penjelasannya rinci sekali thor suka ❤️❤️
Tina El faza
suka part/alenia ini
Siti Bingatun
thor tdk semua yg bc paham ber bahasa inggris termasuk saya..critanya bgs tp bahasanya byk yg ga paham😭🙏🏻
ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟
mampir...
Wina Kusuma
setiap ganti bab iklan mllu
didi herawan
ceritanya seru dan menarik
didi herawan
coba mampir dulu ahh
salam kenal untuk author nya
Rari
Bahasa Inggrisnya lucu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!