Istri Simpanan Tuan Jeremy

Setelah kejadian yang menguras emosi jiwa Jery, Senja benar benar menyiksa dirinya sendiri di dalam kamar mandi dan mengguyur seluruh tubuh nya dengan air dingin itu.

Ceklek...

" Senja...." Jery mendekat ke arah Senja yang masih memakai pakaian nya yang sudah basah semua itu.

Jery semakin merasa bersalah atas semua ini. Mata indah itu sembab, Hidung mancung itu memerah. bibir seksi itu pucat dan mulai membiru.

" Senja, Kau basah. Nanti kau bisa sakit " Jery semakin panik dengan keadaan Senja.

Senja tetap diam dan mengambil pakaian nya di dalam lemari Ruangan ini. Bahkan dia juga membawa handuk nya sendiri. Dia enggan memakai apapun yang berhubungan dengan Renatta istri pertama suami nya itu.

" Biar aku bantu mengeringkan rambut mu Senja. " Masih tidak perduli dan kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaian nya.

" Senja, Ayo kita bicara. " Ajak Jery masih bersabar untuk Senja.

Entah mengapa hati Jery sedikit nyeri melihat keadaan Senja saat ini.

Senja kembali melanjut kan pekerjaan nya yang tertunda tadi hingga jam makan siang pun tiba.

Senja langsung bangkit untuk menyiapkan makan siang untuk suami nya.

Jery melihat ada ayam kecap manis,tumis Brokoli, dan juga cumi Cryspi.

Jery kembali menatap Senja yang masih dan selalu melayani nya dengan sangat telaten.

" Makan disini saja. Aku ingin makan di suapi oleh tangan mu lagi. " Jery menahan tangan Senja yang hendak kembali ke meja kerja nya di dekat sofa di depan Jery.

" Senja...Bisakah ?" Tanya Jery lagi.

Senja pun akhir nya menurut dan mulai menyuapi Jery. Saat ini posisi mereka sangat intim. Senja duduk di pangkuan Jery dan Jery memeluk pinggang Senja sambil terus menatap wajah cantik istri muda nya itu.

Sesekali Jery mengelus pipi mulus itu. Bahkan dia juga meninggalkan kecupan di bibir Senja.

Senja tidak menolak juga tidak membalas. Hanya diam seperti biasa nya saja.

Makanan sudah habis di makan Jery, Dan Senja memberikan gelas yang berisikan air putih dan meneguk nya habis.

Senja membereskan sisa makanan itu dan mencuci nya di Pantry dan membuat Jus Jeruk untuk Jery.

Jeruk dingin mungkin akan Menyegar kan nya Pikir Senja.

" Honey....I Miss You..." Suara yang sangat di kenali Jery pun langsung masuk dan duduk begitu saja di pangkuan suami nya.

Bermanja ria disana tanpa tau malu sama sekali. Senja dan Renatta sangat berbeda luar dalam menurut Jery.

" Re, Ini Kantor...Nanti ada yang masuk. Sekertaris ku sedang keluar. " Jery mewanti wanti untuk memastikan keadaan Senja.

" Aku tidak perduli. " Renatta langsung melummat bibir Jery dan mengalung kan kedua tangan nya di leher Jery.

Jery semakin membulat kan mata nya saat melihat Senja berdiri di depan pintu dengan dua gelas Jus Jeruk di tangan nya.

Lalu Senja tersenyum miring ke arah Jery yang menurut nya menjijikan itu.

Senja berbalik arah dan mengambil Tas nya yang ada di meja depan Ruangan Jery.

Senja memang sengaja meletakan nya disana dan ternyata berguna juga saat seperti ini.

Senja menaiki taksi dan kembali kerumah mereka. Senja kembali menangis saat melihat lagi lagi Jery dengan Renatta.

Hati nya sakit, Sakit sekali dengan semua ini. Dia tau dia hanya istri kedua, Tapi dia juga tidak menginginkan ini semua. Jika bisa memilik Senja lebih baik menjadi orang miskin selama nya dari pada hidup bergelimang harta seperti ini tapi batin nya ?

Senja sudah sampai dirumah mereka dan langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar nya.

Bahkan sapaan Bik Nah tidak di hirau kan nya. Air mata nya masih menetes dan membanjiri pipi mulus nya.

Sementara di kantor nya, Jery masih di sibukkan dengan pekerjaan nya yang berantakan karna kedatangan Renatta.

Mau tidak mau Jery harus kembali mencari asisten pribadi untuk nya. Mungkin Laki laki saja pikir nya.

" Re, Aku sangat sibuk. Tolong mengerti. Kurasa aku juga tidak bisa pulang malam ini. kamu lihat bukan ?" Jery masih mencoba meyakin kan Renatta agar cepat pulang dan Jery bisa langsung menghubungi Hik Nah atau Senja langsung.

" Oke Fine ! Aku pulang. Love You Honey. " Renatta meninggalkan Jery di kantor nya.

Jery langsung mencoba mengubungi Senja, Namun di tolak nya. Tak putus asa Jery menghubungi Bik Nah dan beruntung di angkat nya.

Bik Nah mulai menceritakan semua nya saat Senja pulang dalam keadaan menangis dan langsung ke kamar nya.

Rasa bersalah itu semakin terasa di dada Jery. Mau menyusul tidak mungkin. Karna semua nya sangat membutuh kan nya.

Jery benar benar harus menyelesaikan ini semua bukan ?

Agar dia bisa langsung menemui Senja dirumah mereka.

Jery berhasil menyelesaikan pekerjaan nya tepat pukul 19.10 menit dan langsung menuju rumah mereka.

Jery berinisiatif membawa bunga dan coklat untuk Senja. Mungkin Senja akan menyukai nya.

Jery sudah sampai dan langsung berlari menuju dalam rumah. Tampak sudah sepi dan lampu lampu di matikan semua.

Ceklek ..

" Senja ?" panggil Nya saat masuk ke dalam kamar temaram itu.

" Senja....?" Panggil nya lagi.

Jery memaku saat melihat Senja di balik selimut dan astaga !

Badan nya panas. Senja demam kan ? Jery tidak salah kan ?

Jery semakin panik saat Senja membuka mata nya.

" Senja...apa yang sakit ? Kita berobat ya ? Kita kerumah sakit. ?" Jery meletakan begitu saja bunga dan coklat yang di bawa nya tadi.

Bukan nya menjawab Senja kembali menangis dan membuat hati Jery benar benar sakit mendengar suara itu.

" Senja ???" Jery bermaksud membalik kan badan Senja namun gerakan nya terhenti saat suara merdu itu membuat nya terpaku.

" Pergi ! Aku tidak ingin melihat mu. Biar kan aku disini sendirian. Pulang lah. Istri mu menunggu disana. " Sakit ?

Sakit sekali hati Jery mendengar Senja tidak ingin di dekat nya. Bahkan Senja juga mengusir nya dari sini ?

" Kau juga istri ku Senja...Kau juga istri ku. " Jery mencoba meluluhkan hati Senja.

Namun sekali lagi, Senja bukan tipe wanita yang mudah di rayu.

" Ya. Istri kedua Tuan Jeremy yang terhormat ! " Tertawa sumbang disana.

Hati Jery semakin dan semakin sakit saja mendengar ucapan Senja.

" Senja...."

" Pergilah Tuan ! Aku ingin istirahat. "

Jery mengalah dan lebih memilih Pergi dari kamar mereka dan menuju kamar tamu untuk mengistirahatkan tubuh lelah nya.

Senja sakit ! Sakit hati dan sakit badan nya juga.

" Aku di kamar sebelah. Jika butuh sesuatu panggil aku ya. "

Cup.

Jery meninggalkan kecupan di puncak kepala Senja.

" Selamat malam..." Ucap nya lagi dan benar benar meninggalkan Senja di kamar nya.

Lagi lagi Jery mendesah Frustasi dengan semua ini. Ingin mengakhiri nya tidak mungkin.

Saat ini Jery merasa tenang saat bersama Senja bukan ?

" Aaakkkhhh...Sial !" Umpat nya marah.

Di satu sisi dia ingin memeluk Senja. Memberi nya ketenangan. Kehangatan dan mungkin kasih sayang.

Ada apa dengan hati nya ? Kenapa hati nya sakit setiap kali melihat mata indah itu berair ?

Kenapa hati nya gelisah saat jauh dari wanita cantik itu ?

Cinta ? Rasa nya terlalu dini jika mengatakan ini cinta. Tapi hati nya ?

Sementara setelah kepergian Jery, Senja kembali menangis. Sakit sekali hati nya Tuhan,...

" Aku tidak ingin hati ku lemah Tuhan, Jangan biar kan dia memberi ruang untuk nama itu. Aku tidak ingin Tuhan, Jangan biarkan dia masuk ke dalam hati ku. !!" Senja menangis dalam diam nya.

Entah mengapa malam ini juga seperti nya ikut merasakan sakit hati nya. Tiba tiba saja malam ini hujan turun dengan sangat deras nya.

...😭😭😭...