NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (2)

Di sisi lain medan pertempuran, sisa tim 5 Pilar Neraka menyaksikan pertarungan sengit antara Shim Wol, Racun Neraka, dan Bayangan Neraka dari kejauhan. Mata mereka terpaku saat Racun Neraka jatuh ke tanah, kalah oleh pedang api Shim Wol.

“Tidak kusangka anak itu ternyata sekuat ini,” gumam Tinju Neraka dengan nada serius, ekspresinya menunjukkan sedikit ketegangan.

“Memang mengejutkan,” jawab Tombak Neraka dengan nada dingin, matanya tak lepas dari Shim Wol. “Aku pikir cerita tentang dia mengalahkan Tuan Poison Demon hanya berlebihan. Tapi sekarang aku tahu itu fakta.”

Api Neraka, yang berdiri di tengah mereka, mengepalkan tangan dengan ekspresi muram. “Bayangan Neraka tidak akan cukup untuk mengalahkan bocah itu sendirian,” ujarnya tegas. “Dia membutuhkan bantuan.”

Tinju Neraka memandang pemimpin mereka dengan tatapan penuh pertanyaan. “Jadi, apakah kita akan maju bersama-sama?” tanyanya.

Namun, Api Neraka menggeleng sambil menyilangkan tangan, memikirkan strategi. “Tidak semudah itu. Di pihak mereka, masih ada dua orang lain yang cukup merepotkan. Mereka pasti akan ikut campur jika kita semua fokus pada si pedang api,” katanya, matanya berkilat-kilat penuh rencana.

Setelah beberapa saat berpikir, Api Neraka akhirnya memberi perintah. “Begini saja, Tinju Neraka. Kau bantu Bayangan Neraka untuk menghadapi si pedang api. Aku dan Tombak Neraka akan menangani dua orang lainnya.”

“Dimengerti,” jawab Tinju Neraka, mengangguk mantap sebelum melesat pergi menuju lokasi pertarungan Shim Wol.

Api Neraka menoleh ke Tombak Neraka dengan tatapan penuh keyakinan. “Aku akan menangani pria pengguna pedang itu. Kau tangani pria yang menggunakan teknik racun.”

Tombak Neraka mengangguk tanpa banyak bicara. “Akan kuselesaikan dengan cepat,” jawabnya dingin, lalu segera bergerak menuju targetnya.

Api Neraka memandang Shim Wol dari kejauhan dengan mata menyala penuh amarah. "Anak ini terlalu mencolok. Aku akan memastikan dia tidak bisa berbuat lebih jauh lagi," gumamnya sebelum melangkah ke medan pertempuran.

Shim Wol, yang telah berhasil menumbangkan Racun Neraka, kini mengalihkan perhatiannya ke Bayangan Neraka. Matanya menatap tajam, dan suaranya terdengar dingin saat dia bertanya, “Apakah kalian berasal dari Kultus Demon? Aura demonic yang pekat ini tidak bisa disembunyikan.”

Bayangan Neraka terdiam sejenak, lalu dengan nada tegas namun menyimpan kegelisahan, dia menjawab, “Memangnya kenapa kalau itu benar? Apa kau merasa fraksi unortodoks menjadi curang karena mendapat bantuan dari kami?”

Shim Wol mengangkat pedangnya, nyala api pada bilahnya memantulkan tekad yang membara di matanya. “Aku tidak peduli kalian membantu mereka atau tidak. Pada akhirnya, aku akan menghancurkan kalian semua.”

Bayangan Neraka tertawa terbahak-bahak, suaranya menggema di tengah medan perang. “Hahaha! Omong kosong, bocah! Kau pikir kau bisa melawan Kultus Demon? Akan kubuat kau menyesal telah meremehkan kami!”

Shim Wol tetap tenang meskipun lawannya mencoba memprovokasi. “Majulah. Aku akan membuktikan bahwa kau salah.”

Tanpa membuang waktu, Bayangan Neraka menggunakan teknik Shadow Clone, menciptakan puluhan bayangan dirinya yang bergerak cepat di sekitar Shim Wol, mengecoh pandangannya. Dalam hati, Bayangan Neraka berpikir, Aku hanya perlu menahan bocah ini sampai bala bantuan tiba.

Namun, Shim Wol tak terintimidasi. Dengan ketenangan yang luar biasa, dia menghunus pedangnya dan menggunakan teknik Fire Arrow, memanah bayangan-bayangan itu dengan nyala api yang berkecepatan tinggi. Dalam hitungan detik, semua bayangan lenyap, meninggalkan tubuh asli Bayangan Neraka.

Bayangan Neraka terkejut, wajahnya berubah pucat. “Tidak mungkin... Clone-ku dihancurkan secepat itu!” pikirnya dengan rasa tidak percaya.

Saat itu, Tinju Neraka tiba dengan kecepatan luar biasa. Dia mendarat di samping Bayangan Neraka, menghalangi jalan Shim Wol. “Kau datang tepat waktu,” ujar Bayangan Neraka, napasnya terengah-engah dan wajahnya menunjukkan rasa lega. “Kalau kau sedikit terlambat, mungkin aku sudah mati.”

Tinju Neraka mengayunkan tangannya yang besar, meregangkan otot-ototnya. Dengan nada sombong, dia menjawab, “Tenang saja. Aku akan mengurus bocah ini dengan cepat.”

Shim Wol memandangi keduanya, tidak menunjukkan sedikit pun rasa gentar. Nyala api di pedangnya semakin berkobar, mencerminkan keyakinannya yang tidak tergoyahkan. “Dua lawan satu? Baiklah. Aku akan membuat kalian menyesal telah memilihku sebagai lawan.”

1
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!