Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?
Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.
Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..
Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?
Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Rencana Mengajak Liburan.
"Abang!",teriak Ayunda begitu melihat Iman yang sudah menunggunya di Halte depan Mall tempat mereka tadi janjian bertemu untuk pulang bareng kerumah.
Melihat Ayunda begitu antusias saat melihatnya senyum dibibir Iman langsung lebar.
Grep!!!.
Iman terkejut karena tiba tiba saja Ayunda memeluk tubuhnya setelah mereka dekat dan tidak perduli kalau saat itu mereka sedang berada ditempat umum.
"Yun!Ada apa?",tanya Iman bingung.
Ayunda menatap kearah Iman dengan wajah sangat bahagia.
"Lo....baru dapat bonus ya dari bos Lo kok wajah Lo terlihat girang banget sekarang".
Ayunda mengangguk"Bisa dibilang begitu bang tapi lebih tepatnya mulai besok aku dipindahkan kerja...",ucapnya dengan berjingkrak tanpa melepaskan pelukannya ditubuh Iman membuat Iman harus menahan beban tubuh mereka berdua agar tidak jatuh terjerembab ketrotoar.
"Coba cerita Lo dipindahkan kemana?",pinta Iman setelah Ayunda bisa menguasai perasaan bahagianya karena dipindah kerjakan menjadi cleaning servis dikantor manajer Mall Senopati mulai besok.
"Jadi begitu ceritanya bang",terangnya setelah mengakhiri ceritanya yang ditanggapi Iman dengan diam membuat ekspresi Ayunda sedikit muram karena berpikir Iman tidak suka dengan Khabar itu.
"Abang nggak suka ya?Aku pindah kerja dikantor pak Manajer?",tanyanya khawatir yang dibalas Iman dengan gelengan.
"Nggak gue seneng kok.Hanya....khawatir kalau lo nanti malah jadi semakin lelah setelah bekerja disana itu aja",jawab Iman dengan tersenyum lembut kepada Ayunda dengan maksud untuk membuat gadis itu merasa yakin dengan ucapannya.
Ayunda menggeleng"Itu nggak akan terjadi jadi Abang jangan cemas ya",pintanya yang dibalas anggukan oleh Iman.
"Tapi itu berarti jam kerja Lo sedikit lebih pagi dari sebelumnya Lo nggak papa?",tanya Iman yang lagi lagi dijawab gelengan oleh Ayunda.
"Nggak papa toh hari Sabtu sama Minggu nanti aku libur.Yang papa itu Abang karena aku harus berangkat setiap pukul 7 pagi.Gimana dong kan jam kerja Abang baru mulai jam 9 Abang nggak masalah?".
Iman balik menggeleng"Nggak usah cemasin gue .Gue udah biasa mandiri dari dulu yang penting Lo seneng dengan apa yang Lo lakukan itu gue nggak masalah",terang Iman dengan mengacak rambut Ayunda mesra.
"Makasih ya bang udah mau ngertiin aku meski kayanya itu biasa tapi pengertian Abang sangat berarti banget buat aku",balasnya dengan merapatkan tubuhnya kearah Iman yang lagi lagi dibalas anggukan oleh Iman.
"Kalau begitu kita pulang sekarang yok",ajak Iman dengan menarik tubuh Ayunda agar berdiri dari bangku Halte dan mengajaknya untuk berjalan pulang kerumah kontrakan mereka.
Mereka berjalan sambil saling bergandengan tangan dengan erat dan mengobrol dengan mesra disepanjang jalan yang mereka lewati sampai membuat beberapa orang yang melihat kemesraan mereka dibuat merasa iri.
"Kamu bilang Sabtu sama Minggu liburkan Yun?",tanya Iman yang dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Iya... kenapa bang?"tanyanya balik dengan mendongak menatap kearah Iman yang punya tinggi lebih dari 20cm dari tinggi tubuh Ayunda.
"E....".
Iman merasa sedikit ragu untuk mengatakannya takut Ayunda akan menolak niatnya itu nanti.
"Apasih kok kayanya Abang susah mau ngomongnya".
"E.. sebenarnya gue berencana ngajak Lo pergi sejenis kaya liburan ketempat yang sedikit jauh.Tapi....gue khawatir lo nggak mau diajak pergi",ucap Iman dengan memalingkan wajahnya saat mengatakannya karena tidak bisa dipungkiri dia merasa malu saat mengatakan hal itu pada Ayunda yang ternyata sangat senang saat mendengarnya hingga membuat Iman merasa lega mengetahuinya.
"Liburan bang?maksudnya pergi kesuatu tempat berdua gitu?",tanya Ayunda yang diangguki oleh Iman.
"Aku sudah lama pengen pergi liburan kayak ke puncak atau ke....pokoknya ketempat tempat wisata yang bagus lah karena selama ini kan aku belum pernah pergi liburan. Bahkan saat acara darmawisata sekolah dulu aku juga nggak bisa ikut pergi Karena aku nggak punya duit buat pergi",ucap Ayunda sendu.
Mendengar itu Iman memindahkan tangannya kepundak Ayunda dengan maksud untuk menghibur gadis itu agar tidak lagi murung.
"Kalau gitu ayo kita pergi liburan akhir Minggu ini",ajak Iman yang dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Nggak perlu terlalu jauh tapi ketempat yang bagus gimana kamu mau?", saran Iman yang kembali dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Aku mau bang",jawabnya dengan wajah cerah.
"Baguslah gue seneng kalau Lo setuju kita pergi liburan berdua nanti".
" Jadi.... hari apa kita perginya Sabtu atau Minggu bang?",tanyanya masih dengan wajah bahagia.
"Sabtu lalu kita pulangnya Minggu",jawab Iman yang membuat Ayunda tiba tiba menghentikan langkahnya.
"Sabtu sampai Minggu?Itu berarti kita akan menginap semalam dong nanti?",tanyanya yang diangguki oleh Iman.
"Iya kita nginap ditempat sejenis penginapan nanti disana ",terang Iman.
"Nggak bisa nggak nginap ya bang perginya nanti",celetuknya yang membuat Iman mengerutkan kening saat mendengarnya.
"Kenapa?Kamu nggak suka kita nginap diluar?",tanya Iman yang dijawab anggukan oleh Ayunda.
"Iya.... karena itu berarti kita harus ngeluarin banyak uang buat jalan jalan nanti kalau harus sampai menginap ",terangnya yang membuat Iman tersenyum smrik mendengarnya.
"Nggak papa gue nggak keberatan kok menghabiskan uang banyak buat liburan kita nanti. Karena itu liburan pertama kita atau bisa juga disebut sebagai bulan madu kita",bisik Iman ditelinga Ayunda yang membuat wajah Ayunda langsung merah padam mendengarnya.
"Li ..liburan bulan madu?",tanyanya gugup yang dijawab anggukan oleh Iman.
"Saat itu tamu bulanan Lo sudah selesai kan?",tanya Iman tanpa basa basi yang terpaksa dijawab Ayunda dengan anggukan kecil karena dia tau kemana arah pertanyaan Iman itu sekarang.
"Ya udah kalau gitu berarti akhir Minggu ini kita akan liburan bulan madu ya Yun",ucap Iman dengan wajah tanpa merasa bersalah saat mengatakannya.
Sementara Ayunda menjadi sangat gugup karenanya sampai mereka tiba dirumah kontrakan perasaan Ayunda belum juga berubah bahkan saat Iman menyuruhnya gantian mandi karena pria itu sudah sempat mandi lebih dulu perasaan gugup Ayunda belum juga hilang padahal Iman tidak melakukan apa apa padanya.
Sampai saat mandi dia sengaja membuat mandinya lebih lama dari biasanya dan berharap saat dia sudah selesai mandi nanti Iman sudah tertidur jadi dia tidak perlu lagi bersitatap lagi dengan pria itu.
"Tumben lama banget lo mandi Yun?".
Iman langsung menegur Ayunda begitu gadis itu keluar dari kamar mandi membuat Ayunda sedikit terjengkit karena ternyata Iman masih belum tertidur seperti harapannya semula.
"E...itu....aku tadi baru aja mandi wajib bang karena itu lama",terangnya dan langsung menutup mulutnya sendiri karena merasa baru saja keceplosan bicara pada Iman yang reflek membuat ekspresi Iman berubah begitu mendengar perkataan Ayunda barusan.
Kapan ya enaknya mereka Unboxing silahkan komen kalau nggak komen suka suka autor berarti nanti Unboxingnya 😁😁😁
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
pala pucing ya..... kacian....