NovelToon NovelToon
Penguasa Benua Teratai Biru

Penguasa Benua Teratai Biru

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:49.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yudhistira

Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.

Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.


Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.

👉 Belum di perbaiki. 🙏

Terima kasih. 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Kota Wuhan

Perjalan dari kota perak menuju jantung benua biru memerlukan waktu lima  bulan perjalanan.

Di atas burung rajawali emas, berdiri sebelas orang  murid terpilih serta lima  duta dari sekte gunung emas.

Mereka mulai menjalin relasi satu sama lain untuk mengakrabkan diri.

Terlebih mereka berasal dari satu kota, sehingga mereka harus tetap kompak untuk bisa maju bersama.

sesepuh Zheng Li sangat senang melihat kebersamaan mereka. Karena jarang hal seperti itu terjadi. Dia berharap, kebersamaan mereka tetap bertahan hingga berada di sekte gunung emas. 

Disekte gunung emas, persaingan sangat keras, menindas dan di tindas adalah hal biasa disana. walaupun demikian, mereka tidak dijinkan untuk saling membunuh. Mereka yang kuat di hormati, sedangkan yang lemah dihina.

Saat ini, hanya ada empat murid tingkat bumi, karena Qing Ling telah menerobos menjadi murid tingkat langit. Para duta sangat senang akan hal itu.

Dua  bulan berlalu, mereka telah mereka lewati kota-kota  besar. Pemandang indah  dari atas satu-satunya  menjadi hiburan mereka.

Tidak seperti yang lain, Qing Ruo dan Qing Ling melewati waktu mereka dengan berkultivasi. Mereka tidak mau menyia-nyiakan waktu.

"Sungguh pemuda dan gadis yang tekun ucap Zheng Li."

"Dibawah, ada sebuah kota persinggahan. Kita akan mendarat disana untuk beristirahat dan membeli perbekalan" ucap Zheng Li.

Para murid merasa senang. Karena  mereka juga mulai bosan. Hahaha... Ini adalah kota persinggah pertama kita ucap Lin Dan senang. Mereka terlihat senang dan bersemangat.

Kota Wuhan adalah sebuah kota besar yang berada di pinggir pantai wuhan, yaitu lautan permata biru yang masuk wilayah perbatasan kota emas dan wilayah barat yang menjadi  jantung benua teratai biru.

Mereka mendarat di daerah lapang yang tidak di ketahui oleh banyak orang.

Baiklah, silahkan beristirahat dan nikmati waktu kalian. Dalam waktu empat hari lagi, kita akan bertemu di tempat ini ucap Zheng Li.

Qing He Long dan Qing Hye Long pergi berdua memisahkan diri dengan kelompok lainnya. Qing Ruo dan Qing Ling juga pergi bersama. Sedangkan yang lain membentuk kelompoknya masing-masing.

Qing Ruo dan Qing Ling mencari penginapan untuk beristirahat. Segera menuju pusat kota.

"Saudara, dimanakah penginapan terdekat di daerah  ini" tanya Qing Ruo pada seorang pemuda.  "Haha.. Saudara pasti orang baru di daerah ini, saudara, kebetulan aku melewati arah itu. Mari ikut aku" ucapnya.

Sang pemuda bernama Huang Liu.  Mereka terlihat akrab.  "Saudara Qing Ruo, kita sudah sampai" ucapnya sambil menunjuk nama penginapan tertulis dengan tinta emas penginapan bunga persik.

"Saudara Huang Liu, apakah ini benar-benar penginapan?" tanya Qing Ruo ragu.

"Benar saudara, silahkan masuk. Aku akan melanjutkan perjalananku" ucapnya sambil berlalu. Qing Ruo memberikan uang terima kasih pada Huang Liu, tetapi ditolaknya.

"Baiklah, kami akan masuk" ucapnya sambil memandang Huang Ruo yang pergi.

Qing Ruo dan Qing Ling memasuki penginapan. Penginapan tersebut memiliki tujuh lantai. Di lantai satu dan dua penginapan adalah sebuah restoran yang sangat luas. Lantai satu untuk kalangan biasa sedangkan lantai dua untuk orag kaya, bangsawan,   tuan kota atau sekte -sekte tekenal.

Qing Ruo memasuki ruangan dengan tatapan banyak orang. Seorang pemuda lemah tanpa aura pendekar di ikuti seorang wanita cantik dengan aura pendekar langit tingkat dasar.

Tatapan iri, dan serakah sebagian orang membuat Qing Ruo merasa tidak enak pada Qing Ling.

"Itu pasti tuan muda yang kaya, lihat saja pakaiannya dan gadis itu, mungkin pendekar yang menjadi pengawalnya" bisik seorang pada yang lain.

Qing Ruo yang akan segera duduk menghentikan niatnya. Dirinya merasa tidak senang dengan tatapan dan pembicaraan orang tersebut.

"Pelayan!" panggil Qing Ruo pada seorang pelayan.

"Ya tuan" jawab pelayan dengan hormat.

"Apakah ada tempat yang lebih tenang?" tanya Qing Ruo.

"Ada tuan, lantai dua. Tetapi biayanya dua kali lipat dari lantai pertama" uapnya menjelaskan.

"Baiklah, kami akan memilih tempat itu" ucapnya.

"Baiklah tuan, silahkan ikuti saya" ucap pelayan tersebut.

Qing Ruo segera meraih tangan Qing Ling dan mengikuti pelayan di depan mereka.

"Haha... Rupanya mereka seorang pasangan. Sungguh kasihan si gadis. Prianya seorang yang lemah, aku akan memilikinya dan menyentuh kulit putih gioknya yang halus itu" ucap  seorang pemuda  angkuh dengan suara keras.

Semua orang dapat mendengarnya. Dan mereka tertawa.

Qing Ruo yang berjalan mengikuti pelayan menghentikan langkahnya. Lalu berbalik menatap pemuda tersebut. Tangannya meraih sumpit yang terletak di atas meja. Dan whuss.. Sumpit itu menghilang lalu menancap pada mulut pemuda tersebut.

Ah..... Teriaknya kesakitan. Darah memercik dengan deras  keluar dari mulutnya dan seketika roboh.

Orang-orang menjadi terdiam. Tidak ada yang berani berbicara. Mereka terdiam dalam bingung, bagaimana  pemuda tersebut tiba-tiba menyerang dan membunuh seorang pendekar surga tingkat tinggi.

"Tuan muda Cheng Lo terbunuh, ini akan menjadi masalah besar" ucap seorang pada yang lain.

"Aku tidak peduli siapa dia, dan siapa anda. Jika ada yang tamak dengan tatapan tidak pantas pada istriku dan bahkan menghinanya aku akan membunuh kalian semua !" ucapnya tegas.

Para tamu yang ada menjadi diam. Tidak ada yang bicara lagi.

Qing Ruo tidak memperdulikan mereka dan berlalu menuju lantai dua.

Dua pelayan yang bersama Cheng Lo meraih tubuh tuannya dan  membawanya pergi.

Dilantai dua, Qing Ruo memasuki ruangan khusus. Desain ruanganya sungguh elegan dengan warna biru yang menjadi ciri khas kota Wuhan.

"Pelayan kami memesan masakan spesial restoran ini" ucap Qing Ruo pada pelayan sambil melemparkan kantong yang berisi seratus  kristal jiwa. "Apakah itu cukup?" tanya Qing Ruo pada pelayan.  "ini lebih dari cukup tuan" ucap pelayan tersebut lalu bergegas menyiapkan pesanan.

Di sela waktu yang berlalu sambil menunggu makanan mereka datang. Qing Ling menatap kekasihnya dengan mata yang berbinar-binar. Hatinya sungguh hangat. Kekasihnya adalah seorang yang benar-benar  dapat diandalkan.

Ini adalah kedua kalinya Qing Ruo membunuh orang karena dirinya. Bahkan kasus yang pertama sampai memusnahkan sebuah klan.

"Aku tahu tatapanmu, kita akan baik-baik saja" ucapnya menenangkan Qing Ling  sambil mengusap -usap rambut kekasihnya.

Qing Ling menangguk, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Qing Ruo.

___

Cheng Klan.

"Siapa yang berani membunuh putraku!".. teriak Cheng Li dengan penuh kemarahan saat dua pelayannya membawa tubuh Cheng Lo yang sudah menjadi mayat.

Dimulut Cheng Ho, ada dua buah sumpit yang masih melekat.

"Tuan,.. Kami tidak tahu pemuda tersebut. Yang kami tau pemuda tersebut masih sangat muda. Kemungkinan mereka masih ada di restoran penginapan bunga  persik" ucap pelayan menjelaskan dengan terbata-bata.

Kedua pelayan tersebut satu persatu menjelaskan situasinya.

Aku akan membunuh pemuda tersebut ucap Cheng Li dengan kemarahan yang meledak-ledak.

___

Penginapan bunga persik.

Setelah selesai menyantap  makanan yang mereka pesan, Qing Ruo lalu memesan ruang penginapan.

"Ling er, apakah kita akan beristirahat atau berjalan  melihat-lihat kota ?" tanya Qing Ruo pada kekasihnya.

"Aku ingin melihat-lihat kota terlebih dahulu. Malamnya kita dapat beristirahat" ucapnya.

"Baiklah, kita berangkat" ucap Qing Ruo dengan semangat.

Mereka bergegas meninggalkan penginapan menuju arah selatan menuju pusat kota.

Di pasar, para pedagang menjual berbagai jenis sumber daya, berupa herbal, pil maupun batu-batu permata kristal. Selain itu, mereka juga menjual senjata.

Senjata kualitasnya berdasarkan tingkatnya. Ada senjata  biasa, senjata tingkat  bumi, tingkat langit, tingkat surga. Tingkat pertapa, tingakat suci  dan terakhir ada senjata dewa.

"Tuan, berapa harga herbal ini ?" tanya

Qing Ruo pada penjual.

"Haha tuan muda, ini adalah herbal hati ungu, harganya hanya seratus  lima puluh kristal jiwa " ucap penjual.

Apakah tidak bisa dikurang tanya Qing Ruo.

"Tuan muda, itu harga yang sangat murah, karena hari ini tuan muda adalah pembeli pertama, aku akan mengurangi lima kristal jiwa bagaimana?"

"Baiklah, aku akan ambil" ucap Qing Ruo sambil menyerakah kantong berisi seratus empat puluh lima kristal jiwa pada penjual."

Qing Ruo terus melanjutkan perjalannan. Dan singgah di sebuah toko perhiasan.

"Haha... Sungguh pasangan yang luar biasa". Tuan muda, nyonya muda, Silahkan masuk. Ada yang bisa kami bantu tuan?" tanya pelayan.

"Kami akan melihat-lihat dulu" ucap Qing Ruo ramah.

"Baiklah, jika tuan muda memerlukan bantuan, tuan dapat memanggil saya" ucap seorang pelayan muda cantik.  Tubuhnya sintal dan padat yang menampilkan lekuk tubuhnya yang dewasa  membuat siapa saja yang memandang akan tertarik. Tetapi tidak dengan Qing Ruo.

Qing Ruo mengamati perhiasan tersebut denga teknik mata emas. Matanya tertuju pada sebuah gelang giok berwarna merah berpadu dengan warna biru dengan ukiran burung  phonenix pada permukaanya menjadikannya begitu elegan.

"Pelayan !", panggil Qing Ruo.

"Ya tuan, jawab pelayan dengan cekatan menghampiri Qing Ruo."

"Ambilkan gelang itu!". Aku ingin memilikinya" ucap Qing Ruo.

Pelayan itu terlihat ragu menatap Qing Ruo.

"Tuan yakin ingin membeli gelang ini?" tanya pelayan.

"Ya aku sangat yakin, dan aku rasa gelang itu sangat cantik" ucapnya senang.

"Tuan ini gelangnya, harganya lima ratus lima puluh permata jiwa" ucap pelayan.

Qing Ruo tanpa ragu menyerahkan sebuah kantong hitam berisi lima ratus lima puluh kristal jiwa. Lalu mengambil gelang dan memasangnya pada tangan Qing Ling.

"Haha.. Ini terlihat cantik, sayang apakah kamu suka?" tanya Qing Ruo.

Qing Ling tersenyum dengan menganggukan kepalanya. "terima kasih, ini sangat cantik" jawabnya.

Pelayan cantik yang mengawasi kemesaraan  pasangan muda tersebut, hanya bisa mendesah." Sungguh pasangan yang sempurna" ucap pelan.

___

penginapan bunga persik.

Di depan gerbang, Cheng Li dan orang - orangnya masih duduk menunggu.

Wajahnya memerah dengan kemarahan yang meluap-luap.

Sebelumnya, mereka telah datang ke penginapan, tetapi  Qing Ruo dan Qing Ling  meninggalkan penginapan. Sehingga mereka tidak menemukan hasil. Tampak urat berwaran biru di keningnya menambah keseraman wajahnya. "Argh... Aku harus membunuhnya" teriaknya keras.

1
Halik M
cari solusi,tapi crot ..crot dulu
Agunk Putra
woke
Agunk Putra
lumayan masih panjang ya
Zali
berbulan bulan yaa
Halik M
baca lagi yang ke 2 kalinya,mudah²an sampai ke judul sang penguasa
Pierany Prahasiwie
level dewa pun masih merinding?? dasar otor babi
om jun
jarah lg
om jun
hajar
Wastam Wastam
lanjut
om jun
enam lima empat tiga dua
Long Tiānshàng
ini sbenernya alur cerita lumayan bagus, tapi MC sama keluarganya dibikin terlalu lebay dan arogan. dikit2 bunuh
Pierany Prahasiwie
matikan bini nya..rasakan sepinya hidup kultivator babi
om jun
oke
om jun
ok
Ari Anggara
Luar biasa
Pierany Prahasiwie
mmg.ayahnya bodoh dan tolol
Pierany Prahasiwie
jijik
Pierany Prahasiwie
eleeeehh..tertekan

balik menekann..sampah betul
Pierany Prahasiwie
masih bodoh juga.m
Pierany Prahasiwie
ntahh..soal urutan mn yg betul..maju apa mundur..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!