Seorang wanita berdiri terpaku, melihat seorang pria mengandeng perempuan lain dengan mesra, terlihat mereka bersenda gurau dan sesekali pria itu menciumi tangan wanita yang di gandengnya .
Tak terasa air matanya mengalir, pandangannya nanar melihat pasangan yang sepertinya sedang kasmaran.
" Kenapa kalian menghianatiku, tega sekali kalian melakukan ini padaku " gumam wanita yang memakai topi dan kacamata hitam itu.
Dengan air mata yang berderai ia membalikkan badannya dan melangkah cepat dengan menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya.
Bruuk... wanita itu menabrak seorang pria di dekat pintu keluar.
" Maaf.... " Ucapnya dan kemudian ia berjongkok dan tiba - tiba menangis tersedu sedu, pria yang di tabrak nya ikut berjongkok untuk melihat keadaan wanita itu.
" Maaf.. apa ada yang sakit? " tanya pria itu, tak ada sahutan dari wanita itu , justru tangisan wanita itu semakin kencang , sontak membuat pria itu panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MANUSIA DURJANA
Di sebuah kamar Damar dan rini mengacak - ngacak kamar keyla.
" Kenapa brankasnya kosong mas, dan dimana surat - surat berharga itu " tanya Rini yang frustasi karena apa yang di carinya tidak ada.
" Biasanya keyla menyimpan semuanya di brankas ini, kenapa kosong semua " kata damar.
Ia tertegun melihat dua brankas yang biasanya digunakan oleh keyla untuk menyimpan barang berharganya kosong.
" Terus ini bagaimana mas ? kita belum mengamankan semuanya , kini keyla sudah tahu tentang pernikahan kita " kata Rini panik.
Yaa tadi.. pagi-pagi sekali Rini sudah tiba di rumah ini, karena semalam damar menghubungi nya dan menceritakan tentang semuanya, sehingga Rini pagi-pagi sudah tiba di rumah keyla.
" Tidak usah khawatir, ini juga rumahku, kamu akan tinggal di sini bersama kita " kata damar percaya diri.
" Tapi bagaimana dengan tuntutan keyla kepadaku?"
" Dia tidak akan melakukannya, saat ini kamu sedang hamil sayang, keyla tidak akan tega memenjarakanmu. sekarang mumpung masih ada waktu sebelum aku berangkat kerja, mas mau jenguk adek dulu " kata damar dan langsung menyerang rini.
keduanya saling bertukar keringat di pagi hari tanpa memikirkan ada hati seseorang yang yang saat ini sedang tersakiti .
#####
Di dalam ruang perawatan Andra kakak pertama keyla menatap tajam ke arah kendaru dan bimo yang duduk di sofa.
" Ken, Abangnya si cengeng menakutkan juga ya, lihatlah tubuhnya seperti gatot kaca, otot besi balung beton " bisik bimo yang merasa ngeri melihat tatapan Abangnya keyla.
" Otot kawat balung besi " ralat kendaru.
" Sekarang sudah jaman modern, gatot kacanya sering ngegym, jadi sekarang semakin kuat " ucap bimo.
Bimo dan bu yunita tadi menyusul ke rumah sakit setelah subuh.
errgghh...terdengar lengkuhan pelan, dari arah ranjang, bu yunita dan mama keyla langsung mendekat.
" Sayang kamu sudah bangun, " kata mama andini
Keyla perlahan membuka matanya ada sedikit rasa nyeri di kepalannya.
" Nak..." panggil lembut bu yunita.
" Pa..tolong panggil dokter, keyla sudah sadar " kata mama andini, dan lima orang laki-laki yang ada di situ langsung berhamburan mendekati ranjang pasien , papanya keyla langsung menekan tombol yang ada diatas tempat tidur.
" Ma..di mana ini? " tanya keyla dengan suara lemah.
Keyla menatap satu persatu orang yang ada di sekelilingnya, saat mata nya menatap ken yang ada di dekat kakinya ia berhenti, matanya nanar menatap pria itu dan kemudian keyla memeluk tubuh mamanya dan menangis kencang.
Semua orang langsung menatap ke arah kendaru yang berdiri terpaku menatap keyla yang menangis keras dipelukan ibunya.
Andra mendekat ke arah kendaru dan menatap tajam ken.
" Kau apakan adikku " ken menoleh ke arah suara.
" Aku hanya memeluknya, terus dia pingsan dalam pelukanku, terus aku bawa dia ke rumah sakit " Bimo dan bagas langsung tepok jidat.
" Cari mati temanmu itu " gumam bagas yang ada di sisi bimo.
Bimo menghela nafasnya " kenapa dia terlalu jujur, polos banget kamu ken, jadi gemes aku pingin getok kepalamu." .
" Apa temanmu itu dari kampung?" tanya bagas.
" Iya... kampung di London " bagas menoleh .
" Apa...emang benar dia tinggal di london hampir 10 tahun, makanya dia jadi bodoh " sahut bimo lagi.
" Apa dia menyukai adikku, kenapa ia gak mau pergi dari tadi, padahal kami kan sudah bilang terimakasih " kata jawab.
" Lihat saja matanya, apa mata itu pernah lepas dari adikmu yang cengeng itu " bagas langsung melotot.
" Sorry bro..maksudku yang cantik dan imut " kata bimo sambil mengangkat dua jarinya.
" Berani sekali kamu peluk adikku " kata Andra dengan intonasi tinggi.
" Trus aku aku harus bagaimana, apa kubiarkan dia mati di sana, si cengeng itu nangis kejer di sana dan di sebelahnya ada Jembatan, bagaimana jika dia nyebur ke sungai " setelah mengatakan itu kendaru langsung memukul dahinya.
" Aku lupa mobil si cengeng masih di sana, di dekat jembatan " kata kendaru dan langsung menatap bimo.
" Kamu ambil sendiri saja, aku nggak tahu tempatnya " kata bimo yang tahu apa maksud tatapan ken.
" Apa kamu mau jadi gelandang " ancam ken.
" Selalu saja begitu..." gumam bimo mendengus.
" Sudah.. kenapa kalian ini berisik sekali, minggir semuanya itu dokter mau periksa keyla, gas kamu ambil mobil keyla, nak bimo bisa antar bagas ke sana kan" kata papa keyla, bimo hanya mengangguk pasrah.
Tak berselang lama, setelah lama dokter memeriksa keadaan keyla, dan keyla sudah tenang, suasana menjadi lenggang sekali.
" Jeng dini kami mau pamit dulu " kata bu yunita, dan menarik tangan putranya .
" Ma.." kata kendaru pelan.
" Kita pulang dulu ken, biarkan keyla istirahat dulu " ucap lembut ibu yunita.
" oh iya jeng yuni, maaf merepotkan dan nak ken terima kasih sudah menolong keyla. " kata lembut bu andini ibu dari keyla.
keyla dan kendaru saling bertatapan, tapi tak saling bicara.
" Nak keyla tante pergi dulu ya, cepat sembuh, " keyla mengangguk dan tersenyum tipis .
Setelah kepergian ken dan ibunya, keluarga itu berkumpul di samping tempat tidur keyla.
" Nak, sekarang tolong biarkan papa yang mengurus semua ini, " kata sapta mahesa ayah dari keyla.
" pa.."
" sudah cukup kamu berjuang, kali ini biarkan papa dan abangmu yang mengurus semuanya," keyla menatap papanya sendu dan beralih ke mamanya yang juga meneteskan air matanya.
" Papa tidak marah padamu, papa tahu ini sudah jalan dari yang kuasa, tapi papa mohon biarkan papa membantumu " dengan terisak keyla mengangguk.
" keyla, kamu gak pa- pa " Tiba-tiba pintu terbuka dan muncul novi yang terengah engah masuk keruangan itu, dan langsung memeluk keyla.
" Kamu benar-benar bodoh sekali, kenapa malam itu tidak ingin aku temanin ".kata novi yang juga meneteskan air matanya.
mereka berdua berpelukan dan menangis bersama.
" key sudah nak , tadi dokter bilang apa, kamu harus tenang nak, jaga kesehatan kamu nak, novi..sudah nak " ucap lembut bu dini.
" Om, bang..boleh novi bicara sebentar, tapi diluar " ketiganya keluar saat keyla sudah tertidur kembali.
" Om tadi pagi aku kerumah keyla dan..." novi terdiam dan mengusap air matanya.
" Ada apa nov ? " tanya papa sapta.
" Rini sudah tinggal di sana bersama dimas, tadi saat aku datang dan hendak ke kamar keyla, mereka berdua baru keluar dari kamar keyla, dengan tertawa bahagia. " kata novi, yang mengingat tadi pagi saat dia melihat dimas dan rini keluar dari kamar dengan rambut yang basah dan tertawa bahagia. dan novi bukan anak kecil, ia tahu apa yang habis ke dua manusia durjana itu lakukan.
Saat itu novi ingin membunuh mereka berdua, saat novi bertanya kepada dimas dimana keyla, dimas menjawab dengan santai, kalau keyla pergi malam itu.
" Dasar bajingan, akan aku buat kalian menderita lebih dari adikku, kalian harus membayar setiap air mata yang keluar dari mata adikku...kita kesana pa," novi langsung menahan tangan andra.
" Bang, jangan sekarang, dimas sudah pergi bekerja, nanti malam saja , rini juga pergi mengambil bajunya, katanya ia mau tinggal di rumah itu, setelah mereka mengusir aku, dan rini mengunci rumah itu dan membawa kuncinya." jelas novi.
papa sapta mengepalkan tangannya erat dan mukanya memerah menahan marah.
####
Seorang pria setengah baya berdiri di depan pintu, dan membuat seorang pria muda terkejut dan bergetar tubuhnya setelah membuka pintu.
" Papa...!!"