pernikahan gadis miskin dengan orang yang kaya, ia bisa menikmati seluruh kekayaannya namun ia terkurung dalam sebuah rumah mewah dengan segala harta yang berlimpah namun hidupnya terkekang bagai di dalam sangkar emas dan harus terluka karna suaminya tak mencintainya, hingga kebahagian hadir setelah suaminya sadar akan cintanya namun semua harus terhalang saat flora mengetahui masa lalunya yang sebenarnya, siapakah yang akan flora pilih masa lalunya atau orang baru, semua masih menjadi misteri yang harus di rahasiakan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuma lovely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penolakan
Flora sempat tertidur hingga sore hari terbangun dan berjalan pelan ke dekat jendela, ia memilih berdiri di depan jendela dan merasa bingung harus apa, matanhq menatap ke arah luar, matahari sore yang tenggelam yang berwarna jingga terlihat indah hingga menelusup ke hatinya
flora hanya diam saja dalam keheningan hingga terdengar
suara pintu terbuka, sang Tante masuk dengan cepat tanpa permisi menerobos ke dekat jendela dalam keadaan berantakan, terlihat rambutnya yang acak-acakan, ada juga beberapa lebam di sekujur tubuhnya terutama bagian lengan karna saat ini rasta memakai baju tanpa lengan
"tolong Tante flora...!" ucap rasta berbicara dengan suara panik, ia semakin mendekat ke arah flora yang masih berdiri mematung karna keterkejutannya
flora menatap sang Tante dengan tatapan terkejut segera mendekat dan membantu tantenya yang sempat tersungkur di lantai.
"Tante kenapa?" tanya flora penasaran
Dengan langkah tertatih Rasta menarik flora menuju jendela menunjukkan ke arah luar yang memperlihatkan adanya banyak orang dengan wajah sangar di depan sana, flora merasa dari tadi ia berdiri di depan jendela namun tidak melihatnya mungkin karna ia terlalu fokus menatap ke arah matahari dengan Kilauan cahayanya yang semakin tenggelam
flora sempat diam memperhatikan orang-orang tersebut, ia bergidik ngeri saat memperhatikan orang-orang itu yang berusaha menerobos masuk melalui pintu depan, saat flora mencondongkan kepalanya
"Mereka siapa Tante ?"
Rasta hanya diam saja tak menjawab hingga terdengar suara pintu di dobrak terdengar memekik di telinga, membuat flora menggosok telinganya, Orang-orang itu masuk dengan paksa, mendobrak pintu kamar flora yang sempat rasta kunci, setelah pintu berhasil terbuka, salah satu dari orang-orang itu menarik tangan Rasta yang masih berpegangan erat pada tangan flora
"lepaskan dia atau kamu" bentak seorang laki-laki dan dalam sekali tarikan tangan Rasta yang di pegang flora akhirnya terlepas juga
"bayar hutangmu" ucap orang-orang tersebut, dengan suara menggelegar dan memekik telinga
Rasta terlihat pucat lantas berkata " saya akan bayar tapi nggak sekarang, seminggu lagi saya akan dapat uang"
"alah bicaramu, seperti orang baru saja, kami sudah tau anakmu" n
flora tak tau harus berbuat apa-apa, ia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya" berapa hutangnya?
Orang tersebut lantas berkata seratus juta, seketika tubuh flora mencelos, ia memang punya tabungan dari hasil kerjanya paruh waktu sebagai pelayan di sebuah kafe dan menjual bunga mawarnya, namun jelas saja itu tak cukup, belum lagi uangnya dari hasil bekerja di berikan untuk tantenya dan kebutuhan yang lain
"flora tolong Tante nak, Tante bisa di habisi kalau tidak bayar" ujar sang Tante masih di pegang oleh orang-orang itu, ia di seret tanpa ampun.hh
"saya hanya punya 20 juga apa sisanya bisa di cicil"
salah satu orang tersebut lantas mendekat ke arah flora, ia mencolek dagu flora tanpa seijin pemiliknya.
Flora yang tadi di colek memundurkan badannya sambil menggeleng
"bagaimana kalau kamu menjadi istri ketiga bos kami di jamin hutang tantemu akan lunas semua" ucapnya kembali mendekat dengan wajah menyeramkan
flora hanya bisa menggeleng, matanya berkaca-kaca hingga ia di tarik paksa dari ruangan itu.
flora terus memberontak hingga ia berhasil di masukkan ke dalam sebuah mobil, rasta di hempaskan dengan paksa di lantai keramik itu hingga ia meringis kesakitan, lututnya mulai mengeluarkan darah
"kami tunggu besok, gadis ini akan jadi jaminan, kalau kamu tidak bayar maka dia harus menikah dengan bos kami" ucap orang yang duduk di samping supir tersebut,orang yang sudah men
mobil tersebut lalu melaju kencang meninggalkan rasta yang tergeletak di dekat pintu, tanpa menunggu jawaban Rasta
"flora" panggilnya dengan keras
rasta berusaha bangun dengan tubuh remuk redam, menyesal sudah ia main judi online hingga ia tak sadar sampai menghabiskan uang ratusan juta, bahkan uang yang di berikan untuk perjodohan flora sudah habis ia mainkan.
Mata Rasta menyipit saat melihat mobil hitam datang diiringi satu mobil hitam lagi di belakangnya berjalan memasuki halaman rumahnya.
"siapa kalian?" rasta saat melihat dua orang datang mendekatinya, ia pikir mereka adalah suruhan rentenir itu juga
"kami utusan dari tuan besar, dan tuan besar sedang ada di mobil" ucap orang tersebut dengan ramah
pintu mobil pun terbuka menampakkan seorang kakek-kakek turun dari mobil
"dimana flora" tanyanya langsung pada Rasta
rasta mencoba mengingat siapa orang tersebut hingga beberapa menit ia ingat jika laki-laki itulah yang meminang flora untuk di jodohkan dengan cucunya.
Rasta segera mendekat ke arah sang kakek tua yang di panggil bos besar itu
ia gelagapan tak tau harus berkata apa hingga ia memberanikan diri berkata dengan pelan
"maafkan saya tuan, flora baru saja di bawa kabur oleh rentenir sebagai jaminan hutang kami"
sang kakek menggertakan giginya lalu meminta Rasta untuk mengantarkannya ke tempat sang rentenir.
Rasta langsung di seret di masukkan ke dalam mobil hitam itu sebelum ia sempat menjawab
" cepat tunjukan dimana tempatnya!" ucap kakek penuh wibawa membuat rasta yang mendengarnya sedikit ngeri, ini baru pertama kalinya ia melihat dan berbicara langsung, karna selama ini ia selalu berurusan dengan anak buahnya
mobil itu melaju dengan cepat mengikuti petunjuk yang di berikan rasta di ikuti oleh mobil kakek dari belakang.
Di rumah rentenir flora langsung di lempar di sebuah ruangan yang pengap.
" kamu cantik juga, coba saja kamu mau jadi istri saya, hidupmu pasti akan terjamin, kami hanya tinggal melayaniku maka hidupnya akan enak, kamu mau apa akan saya beri" ucap rentenir itu dengan gaya sombongnya.
Ia menyunggingkan senyum seperti laki-laki mata keranjang pada umumnya
" saya tidak Sudi menikah dengan laki-laki seperti anda, lebih baik saya bekerja daripada hidup dengan laki-laki tidak tau diri seperti anda, sadar anda ini sudah tua, sudah punya dua istri pula" ucap flora dengan suara keras, takutnya lelaki berumur itu sudah mulai kehilangan pendengarannya
sang rentenir tertawa keras, suaranya menggelegar di ruangan itu
"kalau kamu mau saya akan menceraikan ke dua istri saya dan menjadikanmu satu-satunya, bagaimana?" sang rentenir berkata sambil memainkan alisnya
"saya lebih baik hidup sendiri daripada bersama anda" sahut flora dengan suara ketus
Tamparan keras mendarat di pipi flora hingga menimbulkan warna merah di pipi nya dan ujung bibirnya mengeluarkan bercak merah.
flora memegangi pipinya yang merah menahan sakit
"kurung dia jangan Sampai dia kabur, besok kalau tantenya tak bisa membayar maka ia akan saya nikahi" sang rentenir berkata lalu pergi dengan langkah cepat, ia terlihat sangat emosi dengan sahutan flora.
flora hanya bisa menangis saat pintu itu tertutup sempurna, hanya gelap yang ada di ruangan itu kini, bau pengap bercampur debu pun membuat flora terbatuk.
Ia berjalan perlahan ke arah pintu, menggedor-gedor pintu dengan keras hingga menimbulkan suara yang memancing anak buah sang rentenir mendekat.
" Sudah nikmati saja suasana di dalam, bukankah itu pilihanmu" ucapnya lalu tertawa dan berlalu pergi
flora lalu diam bersandar di pintu itu sambil berkata "buka pintunya"