NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:40.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 4

Malam itu kemarahan Samantha yang meradang dan emosi memuncak sudah menyelimuti dirinya, ia memukuli Daisy menggunakan sapu lidi yang panas.

Petir menyambar-nyambar dan kilat saling melukis di langit yang gelap. Hujan pun turun dengan sangat lebat.

Setelah Samantha puas memukuli Daisy, ia keluar dan membiarkan Daisy meringkukkan tubuhnya di atas lantai yang dingin.

Seluruh tubuhnya terasa panas dan perih. Daisy menangis dan mungkin hingga hujan pun akan kalah dengan derai air mata yang setiap Daisy keluarkan dari masa ke masa.

Tidak ada yang bisa Daisy lakukan, Daisy tidak kuat namun juga tidak rela meninggalkan rumah warisan satu-satunya milik nenek dan ibunya yang telah meninggal.

******

"BRRAAKKK!!!"

"BRRAAKKK!!!"

"BRRUUUKKK!!!"

"Buang semuanya!!!" Teriak Geraldo.

"Yaron jangan lupa untuk langsung menyegel rumah ini!!" Teriak Geraldo lagi.

Daisy membuka matanya dan terkejut kenapa pagi-pagi ada keributan di depan rumahnya.

Perlahan Daisy turun dari ranjang dan mengambil mantelnya, saat itu jalanan masih basah karena semalaman turun hujan.

Daisy yang baru saja terbangun, melihat rumahnya acak-acakan, barang-barang di buang ke depan rumah, dan melihat para tetangga menyaksikan itu, membuat Daisy terkejut dan syock.

"Ap... Apa yang terjadi?" Tanya Daisy.

Mata Daisy melihat ke sekeliling, mencari dimana Samantha dan juga Ansella.

Setelah ketemu ia mendatangi mereka.

"Apa yang terjadi!!!" Teriak Daisy.

Samantha melengos dan sinis, ia masih angkuh di hadapan Daisy.

"Ansella ada apa ini, kenapa Tuan Geraldo dan Tuan Yaron ada di sini! Dan kenapa barang-barang di lempar ke luar!!" Daisy mulai panik.

Samantha dan Ansella masih diam membisu.

"BRRAAKKK!!!"

"BRRRRAKKK!!!"

"Tunggu!! Tuan Geraldo ada apa ini!" Tanya Daisy.

"Ibumu tidak dapat melunasi hutang-hutangnya dan tidak pernah menyicil hutang yang segunung itu, dia menjamin kan rumah ini padaku, dan sekarang aku akan mengambilnya." Kata Geraldo.

Geraldo adalah ketua mafia tua yang memiliki kekuasaan atas wilayah barat di Kota S. Semua yang meminjam uang pada Geraldo tidak permah berakhir dengan baik.

"Ap... Apa.... Tapi ini adalah rumah ibuku!! Ini adalah peninggalan nenekku!!" Teriak Daisy.

"Aku tidak mau tahu rumah ini milik siapa yang jelas, Samantha telah menyerahkan rumah ini menjadi jaminan." Kata Geraldo.

"Tolonggg!! Beri saya waktu Tuan Geraldo!! Saya akan membayarnya." Kata Daisy.

"Tidak ada waktu!!! Aku sudah memberikan Samantha banyak sekali waktu!!!"

"Ta... Tapi tolonglah, apapun itu saya akan melunasinya."

"Tunggu dulu... Daripada itu aku memiliki ide yang lebih bagus." Kata Geraldo memijit-mijit janggutnya.

Daisy memiliki perasaan yang tidak enak, ketika Geraldo memandanginya.

"Samantha, aku akan menganggap hutangmu lunas, namun berikan salah satu putrimu padaku." Kata Geraldo.

Daisy dan Ansella kompak melotot.

"Tidak!!! Aku tidak mau ibuu...!" Ansella buru-buru bersembunyi di belakang ibunya.

Sedangkan Daisy, ia kebingungan dan takut.

"Tuan Geraldo... Jika itu mau anda, saya harus bagaimana lagi... Seandainya anda mau bagaimana, jika anda membawa Daisy saja." Kata Samantha dengan ringan.

"Aa... Appaa!!!" Daisy mendelik.

"Ibu... Bagaimana bisa kau menjualku setelah kau menggadaikan rumah milik nenek dan ibuku!!! Kau tidak ber hak!!! Bahkan kau tidak berhak atas diriku!!!" Teriak Daisy sambil menangis putus asa.

Para tetangga semakin bergemuruh dan prihatin pada Daisy namun mereka tidak dapat berbuat apapun karena takut akan Geraldo dan Yaron yang kejam. Geraldo adalah pemilik wilayah barat. Sekali memiliki urusan dengan Geraldo di pastikan hidupnya tidak akan bisa tenang.

Samantha dan Ansella diam saja, mereka masih angkuh dan tidak mau melihat pada Daisy yang menangis.

"Yaron..." Panggil Geraldo.

"Ya tuan..."

"Bawa Daisy...." Perintah Geraldo.

"Ti... Tidakkk!!! Aku tidakk mau!!! Aku akan membayarnya, berikan aku waktu... Aku mohon!!!"

"Meski pun kau bekerja seumur hidupmu, kau tidak akan pernah bisa melunasinya, lebih baik kau menjadi istriku Daisy." Kata Geraldo tertawa mesum dan jahat.

Sudah lama Geraldo memang mengincar Daisy, namun ia belum juga mendapatkan caranya, pada suatu ketika Samantha meminjam uang dan ide pun terlintas di pikiran Geraldo. Pria itu memberikan pinjaman yang besar dan bunga yang cukup besar sehingga Samantha tidak dapat membayarnya, saat itulah Geraldo akan mengambil Daisy untuk ia jadikan ganti atas uang yang di pinjam Samantha.

"Ansella... Aku mohon... Aku tahu kau benci padaku tapi tolong aku...!!!" Kata Daisy meminta belas kasihan.

"Bawa dia Yaron!" Perintah Geraldo.

Kemudian Yaron dan para pengawal lain menyeret Daisy untuk pergi. Mereka membawa Daisy ke mansion milik Geraldo.

******

*Landasan Pribadi Kota** S~*

Benjove Hagwer 32 tahun pemilik Perusahaan Raksasa paling berpengaruh di dunia bernama BENZ GROUP.

Pria itu berjalan dengan langkah panjang, karena tubuhnya yang tinggi dan kakinya yang jenjang. Tinggi tubuhnya 190cm dengan tubuh ideal dan berotot serta memiliki ketampanan yang sempurna.

"Traver, berapa persen kekuasaan yang ku miliki di sini?" Kata Ben, mantelnya berkibar terkena hembusan angin yang cukup kuat.

Ben ingin memastikan wilayah yang akan digarap benar-benar aman dan dibawah kendalinya, ia tidak ingin proyek-proyeknya gagal atau di ganggu oleh mafia tanah yang lain.

"Kekuasaan anda di Kota S hampir 90% tuan, organisasi mafia yang sudah lama tinggal disini 10% menguasai wilayah bagian barat, dan wilayah itu semakin terdesak dengan kekuasaan anda. Untuk bagian timur sudah di pastikan bersih dan sepenuhnya berada pada kendali anda."

"Siapa pemimpin wilayah barat?" Tanya Ben.

"Organisasi yang sudah tua dan sudah lama menetap di sana tuan, organisasi tersebut di bawah kepemimpian Geraldo, apakah Tuan ingin membereskannya?"

"Tidak usah, kita disini hanya untuk menyelesaikan bisnis, selama mereka tidak mengganggu kita, aku tidak mempermasalahkannya."

Kaki Ben yang panjang melangkah menuju mobil, Ben sudah biasa berjalan begitu cepat dengan kaki panjangnya, membuat Ben terlihat begitu gagah dengan menyembunyikan kedua tangan nya ke dalam saku celana.

Sedangkan mantel besar berada pada bahunya. Tubuhnya tinggi dan proporsional begitu tampan dan sangat mempesona, semua wanita kelas atas pun langsung terpikat olehnya.

"Silahkan Tuan, wakil presdir Perusahaan JIMI GROUP sudah menunggu anda di Hotel Sky Light. Anda akan bermalam di sana." Kata Traver sembari membukakan pintu mobil.

Kemudian Traver juga masuk dan duduk di kursi depan bersama sopir. Mobil pun mulai berjalan.

"Wakil presdir?"

"Benar Tuan, wakil presdir Tuan Dereck Waldorf akan segera menggantikan posisi ayahnya sebagai presdir."

Saat itu mobil telah melaju dengan kecepatan normal. Tak butuh waktu lama dan akhirnya mobil memasuki halaman hotel yang cukup luas.

Ben melangkah kan kaki nya yang panjang keluar dari mobil, mantelnya masih berada di kedua bahunya, pria itu menyelipkan tangannya ke dalam saku, ketampanannya tak pudar. Masih mempesona.

Di depan pintu yang besar, sudah beriringan pegawai-pegawai menyambut Benjove Haghwer, tepat paling ujung di bawah lampu gantung kristal yang mewah serta besar, bercorak gaya eropa berdirilah seorang pria tampan bertubuh ideal, tinggi badan sekitar 182 cm dengan hidung mancung dan ketampanannya bak pangeran namun masih belum bisa menyaingi ketampanan seorang Ben.

"Selamat sore tuan Benjove Haghwer, kenalkan saya Dereck Waldorf." Sahut Dereck kemudian mengulurkan tangannya.

Ben membalas uluran tangan Dereck.

"Terimakasih Wakil Presdir JIMI GROUP."

Dua sosok laki-laki tampan itu saling menatap dan tenggelam dalam pikiran masing-masing. Dua pria yang sama-sama memiliki wajah tampan, sama-sama memiliki kharisma dan sama-sama memiliki pengaruh yang besar saling bertemu dan bertatap muka dengan pikiran yang saling tidak bisa di tebak.

"Setelah melihat hotel mewahmu, aku percaya proyek yang ku percayakan pada JIMI GROUP tidak akan mengecewakanku, standar kepuasan ku sangat tinggi." Sahut Ben masih menatap wajah Dereck bagai elang.

"Anda tidak akan kecewa pada JIMI GROUP." Sahut Dereck.

"Mari saya antar menuju kamar presidential suite anda". Dereck mempersilahkan Ben untuk mengikutinya.

Mereka pun berjalan beriringan, sembari sesekali membicarakan sesuatu, lalu di belakangnya diikuti oleh asissten pribadi masing-masing.

******

Presidential Suit

Traver sedang menaruh beberapa barang milik Ben, asisten pribadi itu juga sibuk mengelap setiap bagian yang perlu di bersihkan kembali. Bahkan Traver juga harus memastikan tidak ada sedikitpun kotoran di sana. Meski itu hanya berwujud debu.

"Apartmen ini sempurna tuan, tidak ada kotoran bahkan debu, keperluan anda sudah saya taruh di dalam almari, lalu obat anda juga sudah saya siapkan di atas meja di samping tempat tidur anda, jika anda memerlukan sesuatu, di sana sudah ada beberapa nomor panggilan pelayan Apartmen tuan, atau anda bisa memanggil saya."

"Hm." Jawab Ben singkat dan masih melihat pemandangan dari balik jendela besarnya.

Ben memang memiliki penyakit Insomnia, sehingga ia harus memerlukan obat untuk tidur. Di sisi lain Ben juga tidak suka jika barang miliknya di sentuh orang lain sembarangan kecuali Traver, dan hanya Traver yang bisa melakukan itu untuk Ben.

Ben adalah pria yang rumit, ia sangat sensitif dan juga dingin, Ben begitu sulit di pahami bahkan kadang kala moodnya tidak stabil dan selalu berakhir pada kemarahan yang luar biasa hingga pernah ia memporak-porandakan isi mansion.

Saat itu Ben sedang menikmati alkoholnya, dia berdiri di depan jendela yang besar, tubuhnya tinggi, matanya lurus memandangi hamparan kota yang tidak terlalu penuh dengan bangunan, lengan bajunya di gulung naik sedikit, meski begitu, ketampananya tak pernah pudar bahkan sedikit berantakan membuatnya terlihat lebih sexy.

"Bawakan aku seseorang Traver, seperti biasa berikan dokumen perjanjiannya, serta uang tutup mulut." Kata Ben sembari menyesap minumannya.

"Baik tuan akan saya carikan."

Traver kemudian bergegas keluar dan mencarikan seseorang yang Ben maksud. Sedangkan Ben meletakkan gelas whiskeynya dan menuju ke dalam kamarnya.

"Aku teringat denganmu lagi." Kata Ben dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

bersambung

1
kirrrr_an
seharusnya di akhir kalimat di beri tanda tanya (?) karena memiliki kata tanya (Apa).
Kaylaamira
kasian
Arya Ar
seru banget
Ikha Azzam
next penasaran dengan kisahx deasy
M. Sevian Firmansyah
Mampir thor/Smile/
Yoyok Zyy
Luar biasa
Ujang Rangga
astaga
Ujang Rangga
hidup nya malang sekali
Ujang Rangga
gemes
Ujang Rangga
ok
Benedicta stepphani Manurung
ko makin lama cerita nya ada yg hilang
Benedicta stepphani Manurung
49_50 sambungan ya menghilang
Nairaaarhmwtii
pake ketahuan segala
Iyus Diyanto
luwar biasa
Pahri Adiwinata
seruu tpi kasian
Benedicta stepphani Manurung
eps 20 gk bisa baca
Nova Tasari
so sweet
Kinan Ray
transfer 2760935068
Iyus Diyanto
luwar biasa
Dewi Fitri
aku datang lagi ben dan daisy🥰
dari kalian baru di ciptakan aku selalu setia nunggu up nya dari thor🤭
sampai sekarang g bosen2 bacanya
walau udah berkali2 baca🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!