Wanita adalah makhluk paling rumit di dunia. Sangking rumitnya, pikiran, bahkan perkataannya bisa berubah seiring waktu.
Pada ulang tahun pernikahan pertama, Sandra melontarkan candaan ringan, mengatakan bila tak kunjung memiliki anak akan meminta Bastian menikah lagi.
Bastian tak menanggapi candaan Sandra sama sekali, hingga pada akhirnya di tahun ke sepuluh pernikahan. Hal yang tak diinginkan Sandra lantas terjadi. Ternyata, secara diam-diam Bastian menikah siri dengan sekretaris pribadinya bernama Laura dan sekarang tengah berbadan dua.
Apa yang akan dilakukan Sandra? Apa dia akan pergi atau memilih bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Memulai Permainan
Di mana Bastian dan Laura tengah berciuman dengan sangat mesra di sofa. Bastian dan Laura tidak menyadari kedatangan Sandra. Karena posisi Bastian membelakangi Sandra. Saat ini, Laura pun memejamkan tengah menikmati ciuman Bastian.
Ketika melihat suaminya bermesraan bersama wanita lain tepat di depan matanya sekarang. Sandra tak dapat mengungkapkan lagi bagaimana perasaannya. Sandra mencoba meredam amarahnya. Dia harus tetap kuat di hadapan Bastian dan Laura. Meski ingin sekali dia menjambak rambut Bastian dan Laura sekarang juga. Dia tak mau mengotori tangannya sedikit pun!
Begitu mendengar bunyi pintu terbuka. Bastian reflek membuka mata sambil mendorong pelan dada Laura.
"Apa kau sudah gila?! Berani-beraninya kau masuk ke ruanganku! Keluar kau sekarang!" teriak Bastian tanpa menoleh ke belakang.
Bunga, yang berada di luar pintu. Tentu saja langsung berlari kecil ke ruangan lain. Dia baru saja mendapatkan kode dari Sandra untuk pergi. Bunga lantas menuruti dan tak mau mencampuri urusan atasannya itu. Sementara Sandra semakin mendekati Bastian. Laura spontan membuka mata dan langsung membelalakan mata, tampak amat terkejut. Kendati demikian, jauh di lubuk hatinya, Laura sangat senang dengan kedatangan Sandra ke kantor.
"Jadi aku dilarang ke ruangan ini," kata Sandra seketika. Membuat Bastian menoleh ke belakang kala mendengar suara Sandra.
Bastian tampak sangat terkejut. "Sandra," gumamnya perlahan mendorong tubuh Laura kemudian beranjak dari sofa.
Bastian tampak salah tingkah. Sementara Laura diam-diam menikmati situasi saat ini. Dia bergeming dan masih duduk di sofa seraya menoleh ke arah Bastian dan Sandra secara bergantian.
"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau mau ke sini?" tanyanya sambil melempar senyum kikuk.
Ekspresi Bastian membuat dada Sandra semakin panas. Bastian seolah-olah menganggap hal yang terjadi barusan sudah biasa. Dia sebisa mungkin bersikap tenang dan menampilkan raut wajah datar sekarang.
"Bagaimana aku mau memberitahumu, dari semalam saja kau sulit dihubungi dan sibuk dengan Laura, kalau pun aku mau ke sini tanpa memberitahumu, sah-sah saja kan. Lagi pula ini perusahaan papaku," balas Sandra kemudian melipat tangan di dada.
Semalam, di tengah malam-malam buta. Sandra mencoba menghubungi Bastian hendak memberitahu akan pergi ke perusahaan besok. Namun, Bastian tak kunjung mengangkat panggilan. Sebenarnya itu hanya alibi Sandra saja. Karena dia sudah tahu Bastian tidak akan mengangkat telepon pada tengah malam. Meskipun Bastian belum tidur. Dia pun sengaja tidak mengirimi pesan dan sengaja memberi kejutan pada hari ini.
Bastian hendak menggerakkan lidah. Namun, baru saja ingat ada Laura di ruangan sekarang. Dia pun mengalihkan perhatian ke arah istri keduanya itu seketika.
"Bisa kau keluar sekarang. Aku mau bicara empat mata dengan Sandra sebentar," perintah Bastian dengan nada tegas, menandakan tak boleh ada penolakan dari Laura.
Laura terpaksa mengangguk lemah. "Baiklah, jangan lama-lama ya, kalau sudah selesai, panggil aku ke dalam."
Bastian membalas dengan mengangguk singkat. Selepas kepergian Laura. Atmosfer di ruangan mulai tak nyaman. Sebab Sandra memandang Bastian dengan tatapan dingin sekarang.
"Aku minta maaf karena semalam sudah tidur San. Kau tahu sendiri kemarin aku sibuk berkerja," ucap Bastian, berusaha memberi pengertian.
"Sibuk? Bukannya kau bersama Laura kemarin di penthouse," kata Sandra sambil mengangkat sedikit alis mata sebelah kiri.
Sandra semakin muak! Ternyata Bastian masih saja membohonginya. Kini, keinginan Sandra untuk segera berpisah dan mencari solusi dari permasalahannya semakin bertambah. Namun, Sandra harus mencari bukti perselingkuhan Bastian dan Laura terlebih dahulu. Jika dia hancur! Bastian dan Laura juga harus hancur.
Bastian tergugu, baru saja ingat bila kemarin dipergok Sandra di penthouse. "Kau benar, maksudku—"
"Sudahlah, aku malas berdebat, keluar kau dari ruangan ini sekarang!"
Bastian mengerutkan dahi dengan sangat kuat seketika. "Apa maksudmu San? Ini kan ruanganku, kenapa aku harus keluar?" tanyanya, mulai heran.
"Tentu saja aku mau berkerja menjadi CEO di perusahaan ini, apa kau keberatan?" kata Sandra.
Setelah menikah, Sandra memang dilarang Bastian untuk berkerja. Alasan Bastian melarang, supaya Sandra tidak kelelahan berkerja. Dulu, Bastian juga mengatakan padanya kalau terlalu letih berkerja, akan membuat peluang untuk memiliki anak jadi susah. Sebagai seorang istri, Sandra hanya manut-manut saja dulu.
"Bukan begitu Sandra, ini terlalu terburu-buru, pulanglah ke rumah—"
"Kalau kau tidak mau menuruti perkataanku, aku akan memberitahu pada awak media jika kau berselingkuh dariku dan menghamili wanita lain!"
madu yg km hadirkn itu pilihanmu bastian....
terima aja klo sandra mundur dri pda brtahan dgnmu.... laki2 g ada otak... hobi selingkuh...
wlopun kau kaya raya..... tpi bukan segalanya....
jgan nyesel y bastian dgn kpergian sandra dri hidupmu.... krna ketidaksetianmu dan jga keegoisanmu.....
mna ada km cinta dgn sandra tpi mmpu mnyakitinya trlalu dlm.... yg ada km itu suami kejam sprti pph sandra.... sama biadabnya sperti binatang.....
selamat bastian sbntar lgi yg km katakn mncintai laura akn trbukti.... mmpukah laura yg km cintai mngisi posisi sandra saat sandra mnjadi mantanmu...