"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gara-gara keramas
Usai makan malam dan sedikit mengobrol dengan mama Ratih, Tania pun menuju kamar nya untuk istirahat disusul Dion yang mengekor di belakang nya,....
"Tuan tidurnya diatas ranjang saja, saya tidur di lantai......"Ujar Tania bergegas menuju lemari untuk mengambil selimut dan kasur kecil, tapi Dion menghentikan....
"Tidak perlu, sepertinya rajang ini muat untuk kita berdua,..."
"Tapi Tuan,..."
"Tidak usah tapi-tapi, cepat naik dan tidur lah...."Ragu-ragu Tania berjalan kearah ranjang, ia duduk di tepi ranjang tapi belum asa niat ingin membaringkan tubuhnya, takut-takut jika Suami nya tidak nyaman....
Cukup lama Tania duduk hingga menguap berkali-kali, Tania melihat Dion yang sepertinya sudah terlelap masuk kedalam mimpi, perlahan Tania pun berbaring diatas Ranjang yang sama dengan suami nya...
Awan di langit terlihat gelap, angin pun bertiup kencang, gemercik hujan mulai turun satu persatu, membasahi bumi dan seisinya, Tania yang sangat mengantuk mulai memejamkan mata, tapi belum sempat ia terlelap dalam mimpi ia langsung membuka matanya saat merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya, ia menoleh dan mendapati wajah Dion yang begitu dekat dengan wajahnya, bahkan hembusan napas pria itu dapat dengan jelas Tania rasakan bahkan sekali gerakan saja sudah Tania pastikan jika wajah keduanya akan menempel...
Perlahan Tania mengangkat tangan Dion dan menggeser sedikit posisinya, tapi entah mengapa malam ini Dion sangat lah bandel, ia kembali memeluk Tania bahkan dengan sangat erat hingga Tania tidak dapat bergerak lagi, satu gerakan saja sudah dapat ia pastikan jika ia akan berbaring dibawa lantai....
Karna tidak ingin mengganggu kenyamanan Dion, Tania pun pasrah saja dan membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Dion, iapun mencoba untuk tidur dalam pelukan erat Dion....
Suasana malam yang begitu gelap dan hujan yang begitu deras membuat tidur jadi nyenyak, bahkan kasur yang sempit pun menjadi luas untuk Dion dan Tania kini kedua nya berpelukan mengikis jarak diantara mereka....,
.....
Pagi harinya Tania membuka mata, ia terbelalak saat mendapati wajah Dion yang menempel didada nya seperti seorang bayi yang sedang meminum ASI pada ibu nya, dengan sekuat tenaga Tania mencoba melepaskan diri dari sang suami....
Sekitar 5 menit berusaha, Tania pun terlepas, ia menggulung rambutnya dan mengikat nya memperlihatkan leher jenjang dan mulus, Tania berlalu masuk kedalam kamar mandi untuk membuang hajat sekaligus mandi....
Sepeninggal Tania masuk kedalam kamar mandi, Dion membuka matanya, ia tersenyum tipis saat mengingat usaha Tania melepas diri dari pelukannya, sebenarnya ia sudah bangun terlebih dahulu dari istrinya tapi melihat kecantikan wanita yang sudah ia peristri membuat ia menikmati nya dipagi hari, karna hujan yang begitu lebat dipagi hari ini membuat Dion enggan untuk membuka mata, ia memilih tidur kembali...
Usai mandi dan berpakaian, Tania keluar kamar menuju dapur untuk membantu sang mama memasak, saat sampai didapur ia melihat mamanya yang sibuk dengan peralatan dapur seadanya dan Wilda yang duduk di kursi seraya meminum susu yang telah dibuat mama Ratih.....
"Pagi semua...."Sapa Tania menghampiri mamanya dan mencium pipi wanita yang telah melahirkan nya itu, Mama Ratih melihat Tania dan tersenyum, hal itu membuat sang putri kebingungan dengan senyuman mama nya....
"Tumben ya Tan pagi-pagi rambut mu sudah basah, biasanya kamu paling malas mandi dengan rambut basah dipagi hari, apa lagi disaat hujan deras seperti ini..."Tania membulatkan matanya, ia mengerti pemikiran mamanya yang sama sekali tak ia lakukan...
"Ihh mama apa-apaan sih, jangan pikir yang aneh-aneh deh, Tania itu keramas karna...."Tania bingun harus mengatakan apa, ia pun hanya diam menerima ejekan dari mamanya dan Wilda...
Tania masuk kedalam kamar ingin membangunkan suami, tetapi sesampainya dikamar, ia melihat Dion yang baru selesai berpakaian, pandangan Tania langsung tertuju pada rambut Dion yang basah....
"Ihhss Tuan Dion ngapain sih pake keramas juga, pasti mama nanti berpikir yang aneh-aneh, padahalkan aku masih suci masi perawatan dan masih ting-ting...."Tania frustasi, hanya gara-gara rambut yang basah.....
Dion menatap bingung pada sang istri saat melihat wajah manyung nya, ia mendekati Tania yang masih berdiri diambang pintu....
"Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu, jelek sekali..."Tania semakin dibuat kesal dengan ejekan suami nya, tapi sekuat mungkin ia tahan kekesalan nya....
"Tidak apa-apa Tuan, ayo sarapan dulu, saya dan mama sudah masuk, dia menunggu dimeja makan...."Dion mengangguk mereka pun menuju meja makan, Mama Ratih dan Wilda tersenyum lebar saat melihat rambut Dion yang basah, tapi segera bersikap biasa-biasa saja saat lelaki berparas tampan itu duduk di kursi...
Dion melihat kearah Wilda yang sibuk dengan buah mangga didepan nya, ia melihat kearah Tania, sang istri yang mengerti kode dari suami nya pun turun memberikan kode untuk tidak membahas dia dulu, tentu saja Dion tidak tau siapa Wilda karna saat makan malam Wilda tidak ikut karna istirahat, mendapat kode dari Tania ia pun mengangguk dan tidak bertanya...
"Wilda perkenalkan ini suami kakak namanya Mas Dion, mas Dion perkenalkan ini Wilda....."Tania memperkenalkan kedua nya, usai kenalan, mereka pun makan bersama....
......
Jam menunjukkan pukul 10 pagi, Tania dan Dion pun pamit pada mama Ratih setelah hujan deras berhenti, ditengah jalan, Dion bertanya tentang Wilda karna ia sangat penasaran, yang Dion tau Tania adalah anak satu-satunya mama Ratih....
"Siapa Wanita yang bernama Wilda itu, apa dia Keluarga jauhmu?...."tanya Dion melirik Tania....
"Bukan, dia adalah perempuan hamil yang kami temukan di jembatan, ia hampir bunuh diri karna frustasi...."Jawab Tania, ia pun menjelaskan kronologi ceritanya....
"Lalu kamu membawanya ke rumah mama mertua, kenapa kamu sangat percaya dengan orang baru, apa kamu tidak takut dia berbuat jahat pada mama mertua?...."Tania melirik malas mendengar ucapan Dion....
"Tuan, dia wanita baik, saya yakin itu, lagian tidak ada salahnya kan menolong dan memberikan mereka tempat tinggal, kami memang miskin tapi bukan sifat kami mengabaikan orang yang sedang kesusahan, baik atau tidak nya orang yang kita tolong yang penting kita sudah menolong nya...."Dion benar-benar kagum dengan sifat sang istri, sungguh kini Dion merasa beruntung mendapatkan Istri dan mertua sebaik Tania dan Mama Ratih, mau menolong sesama tanpa berpikir jika mereka bukan orang yang berada...
"Tuan Vino apa saya boleh minta tolong?...."Kini Tania beralih pada Vino yang sedang sibuk menyetir mobil membelah jalan yang sedikit macet....
"Iya Nona muda, selagi saya mampu saya akan menurutinya...."
"Jadi ayah dari anak Wilda....."
Crammmm.....
Bugkkk......