NovelToon NovelToon
AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Angst
Popularitas:269.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Tega kau Mas! Ternyata pengorbanan ku selama ini, kau balas dengan pengkhianatan! Lima tahun penantianku tak berarti apa-apa bagimu!”

Nur Amala meremat potret tunangannya yang sedang mengecup pucuk kepala wanita lain, hatinya hancur bagaikan serpihan kaca.

Sang tunangan tega mendua, padahal hari pernikahan mereka sudah didepan mata.

Dia tak ubahnya seperti 'Habis manis sepah di buang'.

Lima tahun ia setia menemani, dan menanti sang tunangan menyelesaikan studinya sampai menjadi seorang PNS. Begitu berhasil, dia yang dicampakkan.

Bukan hanya itu saja, Nur Amala kembali dihantam kenyataan pahit. Ternyata yang menjadi selingkuhan tunangannya tidak lain ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09

Yasir menggeram, dia menyebut nama sang istri berulang kali kala ombak hasrat itu menggulungnya dalam lautan kenikmatan dahsyat. Menumpahkan semua cairan pekatnya ke dalam liang kewanitaan Nirma. Tidak mengindahkan himbauan dokter kandungan yang melarangnya keluar di dalam, demi menghindari kontraksi dini.

Bagi Yasir, bercinta kalau belum menyemburkan bukti keperkasaannya di dalam tubuh sang wanita, belumlah sempurna.

“Kalau dia enggan mengembalikannya, berarti mbakmu … wanita tidak tahu malu!” cemooh Yasir, napasnya masih memburu lalu dia beringsut dari atas tubuh Nirma.

“Tidurlah! Mas mau merokok sebentar.” Yasir beranjak dari tempat tidur, dikenakannya sarung dan kaos. Sebelum melangkah dia menoleh ke Nirma yang sedang memasang wajah muram. “Cuma satu batang, Sayang.”

Senyum Nirma pun mengembang, apalagi mendapatkan kecupan mesra di bibir. Inilah yang dia sukai dari diri mantan calon kakak iparnya, Yasir begitu peka, perhatian, tidak perhitungan dan selalu memanjakannya.

Kisah mereka sebenarnya baru setahun terjalin. Nirma yang begitu kesepian hidup di ibukota provinsi, dia tidak pandai bergaul, merasa tidak percaya diri, apalagi penampilannya yang kuno. Jadilah ia lebih banyak berdiam diri di kosan, hari-harinya hanya diisi dengan pergi ke kampus dan mendekam di kamar berukuran kecil.

Kehadiran Yasir layaknya pangeran berkuda putih, membawanya pergi jalan-jalan ke tempat yang sebelumnya hanya ada dalam angan saja. Nongkrong di kafe, mencoba kuliner mahal, membeli baju yang sedang trend, sampai merasakan bermalam di sebuah motel kelas melati.

Awalnya Nirma menolak, tetapi Yasir begitu lihai dalam merayu, membuai , sampai dirinya terperdaya berakhir terlena dan enggan mengakhiri hubungan terlarang itu.

\*\*\*

Asap rokok mengepul di ruang tamu, bukan satu batang, laki-laki berpostur lumayan tegap itu sudah menghisap 3 batang lintingan tembakau. Pikirannya melayang pada kejadian beberapa jam lalu, dimana dia melihat sosok lain pada diri kakak iparnya.

Amala terlihat begitu berbeda, tatapan tegas, kata-kata tajam, intonasi dingin nan datar, membuat dirinya terpesona.

Amala yang sebelumnya, sangat membosankan, begitu patuh, pemalu, dan tidak pernah mau menatapnya ketika berbicara. Namun tadi, bukan hanya menatap, gadis itu bahkan berhasil membuatnya bungkam.

Yasir merasakan desiran aneh. Dia seperti tertantang untuk menaklukkan kembali gadis itu. Andai saja dari dulu Amala bersikap demikian, tidak mungkin dirinya berpaling.

Kisah mereka memang bukan diawali dengan saling jatuh cinta, perjodohan lah yang mengikat keduanya. Dirinya sudah berusaha mencintai Amala, tetapi sangat sulit bersentuhan fisik dengan kakaknya Nirma. Amala begitu menjaga kehormatannya, pernah sekali ia mencoba menggenggam jemarinya, tangannya langsung ditepis.

Lama kelamaan dirinya bosan. Baginya cinta tidak cukup hanya dengan kata-kata saja, tetapi juga butuh bersentuhan fisik sebagai pembuktian.

Suatu hari Amala menitipkan sesuatu untuk adiknya. Dari sanalah dia mulai mendekati Nirma yang tidak lain adalah calon adik iparnya.

Nirma terlihat begitu rapuh, tipe gadis yang membutuhkan sandaran serta perlindungan. Sifat Nirma pemalu tapi mau, manja, sedikit kekanakan, tentu saja cantik, wajah bulatnya terlihat menggemaskan.

Juga, Nirma bisa disentuh. Memang awalnya sedikit sulit, tetapi dia mudah dirayu, apalagi setelah diimingi sesuatu. Sampai dimana mereka melakukan penyatuan dan selepasnya menjadi kecanduan.

Semenjak berhubungan badan untuk pertama kalinya, mereka menjadi tidak terpisahkan. Dimanapun, kapanpun, selagi ada kesempatan mereka akan saling bercumbu layaknya suami istri. Tak berselang lama, mereka memutuskan untuk tinggal satu atap tanpa adanya ikatan halal, alias kumpul kebo.

Sampai pada akhirnya Nirma hamil, dan terjadilah skenario pernikahan siri demi menutupi aib. Pernikahan tertutup itu diadakan di ibukota provinsi dan hanya dihadiri oleh orang tua Yasir, serta wali hakim. Sebab Nirma sudah tidak memiliki ayah.

“Kita tidak tahu bukan? Bagaimana jalannya takdir di kemudian hari, bisa jadi aku berkesempatan juga mencicipi tubuh Amala,” gumamnya lirih dengan seringai licik.

“Siapa yang bisa menolak pesonaku? Berpendidikan, berharta dan seorang PNS pula,” dia terkekeh kecil.

Yasir begitu percaya diri, kalau dia mampu menaklukkan wanita mana saja yang dikehendakinya. Mengandalkan harta milik orang tua, memamerkan seragam dinasnya yang menjadi staf di kantor kecamatan. Ia yakin, suatu saat nanti kakak iparnya akan bertekuk lutut juga.

.

.

Pagi hari.

Amala terlihat berjalan kaki dari puskesmas menuju rumahnya. Sang ibu sudah pulang lebih dulu dengan menaiki motor Dhien. Wanita itu pagi-pagi sekali menjenguk Amala di puskesmas, setelah Pak Mantri membolehkan Mak Syam pulang, Dhien langsung menawarkan diri.

Motor Dhien tidak tarik kalau bonceng tiga, jadilah Amala berjalan kaki. Sepanjang jalan dia beramah-tamah alakadarnya bila berpapasan dengan para warga. Namun, suara-suara sumbang mulai bertiup kencang.

“Kasihan ya Amala, penantian panjangnya berakhir sia-sia.”

“Kok ada ya, manusia modelan seperti Nirma dan juga Yasir. Tega mereka menusuk dari belakang.”

“Mungkin itu karma buat Amala. Lihat saja dia! Begitu sombong. Mana pernah mau kumpul-kumpul bareng kita, berteman pun pilih-pilih!” timpal suara sumbang, mencemooh Amala.

“Benar itu! Mungkin karena dia pikir bakal dipersunting oleh laki-laki berpendidikan, PNS pula. Jadi sikapnya sangat congkak, merasa paling cantik, paling populer. Padahal cuma gadis miskin, tidak berpendidikan lagi! Sekarang biarkan dia memanen buah dari kesombongan nya! Mampus ‘kan, sekarang dia betulan jadi perawan tua!”

Dua orang pertama yang terlihat berempati pun memilih pergi. Sedangkan duanya lagi tertawa puas, tatapan mereka begitu sinis mengamati sosok Amala yang sudah menjauh. Mereka hanya iri, merasa kalah jauh dari Amala.

Amala memilih abai, dia menebalkan telinga dan tetap berjalan maju tanpa sekalipun melihat ke belakang. Dirinya sudah memprediksi hal ini, jadi tidak terkejut.

.

.

Setelah memastikan sang ibu tertidur sehabis minum obat, Amala mulai membersihkan rumah. Baju-bajunya yang semalam teronggok di atas meja pun sudah tersusun rapi pada rak lemari kamar. Selesai beres-beres, Amala beralih hendak menyapu halaman yang sangat luas.

Rumah di desa rata-rata memang memiliki halaman luas dan asri. Menggunakan sapu lidi Amala mengumpulkan daun-daun kering, hari ini dia memutuskan tidak bekerja.

Amala ingin menemani sang ibu sampai benar-benar sembuh. Baru saja selesai menyapu pekarangan, tiba-tiba dia kedatangan tamu tak di undang. Amala, berjalan mendekati motor yang berhenti di bawah pohon mangga.

“Apa yang kau inginkan lagi?” tanyanya dengan nada datar dan tatapan tegas.

Deg.

Netra Nirma membesar, suara sang kakak begitu asing di telinganya. Tidak ada lagi nada lembut penuh kasih sayang.

“Mbak, Nirma ada perlu.”

“Ikut aku!” Amala melangkah lebar, dia berhenti di bawah pohon nangka yang sudah berakar banyak.

“Katakan!”

Nirma masih bungkam, dia datang bersama sepupunya Yasir, yang saat ini menunggu di teras rumah.

“Anu_ Mbak, ini perihal emas yang dulu diberikan oleh mertuaku sebagai tanda pengikat, Nirma berniat mau ….”

.

.

Bersambung.

1
Purnama Pasedu
tia,,,,tia,,,emang y ni ibu muda rammeee
Fatmawatiiska Fatmawatiiska
semangat kk,aku nungguin lho, cap cup cup,sama misua aja kk🤣🤣🤣,dable up ya🙏🏻🙏🏻
BigDeal
pake helm rani, malu.
Sugiharti Rusli
si Tia sama Dhien memang kompak yah dan biang usil kali mereka😅😅😅
BigDeal
ngaku² 🤣
BigDeal
tia, tos dulu kita.
Lala Kusumah
pastinya malu tuh si Rani 😂😂🤭
BigDeal
mode penjilat ON
BigDeal
HUAHAHAHHAHA
BigDeal
bagus dhien ang ang ang ang 🤣
BigDeal
ketimbang elu, ngembat milik kakak sendiri lalu tinggal di daerah yg sama.
BigDeal
ngapa? kau nak rampas juga? pernah kena sebat pakai ekor pari kau nirma? sini,
BigDeal
yaiyalah wong di ucapin kakaknya bener semua 🤣
Ponikem Pemalang
lanjut thour....
Nisa Ramadani
wkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk
bu bidan mati kutu
charis@ŕŕa
jangan bergantung dong lanjut gemes q
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendiri
lanjuuuuuuut othor lanjuuuuuuut 😆😆😆😅
Cublik: Tak mencari wangsit dulu, Kak😆
total 1 replies
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendiri
dengan amal gitu dek tia biar bidan rani langsung kejang kejang 😆😆
Cublik: Macam orang kesurupan 😆😆
total 1 replies
Dewi Eka
Aduh thor bikin penasaran sih
Cublik: Biar kangen selalu dengan Amala dan Bang Agam Kak ✌️😁🥰
total 1 replies
Irma
hhmmm di gantung
Cublik: Biar kangen terus Kakak nya 🙏✌️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!