Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
Huang Yue Li memicingkan matanya saat mendengar ucapan dari para prajurit itu, terlihat seringaian keji tercetak di wajahnya, ini adalah pertama kalinya dia bisa merasakan kembali suasana yang mendebarkan seperti yang biasa dia rasakan saat di kehidupannya dulu, peperangan adalah sesuatu hal yang sangat menyenangkan untuknya apalagi jika dia turut ambil bagian dan bergerak paling depan untuk bisa memberantas lawan lebih banyak dibandingkan yang lainnya.
Hal itu tentu saja akan menimbulkan kepuasan tersendiri untuk seorang Huang Yue Li, hingga akhirnya permaisuri kekaisaran feniks emas itu pun segera melangkahkan kakinya menuju paviliun phoenix untuk segera mengganti pakaiannya dengan hanfu yang lebih sederhana, agar memudahkan dia dalam bergerak.
Kedatangan sang permaisuri segera disambut dengan sangat baik oleh Wei Wei, kemudian gadis pelayan itu pun membantu Huang Yue Li untuk bersiap, dia juga membawakan sebilah pedang panjang yang baru saja dibeli beberapa waktu yang lalu oleh Huang Yue Li saat mereka tengah berjalan-jalan di pasar.
Kali ini Huang Yue Li akan menggunakan pedang berat itu sebagai kawan bertarungnya, untuk bisa mengalahkan pasukan dari kekaisaran macan putih, yang tiba-tiba saja langsung mengirimkan pasukannya, untuk menyerang kekaisaran feniks emas tanpa memberikan aba-aba terlebih dahulu.
Wei Wei juga saat ini telah mengganti hanfunya, gadis pelayan itu terlihat sangat ceria mengetahui jika akan ada pertumpahan darah di wilayah kekaisaran Feniks emas, dia ingin menguji kemampuan berpedangnya, setelah selama satu tahun terakhir ini terus saja berlatih bersama Huang Yue Li di dalam hutan.
Terlebih setelah mereka kembali ke istana kekaisaran, bahkan Huang Yue Li juga telah membayar beberapa orang yang memang ahli dalam berpedang, untuk mengajari Ketiga orang pelayan setianya.
Lin dan Lan saat ini telah berdiri di depan pintu kamar milik Huang Yue Li kedua gadis pelayan itu juga telah menggunakan pakaian yang lebih sederhana dan ringkas, sehingga membuat keduanya terlihat seperti seorang pendekar wanita, rambut keduanya dikuncir ke belakang dan kini pedang panjang telah melingkar di pinggang mereka.
Huang Yue Li tersenyum tipis ke arah tiga orang pelayannya yang mulai menunjukkan jiwa psikopat dan juga haus darah, apalagi setelah mendengar akan adanya pertempuran di wilayah kekaisaran feniks emas membuat jiwa bertarung milik ketiga orang pelayannya itu pun ikut bangkit dan menunjukkan taringnya masing-masing.
Huang Yue Li hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, dia tak menyangka jika ternyata sifat haus darahnya akan menurun kepada ketiga orang pelayannya.
"Dimana racun ular yang kemarin aku minta?" tanya Huang Yue Li.
Wei Wei pun segera bergerak dan membuka kotak kecil yang ada di atas meja rias milik majikannya, kemudian menyerahkan sebuah botol giok pada Huang Yue Li.
Lan dan Lin hanya menatap heran ke arah Huang Yue Li yang saat ini tanpa takut langsung meneguk racun itu dalam satu tarikan nafas.
"Yang mulia...!" panggil Lan dan Lin bersamaan, raut wajah kedua orang pelayan itu terlihat sangat pucat, saat ini keduanya merasa begitu takut jika Huang Yue Li berniat mengakhiri hidupnya.
Wei Wei segera menarik tangan kedua orang pelayan itu agar menjauh dari Huang Yue Li, meskipun kedua orang pelayan itu terus saja meronta, tapi Wei Wei tidak melepaskan cengkraman tangannya sama sekali.
"Jangan mengganggu yang mulia!'' ucap Wei Wei.
"Apa maksudmu Wei Wei? Bagaimana mungkin kau tidak khawatir dengan keadaan yang mulia permaisuri? Dia baru saja meneguk racun itu! bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?" ucap Lan mengajukan pertanyaan yang sangat panjang seperti rel kereta api.
Tapi Wei Wei hanya menutup mulut Lan dengan telapak tangannya, kemudian terlihat matanya juga melotot agar Lan dan Lin tidak mengeluarkan suaranya kembali, sehingga para prajurit yang saat ini berada di luar tidak mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Huang Yue Li.
"Lebih baik kalian tetap diam dan jangan banyak bertanya." ucap Wei Wei, kemudian gadis pelayan itu pun segera mendekat ke arah Huang Yue Li.
"Apakah yang mulia baik-baik saja?" tanya Wei Wei.
Huang Yue Li menarik nafas beberapa kali, sebenarnya racun yang saat ini ditelannya memiliki kadar yang cukup tinggi, sehingga membuat dia harus berkali-kali menstabilkan nafasnya. Hingga akhirnya setelah hampir 60 kali hembusan nafas, Huang Yue Li berhasil menstabilkan racun yang ada di dalam tubuhnya.
Lin Dan Lan melotot horor, mereka baru saja mengetahui jika ternyata majikan mereka memiliki kemampuan lain, tak hanya pandai dalam menggunakan senjata tajam, namun ternyata tubuhnya juga kebal terhadap racun yang mematikan. Sehingga membuat kedua orang gadis pelayan itu pun akhirnya bisa bernafas dengan lega.
***
Kaisar Yu Qing San saat ini telah duduk di atas kuda, dia terlihat begitu gagah dengan zirah perang yang menempel di tubuhnya, matanya terlihat sangat tajam menatap ke arah depan menyaksikan bagaimana saat ini 50.000 orang prajurit dari kekaisaran macan putih telah bersiap untuk menyerang kekaisarannya.
Sedangkan kekaisaran Feniks emas saat ini hanya memiliki 30.000 orang prajurit, mengingat dalam pertempuran sebelumnya banyak sekali prajurit yang telah gugur di medan perang.
Namun hal itu tak membuat Kaisar Yu Qing San menjadi gentar, dia tetap akan maju ke depan untuk membantai pasukan dari kekaisaran Macan Putih yang telah berani menunjukkan taring di hadapannya.
"Hahaha... Bagaimana kejutan yang diberikan oleh kekaisaran kami, yang mulia Kaisar Yu Qing San?" tanya seorang jenderal perang milik kekaisaran macan putih sambil tertawa terbahak-bahak, menyaksikan jika saat ini prajurit milik kekaisaran feniks emas ternyata tak sebanding dengan prajurit yang dibawanya dari kekaisaran macan putih.
Kaisar Yu Qing San hanya tersenyum kecut mendengar provokasi yang dilakukan oleh Jenderal perang kekaisaran macan putih itu, meskipun saat ini dirinya kekurangan prajurit, namun jiwa Kesatria yang dia miliki tak mungkin membuatnya mundur begitu saja, tanpa menyelesaikan pertarungan.
"Sepertinya kau terlalu sombong, jenderal! Pertempuran belum juga dimulai, tapi sepertinya kau sudah merasa jika pasukanmu akan memenangkan pertarungan ini." ucap kaisar Yu Qing San dengan sangat tenang.
Mendengar hal itu jenderal dari kekaisaran macan putih pun langsung naik pitam, dengan segera dia memberikan komando kepada pasukannya untuk segera menyerang para prajurit dari kekaisaran feniks emas.
"Seraaaang..!" teriaknya dengan sangat lantang.
Prajurit kekaisaran Feniks emas juga tak tinggal diam, mereka mulai menarik pedang dari sarungnya, kemudian bergegas menyambut serangan yang dilakukan oleh para pasukan dari kekaisaran macan putih.
Trang...
Trang...
Trang...
Suara pedang bergema menandakan pertarungan sudah dimulai, saat ini banyak sekali prajurit yang sudah berguguran dari kedua kubu, namun tetap saja karena jumlah pasukan dari kekaisaran macan putih lebih banyak dibandingkan dengan pasukan dari kekaisaran Feniks emas membuat nyali para prajurit mulai menciut, akibat banyaknya rekan mereka yang tumbang dan mati.
Namun di saat para prajurit itu telah berada di ujung keputusasaan, sebuah teriakan dari seorang wanita menggema hingga semua orang mulai melirik ke arahnya.
Saat ini permaisuri Huang Yue Li duduk dengan sangat gagah di atas kuda putih diikuti oleh ketiga orang pelayan wanitanya, mereka memacu kuda yang ditungganginya kearah pasukan dari kekaisaran macan putih dan mulai menebaskan pedang ditangannya.
Trang...
Trang...
Trang...
Sret...
Sret...
Slash...
Jleb...
Pasukan dari kekaisaran macan putih pun mulai berjatuhan satu persatu, terkena tebasan dan juga sayatan, apalagi tikaman yang dilakukan oleh Wei Wei ternyata tidak main-main, gadis pelayan itu menggunakan dua pedang di kedua tangannya, matanya nampak beringas dan begitu haus darah, sehingga lagi dan lagi dia terus saja merangsek masuk ke arah pasukan macan putih dan membabat habis seluruh musuh yang mencoba untuk menghalangi jalannya.
"Bunuh mereka semua!" teriak permaisuri Huang Yue Li kepada tiga orang pelayannya.
Jleb...
Jleb...
Jleb...
Melihat kebringasan dari ketiga orang pelayan wanita milik permaisuri Huang Yue Li, akhirnya para prajurit kekaisaran Feniks emas pun kembali bangkit dari keterpurukan, mereka seolah mendapatkan suntikan semangat setelah melihat bagaimana keempat orang wanita itu membabat habis seluruh pasukan dari kekaisaran Macan putih, yang saat ini mulai termundur karena merasa tersudut oleh keempat orang wanita yang ternyata memiliki kemampuan berpedang yang sangat luar biasa.
"Majuuuu..!" teriak para prajurit kekaisaran Feniks emas menggema, mereka pun kembali menyerang musuh yang saat ini mulai kehilangan jiwa bertarungnya, karena terlalu banyaknya nyawa yang telah menghilang di tangan keempat orang wanita yang saat ini bagaikan Dewi kematian di hadapan semua orang.
Percikan darah segar membasahi hanfu putih yang dipakai oleh mereka, bahkan wajah cantiknya tak terlihat lagi karena banyaknya darah yang terciprat, sehingga membuat semua orang pun bergidik ngeri.