Karya sudah tamat!! Silakan baca jika berminat.
~~~
Zhukai, pelajar SMA tahun akhir. Ia tewas dalam perjalanan menuju kerumah tapi beruntungnya ia bereinkarnasi dunia yang disebut sebagai dunia kultivator, tak hanya itu kai juga mendapat sebuah system yang bernama Re-System.
Dunia baru yang penuh dengan pertumpahan darah, akankan Zhukai bisa melewati itu semua dan menemukan alasan dibalik Reinkarnasi nya?
Nantikan saja ceritanya..
~~~
Bagian 1 : Pembalasan Dendam (End)
Bagian 2 : Kembali Ke Bumi (End)
Bagian 3 : Menuju Alam Immortal (End)
Bagian 4 : Alam Dewa (End)
Bagian 5 : Jati Diri (End)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zero_Hrx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kota Awan Hitam
Setelah menekan Dunia jiwa, didepan Kai sekarang terdapat 3 pilihan dari tingkat Fana hingga tingkat Dewa.
Dunia Buatan Tingkat Fana :
Dunia buatan yang bisa menampung orang sebanyak 5 juta jiwa. berbentuk pulau dengan luas sekitar 10⁹ Km.
Harga : 10 Juta Poin System.
Dunia Jiwa Tingkat Immortal :
Dunia buatan yang bisa menampung orang sebanyak 50 juta jiwa. Berbentuk benua dengan luas 10²¹ Km.
Harga : 1 Milyar Poin System
Dunia Jiwa Tingkat Dewa :
Dunia Jiwa yang sangat Luas bisa menampung orang sebanyak mungkin. Luas Tak terbatas.
Harga : 100 Milyar Poin System.
"Apa-apaan ini kenapa mahal sekali... untuk tingkat Fana saja hampir menghabiskan seluruh poin ku, tapi jika aku membelinya Aku mungkin bisa membentuk pasukan dengan kekuatan tak terbayangkan." Ucap Kai yang kesal melihat harga yang di tampilkan System.
"Lebih baik tuan membelinya sekarang, Apabila dalam keadaan Mendesak Tuan bisa melarikan diri kedalam Dunia Jiwa, Bahkan Ranah Holy Emperor tidak dapat mendeteksi nya." Saran Yi yang baru saja keluar dari Tubuh Kai.
"Hmm.... Aku rasa ide mu tidak terlalu buruk Yi, Baiklah aku akan membelinya." Jawab Kai kemudian mengklik tombol "Beli" yang terdapat di depannya.
Ding
[Tuan telah membeli Dunia Jiwa tingkat Fana, menghabiskan 10 juta poin system]
[Tuan telah Dunia Jiwa tingkat Fana, sekarang tuan bisa memasukan benda hidup ke dalam Dunia Jiwa Tuan, maks 5 juta jiwa]
"Sekarang mari kita pergi ke tujuan selanjutnya." Ucap Kai sambil memegang tangan Yi untuk melakukan Teleportasi.
Kota Awan Hitam~
Disebelah timur kota Awan Hitam, tepatnya di sebuah padang rumput yang luas, terlihat Kai bersama Yi yang muncul tiba-tiba setelah cahaya putih menghilang.
"Menurut Ingatan tubuh ini ada seorang Walikota dan anaknya yang juga sering menghinanya dulu."
"Yi mari kita kesana..." Ucap Kai menunjuk Tembok raksasa yang mengelilingi kota awan hitam.
"Baik tuan."
Kai berjalan kearah kota Awan Hitam yang berjarak 2 Km darinya. Setelah berjalan setengah Jam Kai hampir sampai di gerbang kota. Yi yang lelah berjalan meminta Kai untuk menggendongnya. Kai yang melihat tingkah manja Yi hanya Tersenyum tipis. Kemudian menggendong Yi di punggungnya.
Yi yang di gendong Kai di punggungnya. perlahan menutup matanya dan tertidur.
Selang sepuluh menit Kai berjalan Kaki, Kai akhirnya sampai di gerbang masuk kota. Setelah menyerahkan kartu identitas dan membayar 20 koin emas, Kai akhirnya di perbolehkan memasuki Kota Awan Hitam.
Terlihat suasana Kota Awan Hitam yang sangat ramai, hal ini di karenakan terdapat menara kultivasi di tengah kota yang di bangun 5 tahun lalu oleh Kaisar Yanchen.
Dulunya Walikota Kota Awan Hitam merupakan seorang Kepala Pasukan di kekaisaran Rubah Perak. Karena jasanya dalam memenangkan peperangan dengan Kekaisaran Elang Api di Benua Barat, Raja memberikan posisi walikota di Kota Awan Hitam serta membuatkan menara kultivasi di sana.
"Hehe.. target Pertama rencana balas dendam ku dimulai." Ucap Kai dalam hati, di sekitar tubuhnya muncul aura kematian yang pekat.
Setelah satu Jam mondar mandir mencari penginapan, Kai belum penginapan yang kosong karena banyaknya pendekar muda yang berdatangan memasuki kota awan hitam dengan tujuan memasuki menara Kultivasi.
Setelah mencari seharian Kai akhirnya menemukan sebuah bangunan Bobrok bertuliskan •Penginapan Bulan• tanpa pikir lama Kai memasuki penginapan tersebut.
Di dalam penginapan terlihat anak kecil sedang membersihkan lantai bangunan tersebut. Anak tersebut berusia sekitar 7-8 tahun-an, ketika anak kecil itu melihat Kai, ia tersenyum bahagia, karena sudah lama sekali tidak ada yang mau menginap di sana.
"Tuan, apakah Tuan mau menginap disini?" Tanya anak kecil itu kepada Kai.
"Berapa biaya untuk menginap disini selama satu minggu?" Balas Kai.
"Untuk satu minggu tuan hanya perlu membayar 70 Koin Perak saja tuan." Jawab Anak itu sambil tersenyum.
"Untuk bayaran nya nanti saja ya, aku tidak bisa mengambil uang di saku ku karena kedua tangan ku sibuk menggendong gadis ini."
"Tentu saja tidak masalah tuan, mari aku antar kan tuan ke kamar."
Setelah sampai di kamarnya Kai melihat dinding bangunan banyak yang rusak serta Kasur yang terlihat keropos. Kai hanya menggeleng kepalanya melihat itu.
"Maaf tuan, karena kami kekurangan biaya jadi tidak bisa merenovasi penginapan ini." ucap anak itu dengan nada sedih
"Kalau begitu bagaimana bayaran nya saya kurangi 30 koin perak tuan, jadi tuan hanya perlu membayar 40 Koin Perak." Mohon anak itu
"Hmm... dimanakah kedua orang tuamu nak?" Tanya Kai penasaran.
"Ayah saya telah meninggal tuan, Kalau ibu saya sekarang sedang sakit parah, Jadinya saya mengurus penginapan ini untuk membayar biaya pengobatan ibu saya.." Terlihat anak itu meneteskan air matanya di lantai...
Kai yang melihat anak itu menangis hanya diam saja, kemudian meletakkan tubuh Yi di kasur kamar tersebut. Setelah selesai menaruh tubuh Yi di kasur. Kai kemudian mendekati anak tersebut.
"Ini 1 Koin Emas untuk sewa selama seminggu." Ucap kai sambil menyerahkan 1 koin emas yang berada di tangannya.
"Ta-tapi ini terlalu banyak tuan, Saya tidak bisa menerima uang ini."
"Ambilah.. atau aku akan menginap di tempat lain."
"B-baiklah tuan." Dengan berat hati anak itu mengambil uang di tangan kai.
"Oh ya, aku belum tahu nama mu?" Tanya Kai pada anak kecil di depannya
"Namaku Wen Luo tuan."
"Bolehkah aku melihat kondisi Ibumu, barangkali aku bisa menyembuhkannya."
"Apakah tuan seorang Tabib?" tanya Wen Luo.
"Aku bukan seorang tabib, Aku hanya mengetahui beberapa tentang Pengobatan."
Setelah mendengar penjelasan Kai, Wen Luo kemudian mengajak Kai ke ruangan tempat Ibunya berada. Ketika Kai membuka pintu ia melihat sosok perempuan paruh baya dengan tubuh kurus kering seperti belum makan selama 1 bulan.
Kai kemudian mendekati Wanita Itu dan memeriksa denyut nadinya, setelah menyentuh nadinya terdengar pemberitahuan System.
[Tuan, Wanita itu terkena Racun Api Dingin. Untuk menyembuhkannya tuan memerlukan Pil Pembersih Darah untuk menghilangkan Racun di tubuhnya]
Mendengar pemberitahuan System, Kai bernafas lega. Ia memiliki ratusan pil pembersih darah di cincin spiritualnya.
Setelah mengambil 1 buah Pil Pembersih Darah, Kai membuka mulut Ibu Wen Luo dan memasukkan pil tersebut ke dalam mulutnya. Untuk mempercepat proses penyerapan Kai mengalirkan Qi ke dalam tubuh ibu wen luo, setelah Racun hilang sepenuhnya, Kai membaringkan kembali tubuh Ibu Wen Luo di kasur.
"Kau tenang saja ibumu sebentar lagi akan sembuh." Ucap Kai menenangkan Luo yang dari tadi cemas melihat keadaan ibunya.
"Benarkah itu tuan..."
"Iya.." Jawab Kai singkat.
Seketika Raut muka Wen Luo yang tadinya sedih menjadi ceria kembali. Selang 5 menit berlalu, perlahan lahan Ibu Wen Luo membuka matanya, Ia melihat anaknya sedang sedang berbincang bincang dengan seorang pemuda yang sangat tampan.
"Luo'er Siapa pemuda di samping mu nak.."
Mendengar suara seorang wanita memanggilnya, Wen Luo menoleh dan menemukan Ibunya telah bangun dan tersenyum manis ke arahnya.
Tak dapat menahan air matanya, Wen Luo akhirnya menangis dan berlari ke pelukan ibunya...
Kai memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dan kembali ke kamarnya, ia tidak mau menggangu momen kebahagiaan ibu dan anak tersebut.
Sesampainya di kamar ia masih melihat Yi yang masih tertidur lelap, karena tak mau mengangu tidur lelapnya Kai memutuskan untuk tidur di lantai saja....