NovelToon NovelToon
KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Pengganti / Menyembunyikan Identitas / Balas dendam pengganti
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Catharine Briana Wilson dan Cathalina Andromeda Wilson adalah saudara kembar identik yang sengaja dipisahkan sejak bayi oleh sang ibu

Catharina yang tinggal bersama orang tuanya harus menghadapi kepahitan hidup setelah sang ibu meninggal dunia dan ayahnya menghadirkan ibu tiri untuknya

Memiliki ibu tiri yang jahat, adik tiri teratai putih dan ayah jenderal bajingan, Cathalina yang mengantikan posisi sang kakak yang dibunuh pada saat pernikahannya berniat membalas dendam

Menginjak-injak mereka dan menjadikan mainan! Mata dibalas dengan mata !

Memiliki suami yang lumpuh dan kejam,Cathalina akan membuatnya bertekuk lutut dan membayar semua penghinaan yang diberikan lelaki tersebut kepada sang kakak.

Putri yang luar biasa dengan berbagai macam keahlian yang akan menggemparkan kekaisaran Lunox.

Bahkan kaisar membutuhkannya untuk bertahan hidup dan mengamankan singhasananya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MEMINTA PENJELASAN

Empat jam lamanya menunggu, sudah habis lima teko teh dia minum dan para penjaga juga sudah berganti shif, membuat Marquess Betrand tak tahan lagi dan kembali melayangkan protes.

“Berapa lama lagi aku akan menunggu!”, teriaknya lantang.

Prajurit berjaga menjawab dengan wajah serius, “Jenderal Betrand, kami sudah memberitahu anda jika Raja meminta anda untuk menunggu”.

Wajah Marquess Betrand tampak sedikit jelek mendengar jawaban tersebut dan kembali melayangkan protes,“Saya sudah menunggu disini sepanjang sore. Dan sekarang langit sudah gelap!”

Prajurit yang berjaga hanya menatap datar Marquess Betrand sambil berkata ringan, “Jika anda tak bisa menunggu, anda bisa pergi”.

“Apa kamu bilang! Lancang!”, ucapnya dengan kedua mata melotot tajam.

Para prajurit istana Benedict tak gentar mendapatkan intimidasi dari Marquess Betrand karena memang semua yang mereka ucapkan merupapakan perintah dari Raja Dexter yang mengatakan jika Jenderal Betrand tak sabar menunggu, dia bisa segera pergi.

Lagipula, mereka berada di istana Benedict, Marquess Betrand pun tak bisa melakukan apapun secara sembarang disini jadi mereka tak perlu takaut.

Marquess Betrand hanya bisa mengeram penuh amarah , “Jika masih lama! Ambilkan aku makanan!”, ucapnya tak memiliki pilihan dan kembali duduk dengan tenang di kursinya, menunggu makanan datang.

Setelah lima menit menunggu, pelayan datang sambil membawakannya dua potong roti dan semangkuk sup daging panas.

“Hanya ini makanannya!”, tanyanya tajam.

Pelayan tersebut segera menunduk sambil meminta maaf dan mengatakan jika hanya makanan ini yang tersisa didapur.

Tentu saja itu tak benar, tapi kepala pelayan Roger sudah memerintahkan seperti itu jadi bagaimana lagi, mereka harus patuh.

Mendengar penjelasan pelayan tersebut, ingin rasanya Marquess Betrand membanting semua barang yang ada diatas meja karena kesal.

Namun, niat tersebut segera dia urungkna karena mengamuk didalam istana Benedict sebelum dia mendapatkan apa yang diinginkannya, tak akan berakhir baik sehingga dengan terpaksa diapun menelan roti yang sedikit keras sambil menyeruput sup daging panas dihadapannya.

*****

Di kediaman keluarga Wilson,

Suara tangisan Arin yang menyayat hati membuat hati Marchioness Sandra seperti ditusuk ribuan jarum, sakit tapi tak berdarah.

Dia berjalan mondar-mandir, sambil menatap cemas kearah pintu gerbang berharap melihat sang suami datang membawa kabar baik.

Sekian lama menunggu dalam kecemasan, Marchioness Sandra yang merasa jika dia tidak segera bergerak maka anaknya tak terselamatkan segera berteriak “Siapkan kereta!”, perintahnya.

Para pelayan segera memerintahkan kusir untuk menyiapkan kereta kuda yang akan membawa Marchioness Sandra ke istana Benedict, menjemput sang suami.

Adelia yang melihat ibunya hendak naik kedalam kereta kuda segera berlari menyusulnya.

“Ibu, ibu mau kemana?”, tanya Adelia panik.

“Ibu akan menyusul ayahmu. Kamu disini, temani kakakmu. Jika ada hal penting, segera kirim prajurit untuk melapor”, ucap Marchioness Sandra berpesan sebelum kereta kuda yang akan membawanya menuju istana Benedict pergi.

Begitu kereta kuda dengan lambang keluarga Wilson sampai dipintu gerbang, prajurit yang berjaga segera menghampiri untuk menyapa.

“Saya datang untuk menjemput suami saya”, ujar Marchioness Sandra tanpa basa-basi.

Prajurit yang berjaga pun segera mengantarkan Marchioness Sandra ke tempat Marquess Betrand berada.

Melihat sang suami duduk santai dan terlihat baru saja selesai makan, hati Marchioness Sandra mencelos.

Disaat hatinya gundah gulana menanti kabar berita darinya, sang suami malah duduk santai menikmati makan malam tanpa beban, padahal dia dan kedua anaknya di rumah sama sekali tak bisa menelan makanan apapun tiap mendengar rintihan kesakitan dari Arin.

“Semua orang menanti kabarnya dirumah dnegan panik dan dia malah dengan santainya makan disini”, batinnya menggerutu.

Mengangkat sedikit gaunnya, Marchioness Sandra pun berjalan cepat menuju dimana suaminya berada dengan wajah garang.

“Istri!”, cicit Marquess Betrand terkejut.”

“Masih ingat punya istri!”, Marchioness Sandra duduk sambil mengebark meja.

Marquess Betrand yang melihat kemarahan sang istri segera meraih satu tangannya, mengenggamnya dengan lembut, berusaha untuk membujuknya.

“Raja masih sibuk dan aku disuruhnya menunngu disini. Pelayan baru saja membawakanku makan malam setelah aku memintanya karena tak kuat menahan lapar, itupun hanya roti dan sup”, ujarnya menjelaskan.

Melihat piring dan mangkok sup yang ada diatas meja, Marchioness Sandra merasa suaminya tak mungkin berbohong pun sedikit luluh.

“Istana sebesar ini hanya menyediakan roti dan sup untuk makan malam?”, Marchioness Sandra berkata sambil mengkerutkan keningnya cukup dalam, tak menyangka Raja Dexter akan sehemat itu.

“Mereka bilang, semua makanan telah habis jadi begitu aku minta makan, hanya ada sup dan roti yang bisa mereka berikan”, Marquess Betrand mengatakan apa yang pelayan ucapkan padanya, membuat wajah Marchioness Sandra gelap seketika.

Braakk!

“Mereka benar-benar tak menghargai kita! kita ini besannya Raja!”, ujar Marchioness Sandra penuh kemarahan.

Melihat istrinya mulai emosi, Marquess Betrand mengusap punggung tangannya dengan lembut, “Jangan marah. Aku tak apa”, ujarnya berusaha menenangkan.

Marchioness Sandra yang sadar jika dia marah tak akan membawa manfaat apapun berusaha untuk menekan bara api dalam hatinya yang mulai berkobar.

“Demi Arin, aku akan menahannya”, batinnya penuh tekad.

Setelah lama menunggu dan Raja Dexter belum juga muncul, kali ini bukan Maquess Betrand yang melayangkan protes, tapi sang istri.

“Katakan pada Raja, kami akan tetap disini sampai beliau bersedia menemui kami!”, ujarnya dengan dagu terangkat.

Prajurit yang berjaga hanya bisa menyampaikan pesan ayng Marchioness katakana kepadanya dan diteruskan kepada Raja Dexter.

Raja Dexter yang mendengar hal tersebut, wajahnya menjadi sedikit jelek dan berguman “Keras kepala”.

“Biarkan mereka menunggu”, ucap Raja datar.

“Dimengerti”, jawabnya patuh.

Setelah prajurit yang melapor tersebut pergi, Derrect menghampiri Raja dan berbisik “Apa Putri perlu mengetahui?”.

“Jangan ganggu Putri. Biarkan dia beristirahat dengan nyaman malam ini”, ucap Raja Dexter sambil kembali melihat berkas yang ada dihadapannya, memeriksa dan memberi persetujuan.

Derreck segera mundur secara perlahan dengan hati sedikit rumit. Dia sama sekali tak menyangka, hanya dalam waktu beberapa hari sang Putri sudah berada didalam hati Raja.

Bukan hanya memanjakan sang Putri, Raja bahkan mau menyelesaikan urusan sang Putri dengan keluarganya secara langsung.

Hal yang mungkin tak akan pernah Raja lakukan dimasa lalu.

Jika sang Putri tahu, akankah dia bahagia?

Setelah menunggu cukup lama, pada akhirnya sosok lelaki yang duduk dikursi roda muncul dihadapan pasutri yang kini wajahnya tengah kusut akibat menunggu terlalu lama, namun mereka tetap menampilkan senyum lebar dipermukaan sebagai tanda penghoramatan.

Begitu tiba di aula samping, Raja Dexter yang tak ingin berbasa-basi pun langsung bertanya “Katakan, apa tujuan kalian menggangguku malam-malam seperti ini?”.

Apa!

Mengganggunya malam-malam!

Dia telah menunggu sejak sore!

Wajah Maquess Betrand terlihat sangat jelek waktu mendengar ucapan Raja.

Meski begitu, Marquess Betrand hany bisa menelan amarahnya dalam hati dan segera menormalkan kembali raut wajahnya.

“Mohon maaf jika kedatangan hamba menganggu waktu Raja. Disini, hamba datang untuk meminta penjelasan mengenai tindakan sang Putri dikediaman Wilson siang tadi dan harap Yang Mulia Raja memberikan sang Putri untuk kami disiplinkan sebagai putri sulung keluarag Wilson”, Marquess Betrand berkata dengan tenang, tanpa menunjukkan emosi yang berlebihan.

Jika tak jeli, tak akan mengetahui niat hati yang sesungguhnya. Namun yang Marquess Betrand hadapi adalah Raja Dexter, tentu niat hatinya bisa dia tebak dengan mudah.

1
Lovely_88
wkwkwk Oh syenangnya Cathelina bs membalas dendam yg elegant berkat penghentian waktu warisan keluarga Wilson biar nyahoo satu2 dibantai musuhnya mrk jgn kasi tau pokokna rahasia sbg terpilih pewaris Wilson yaitu cathalina 😁😁
Soraya
lanjut thor
vitrienoor99
lanjutkan KK ceritanya semakin seru
Anonymous
Lanjuuut
Anonymous
Lanjut
Soraya
lanjut thor
Lovely_88
cerita'y bagus lho ttg kerajaan jg seru tokoh perempuan'y kuat jg cerdik & pintar jarang sih yg sekeren ini g ribet2 yuk bantu ramekan donk g nyesel deh klo ngebaca'y 👍👍😎😊
Lovely_88
makasih buat up'y kak 🤗😍
Lovely_88
pembalasan yg sangat cantik & keren Catherine 🤣🤣🤣😂😂
vitrienoor99
hahaha senjata makan tuan semua, suka dengan karakter Catalina yang ga bisa di tindas..... semangat KK nulisnya
Novie Achadini
sakit jiwa nih selur
Novie Achadini
telat
evi carolin
semangat ... lanjut Thor
Lovely_88
up lg donk thor 😊
Lovely_88
Mampus loe betrand dikerjain raja Dexter 😅😅
Anonymous
Lanjut
dewi ayusartika
kepo banget gua
Soraya
lanjut thor
Soraya
ini cerita nya dinegara mana masalah nya nama2 orang nya bikin bingung
Soraya
ternyata selena mata mata nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!