Darren Alfred, seorang mafia kejam yang berkedok Ceo tidak pernah merasakan jatuh cinta dalam hidup nya. Bahkan terhadap ibu dan adik kandung nya sendiri ia bersikap dingin dan ketus.
Bukan tanpa alasan, penyakit aneh yang di deritanya membuat pria itu tidak bisa melihat dengan jelas wajah seorang wanita.
Hingga akhirnya ia di pertemukan dengan Jean, wanita yang pertama kali menarik perhatiannya karena hanya wajah Jean lah yang bisa dilihat oleh Darren. Sampai pria itu terobsesi dan ingin menjadikan Jean miliknya.
Akankah Jean menerima cinta Darren ataukah sebaliknya?
#Cast pemeran bisa liat di Ig @meyda_30
Up 1-2 bab/hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Aku milikmu malam ini
Darren beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Jean. Masih dengan raut wajah dingin dan datar.
''Kau sudah pulang my sweetie? Apa kau bersenang-senang malam ini hum?!''
Jean tidak menjawab pertanyaan Darren yang menurutnya memang tidak penting. Bagaimana bisa ia bersenang-senang tanpa dirinya.
Jean yang sudah sangat merindukan pria mya segera berlari dan memeluknya. Melepaskan semua kerinduan yang selama ini ditahan karena tidak mendapat kabar darinya.
''Kau jahat! Kenapa tidak menghubungiku sama sekali. Apa kau sengaja ingin menyiksaku iya!" Jean terus memukul dada Darren namun pria itu membiarkannya.
''Aku seperti orang bodoh tanpa dirimu."
Darren mengeratkan pelukannya dan mengecup pucuk kepala Jean seraya memejamkan mata menikmati kehangatan tubuh wanitanya. Juga aromanya yang selalu membuatnya candu.
Jean pikir Darren tidak merindukannya? Oh ayolah, bahkan pria itu sangat merindukannya lebih dari dirinya. Bahkan ia rela menyelesaikan pekerjaannya sebelum jadwal yang ditentukan berakhir. Karena ingin segera menemui wanitanya.
''Aku mencintaimu Darren, aku tidak bisa jauh lagi darimu. Kumohon jangan pernah meninggalkanku lagi.''
Ucapan Jean membuat Darren terdiam, tenggorokannya seakan tercekat dan tidak bisa mengucapkan apapun.
Bahagia? Sangat. Bahkan lebih bahagia daripada mendapatkan sebuah lotre atau tiket liburan keliling dunia. Akhirnya Jean mengungkapkan isi hatinya pada Darren.
"Tidak butuh waktu lama untuk membuatmu mencintaimu. Aku kalah. Bahkan sebelum kau pergi meninggalkanku, aku sudah memiliki perasaan ini untukmu.''
Jean mendongak dan menangkup kedua pipi Darren. ''Aku mencintaimu Tuan Mafia, sangat mencintaimu.''
Deg!
Rasanya waktu berhenti berputar saat ini. Darren ingin sekali berteriak dan melompat-lompat. Namun sayang sekali rasa gengsinya itu lebih tinggi daripada apapun sekarang.
"Darren jawab! Kenapa kau diam saja. Dasar menyebalkan!"
Tidak perlu sebuah ucapan untuk membuktikan, tapi sebuah perbuatan. Darren membopong Jean dan membawanya ke atas ranjang.
Darren mengungkung Jean dan membingkai wajah manis wanitanya yang terlihat natural tanpa apapun.
"Apa kau marah karena aku baru saja pergi bersama mphh...." belum selesai Jean bicara, Darren sudah mengecup dan menyesap bibirnya dengan penuh kelembutan.
"Argh...'' Jean memekik saat Darren menggigit bibir bawahnya dan memasukan lidahnya kedalam mulut Jean untuk memperdalam ciumannya.
Tubuh keduanya seakan terkena sengatan listrik. Mereka merasakan sesuatu yang belum pernah keduanya rasakan sebelumnya.
Hingga tak lama Darren dan juga Jean terbuai oleh gairah masing-masing yang mulai menguasai keduanya.
Jean yang sejak tadi diam, mulai membalas ciuman Darren tak kalah liar. Meski dirinya kualahan mengimbanginya.
Hanya terdengar bunyi decapan penyatuan kedua benda kenyal tersebut yang menggema di seluruh kamar.
Jean melotot ketika merasakan benda keras menonjol di pangkal paha dan menusuk. Darren seakan menginginkan sesuatu yang lebih dari ini. Bahkan tidak dipungkiri jika dirinya juga menginginkannya.
Dengan cepat Darren melepas ciumannya dan berguling di samping Jean. Mereka mengatur nafasnya yang tersengal akibat ciuman panas tadi.
Darren menoleh ke arah Jean, begitu juga Jean. Keduanya saling menatap.
Tangan Darren terangkat dan mengusap lembut bibir Jean yang terlihat menggoda di matanya. Wajahnya mendekat dan kembali menciumnya.
''Semua yang ada pada dirimu adalah milikku, milik Darren Alfred seorang."
Jean membalas ucapan Darren dengan tersenyum. ''Aku milikmu malam ini dan seterusnya...."
''Jadi lakukan apa yang kau mau Darren, aku sudah siap.''
...---------------------...
**Udah dapet kode om, embat aja🤣
Jangan lupa like dan komentnya kakak😘**