Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.
Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.
Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.
Dario Max Anderson.
Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali
" Terima kasih telah membantu saya Tuan---"
" Nathan !" Tegas nya apada Irene karena Irene terus saja memanggil nya Tuan, Dia merasa sedikit canggung dengan terjadi pada mereka.
Apalagi saat tari, Dimana Irene hamlir terjatuh dan Nathan berhasil menolong nya, Menangkap tubuh seksi Irene.
Tapi ada yang janggal disini, Kenapa dia melihat ada bekas ruam di dekat bawah telinga Irene ?
Siapa kekasih nya ? Apa sejauh itu hubungan mereka ? Apa sudah sampai tahan ranjang ? Atau Irene sudah bersuami ?
Tapi apa mungkin wanita semuda Irene sudah bersuami ?
" Baik, Sekali lagi terima kasih Nathan--"
Ceklek !
Max membuka pintu kamar Mereka dan dia cukup kaget saat melihat bahwa Irene bersama dengan rekan bisnis nya.
Jonathan Rhys Broiler.
" Apa kau menikmati hari mu di luar sana ??"
" Tuan, Saya hanya tidak sengaja bertemu dengan Tuan Nathan Dan--" Max mengangkat sebelah tangan nya agar Irene Tidak melanjutkan kata kata nya lagi.
Sementara Nathan, Dia masih menatap pada kedua orang yang berada di hadapan nya saat ini.
Dimana ada Max dan Irene yang terlihat seperti terlihat sebuah masalah.
Apa jangan jangan?? Tidak ! Nathan membuang jauh jauh pikiran kotor nya terhadap Irene.
Mungkin itu hanya alergi atau semacam nya mungkin ??
Ya, Alergi, Hanya alergi saja.
Bukan hal yang berbau hubungan intim.
" Masuk dan bersiap ! Kita akan kembali ke Canada satu jam dari sekarang !!" Irene mengangguk dan masuk ke dalam kamar mereka setelah berpamitan pada Nathan dan Max.
Kini tinggal lah Max yang langsung berhadapan dengan Jonathan, Rekan bisnis nya di Paris.
Karena mereka akan membangun sebuah Mega proyek sebuah apartemen mewah.
" Apa anda masih memiliki keperluan lagi Tuan Jonathan Rhys Broiler ?? " Tanya Max pada Jonathan saat ini.
Sebenar nya hanya ingin mengetahui saja kenapa bisa pria ini yang mengantarkan Irene bahkan sampai ke depan pintu kamar mereka.
" Apa anda Cemburu Tuan Max ??" Tanya Jonathan menatap balik pada pria yang menatap nya sejak tadi.
Max melipat kedua tangan nya, Bahkan dia juga sedikit menarik sudut bibir nya.
Max benar benar ingin tertawa saat ini.
" Apa itu cemburu Tuan Jo ? Saya tidak mengerti apa yang anda maksud, Jadi jangan membuang waktu dengan hal omong kosong seperti ini. !" Tapi Seperti nya pria di depan nya ini tidak mengerti apa yang di katakan nya atau pura pura tidak mengerti ??
" Jika anda tidak cemburu, Maka biarkan saya mengenal Irene lebih jauh, Lagi pula dia hanya sekertaris anda bukan ??" Senyum Max kembali terbit saat mendengar jawaban dari rekan bisnis nya ini.
" Apa anda yakin hubungan kami hanya sebatas itu saja ? Bagaimana jika aku mengatakan hubungan kami sudah sampai ke tahap ranjang ? Lalu apa aku juga harus mengatakan dimana kami tidur ? Aku rasa anda cukup pintar untuk mengerti hal itu semua, Jadi permisi. !"
Brak !
Max langsung menutup pintu kamar nya begitu saja, Padahal Jonathan masih berada di luar dengan tatapan kosong nya.
Dia masih memikirkan semua kata kata dari Max tadi, Apa benar hubungan nya dan Irene sudah ke tahan ranjang ? Tidur bersama dan ???
Jonathan tidak ingin meracuni pikiran nya dengan hal ini, Maka dia lebih memilih pergi dari sana saja.
Lagi pula dia sudah memiliki nomor ponsel Irene bukan ? Maka dia bisa menghubungi nya nanti.
Kapan dia bisa bicara .
" Apa yang kau lakukan di luar sana ??" Tanya Max yang langsung mencengkram tangan Irene.
Bahkan kini kedua tubuh mereka sudah saling menempel, Tangan besar Max membelit pinggang ramping Irene dan sebelah nya lagi mencengkram rahang wanita itu.
" Saya tidak melakukan apapun Tuan, Saya hanya berbelanja saja, Tidak melakukan hal lain, Dan jika itu soal Tuan Nathan, Saya tidak sengaja bertemu dengan nya, Itu Saja. "
" Tuan Nathan ? Apa sebegitu dekat kau dengan nya ? Nathan ? Terdengar sangat manis bukan ??" Max masih mencengkram rahang Irene yang kini menatap melas pada nya.
" Demi Tuhan, Saya tidak melakukan apapun Tuan, Saya hanya---"
Brugh...
Tubuh Irene di hempaskan begitu saja hingga dia terjatuh dan terduduk di sofa dengan posisi punggung nya yang menghantam sandaran sofa.
Irene sudah menatap takut pada Max yang mulai menghimpit tubuh nya saat ini.
" Kau ingat ini baik baik, Aku membiarkan mu keluar bukan untuk menggoda pria lain di luar sana ! Apa kau ingin menjajakan tubuh mu ini pada pria lain ??" Irene menggelengkan kepala nya sebagai jawaban.
Dia tidak bermaksud apa pun, Ini semua di luar kendali nya sebagai wanita.
Bahkan jika dia bisa meminta, Irene tidak ingin di pertemukan dengan Max sebelum nya agar hidup nya baik baik saja.
" Saya mengerti Tuan. " Jawab Irene dengan menatap wajah dingin milik Max yang sangat menyeramkan Jiak seperti ini.
" Bagus ! Maka siapkan semua nya sekarang ! Aku akan pulang hari ini juga !" Irene pun langsung membereskan semua barang barang mereka dan langsung berangkat kembali ke Canada.
Sepanjang perjalanan, Max tidak mengatakan apa pun pada nya hingga mereka sampai di basemen apartemen yang menjadi tempat tinggal Irene bersama ayah nya.
" Saya permisi Tuan, Selamat beristirahat Tuan. " Max tidak menjawab nya.
Dia langsung memerintahkan supir nya untuk langsung menuju mansion nya.
Sementara Irene, Dia yang sudah terlanjur lelah kembali merebahkan tubuh nya di tempat tidur.
Namun saat dia hendak memejamkan mata nya kembali, Ponsel nya bergetar dan masuk sebuah pesan dari Jonathan.
" Hey, Irene ini aku Nathan..." Tulis nya dalam pesan tersebut.
Dia bingung harus membalas nya atau tidak, Apa harus di balas sekarang ?
Tapi rasa nya dia mengantuk dan lelah sekali hari ini.
Lagi pula dia benar benar membutuhkan tidur , Karena beberapa hari yang lalu dia kurang tidur karena Max terus saja menggempur bolu kukus nya hingga membuat Irene lemah tak berdaya.
" Aku akan membalas mu nanti, Aku ingin tidur. " Irene membalas pesan tersebut dan kembali melanjutkan tidur nya.
Sementara Jonathan, Dia menatap ponsel nya yang baru saja mendapatkan balasan dari Irene.
Tapi balasan dari wanita itu membuat nya mengubur keinginan nya saat ini karena kata nya Irene membutuhkan istirahat.
Mungkin dia lelah, Karena habis menempuh perjalanan panjang, Maka biarlah dia istirahat dulu.
" Siapa kau sebenar nya Irene ? Apa kau dan dia memiliki hubungan lebih dari sekedar atasan dan bawahan nya ? Apa aku salah jika aku memiliki perasaan pada mu ??" Nathan menatap foto Irene yang tanpa sengaja di ambil nya, Dan itu cukup untuk nya.
" Apa kau dan dia memiliki hubungan khusus ??" Tanya nya lagi sambil menatap foto Irene di ponsel nya.
" Irene..." Gumam nya lagi sambil memejamkan kedua mata nya sambil merebahkan kepala nya di kursi kebesaran seorang Jonathan Rhys Broiler.
...🔥🔥🔥...