NovelToon NovelToon
Pelabuhan Yang Salah

Pelabuhan Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Janda / Pernikahan Kilat / Cerai / Cinta Paksa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

"Kenapa aku bisa di sini? Kenapa aku tak memakai baju?"

Alicia Putri Pramudya begitu kaget ketika mengetahui dirinya dalam keadaan polos, di sampingnya ada pria yang sangat dia kenal, Hafis. Pria yang pernah menyatakan cinta kepada dirinya tetapi dia tolak.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Alicia Putri Pramudya?

Yuk pantengin kisahnya, jangan lupa kasih ulasan bagus dan kasih bintang 5 untuk yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lamaran

Anjar masih merasa tidak percaya dengan apa yang dia dengar, dia bahkan sampai menggosok kedua telinganya. Takut-takutnya kalau dia sudah salah mendengar.

Anjar menanyakan Cia apakah wanita itu mau menjadi pacarnya atau tidak, tetapi wanita itu malah berkata ingin menjadi istrinya. Anjar merasa kalau ini sudah seperti mimpi saja.

Hal yang rasanya tidak mungkin terjadi, karena sejak dulu dia begitu gencar mendekati Cia. Namun, wanita itu malah semakin menjauh dari dirinya.

Wanita itu berkali-kali menolak dirinya, Anjar sampai merasa tak percaya diri dan merasa stress karena tidak mendapatkan cintanya.

"Coba katakan sekali lagi, apa tadi yang kamu mau?"

"Aku itu udah berumur, rasanya udah nggak pantes lagi kalau untuk pacar-pacaran. Aku maunya nikah aja,'' jawab Cia.

"Mau nikah sama aku?" tanya Anjar memastikan.

Takutnya Cia tak mau berpacaran dengan dirinya, tetapi wanita itu mau menikah dengan pria lain. Itu Pasti akan sangat menyakitkan bagi dirinya, Anjar tidak mau mendapatkan harapan palsu.

"Dengarkan aku baik-baik, karena aku tidak akan mengulang perkataanku."

Anjar menganggukan kepalanya, Cia tersenyum lalu menggenggam tangan Anjar. Dia menatap mata Anjar dengan dalam, Anjar sampai salah tingkah dibuatnya.

"Aku mau nikah sama kamu, kapan kamu datang ke rumah kedua orang tuaku untuk melamar aku?"

"Secepatnya," jawab Anjar cepat.

Pria itu tersenyum penuh kebahagiaan, Anjar bahkan tanpa sadar langsung memeluk Cia dengan begitu erat. Anjar juga tak bisa menahan diri lagi, dia langsung mengecupi puncak kepala wanita itu dengan penuh cinta.

"Hey! Lepaskan, jangan peluk aku seperti ini. Jangan kamu ciumi puncak kepala aku," ujar Cia sambil berusaha untuk melepaskan diri dari Anjar.

Anjar dengan cepat mengurai pelukannya, dia tidak mau membuat wanita itu marah karena ulahnya.

"Maaf, aku terlalu bersemangat. Bagaimana kalau besok aja acara lamarannya?"

"Terserah," jawab Cia sambil menggelengkan kepalanya.

Dia merasa tidak percaya melihat tingkah Anjar yang begitu terburu-buru, tetapi dia juga senang karena akhirnya wajah Anjar kembali ceria.

"Nikahnya lusa," ujar Anjar lagi.

"Gila kamu tuh, masa secepat itu?"

Cia merasa kalau Anjar terlalu terburu-buru, untuk masalah lamaran tak apa kalau harus cepat-cepat. Namun, kalau untuk masalah pernikahan rasanya jangan terburu-buru seperti dulu ketika dia menikah dengan Hafis.

"Kenapa memangnya kalau cepat-cepat? Bukannya bagus kalau cepat dihalalkan?"

"Bagus sih, tapi kalau lusa kayaknya terlalu kecepetan. Aku mau pernikahan aku kali ini dilaksanakan dengan meriah, tapi jangan terlalu megah. Kasian kamu juga, nanti uangnya abis," jawab Cia.

"Ya ampun," ujar Anjar sambil mencubit gemas hidung Cia.

Anjar sebenarnya paham dengan keinginan dari wanita itu, karena dulu Cia menikah secara terburu-buru. Mereka hanya menikah dengan begitu sederhana, karena kejadian yang tadi inginkan sudah terlanjur terjadi.

"Aku janji akan membuatkan pesta yang meriah untuk kamu, nikahnya kapan maunya?"

"Bulan depan aja, kamu persiapan pernikahan kita dengan baik."

"Oke," jawab Anjar.

Sebenarnya dia sudah tidak sabar ingin menghalalkan Cia, tapi dia juga harus bersabar sedikit lagi agar wanita itu senang. Dia tak boleh mementingkan keinginannya sendiri saja.

Keesokan harinya Anjar bersama dengan Nina datang untuk melamar Cia, tentunya di kediaman Hanzel juga ada Dion dan juga Anggun.

Anjar tanpa ragu mengutarakan keinginannya untuk melamar Cia, dia juga memberikan banyak hantaran yang membuat Cia geleng-geleng kepala.

Karena bukan hanya baju atau celana yang dibawa oleh Anjar, tetapi ada juga kelapa tua yang masih ada sabutnya. Anjar juga membawa pisang setandan serta bawaan apa kampung halamannya.

"Kenapa bawaannya banyak banget?" tanya Cia.

"Tak apa, ini udah adat kampung halamanku."

Acara lamaran dan juga acara pertunangan malam ini berlangsung lancar, Anjar dan juga Cia terlihat begitu bahagia sekali. Keluarga besar Cia juga ikut bahagia, karena akhirnya Cia mau menikah dengan pria yang begitu mencintai dirinya.

"Aku pulang dulu," pamit Anjar.

Cia saat ini sedang mengantarkan Anjar dan juga Nina menuju halaman rumahnya, karena hari sudah malam dan memang kedua adik dan juga Kakak itu harus segera pulang.

"Iya, hati-hati di jalan.”

"Pasti, aku akan hati-hati. Oiya, Sayang. Sepertinya selama 1 bulan ini aku tidak akan menemui kamu, kita akan bertemu di acara pernikahan kita saja."

Anjar menggenggam kedua tangan Cia, wanita itu sampai merasa heran karena Anjar tidak mau menemui dirinya sebelum menikah.

"Kenapa?" tanya Cia bingung.

"Aku itu terlalu mencintai kamu, takutnya kalau setiap hari bertemu malah tidak ingin lepas. Takut khilaf," ujar Anjar.

Cia kini tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Anjar, karena bisa-bisanya pria itu berkata seperti itu.

"Ya udah pulang sana, tapi jangan lupa telepon sama video call."

"He'em," jawab Anjar tanpa melepaskan kedua tangan calon istrinya tersebut.

Nina merasa gema sekali melihat kelakuan dari abangnya tersebut, dia langsung melepaskan genggaman tangan Anjar dan juga Cia.

"Dek!" tegur Anjar.

"Katanya takut khilaf, tapi dari tadi pegangan tangan terus. Yang ada nanti kakak bukannya pulang ke rumah, tapi Kakak malah bawa Kak Cia ke kamar.''

"Dek! Nggak gitu juga," ujar Anjar malu dengan apa yang dikatakan oleh adiknya tersebut.

"Udah jangan protes, yuk pulang."

Nina menarik tangan Anjar agar segera masuk ke dalam mobil, pria itu sedikit kecewa karena masih ingin bersama dengan Cia. Namun, waktu memang sudah sangat malam.

"By, Sayang." Anjar melambaikan tangannya sesaat sebelum dia pergi dari sana.

"Hati-hati," ujar Cia sambil membalas lambaian tangan dari Anjar.

Cia terus berdiri di depan rumah kedua orang tuanya sampai mobil yang Anjar tumpangi menghilang, tak lama kemudian dia tersenyum-senyum mengingat kejadian tadi.

"Dasar," ujarnya sambil memegangi pipinya yang merah mengingat kalau dirinya akan menikah kembali.

*

Yang suka novel horor boleh mampir ke karya Mamak Othor yes 🥰

1
ATITUSMIATI
semoga rencana baik Anjar dan Cia berjalan dgn lancar
ATITUSMIATI
Anjar langsung halalin saja Cia
kalea rizuky
lanjut donk
ATITUSMIATI
semoga Cia menerima cinta Anjar
Eliermswati
lanjut thor seru bngt cerita nya
ATITUSMIATI
Cia cemburu , padahal Nina adik Anjar
ATITUSMIATI
Cia mulai peduli pd Anjar
Siti Sa'adah
anjar yg mencintai,, tp mlh yg dpt hafis
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
Hafis di khianati... pantas..
ATITUSMIATI
lanjut thor
ATITUSMIATI
next
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
ketemu sama Anjar cia nya
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
rasakan kamu hafis,,itu emang karma buatmu telah menyakiti cia
kalea rizuky
gmna fis dpet lacur kasian hahah
kalea rizuky
hahaha kapok kau fis
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
lanjut
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
pembohong dan munafik harus di black list Hafis
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
habisin eddah dahulu... muslim kan...
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
mungkin kenan Fis kamu suka nonton filem bule 🤣 kok
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa Naomi pacaran sama bule🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!