Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 022
Nick sempat menyusul Viera setelah melihat kepulangan Pingkan. Ternyata tepat sekali dugaannya, Pingkan dan Viera beradu teriakan ala wanita di lantai bawah.
Namun, bukan pertikaian itu yang membuat Nick terpana. Tapi, sikap lembut Allasca yang masih begitu menghanyutkan Pingkan.
Permohonan Pingkan hanya mendapatkan seringai kecil di sudut bibir Allasca. Laki-laki itu pergi usai mengutarakan kata talak pada wanita yang dinikahinya dua tahun lalu.
Nick berdecih saat Allasca tiba di hadapan tubuhnya berdiri. "Benar-benar penjahat kelas kakap. Caramu licik sekali ternyata. Tidak salah kau anak Sky Rain. Kau bahkan masih bersikap lembut saat menceraikannya."
Allasca terkekeh samar, kemudian masuk ke dalam mobil setelah sang sopir membukakan pintu untuknya. Di dalam sana, Viera masih menangis sesenggukan seperti ciri khasnya.
"Lihat bajingan ini. Dia luar biasa."
Nick masih tak percaya, begitu sanggup Allasca setenang itu setelah huru hara yang terjadi di antara dua wanitanya. Nick masuk ke pintu depan di mana sang sopir juga berlari berputar dan memasuki pintu kemudi.
Mobil melaju, Nick masih sempat-sempatnya mendecak lidah. Bahkan memukul-mukul dasbor mobil. "Kau tahu, kau bisa membunuh bungsu Tuan Galaxy kalau begini caranya."
Allasca sudah pernah membentak. Dan yang Pingkan lakukan justru melawannya dengan huru hara di depan paparazi. Hanya dengan cara lembut ini, cara yang dirasa tepat melumpuhkan wanita seperti mantan istrinya.
Lembut, Allasca melepaskan Pingkan, dan bisa Allasca pastikan perilaku itu yang akan membuat Pingkan menyesal seumur hidup setelah berani-beraninya menyepelekannya.
Silahkan cari ke ujung dunia sekalipun, tak akan ada laki-laki yang masih bersikap baik bahkan setelah apa yang terjadi. Maka biar Pingkan mati perlahan bersama sesalnya.
"Kapan sidang perdana perceraianku?"
Sesekali, Allasca melirik Viera yang sudah cukup hening di sisinya. Baru pernah Allasca melihat amarah gadis lembut itu, hari ini.
"Dua minggu lagi." Nick sudah pastikan bersama Johan dan kuasa hukum lainnya, perceraian Allasca akan dipermudah.
"Prosesnya tidak akan lama, kita sudah melampirkan bukti-bukti perz-inahan berupa foto dan rekaman-rekaman suara Hudson bersama Pingkan di Berlin," terang Nick.
"Setelah ini, kita harus minta maaf dengan Hangga, karena hanya bukti itu opsi terakhir setelah kita tidak bisa melampirkan hasil visum Pingkan yang sudah tidak mungkin."
"Atur saja semuanya."
"Selamat menjalani kisah duda mu." Nick tergelak menertawakan bossnya.
...∆{/+--__--+}∆...
Hari ke lima setelah Allasca menalak Pingkan di kediamannya. Weekend ini, Allasca libur dan memilih tidak melakukan apapun selain berdiam diri di mansion keluarga Rain.
Udara pagi Allasca hirup. Inilah suasana kekeluargaan yang Allasca ingin setelah kekacauan kemarin membuatnya hampir gila.
Dua tahun terakhir hidupnya hanya seputar Pingkan Laksamana saja, dan sejujurnya Allasca rindu saat-saat bersama keluarga.
Allasca berjalan dengan anak tangga. Pagi begini, Alhambra dan istrinya sudah memberi makan harimau peliharaan mereka.
Daddy Sky baru saja selesai berolahraga bersama Mommy Lala. Kadang, Allasca iri dengan keromantisan ayah ibunya, mereka benar-benar definisi menua bersama.
Allasca duduk di salah satu kursi meja makan panjang. Daddy Sky masih berjalan mondar-mandir untuk peregangan otot sementara Mommy Lala sudah sibuk membantu pelayan menyiapkan makan.
"Bagaimana perceraian mu?" tanya Sky.
"Sedang dalam proses."
"Baguslah." Sky terkekeh. "Cari yang lain. Aku tidak bercita-cita memiliki cucu dari Galaxy."
Mendengar itu, mengingatkan Allasca pada kehamilan Pingkan. "Tapi, sebelumnya Pingkan pernah bilang, dia hamil."
"Kau percaya?" sela Alhambra. Bungsu Sky Rain duduk di salah satu kursi setelah memastikan istrinya duduk terlebih dahulu.
"Belum ada buktinya." Allasca juga sempat incredulous dengan kehamilan Pingkan.
"Hamil tidak hamil. Tinggalkan!" Sky tidak mau menerima Pingkan lagi setelah wanita itu menginjak-injak harga diri putranya.
"Apa ini?" Allasca melongo saat tiba-tiba asisten ayahnya menyuguhkan beberapa foto wanita cantik di depan tubuhnya.
"Pilih salah satunya. Dan lupakan Pingkan."
Sejenak, Allasca menatap heran ayahnya, sudah sering dia katakan. "Aku mau Viera."
"Dia adikmu, Lasca."
"Kami bukan Kakak adik kandung. Kami masih bisa menikah," sela Allasca. Matanya mulai menajam menusuk sang ayah.
"Kau pikir, aku akan setuju menikahkan putri ku dengan pria duda?" Sky Rain terkekeh untuk permintaan Allasca. "Kau boleh menikahinya, tapi tunggu Sky Rain wafat."
"Daddy..." Mommy Lala menegur. Jangan bicara tentang kematian, dia tidak suka.
"Sampai kapan pun, Viera tidak akan aku nikahkan dengan sembarang orang," putus Sky.
"Allasca putramu." Mommy Lala tersinggung dengan kalimat suaminya. "Bisa-bisanya Daddy bilang Allasca sembarang orang. Dia laki-laki yang Mommy lahirkan."
"Sayangnya, Daddy sudah pilihkan jodoh terbaik untuk Viera." Sky sudah putuskan dan tidak ada yang bisa melawan dekritnya.
"Aku menolak." Allasca berdiri. "Viera tidak akan pernah menikah dengan siapa pun selain putra mu yang kau bilang duda."
Tak mau terus berdebat dengan ayahnya, Allasca bertolak dari tempat. Di mana itu membuat Mommy Lala bertanya.
"Mau ke mana? Kita belum sarapan."
"Sudah tidak selera."
Sky duduk, ia terkekeh untuk kata-kata dingin Allasca yang menyerangnya. Sementara di sisi kanannya, Alhambra tampak menikmati keindahan pagi ini.
"Aku suka dengan keributan ini."
gak jadi kebablasan deh Lasca 🤣
Senangnya Alasca...
Awasin mereka terus Dad,,jgn sampai lengah,,f
2 wanita 2nya melahirkan anak🤭🤦🏻♀️🤣🤣
gugel mn Gugel wwoooiii 🤣🤭🤣
jd penassran bayi nya pingkan anak siapa ya ? milik allasca apa milik hudson?