NovelToon NovelToon
Kekasih Sahabatku

Kekasih Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Sesa adalah gadis cantik dan anggun yang secara diam - diam mencintai kekasih dari sahabat.

Memendam cinta kepada seorang pria selama 10 tahun lamanya. Tapi cinta tak berpihak padanya di saat sahabatnya menggandeng seorang pria sebagai kekasihnya yang tak lain adalah pria yang selama ini di cintai Sesa.

Tidak ingin melukai sahabatnya Sesa lebih memilih untuk melupakan cintanya. Tapi apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan, di saat Sesa mencoba melupakan pria itu, justru mereka malah terikat sebuah benang merah.

Lalu apa yang harus Sesa lalukan? Akankah Sesa menolak keinginan keluarganya demi kebahagiaan sahabatnya? Atau lebih memilih mengikuti keinginan keluarganya meski hatinya sendiri terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulah Della

"Hay" Suara Della yang baru saja keluar dari mobil.

Sesa dan Maya terkejut karena Della tidak datang sendiri. Dari mobilnya saja Sesa sudah tau itu siapa. Pantas saja tadi malam suaminya itu bertanya Sesa akan berangkat dengan siapa?

"Kalian udah lama?" Tanya Della yang sudah mendekat.

"Banget, katanya pagi tapi ini udah siang baru sampai" Maya menjawab dengan ketus.

"Ya elah jangan ngambek gitu dong. Sorry tadi gue nunggu Yuga jemput jadi agak lama" Ucap Della dengan santainya.

"Kenapa sih loe ngajak dia segala? Dan kenapa loe ngga bilang ke kita dulu?" Maya sudah memberondong Della dengan pertanyaannya.

"Santai May santai. Kalian pasti ngga mau kalau gue bilang dulu, ya kan?"

"Ya iyalah, merusak suasana aja" Maya melipat tangannya di depan dadanya.

"Udahlah Maya, sudah terlanjur juga" Sesa selalu jadi penengah.

Yuga datang mendekat setelah berhasil memarkirkan mobilnya. Sesa hanya melirik sekilas ke arah suaminya itu. Ada sedikit rasa kecewa di hatinya. Kenapa semalam tidak bilang jika saat iki kita ada di tujuan yang sama. Tapi sejenak kemudian Sesa membuang pikiran itu. Untuk saatnya Sesa bersenang senang dengan sahabatnya setelah lebih dari satu bulan mereka bersitegang.

Hari semakin sore mereka masih asik bercanda ria di atas pasir yang sudah dilapisi kain sebagai alas duduk. Sepertinya mereka bertiga benar-benar menikmati kebersamaan mereka hingga melupakan keberadaan Yuga yang dari tadi duduk di kursi pantai agak jauh dari mereka.

"Lapar nih, cari makan yuk" Ucap maya memegang perutnya.

"Dasar karung, makanan mulu" Jawab Della.

"Ayo kita cari makan" Sesa tersenyum karena Della sudah kembali seperti dulu lagi. Perdebatan kecil seperti ini yang biasanya dulu menghiasi persahabatan mereka.

"Sayang" Della mendekati Yuga.

"Ayo cari makan" Della meraih tangan Yuga.

Yuga menerima uluran tangan Della. Hingga suara Maya mampu membuat sepasang tangan yang baru saja bertautan kembali terlepas.

"Ingat disini banyak orang, bisa gawat kalau ada yang foto kalian lagi" Maya memang sedikit risih dengan Della dan Yuga. Apa mereka tidak memikirkan perasaan Sesa.

Sementara Sesa hanya pura-pura tidak tau dengan hal itu. Ia masih terus berjalan paling depan di antara mereka berempat.

Mereka memilih restoran yang berada tepat di pinggir pantai. Angin sepoi sepoi menemani makan sore kali ini. Meja yang menghadap langsung ke panti membuat mereka bisa menikmati matahari yang mulai mendekat ke arah lautan.

Cahaya berwarna jingga memantul mengenai wajah Sesa. Angin yang berhembus membuat anak rambut Sesa mengenai wajahnya. Tanpa sadar sedari tadi Yuga memperhatikan wajah cantik itu. Sementara Sesa sedikit salah tingkah karena tatapan tajam Yuga yang menuju ke arahnya. Sesa tak tau apa arti tatapan itu.

Matahari belum sepenuhnya terbenam tapi toba-tiba langit berubah menghitam. Memang benar jika sekarang musim hujan. Tapi tidak menyangka jika cuaca bisa berubah secepat ini.

"Pulang aja yuk, takut kejebak banjir gue kalo keburu hujan" Ajak Maya.

"Yeee itu kan jalan ke apartemen loe yang selalu kebanjiran. Udah deh mendingan loe cari tempat lain yang anti banjir" Ucap Della.

"Mana ada di jakarta yang anti banjir" Balas Maya tak mau kalah.

"Ada, tempat gue anti banjir noh" Ucap Della lagi.

"Sudah ayo pulang saja" Kini Yuga yang bersuara.

"Bisa bersuara juga ternyata" Ucap Maya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Yuga.

Mereka langsung membereskan bawaan mereka. Sepertinya sebentar lagi hujan akan turun, karena angin yang berhembus juga semakin kencang.

"Aku ke toilet dulu" Ucap Yuga yang hanya di dengar Della.

"Iya, aku tunggu di depan" Bisik Della. Entah kenapa Della harus berbisik seperti itu.

"Maya, kayanya Sesa pulangnya bareng gue aja deh. Kan nanti sama Yuga juga pulangnya. Lagian kalo tempat loe keburu banjir gimana?" Della sepertinya ingin sekali Sesa ikut dengannya.

"Yeee, tadi berangkat bareng ya pulang bareng lah" Maya tak terima.

"Loe mau kejebak banjir emangnya?" Della juag tak mau kalah.

"Kok gitu banget, loe doain gue kebanjiran ya?" Maya mulai emosi.

"Udah Maya, benar kata Della. Lebih baik aku sama mereka saja. Kasian kamu kalau jalanan banjir. Bukan ya aku ngga mau sama kamu tapi biar kamu bisa langsung pulang. Ya?" Sesa meyakinkan Maya.

"Ya udah deh, jadi gue pulang duluan nih?" Ucap Maya pasrah.

"Iya gapapa" Jawab Sesa.

"Ya udah kalian hati-hati ya, gue duluan" Maya mulai meninggalkan mereka berdua.

"Iya kamu juga" Ucap Sesa dan Della.

Setelah beberapa menit Yuga belum juga kembali.

Della tiba-tiba menerima panggilan dari ponselnya dan sedikit menjauh dari Sesa.

"Sa, ternyata ada masalah lagi sama mobil Yuga. Dan dia minta belikan air mineral katanya. Loe yang beli ya sa, kaki gue pegel banget nih buat jalan" Della menghentak hentakkan kakinya.

"Ya udah aku beli dulu" Sesa mengerti kalai sahabatnya itu pasti lelah.

"Ini pakai uang ini aja biar ngga usah nunggu kembalian, dan sini tas nya biar gue bawain" Della menarik tas dari pundak Sesa begitu saja.

"Tapi kayanya tempatnya agak jauh deh, bentar ya aku beli dulu. Kamu gapapa kan disini sendiri?" Sesa mengkhawatirkan Della yang terlihat kelelahan.

"gapapa kok" Della menganggukkan kepalanya yakin.

Sesa mulai melangkahkan kakinya mencari tempat penjual minuman.

"Yang lama ya Sesa sayang" Della tersenyum miring sambil melambaikan tangannya.

Tak berselang lama mobil Yuga sudah terlihat.

"Mereka kemana?" Maksud Yuga adalah Maya dan Sesa.

"Oh mereka udah duluan, baru aja katanya keburu hujan. Ya udah ayo cepetan aku juga ngga mau kejebak hujan" Sebelum Della masuk ke dalam mobil, Della membuka pintu belakang untuk meletakkan barang-barangnya sekaligus tas Sesa.

Setelah Della berada disampingnya, Yuga yang tak curiga sekalipun mulai meninggalkan area parkir pantai ancol.

"Sorry Sa, kita main-main sebentar aja, gue sengaja kasih uang pas ke elo biar loe ngga bisa pulang" Della berucap dalam hatinya.

***

"Yakin ngga turun dulu sayang?" Tanya Della ketika mereka sudah sampai di depan apartemen Della.

"Enggak, aku capek banget" Yuga merasakan badannya yang mulai pegal-pegal.

"Ya udah kamu hati-hati ya, hujannya masih deras loh"

"Iya, lekas masuklah" Ucap Yuga.

"Daaa sayang" Della melambaikan tangannya.

Yuga hanya tersenyum tipis.

-

Setelah hampir satu jam dari tempat della, mobil Yuga mulai memasuki basemen apartemennya. Jarak dari apartemen Della kesini biasanya hanya 30 menit namun karena hujan lebat membuat pengendara menjadi melambatkan laju kendaraanya hingga terjadi kemacetan.

Setelah berhasil parkir dengan benar Yuga membuka pintu mobilnya namun ia urungkan karena mendengar suara getaran ponsel. Yuga mengambil ponsel dari kantongnya namun bukan ponselnya yang bergetar. Sementara suara itu masih terdengar. Yuga menyalakan flash ponselnya untuk mencari benda yang sedari tadi bergetar. Yuga keluar membuka pintu bagian belakang. Yuga terkejut melihat sesuatu.

"Bukankah ini tas milik Sesa" Yuga merasakan getaran di dalam tas itu. Tas berwarna hitam itu Yuga buka dengan buru-buru. Dapatlah benda yang sejak tadi dicarinya. Melihat layar ponsel yang menyala dan nama Maya yang tertera di sana membuat Yuga semakin bertanya-tanya. Tapi saat Yuga akan menekan tombol hijau ponsel Sesa keburu lowbat.

"Apa mungkin udah di atas?" Yuga tidka tau bahwa saat ini Sesa sedang kedinginan menunggu suaminya.

Yuga kemudian naik menuju apartemennya. Mungkin Sesa sudah lebih dulu tiba pikirnya. Tapi setelah tiba, tak ada yang menyambut kedatangannya. Lampu juga belum dinyalakan. Perasaan Yuga mulai tak enak. Langkah lebar Yuga menuju ke kamar. Di dalam kamar juga sama hanya kegelapan.

"Sa?" panggil Yuga. Namun tak ada jawaban.

"Sesa?" lagi-lagi hanya keheningan.

Yuga mulai curiga ada sesuatu yang terjadi, atau mungkin hanya perasaanya saja.

Yuga mencari charger ponsel lalu mengambil ponsel Sesa untuk mengisi daya.

Setelah beberapa menit ponsel bisa dinyalakan. Tapi sayang ponsel itu menggunakan sandi yang Yuga tidak tau. Bahkan jika menebak tanggal lahir Sesa pum Yuga tidak tau. Tapi bak gayung bersambut nama Maya kembali tertera di ponsel Sesa. Tanpa menunggu lagi Yuga langsung mengangkat panggilan itu.

"Halo Sa, loe udah sampai?" Tanya Maya di seberang sana.

"Maksudnya apa? Bukanya Sesa bersamamu?" Yuga semakin kebingungan.

"Loh kenapa kamu yang mengangkat telepon Sesa. Memang dia kemana?" Maya malah melontarkan pertanyaan kembali.

"Kemana? Bukanya dia pulang denganmu?" Yuga tidak tau lagi apa maksud semua ini.

"Apaa!! Aku pulang sendiri karena Della mengajak Sesa untuk pulang bersamamu!!"

"Apaaa!! Saya hanya pulang dengan Della. Katanya kamu dan Sesa pulang lebih dulu" Yuga berkata seperti ucapan Della tadi.

"Kurang aj*r si Della!! Berarti sekarang Sesa di mana? Ya Allah hujan deras begini. Cepat cari Sesa!!!" Maya meneriaki Yuga dari sana.

Tanpa pikir panjang Yuga menyambar kunci mobilnya dan berlari keluar.

-

"Della apa yang kamu lakukan?" Yuga bergumam menahan amarahnya.

Yuga mengumpat berkali kali karena jalanan yang macet akibat genangan air di mana mana. Benar kata Maya tadi sore, dimana jakarta yang tidak banjir.

Yuga bahkan tak sempat menghubungi Doni untuk meminta bantuannya. Tujuan utama Yuga saat ini adalah kembali ke tempat tadi. Semoga Sesa masih di sana.

Yuga berlari meninggalkan mobilnya yang tak sempat mencari tempat parkir. Ia menerabas begitu saja hujan yang masih rintik-rintik. Matanya melihat ke sembarang arah berharap menemukan keberadaan isterinya. Hingga Yuga melihat wanita yang di carinya sedang duduk memeluk lututnya di atas gazebo kecil.Yuga berlari mendekatinya.

Sesa yang mendengar suara kaki mendekat langsung berdiri dari duduknya.

"Mas Yuga, kenapa basah begini? Apa mobilnya sudah tidak ada masalah? Oh iya ini air minum yang Mas Yuga minta" Ucap Sesa begitu saja tanpa tau yang sebenarnya terjadi.

Yuga menatap istrinya dengan tatapan nanar. Wajah putih istrinya terlihat memucat. Bibir yang biasanya berwarna merah muda kini membiru. Rambut panjangnya sedikit basah mungkin karena gazebo ini yang kecil dan hujan yang deras membuat air dengan mudah mengenai tubuh istrinya.

Yuga semakin merasa bersalah setelah baru saja mendengar pertanyaan istrinya. Sedikit paham dengan apa yang di lakukan Della.

Tanpa ragu Yuga menarik tubuh istrinya ke dalam pelukannya.

-

-

Sesa sudah hangat belum ya dalam pelukan Yuga?? Udah mulai oleng nih kayanya si Yuga. Apa yang terjadi setelah ini ya??

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejakmu 😚

1
Rocky
Luar biasa
yellya
anjay ,bener2 sakit😭😭😭
yellya
good sesa,percuma dong bertahan dengan yuga kl nyerah kan 👍👏🏻
yellya
sakit😭😭😭😭
yellya
Luar biasa
yellya
entah apa mksdnya si yuga ini😬😬😬😬
yellya
silent of love ya sa☺️
devi_
terbaik 🤍
Fitra Susanti
maaf KK sblum nya,knpa sjak awal aku mmbca novel nya bnyak nian typo nya
santi.santi: iya, ini karya prtama otor yng berantakan bngt, mau revisi tapi udah tamat dan jauh bngt.. jadinya nggak otor revisi, maaf ya
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
rinny
luar biasa 👍👍👍
rinny
AQ sudah baca karya satu ini. luar biasa ceritanya🙏🙏
rinny
dari bab awal Sampai di sini bener bener di bikin emosi sama si Yuga, jika bukan Ndak enak sama kak outhor sudah AQ kirim santet online tuh si Yuga 🤭🤭🤭😄😄😄🙏🙏🙏
santi.santi: wah yang ini aja udah emosi, coba baca yang KARMA, pasti pingin santet online juga tuh si Mesya
total 1 replies
Nia Nara
Coba deh kalau sesa ngelakuin apa yg yuga lakuin, kira2 perasannya yuga gimana ?
Nia Nara
Harusnya sesa pergi biar bisa dihargai
Komala David
Luar biasa
rinny
AQ sudah baca 6 karya dari kak outhor semua luar biasa. habis baca KENANGAN lanjut karya yg ini
santi.santi: makasih banyak 😘
total 1 replies
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
binzaviera
/Casual/
Virgo Girl
Sabar ya dokter Vino, msh byk cewe lain diluar sana. Itu istri orang, mn lg hamil lg😃😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!