NovelToon NovelToon
Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Ya Allah kenapa banyak banget cobaan dalam rumah tangga mu Nak." Bu Tari mencoba menenangkan Putri nya

"Sudah Nak, Jangan kamu tangisi lelaki brengsek macam itu.Bapak akan kasih dia pelajaran nanti nya. Berani nya dia selingkuh di belakang kamu." kata pak Dodi.

"Bapak jangan mengotori tangan Bapak, biar Kanya sendiri yang akan membalas perbuatan mereka. " Kata Kanya sambil menghapus air matanya.

"Jika mba butuh bantuan, Aku siap membantu Mbak." Cicit Adnan.

"Iya Nan, Terima kasih ya Nan, Pak, Bu." Kata Kanya sambil memeluk ibunya.

"Iya Nak, Jangan lupa, kamu tidak sendirian. Kamu masih punya keluarga yang akan selalu ada untuk kamu." Kata Bu Tari.

"Sekarang apa rencana Kamu? Apa kamu masih mau mempertahankan pernikahan mu yang tidak sehat itu? " Tanya Pak Dodi.

"Aku gak akan mau bertahan dengan Mas Rihan, Kanya gak mau dimadu. Kanya lebih memilih untuk mundur dari pada bertahan dengan dia." jawab Kanya.

"Itu keputusan yang tepat, Bapak dukung keputusan mu."

"Mereka bahkan menuduh kalau Kanya mandul sehingga Kanya gak bisa memberikan keturunan sampai sekarang, Kanya kecewa kenapa mereka langsung menuduhku mandul padahal belum tentu juga Kanya mandul." Kata Kanya.

"Mereka menuduh kamu begitu, apa mereka punya bukti?" Tanya Bu Tari yang sudah sangat geram.

"Iya, Kanya sudah mengajak Mas Rihan untuk periksa sama sama. Tapi selalu menolak. Dengan alasan bahwa di keluarga nya gak ada yang mandul. " Kata Kanya.

"Ternyata Rihan tidak bisa menepati janjinya. Padahal Rihan sudah berjanji pada Bapak untuk tidak menyakiti mu. Bapak tidak menyuruh kamu berpisah dengan suami mu, Bapak tahu kalau Allah membenci perceraian. Tapi kamu harus ingat Allah tidak melarang perceraian. Bapak tidak bisa melihat kamu di sakiti."

"Iya Pak Kanya mengerti Pak, Kanya kesini ingin menitipkan sertifikat rumah Kanya disini sementara." kata Kanya sembari menyerahkan sertifikat rumah nya.

"Kenapa Nak?"

"Sebenarnya waktu itu Kanya mendengar kalau mereka berencana untuk ngambil sertifikat rumah Kanya dan membalikkan menjadi atas nama Mas Rihan."

"Dari mana Mbak tahu?" Tanya Adnan.

"Aku tahu secara tidak sengaja mendengar kan percakapan mereka. Mereka sudah merencanakan itu. Makanya sekarang Kanya ingin menitipkan sertifikat rumah Kanya disini saja biar aman. Karena takut nya Kanya lengah mereka bisa dengan mudah mengambil nya dan mengambil rumah Kanya . Biar mereka tahu rasa tidak bisa menemukan nya di rumah Kanya."

"Benar benar mereka keluarga yang gak pandai bersyukur, Udah baik Kanya mau mengizinkan ibu dan adiknya tinggal di rumah itu, eh.. malah serakah sekarang pakek ingin menguasai rumah kamu segala. Benar benar keluarga tak tahu balas Budi." Kata Bu kesal.

"Kanya juga ingin kembali bekerja, bagaimana menurut bapak dan ibu?" Tanya Kanya.

"Itu justru lebih bagus Mbak, tunjukkan kepada mereka kalau Mbak bisa hidup tanpa mereka." Kata Adnan.

"Benar Nak, Apa yang dikatakan adikmu. Biar mereka menyesal telah menyia-nyiakan kamu. Mungkin saja mereka bersikap seperti itu karena kamu hanya menjadi ibu rumah tangga. Jadi mereka meremehkan kamu dan berbuat curang di belakang kamu Nak." Bu Tari menyambung jawaban Adnan.

"Benar Bu, Nan. Kanya ingin meraih kejayaan Kanya lagi. Menjadi wanita karir. Biar mereka tahu wanita yang mereka rendahkan ini bisa mandiri. Biar mereka tidak bisa bilang lagi kalau aku hanya numpang hidup pada mereka."

"Tunggu apa maksud kamu tadi. Mereka bilang kalau kamu numpang hidup?" Tanya Pak Dodi.

"Benar Pak, mereka bilang kalau aku hanya numpang hidup pada Mas Rihan. Ibu mertuaku bilang kalau aku hanya bisanya menghabiskan uang anaknya saja.

"Sungguh mereka keterlaluan. Mulut mereka seperti nya tidak pernah di sekolahkan. Heran aku dengan pola pikir keluarga Mbak. Dimana mana kalau pria sudah menikah itu punya kewajiban memberikan nafkah pada istrinya. Justru rezeki suami itu terletak pada istrinya. Jika sang suami membuat bahagia istri nya, maka insyaallah rezeki suami akan lancar mengalir dan barokah. Itu yang Andan tahu, walaupun Adnan belum nikah, tapi Andan pernah dengar ustadz bilang seperti itu."

"Mungkin waktu sekolah ketika mata pelajaran agama mereka tertidur Nan, jadi mereka gak tau." jawab Kanya sambil tersenyum agar suasana nya kembali rileks.

"hahaha mungkin bisa jadi seperti itu Mbak." akhirnya mereka ber empat bisa sedikit tersenyum.

"Nak, apapun keputusan kamu, kami keluarga mu akan selalu mendukung mu Nak. Asal itu bisa membuat mu bahagia." Ucap Pak Dodi.

"Benar apa yang dikatakan Bapak Kanya, kamu tidak sendirian, kamu masih punya kami. Ibu ingin melihat anak anak ibu bahagia. Anak sedih orang tua juga sedih begitu juga sebaliknya. Jika anak bahagia maka orang tua akan ikut bahagia."

"Terima kasih Pak, Bu, Nan. Kanya sayang kalian semua."

"Sudah jangan bersedih lagi, nanti kamu makan disini ya. Ibu mau masakin sayur cap cay kesukaan kamu." kata Bu Tari.

"Wah pasti enak nih, belum apa apa Kanya sudah nelan ludah nih, Kanya kangen masakan Ibu."

Akhirnya suasana di rumah Pak Dodi kembali ceria setelah drama kesedihan yang menimpa Kanya.

Hari pun menjelang sore, Kini Pak Dodi, Bu Tari, Kanya dan Adnan sedang makan bersama. Mereka menikmati makan bersama dengan penuh kehangatan. Yang jarang Kanya rasakan setelah menikah dengan Rihan.

Selesai makan, Kanya pamit pulang.

"Pak,Bu Kanya pulang dulu ya sudah sore."

"Iya Nak, Kamu hati hati di jalan. Jangan ngebut bawa motor nya. Pelan pelan saja yang penting selamat sampai tujuan. " Nasehat Bu Tari.

"Kalau ada apa apa langsung hubungi kami." Ucap Pak Dodi.

"Iya Ibu, Bapak ku sayang. Kanya jalan dulu ya! Bapak ibu sehat sehat di rumah. Assalamualaikum." kata Kanya sambil dengan Bapak dan Ibu nya dan mencium punggung tangan mereka.

"Wa'alaikumussalam" Jawab Bu Tari dan Pak Dodi serempak.

Kini Kanya melajukan motornya.

Setelah sampai di halaman rumah nya, Kanya ada mobil Rihan yang sudah terparkir di halaman rumah nya . Itu artinya Rihan sudah pulang.

Saat Kanya akan mengucapkan salam, Kanya mendengar suara tawa di ruang tamu. Kanya mengurungkan niatnya untuk masuk rumah.

"Seperti nya ada tamu di rumah. Seperti nya tamunya perempuan. Lebih baik aku mendengar kan apa yang mereka bicarakan." Batin Kanya.

Di dalam ruang tamu

"kamu memang paling mengerti ibu, dari dulu kamu paling tahu apa yang ibu suka ." Suara Bu Ratih..

"Iya nih Mbak Niela memang terbaik. Sarah suka banget Mbak hadiah nya. Sarah udah lama ingin membeli tas ini. Tapi sekarang malah Mbak Niela yang membeli kan."

"Ibu dan Sarah bisa saja. Ini semua hanya hadiah kecil Kok." Kata Niela tersipu malu..

"Kamu memang menantu idaman, Seandainya dulu Rihan menikahi kamu, pasti ibu akan pasti bahagia sekali dan punya banyak cucu."

1
Kamiblooper
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
LR: makasih atas support nya KK. sukses selalu. happy reading
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
LR: makasih Kakak atas support nya. Happy reading Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!