NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putriku.

"Ssssttttttt.....arh......." untuk pertama kalinya Thalia merasakan sensasi yang berbeda pada tubuhnya, sampai ia sendiri tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Rasya benar-benar membawanya terbang hingga ke langit ke tujuh, sangat jauh berbeda dengan dahulu ketika mereka melakukannya untuk pertama kali.

Tubuh Thalia terasa lemas, napasnya pun terengah-engah usai mendapat pele_pasan. Sedangkan Rasya, pria itu baru hendak menanggalkan underwear yang dikenakannya hingga memperlihatkan pusaka miliknya yang kini sudah berdiri tegak.

Thalia sampai melebarkan mata dibuatnya. setelah setahun berlalu kini ia kembali menyaksikan benda pusaka yang pernah membuatnya mengalami mual muntah serta pusing, di saat mengandung baby Faras.

Jika seandainya benda Pusaka itu belum pernah menerobos pertahanannya sebelumnya, mungkin Thalia tak yakin apakah miliknya mampu menampung bobot benda pusaka milik suaminya tersebut.

"Mas...."

"Mas janji akan melakukannya dengan lembut, sayang." ujar Rasya, seakan paham dengan ketakutan dihati istrinya.

Thalia pun hanya bisa mengangguk pasrah, kalau pun nanti ia akan merasakan rasa sakit, ia harus rela menekan rasa sakit tersebut demi menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri.

"Ssssttttttt...." Rasya berdesis kala miliknya berhasil memasuki lub_ang surgawi milik istrinya itu. "Sayang.... milikmu nik-mat sekali." berbisik lembut ditelinga Thalia.

Merasa has_ratnya sudah nyaris meledakkan kepalanya, Rasya pun mulai menggerakkan ping-gulnya. suara desa-han bersautan memenuhi kamar itu. malam ini terasa begitu panas bagi pasangan suami-isteri tersebut, bahkan alat pendingin ruangan pun seakan kehilangan fungsinya.

Bukan hanya sekali, malam ini Rasya melakukannya hingga beberapa kali sampai tubuh Thalia rasanya lemas tak bertulang.

Pagi harinya.

Rasya bangun lebih dulu dari Thalia. ditatapnya wajah lelah sang istri yang masih memejamkan mata. ia mengecup lembut bahu hingga turun pada mulus punggung Thalia. Thalia yang merasa terusik perlahan mengerjap. "Mas ......Jam berapa sekarang???."

"Baru setengah delapan, sayang."

Thalia langsung melebarkan mata dengan sempurna. "Astaga..." Teringat pada putranya, Thalia bergegas turun dari tempat tidur hendak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Mau ke mana, sayang???." Rasya mengeratkan pelukannya hingga Thalia tak dapat melanjutkan pergerakannya.

"Mas ...aku mau bersih-bersih, kemudian menemui baby Faras. ibu pasti lelah mengurusnya semalaman." Thalia merasa tak enak hati sudah terlalu banyak merepotkan ibu mertua untuk mengurus putranya.

Mendengar alasan Thalia, pada akhirnya Rasya melepaskan pelukannya. Melepas pelukan bukan berarti membiarkan Thalia berjalan dengan sendirinya, melainkan menggendong tubuh polos sang istri menuju kamar mandi.

"Mas........ "erang Thalia ketika merasa tubuhnya seperti melayang di udara.

Mandi bersama hanyalah modus sebab di dalam sana kegiatan semalam kembali terulang. Rencana awal keluar kamar dengan segera, semua hanya tinggal rencana sebab pasangan suami-isteri itu baru keluar kamar pada pukul setengah sembilan pagi, setelah melewati drama kamar mandi.

Rasya dan Thalia melangkah bersama menuruni anak tangga. Keduanya di kejutkan dengan keberadaan kedua sahabat Rasya yang kini ikut bergabung di meja makan.

"Pagi, sayang...." sapa ibu pada anak dan menantunya.

"Pagi Bu." jawab Thalia dan Rasya nyaris bersamaan.

Radit dan Vino kompak memandang ke arah datangnya Rasya dan Thalia. Vino nyengir kuda saat Rasya menatap tajam padanya.

"Ngapain Lo berdua di sini???." ketus Rasya.

"Kok nanyanya gitu sih, mas, nggak sopan deh." tegur Thalia.

"Bener kata bini Lo, bro, nggak sopan banget tamu ditanya kayak gitu." timpal Vino dengan wajah tanpa dosa, hingga membuat Rasya mendengus napas mendengarnya.

Ibu hanya geleng kepala melihat tingkah putranya bersama kedua sahabatnya itu. mengingat waktu hampir menunjukkan pukul sembilan ibu pun meminta mereka semua untuk segera memulai sarapan.

Jika ditanya kenapa Radit dan Vino tiba-tiba ada di meja makan, jawabannya bukan tiba-tiba sebab keduanya telah tiba dari semalam. Ya, Vino yang mencemaskan keadaan Rasya lantas mengajak Radit mendatangi kediaman sahabat mereka itu. Ibu yang menyambut kedatangan keduanya, dan ibu pula yang meminta keduanya untuk menginap, mengingat waktu telah menunjukkan pukul dua belas malam, itulah mengapa tampang-tampang tak berdosa namun aslinya buaya darat tersebut bisa bergabung di meja makan pagi ini.

Di ruang kerja Rasya, di sinilah Mereka bertiga berada setelah selesai sarapan. Rasya duduk di kursi kerjanya, sedangkan Vino dan Radit duduk bersandar di sofa.

Ting....Ting.....

Radit dan Vino nyaris bersamaan meraih ponselnya tatkala mendengar suara notifikasi pesan masuk ke ponsel mereka.

Kedua bola mata sahabatnya itu melebar dengan sempurna. Ternyata pesan yang barusan masuk merupakan notifikasi banking, di mana Rasya baru saja mentransfer uang masing-masing sejumlah lima puluh juta ke rekening sahabatnya itu. Keduanya kompak menatap Rasya. "Dalam rangka apa nih, bro???." Tanya Vino mewakili.

"Anggap aja buat jajan Lo berdua selama di kota ini." jawab Rasya.

Radit dan Vino kompak mengangguk paham. "Thank you, bro." ujar Radit seraya melebarkan senyumnya. Tidak jauh berbeda dengan Radit, Vino pun mengembangkan senyumnya. tadinya ia berpikir akan mendapat amukan dari Rasya akibat kejadian semalam, tapi kenyataannya justru sebaliknya, sahabatnya itu justru berbaik hati dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening mereka.

"Btw, berapa ronde semalam, bro???." pertanyaan Vino sontak menyurutkan senyum di bibir Rasya.

"Ingat....baby Faras masih kecil, jangan buru-buru produksi adiknya, kasian sama bini Lo entar repot ngurusnya!!!." celetuk Radit.

"Sia_lan Lo berdua."

Radit dan Vino tergelak melihat kekesalan di wajah Rasya.

"Tok.....tok....tok...." di tengah-tengah obrolan tak berfaedah antara Rasya dan kedua sahabatnya tiba-tiba pintu ruangan di ketuk dari arah luar.

"Masuk!!!."

"Ceklek." bi Inah membuka pintu ruangan hingga terbuka setengahnya.

"Permisi pak, di luar ada tamu."

"Siapa bi??." tanya Rasya. perasaan ia tidak membuat janji dengan siapapun.

"Bibi juga nggak tahu pak, baru lihat soalnya."

"Baik, bi, saya akan segera menemuinya."

Rasya lantas pamit pada kedua sahabatnya untuk menemui tamu yang dimaksud.

Menyadari kedatangan Rasya, tamu itu pun berdiri dari duduknya. "Maaf jika kedatangan saya mengganggu waktu istirahat anda, nak Rasya." ujar wanita yang tak lain adalah istri dari dokter Arfan tersebut.

"Tidak menggangu sama sekali, silahkan duduk!!!." Rasya mempersilahkan wanita itu untuk kembali menempati tempat duduknya. Melihat dari raut wajah wanita paruh baya tersebut sepertinya ia sudah mengetahui kebenaran tentang hubungannya dengan Thalia.

"Bi, tolong panggilkan istri saya di kamar!!!." titah Rasya pada bi Atun yang baru saja menyajikan minuman untuk tamu.

"Baik, pak."

Tak lama kemudian, Thalia pun tiba.

Deg.

Tubuh Thalia terpaku, memandang ke arah wanita yang merupakan ibu kandungnya itu. Menyadari kedatangan Thalia, mama Lena pun segera berdiri dari duduknya, mendekat pada Thalia dengan mata berkaca-kaca.

Setelah tiba dihadapan Thalia, mama Lena tak lagi dapat membendung air matanya. kerinduan yang mendalam kini menemui akhir, putrinya kini sudah berdiri di depan matanya. Putri yang dilahirkannya dua puluh lima tahun yang lalu kini sudah berubah menjadi wanita dewasa, bahkan telah menikah dan memiliki seorang anak.

Thalia membalas sorot mata penuh kerinduan dari ibu kandungnya itu, dan tanpa sadar air matanya pun ikut berlinang.

Mama Lena mencakup wajah Thalia dengan kedua tangannya. "Putriku..." lirihnya, kemudian memeluk erat tubuh Thalia. "Ternyata kamu adalah putriku, nak. putri mama yang sudah lama hilang." ungkapnya dengan tangisan pilu. Thalia tak kuasa menahan diri, ia pun membalas pelukan penuh kerinduan yang diberikan oleh ibu kandungnya itu. Akhirnya kini ia bisa bertemu dengan wanita yang telah berjuang melahirkannya ke dunia ini.

1
Marina Tarigan
memang seharusnya harus begitu bos karena selama ini orang berprasangka buruk pd Thalia dan kariawan bpk juga ada yg menghina Thalia ssnota tdk benar
Marina Tarigan
okta suami Riri yg beberapa kali diserangboleh Rasya yg diduruh pamannya ft Arban memts2i zalifa riri tahu suaminya hanya tukang ojek pdhal ceo perusahaan
Marina Tarigan
riri wanita gila tdk tahu malu masa melamar laki2 mengira tukang ojek okta itu teman Rasya bos mu
Marina Tarigan
kawan laknat ngapain pakai obat sepeperti itu
Marina Tarigan
kontak batin pasti ada antara seorang ibu da anak kandung sendiri
Marina Tarigan
yg diculik anak dr Farhan yg terus mencari keberadaan anaknya dan serakarang Tuhan berperan menemukan suami istri dan ayaj kandung dgn cara ruda paksa yg dialami oleh Thalia masuk rs koma donor darah dari ibu kandung sendiri
Marina Tarigan
katakan sejujurnya Rasya setelah kepergian Thalia kamu mencarinya tdk ketemu sehingga kamu stres tdk bisa tidur dejingga kamu tetap dibarengi obat tidur selama ini
Marina Tarigan
kesalah pahaman kalau tdk diselesaikan dgn tuntas jadi bencana kedua belah pihak di cerita imi salah paham itu berada di Rasya sejak awal pernikahan mknya jelaskan semua Rasya kamu lebih awal menyakiti Thalia dgn kasar
Marina Tarigan
dr Arvan kok banyak jedanya sih kan sdh tes DNA hasilnya sdh tahu bahwa Thalia adalah anaknya dan ibu ike yg menculik karena tdk punya anak tapi sifatmya achirnya salah besar
Marina Tarigan
rupanya Thalia putri dr Arvan yg diculik orang lain dgn kuasa Tuhan dite.ukan dlm situasi gawat karena ruda paksa dlm kehamilan
Marina Tarigan
terima kasih sehat selalu
Marina Tarigan
ibu angkat yg psikopat apa maksutnya membawa Thalia dgn paksa semoga Rasya akan bertindak jebloskan ke penjara
Marina Tarigan
lanjut
Marina Tarigan
kenapa kau Rasya dulu kau bentak dari rumahmu dgn kasar setelah kau memperkosa istrimu dgm kejam
Marina Tarigan
tdk suka
Phiphiet Safitri
Luar biasa
Dini
andai aku d pertemukan dgn laki" sprti okta
Dini
dasar novel'klo aku drpd babak belur mending jujur😄
Leo girl
nasib baik hanya anak seorang doktor,ada novel lain yg aku baca,ank seorang king yang hilang,lagi tinggi imaginasi seorang penulis🤣🤣🤣
Muhammad Andik
maaf jika anak kita terlalu banyak merepotkan kamu sayang, prettttttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!