NovelToon NovelToon
Istri Sah Rasa Istri Siri

Istri Sah Rasa Istri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst / Romansa
Popularitas:646.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_

Alda Vanya Atmajaya dengan senang hati menerima perjodohan dengan Araga Argantara, pria dingin yang telah membuatnya jatuh cinta. Araga juga merupakan cinta pertama Alda. Namun pernikahan yang Ia impikan akan membawa kebahagiaan justru membawa duka baginya.

Di malam pertama pernikahannya dengan Araga wanita itu justru harus menerima sebuah kenyataan yang menyakitkan. Ternyata Araga telah memiliki istri pertama yang dinikahi secara siri. Tak hanya sampai disitu saja, Araga juga menjadikan pernikahan mereka sebagai pernikahan kontrak selama enam bulan.

Alda menyetujui kontrak pernikahan itu dengan sebuah persyaratan yang Ia yakini bisa menjerat Araga untuk tetap hidup dengannya.

Apakah Alda mampu membuat Araga terikat dengannya ? Atau Alda harus menerima kenyataan jika pria itu tidak akan pernah bisa menjadi miliknya ?

Yuk, ikuti cerita mereka dalam kisah " Istri Sah Rasa Istri Siri" !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sa Ekha IG: @sa.ekhaupri_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alda Kabur

Pukul tujuh pagi, Alda baru terbangun dari tidurnya. Ia merasakan tubuhnya yang seolah remuk, bagian inti tubuhnya terasa perih dan membengkak.

Alda melirik Araga yang masih tertidur lelap, seketika Alda merasa ini waktu yang tepat untuknya kabur dari Araga. Sudah cukup penderitaannya selama ini.

Dengan pelan Alda berjalan memunguti pakaiannya lalu memakainya. Ia tidak ingin membersihkan tubuhnya, menurutnya itu hanya akan membuang-buang waktu saja. Setelah selesai, Alda segera keluar dari kamar hotel itu. Ia mengabaikan rasa sakit di bagian inti tubuhnya dan terus berjalan secepat yang Ia bisa.

Saat Alda sampai di Lobby tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang. Tubuh Alda mendadak menegang saat merasakan telapak tangan yang cukup besar menahan lengannya.

"Sedang apa kamu disini ?" Tanya pria itu yang tak lain adalah Brian. Brian sendiri menginap di hotel ini karena semalam salah satu teman seprofesinya menikah di hotel ini.

Alda bernafas lega saat mengenali siapa pemilik suara tersebut. Dengan sigap Alda memutar tubuhnya dan menatap Brian.

"Tolong aku !" Ucap Alda memohon.

Brian sedikit bingung, terlebih saat melihat penampilan Alda yang tampak acak-acakan, dengan mata yang sembab.

"Hei, kamu kenapa ? Are you okay ?" Tanya Brian.

"Aku sedang tidak baik-baik saja, bisakah aku meminta bantuan mu ?" Alda memengang kedua tangan Brian dengan kuat.

"Katakanlah !" Balas Brian, Ia dapat merasakan tubuh Alda bergetar seperti orang yang ketakutan.

"Bawa aku pergi dari sini ! Secepatnya Brian !"

Melihat Alda memohon dan ketakutan membuat Brian merasa iba. Dalam keadaan kebingungan, Ia menuruti permintaan Alda. Brian menarik tangan Alda dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.

"Aku bawa kamu ke apartemenku ya ! Setelah itu ceritakan padaku apa yang terjadi denganmu !" ucap Brian sebelum menyalakan mesin mobilnya.

...****************...

Araga mengerjapkan matanya dengan pelan. Ia merasakan tubuhnya begitu lelah akibat dari percintaannya semalam dengan Alda. Pria itu tidak menyangka jika Alda masih perawan. Araga merenggangkan otot-ototnya lalu merubah posisinya menjadi duduk.

"Dimana wanita itu ?" Tanyanya saat menyadari Alda tidak ada di sampingnya.

Araga terdiam sejenak mencoba menstabilkan kesadarannya. Ia belum sadar jika Alda sudah tidak ada di dalam kamar ini, Ia berpikir Alda pasti berada di dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya dan berendam dengan air hangat untuk menghilangkan sedikit rasa perih di bagian inti tubuhnya, sama seperti yang Febby pernah lakukan saat mereka baru pertama bercinta.

Mengingat percintaannya semalam dengan Alda membuat Araga tidak menyangka jika wanita yang selalu Ia cap wanita murahan, ****** dan wanita liar itu ternyata masih tersegel. Bahkan Araga menikmati tubuh Alda hingga berkali-kali merasakan pelepasan, ini pertama kalinya Araga bisa bermain hingga beberapa ronde. Biasanya Ia akan lemas ketika sudah merasakan pelepasan dua kali saat bersama Febby.

Mengingat betapa nikmatnya tubuh Alda membuat sesuatu yang Ia tutupi selimut mendadak tegak.

"Akh... Sial, bahkan mengingatnya saja bisa membuat joniku memegang" ucapnya frustasi.

Araga menyingkirkan selimut dan turun dari ranjang. Pria itu berjalan tanpa sehelai benang yang menutupi tubuhnya, Ia mencoba masuk kamar mandi dan kembali menikmati tubuh Alda. Ia tidak peduli apa tanggapan wanita itu, yang terpenting sekarang adalah hasratnya bisa tersalurkan.

Araga sedikit heran mengapa Alda tidak mengunci pintu kamar mandi namun keheranannya itu berubah menjadi senyum sinis.

"Ck, pasti dia sengaja tidak mengunci pintu agar aku bisa masuk dengan mudah. Apa dia ingin merasakan bagaimana sensasi bercinta di dalam kamar mandi ?"

Araga mulai melangkah masuk, namun saat berada di samping bathtub Ia tidak melihat keberadaan Alda, bahkan bathtub dan lantai kamar mandi itu terlihat kering. Tak ada tanda-tanda orang yang baru saja menggunakan kamar mandi ini.

Perasaan Araga mendadak cemas saat tidak menemukan Alda. Kini Ia memikirkan suatu hal yang kemungkinan bisa terjadi.

"Tidak... Tidak mungkin wanita itu kabur" ucap Araga mencoba berpikir positif.

Pria itu mencoba keluar dan memakai kembali pakaiannya. Ia menggapai handphone miliknya dan mencoba melacak keberadaan handphone Alda. Araga melihat titik dimana posisi handphone Alda berada. Dengan langkah cepat Ia meninggalkan hotel dan menuju lokasi wanita itu.

...****************...

"Minumlah terlebih dahulu !" Ucap Brian memberikan segelas air mineral untuk Alda.

"Terima kasih" balas Alda menerima gelas itu. Alda yang memang merasa tenggorokannya kering segera meminum air itu hingga tandas.

"Mengapa kamu terlihat kurus ?" Tanya Brian menatap Alda dengan tatapan yang sulit diartikan.

Alda meremas gelas yang ada di tangannya, Ia membalas tatapan Brian dengan tatapan penuh luka. Tanpa bisa ditahan air matanya luruh membasahi pipinya.

"Apa kamu sudah menyerah ?" Tanya Brian lagi.

Kali ini Alda menjawab dengan anggukan kepala. Ia tidak sanggup mengeluarkan sepatah katapun untuk menjawab pertanyaan Brian.

Brian semakin mendekat dan membawa Alda masuk ke pelukannya, "seharusnya dari dulu kamu menyerah ! Kamu sudah terlalu jauh menyiksa dirimu sendiri. Sekarang kamu telah memilih jalan yang benar" ucapnya mengusap lembut kepala Alda.

Perlakuan Brian membuat Alda mengeluarkan tangisannya. Tangisan yang sudah lama Ia tahan, tangisan yang terdengar begitu pilu dan penuh luka.

"Menangis lah ! Keluarkan semua kesedihan kamu ! Aku akan selalu berada di pihakmu" ucap Brian membuat Alda semakin mengeratkan pelukannya.

Untuk saat ini hanya Brian yang bisa menjadi sandarannya. Kakak yang selama ini ada untuknya kini telah berubah, Suami yang selalu Ia nantikan cintanya justru memberikan luka mendalam baginya.

"Aku membencinya... Aku sangat membencinya" ucap Alda dalam tangisannya.

"Hari ini aku biarkan kamu menangisinya, besok aku tidak mau melihat air matamu jatuh sia-sia hanya untuk pria sepertinya !" Ucap Bria melepaskan pelukan.

Tangannya terulur untuk menghapus air mata Alda yang tidak hentinya keluar membasahi pipinya.

Melihat wanita itu menangis pilu membuatnya ikut merasa sakit. Entahlah, sejak tahu jika Alda diperlukan buruk oleh Araga membuat hatinya ingin melindungi wanita itu.

Ia tidak peduli dengan persahabatannya dengan Araga, Ia hanya ingin berada di pihak yang benar. Membuat Alda terlepas dari jeratan Araga adalah hal yang paling benar bagi Brian.

"Sekarang kamu istirahat dulu ! Aku harus ke rumah sakit. Saat jam makan siang aku akan kembali menemanimu" ucap Brian dengan lembut.

Pria itu menuntun Alda masuk ke kamarnya untuk istirahat. Alda berbaring di atas kasur tak lupa Araga menutup setengah badan Alda dengan selimut.

"Aku tidak akan lama, jika ada seseorang mengetuk pintu abaikan saja !" Pesannya sebelum benar-benar meninggalkan Alda.

"Baik, sekali lagi terima kasih"

"Sama-sama" balas Brian.

Setelah pria itu pergi, Alda mencoba memejamkan matanya. Ia memang sangat lelah, lelah fisik dan lelah jiwa. Tak butuh waktu lama wanita itu akhirnya masuk ke alam mimpi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ada yang mau kasi ucapan selamat pada Araga ? 😁

1
Ririn Nursisminingsih
iyaa thor jg buat alda hamil kasian
Ririn Nursisminingsih
ayo alda semangat tunjukan kmu bisa dan jadi orang sukses
Ririn Nursisminingsih
ayoo cepet2 alda pergi jg spai ketemu araga
Ririn Nursisminingsih
ayo brian bawa alda pergi sejauh mungkin
Ririn Nursisminingsih
semoga tidak ketemu araga lagi biar dia tau rasa dan mnyesal
Ririn Nursisminingsih
ayo pergi alda...
Ririn Nursisminingsih
kurang ajar arga dah alda tinggalin aja...laki2 sperti arga
Mer
gampang sekali Alda memaafkan Febby Thor 😂 betul2 dunia novel
Mer
padahal sumber penderitaan Alda adalah Febby tp koq Febby malah baik2 aja tor
Novi Anjar
Luar biasa
Soraya
mksh thor karyanya👍
Soraya
suka cerita nya thor
Soraya
apa ujung ujungnya alda kembali sm araga
Soraya
knp Alda jadi lemah
Soraya
suka karakter Alda ga lemah
Soraya
mampir thor
Inasitinurhasanah
sukurin dek km arga dasar pengecut berNinya sma wanita
Surati
bagus
Anis Sulbiyah
Jempol untuk imajinasinya Thor... 👍👍
Endang Oke
feby ada golok dirumah golok lehermu sampai putus.atau tusuk perutmu sampai ususnya terburai.
dirimu pelakor wanita lsknat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!