Kiara seorang putri manja yang hidup penuh kemewahan, tiba-tiba terbangun di sebuah gubuk dengan seorang pria di samping nya.
"Mau minum istriku?" tanya pria itu membuat Kiara terdiam.
Siapa sangka, dirinya berpindah tubuh menjadi seorang istri yang memiliki suami miskin di desa kecil.
Tidak bisa hidup dengan kesusahan, Kiara akan merubah kehidupan barunya dengan pengetahuan kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rintangan Kecil
Viola melihat kembali tempat dimana terlihat seorang pria dan wanita yang menempati tempat jualan nya. Dia memastikan, mungkin saja dirinya yang salah, tapi ketika dirinya melihat kembali dengan seksama, dirinya sangat yakin kalau itu adalah tempat jualan nya dalam beberapa hari ini.
"Itu benar tempat ku. " Ucap Viola, tidak ingin membuang waktu, Viola segera melangkahkan kakinya ke sana. Semakin dirinya mendekat, semakin jelas terlihat bahwa kedua orang itu berjualan mainan anak-anak.
"Selamat pagi, maaf menganggu. Tapi sepertinya kalian berdua menempati tempat jualan ku. " Viola berujar sesopan mungkin.
Kedua orang itu langsung mengangkat wajah mereka berdua. Menatap Viola yang berdiri di depan barang dagangan mereka.
"Apa? " Ucap pria itu.
"Tidak ada kios atau sesuatu yang menandakan tempat ini milik seseorang atau dirimu. Jadi ini tempat umum, semuanya bebas menempati nya." Ucap pria itu lagi.
"Sudahlah suami ku. Sepertinya dia hanya membual. Karena ingin menempati tempat yang kita dapatkan ini. Letaknya kan bagus, jadi dia ingin mendapatkan nya. Itu hal biasa yang dilakukan oleh orang-orang seperti nya ini. Pergilah! Carilah tempat lain, kau bisa menganggu atau bisa membuat keburukan untuk dagangan kami! " Wanita itu berujar dengan tidak bersahabat, tak lupa dengan tatapan mata yang juga tidak bersahabat sama sekali menatap Viola.
"A.... " Viola yang ingin membalas kata-kata wanita itu, jadi terhenti. Suara kedatangan kereta telah berbunyi, dirinya harus segera mencari tempat agar terlihat oleh wisatawan.
'Kalau aku berdiri saja disini, mungkin akan mendatangkan masalah.' Viola mengedarkan pandangan nya untuk mencari tempat yang baru.
Viola tidak lagi menatap pasangan suami istri itu, karena tentu saja membuat urusan jadi lebih panjang dan membuang waktu dirinya. Tapi Viola memberikan tatapan maut nya sejenak sebelum akhirnya pergi dari sana.
Viola berpacu dengan kereta api yang mendekat stasiun. Dirinya harus bergegas menemukan tempat saat ini. Beberapa kali berlarian akhirnya Viola menemukan sebuah tempat. Dan itu berada di dekat toilet, tak punya pilihan lain. Viola akhirnya mengambil tempat itu, dirinya hanya berharap pembeli sebelum nya menemukan dirinya disini.
"Ayo Viola, semangat! " Viola mengambil napas sejenak sebelum dia kembali bersorak untuk menarik pembeli.
************
Dari kereta, semua wisatawan sudah tampak turun serta dengan sosok wanita yang merupakan pembeli tetap Viola. Tampak manik wanita kota itu tertuju pada tempat dimana dia membeli gelang. Tapi dia jadi kebingungan, karena tidak melihat sosok penjual gelang di sana.
"Aku tidak mungkin salah mengenali. Tapi tidak ada dirinya." Jelas nya setelah melihat tempat yang diisi oleh penjual mainan itu.
"Ada apa? " Sebuah tepukan membuat dia menoleh sejenak. Terlihat saudarinya yang datang.
"Kak, kenapa masih disini? Waktu kita cuma sebentar." Ucap adik nya.
"Iya, kakak tau, tapi wanita cantik penjual gelang itu tidak ada. Lihat! Tidak ada kan? Hanya ada penjual mainan anak-anak saja. " Ucapan kakaknya membuat sang adik ikut menoleh ke arah yang dituju. Dan benar, tidak ada sosok yang mereka cari.
"Apa dia libur? Tapi tidak mungkin... Kita sudah pesan gelang nya. "
"Iya, dan ini hari terakhir kita liburan."
"Mungkin dia disisi yang lainnya. "
"Tidak mungkin, kita tau semua tempat sudah diisi, didepan sana semuanya penjual buah dan makanan."
"Sayang sekali.... Atau dia datang sore nanti kak? Biasanya begitu kan? " Sang kakak tampak berpikir, tapi tak lama dia melangkahkan kakinya menuju penjual mainan anak-anak itu.
Sang adik mengekori dari belakang. "Mau beli yang mana nona cantik? Untuk anak laki-laki atau perempuan? " Ucap sang wanita penjual.
"Aku mau bertanya. Dimana wanita penjual gelang yang disini sebelum nya? " Tentu saja pertanyaan itu membuat senyum wanita penjual itu perlahan mengendur.
Dirinya menatap sang suami yang tampak ingin bersuara. "Tidak ada, kami tidak melihat nya. Dan tidak ada penjual gelang disini. " Jawab nya.
Bersambung.....
Jangan lupa like, komen dan favorit serta hadiah nya ya.
Up selanjutnya malam nanti. Terimakasih banyak 🥰🥰🥰🥰