Aku tidak menyangka kalau kedua orang tuaku membiarkan putri kandungnya sendiri menjadi istri kedua alias Di Madu.
Alasannya hanya karena kedua orang tuaku berhutang budi pada orang tua laki laki yang akan menikahiku.
Aku pun setuju dengan semuanya, karena tidak ada alasan untuk aku menolaknya.
Yuuk ikuti ceritanya.......!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. Bab awal
Sebuah rumah yang begitu megah berada di pusat kota begitu nyaman terlihat dari luar, namun semua hanya kiasan karena di dalam rumah itu seperti sebuah cangkang yang retak berantakan.
Seorang pria berwajah tampan dan bertubuh kekar sedang menatap hamparan taman di belakang rumahnya, saat ini dia seperti melihat bukit yang di hiasi taburan bintang yang kerlap kerlip indah.
Pria bernama Aditya saka prapta yang sedang merenung setelah mendengar ucapan kedua orang tuanya yang memintanya menikah kembali untuk memberikan pewaris pada keluarga besarnya.
Adit biasa di sapa panggilannya, dia bahkan bungkam dan tidak bisa berbicara apapun saat ini, dia telah menikah lima tahun lamanya dengan istrinya namun belum di karunia buah hati setelah Adit menyelidikinya dua tahun lalu karena dia penasaran saat istrinya tidak kunjung memberikannya keturunan dan selalu beralasan takut tubunya rusak lah apa alah dan rasa penasaran Adit terbayar sudah saat mengetahui kalau ternyata istrinya sudah menjalani operasi pengangkatan rahim sebelum menikah dengannya.
Karena cinta yang besar dan tulus Adit lah membuat Adit menerimanya karena bagi Adit bersama dengan istrinya sudah cukup.
Namun belakangan ini orang tuanya mengetahui kenyataan kalau sang istri tidak akan pernah memberikan keturunan hingga meminta Adit memilih antara istri atau menikah kembali.
''Sudah jam berapa ini, kenapa Cindi belum kembali juga. ''
gumam Adit saat merasakan hembusan angin semakin dingin dan saat melihat jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam.
Adit menghembuskan nafasnya kasar dan berbalik menuju kamar nya, dia sudah terbiasa saat istrinya terlambat pulang.
.
.
Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota, seorang gadis baru saja menapakkan kakinya setelah seharian bekerja, dia adalah Kamelia seorang gadis cantik yang menjadi tulang punggung keluarga, dia bekerja di sebuah Bank sebagai staff bagian administrasi, walaupun pekerjaannya di sebuah Bank yang terlihat santai dan damai di luar nya tapi di dalam nya sungguh memusingkan apalagi akhir bulan menuju awal bulan, staff administrasi akan sangat sibuk karena periode orang orang mendapatkan upah yang di bayar melalui Bank.
''Lia.....ini sudah malam sekali, kenapa masih menunggu di luar, ayo masuk kedalam. ''
ucap Sang Mama dan Kamelia mengiyakannya.
''Lia sedang menikmati sejuknya angin malam Mama, ternyata sejuk sekali. ''
ucap Kamelia dan Mamanya menggelengkan kepalanya.
''Bersih bersih sana, Mama akan siapkan makanan untuk kamu makan. ''
ucap Sang Mama kembali dan Kamelia mengiyakannya lalu berjalan menuju kamar nya.
Di dapur rumah saat ini, Mamanya Kamelia sedang menghangatkan makanan untuk di makan Kamelia, rumah sederhana namun sangat hangat di dalam nya bagi Kamelia, karena dia tinggal bersama keluarga yang lengkap, walaupun serba kekurangan namun Kamelia tetap bahagia.
''Lia sudah pulang Maa?? ''
tanya Papanya Kamelia saat mendengar suara berisik di area dapur.
''Lia sedang mandi Papa, kenapa memangnya?? ''
jawab Mamanya Kamelia sambil menyajikan makanan ke atas piring saji.
''Apa kita bicarakan masalahnya sekarang pada Lia?? Menurut Mama bagaimana?? ''
Ucap papanya Kamelia dan membuat istrinya terdiam.
''Besok saja Paa, Lia jadwal libur dan sekalian kita menghadiri undangan keluarga Prapta. ''
Ucap sang istri yang masih belum berani mengutarakan pada putri sulungnya.
''Loh Papa juga mau menemani Lia makan?? Kenapa belum tidur?? ''
Ucap Kamelia saat melihat sang papa duduk di samping mamanya.
''Iya Lia sekalian nemenin juga, besok kamu jadwal libur kan?? ''
Tanya Papanya dan Kamelia terdiam sebentar.
''Besok memang hari sabtu jadwal libur Lia, tapi besok Lia masuk buat Acc berkas soalnya atasan Lia akan pergi ke luar kota, memangnya ada apa?? ''
Jawab Kamelia dan Papanya langsung terdiam.
''Gini Lia, besok Papa mau ajak kita makan siang sekalian mau mengenalkan seseorang sama kamu, jadi bisa kamu libur kerjanya?? ''
Jelas Mamanya dan membuat Lia terdiam.
''Mau di kenalkan sama siapa?? Paling Lia menyusul dan Mama sama Papa duluan kesana nya, kalau bukan Acc pasti Lia libur tapi ini pekerjaan penting. ''
''Lia......Papa akan kenalkan kamu sama anak teman Papa, besok jadwalnya saat makan siang. ''
Ucap Papanya dan Kamelia langsung terdiam.
''Papa selalu saja bertindak sebelum Lia meyetujuinya, Lia sebenarnya belum mau menuju jenjang lebih, tapi semua sudah di putuskan jadi. Lia akan datang besok saat makan siang setelah dari Bank tapi. ''
Ucap Kamelia yang menyetujuinya.
''Baiklah yang terpenting kamu datang Lia, jangan membuat Papa malu yaa, mereka orang orang berpengaruh soalnya. ''
Ucap Papanya kembali dan Kamelia hanya mengangguk.
''Kalian tidur laah, Lia gak apa apa sendirian dan Lia memang mau sendirian saja. ''
pinta Kamelia dan kedua orang tuanya mengiyakannya.
Kamelia merasakan makanannya hambar saat ini, ucapan Papanya yang meminta dia datang untuk mengenalkannya pada Pria, bukan Kamelia tidak memikirknnya tapi dia ingin fokus pada adiknya yang akan masuk bangku kuliah dan penghasilan Papanya pasti tidak bisa menutupinya karena hanya karyawan biasa di sebuah pabrik.
''Semoga ada jalan keluarnya, aku malas kalau harus berkenalan dan apapun itu yang berhubungan dengan pria. ''
Gumam Kamelia dalam hatinya sambil merapihkan makanannya karena dia sudah tidak berselera.
.
.
Pagi menjelang.............
Di kediaman keluarga Prapta saat ini sedang sarapan bersama bahkan menantu satu satunya pun ikut sarapan karena hal yang wajib di pagi hari.
''Cindi.....kapan kamu akan memberikan keturunan pada keluarga ini?? ''
tanya sang Mama mertua yang memecahkan keningan di meja makan.
''Tumben Mama mempertanyakannya, biasanya semua terserah aku dan Adit juga gak mempertanyakannya, benar kan?? ''
Jawab Cindi sambil mengunyah makanannya.
''Adit terlalu naif dan kalian menikah sudah lima tahun, bagaimana kalau Adit menikah kembali?? Kamu boleh setuju atau tidak karena kami sudah membicarakannya dengan Adit. ''
Jelas Sang mertua dan berhasil membuat Cindi tersentak kaget.
''Cindi gak setuju dan permisi. ''
Ucapnya sambil beranjak dan meninggalkan meja makan.
''Itu wanita yang kamu agung agungkan Adit, dia kasar sekali dan Mama tidak menyukainya sedari awal dia menikah dengan kamu. ''
Ucap Mamanya dan Adit hanya menghela nafasnya.
''Mama harusnya menunggu Adit yang bicara dengan Cindi, Mama sama Papa persiapkan pertemuannya saja sekarang. ''
ucap Adit dan memili pamit untuk menyusul istrinya.
''Percayakan pada Adit untuk sekarang, Papa yakin dia bisa berbicara pada wanita ular itu. ''
Ucap Papanya Adit dan istrinya pun setuju.
Adit masuk kedalam kamar dan menghampiri istrnya sambil memeluk erat tubuh sang istri yang begitu di cintainya bahkan Adit begitu naif dan bodoh hanya karena di butakan cinta.
''Kamu setuju dengan permintaan Mama?? ''
Tanya Cindi sambil mengusap lengan kekar yang sedang memeluknya.
''Mama mengancam akan mencabut hak waris dan akan menyumbangkannya kepada panti asuhan kalau aku menolaknya, kamu mau kehilangan kemewahan?? Aku akan tetap mencintai kamu, kita hanya butuh anak untuk Mama dan biarkan nantii wanita pilihan Mama yang mengurus anaknya. ''
Jawab Adit sambil membalikkan tubuh istrinya.
''Baiklah aku setuju tapi aku minta pindah rumah gak mau di rumah ini, hanya itu syarat nya. ''
Pinta Cindi sebagai syarat dan Adit menyanggupinya.
.
.
Bersambung.............